• (GFD-2022-10477) Keliru, Presiden Joko Widodo Umumkan TNI Akan Serang Malaysia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/08/2022

    Berita


    Sebuah video beredar di Facebook dengan narasi bahwa hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa TNI akan menyerang Malaysia.
    Video tersebut memperlihatkan kegiatan sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan oleh akun ini pada 9 Agustus 2022. Berikut narasinya:
    “Diumumkan Langsung JOKOWI, TNI Akan Serong MALAYSIA Jika Ngotot Lakukan Ini. Viral TERBARU HARI INI.” Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 125 ribu kali dan mendapatkan 307 komentar. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook tentang Presiden Jokowi mengumumkan serangan TNI ke Malaysia
    Apa benar di video ini Presiden Jokowi mengumumkan TNI akan menyerang Malaysia?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google, Yandex, dan Source.
    Hasilnya, sama sekali tidak ada pernyataan Presiden Jokowi bahwa TNI akan menyerang Malaysia. Video di atas merupakan hasil suntingan yang menggabungkan sejumlah cuplikan video dan foto dokumentasi kegiatan TNI. Narasi yang dikutip pengisi suara juga bersumber dari dua artikel dari dua situs berbeda yang membahas masalah konflik di perbatasan Ambalat.
    Video-video identik yang memperlihatkan sejumlah kegiatan TNI pernah diunggah ke Youtube oleh kanal berbeda. Di antaranya:
    Video 1
    Pemeriksaan video 1
    Faktanya, video ini adalah saat pasukan TNI dari Batalion 114 Satria Musara Kodam Iskandar Muda dilepas oleh Pangdam Mayjen TNI Achmad Marzuki di Bandara Rembele Bener Meriah, menuju Papua. Video ini diunggah oleh kanal Siapp Update pada 26 Juli 2021.
    Menurut keterangan video pada kanal tersebut, sebanyak 200 prajurit Bataliyon 114 Satria Musara Bener Meriah, Aceh menuju Papua. Para prajurit diberangkatkan dengan dua pesawat Hercules C-130 milik TNI AU untuk menuju Timika Papua dalam misi Pengamanan Perbatasan Penyangga di wilayah timur Indonesia.
    Video 2
    Pemeriksaan video 2
    Faktanya, video ini pernah diunggah ke Youtube oleh kanal resmi dari televisi berita KOMPASTV pada 3 Januari 2020. Video tersebut diunggah dengan judul, “Detik-Detik TNI Bersiap Siaga Tempur Jaga Natuna dari China.”
    Menurut Kompas TV, pasukan TNI tengah bersiap di perairan Natuna untuk melakukan operasi siaga tempur. Operasi siaga tempur ini dilaksanakan oleh Koarmada 1 dan Koopsau 1.
    TNI pun sudah menyiagakan sejumlah Alutsista. Alutsista yang sudah disiagakan adalah 3 Kapal Republik Indonesia (KRI), 1 pesawat intai maritim dan 1 pesawat Boeing TNI AU. Masih ada 2 KRI lagi yang menuju ke Natuna. Operasi ini dilakukan karena adanya kapal Cina yang masuk dan melanggar Zona Ekonomi Ekslusif atau ZEE Indonesia di perairan Natuna.
    Terkait dengan masalah ini, Sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Kemenlu memanggil Duta Besar Cina di Jakarta dan menyampaikan protes kerasnya. Kemenlu menyebutkan, Dubes Cina mencatat protes yang dilayangkan untuk segera diteruskan ke Beijing.
    Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun bersikap. Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar menjelaskan Prabowo menegaskan sengketa Natuna-Laut China Selatan ini harus dituntaskan.
    Foto 1
    Pemeriksaan foto 1
    Video juga memuat foto yang memperlihatkan seorang prajurit TNI tengah membawa bendera merah putih. Faktanya, foto tersebut pernah dimuat Tempo pada 10 Januari 2020 dengan judul artikel, “TNI Gelar Patroli Jalur Tikus di Perbatasan Entikong.”
    Foto 2
    Pemeriksaan foto 2
    Foto yang lainnya yang identik dengan fragmen dalam video di atas yakni yang memperlihatkan dua orang prajurit TNI bersenjata lengkap tengah memegang sebuah jaring. Foto tersebut pernah dimuat Kantor Berita Antara pada 9 Januari 2020 dengan judul, “Patroli jalur tikus di perbatasan.”
    Sumber Narasi
    Narasi yang dikutip pengisi suara dalam video di atas bersumber dari dua artikel. Mula-mula pengisi suara mengutip seluruh narasi dalam artikel situs berita okezone.com yang dimuat pada 26 Juni 2015 dengan judul, “Malaysia Nyerempet Perbatasan, Pemerintah Tindak Tegas.”
    Berikut penggalan narasinya:
    “Sengketa wilayah perbatasan di Blok Ambalat belum sepenuhnya selesai. Hingga kini belum ada kata sepakat untuk mengakhiri konflik antara Indonesia dan Malaysia mengenai penentuan perbatasan. Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Pertahanan, Mayor Jenderal Witjaksono, Witjaksono mengatakan, pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan selalu satu suara dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam hal penentuan batas negara, termasuk konflik di Blok Ambalat…”
    Pengisi suara kemudian melanjutkan narasinya dengan mengutip sebuah Opini yang dimuat situs bombastis.com pada 26 Mei 2022 dengan judul, “Ambalat, Blok Laut yang Kaya SDA dan Hampir Bikin Indonesia-Malaysia Perang Besar.”

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan narasi Presiden Jokowi mengumumkan TNI akan menyerang Malaysia adalah keliru. 
    Video di atas merupakan hasil suntingan yang menggabungkan sejumlah cuplikan video berbeda dan foto dokumentasi kegiatan TNI. Sama sekali tidak memperlihatkan atau memuat pernyataan Presiden Jokowi bahwa TNI akan menyerang Malaysia.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10476) Benar, Cacar Monyet Bisa Menyebabkan Kematian pada Janin

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/08/2022

    Berita


    Sebuah situs memuat artikel berjudul Cacar Monyet Dapat Menyebabkan Kematian Pada Janin pada 9 Agustus 2022.
    Artikel itu memuat pernyataan dari Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, DR. Robert Sinto, SPPD-KPTI, dalam sebuah webinar pada 9 Agustus 2022.
    Menurut Robert Sinto, wanita hamil terinfeksi cacar monyet akan menjalani transmisi transplasental yang dapat terjadi pada fase veremik. Fase ini adalah suatu kondisi karena tingkat virus yang tinggi dalam tubuh.

    Benarkah cacar monyet dapat menyebabkan kematian pada janin?

    Hasil Cek Fakta


    Beberapa kasus kematian pada janin dilaporkan pada wanita hamil yang terinfeksi virus cacar monyet. Namun hingga artikel ini diturunkan pada 19 Agustus 2022, belum ada jumlah atau persentase tingkat kematian tersebut.
    Tempo menelusuri sumber yang digunakan artikel tersebut memang disampaikan oleh Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, DR. Robert Sinto, pada "Webinar Kesehatan: Indonesia Waspada Wabah Monkeypox" yang digelar oleh CME FKUI pada 9 Agustus 2022.
    Webinar tersebut ditayangkan di YouTube Continuing Medical Education - FKUI. Terdapat tiga narasumber, salah satunya adalah Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, DR. Robert Sinto, SPPD-KPTI.
    Tangkapan layar Webinar Kesehatan: Indonesia Waspada Wabah Monkeypox - CME FKUI, 9 Agustus 2022
    Penjelasan tentang risiko cacar monyet pada wanita hamil dibahas dalam sesi tanya jawab, tepatnya pada menit 1:47:18. Robert Sinto menjelaskan bahwa beberapa kasus dilaporkan terjadi penularan transplasental atau penularan yang terjadi kepada anak dalam kandungan seorang ibu yang terinfeksi cacar monyet.
    Akan tetapi hingga artikel ini ditulis, belum ada persentase kasus atau jumlah keseluruhan kejadian. "Kalau berapa persentasenya atau berapa banyak angkanya, saya belum tahu karena belum ada penelitiannya. Ini baru serial laporan," kata Robert Sinto.
    Badan Kesehatan Dunia, WHO, kata Robert juga menyebutkan bahwa wanita hamil adalah salah satu populasi rentan yang dapat mengalami pemburukan akibat virus cacar monyet.
    Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), mengatakan sejauh ini data terkait cacar monyet dengan kehamilan masih terbatas. Virus cacar monyet memang benar dapat ditularkan ke janin selama kehamilan atau ke bayi baru lahir melalui kontak dekat selama dan setelah kelahiran.
    Hasil kehamilan yang buruk, termasuk keguguran spontan dan lahir mati, telah dilaporkan dalam kasus infeksi cacar monyet yang dikonfirmasi selama kehamilan. Persalinan prematur dan infeksi cacar monyet pada Neonatus atau bayi yang baru lahir 28 hari pertama kehidupan juga telah dilaporkan.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, artikel yang berjudul Cacar Monyet Bisa Menyebabkan Kematian pada Janin adalah Benar.
    Meskipun masih membutuhkan penelitian lebih banyak, tapi beberapa kasus keguguran spontan dan lahir mati telah dilaporkan pada kasus infeksi cacar monyet pada ibu hamil.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10475) Keliru, Pesan Berantai Pulsa Gratis 30 GB oleh Telkomsel, XL, Tri, dan Smartfren Sambut HUT Kemerdekaan RI

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/08/2022

    Berita


    Pesan berantai beredar di platform pengiriman pesan dengan klaim penawaran pulsa gratis 30 GB bagi pelanggan Telkomsel, XL, Tri, dan Smartfren menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI.
    Pesan tersebut memberikan informasi penawaran pulsa internet gratis 30GB untuk semua operator. Narasi pesan yang beredar sebagai berikut:
    Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Penawaran Khusus 30GB ? Untuk Mengaktifkan Hari Kemerdekaan Spesial Internet Gratis 30GB klik disini???? 
    Tangkapan layar pesan berantai gratis paket internet yang beredar di WhatsApp
    Pesan berantai itu memuat sejumlah tautan penawaran pulsa internet gratis 30 GB untuk masing-masing provider mulai dari Telkomsel, XL, Tri, Axis, dan Smartfren.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TEMPO, pesan berantai tentang penawaran pulsa internet gratis selalu beredar dalam dua tahun terakhir.
    Pada Januari dan Februari 2021, pesan berantai yang menawarkan bantuan pulsa sebesar Rp 200 ribu dan kuota 75 GB untuk mahasiswa dan dosen juga beredar melalui platform pengiriman pesan Whatsapp. Saat ini, pesan serupa itu beredar juga di hari kemerdekaan Republik Indonesia.
    Dikutip dari laman resmi Telkomsel, dalam rangka meriahkan dan merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia, Telkomsel terlihat hanya memberikan penawaran promo diskon pembelian pulsa.
    Tidak terlihat adanya penawaran promo pemberian pulsa gratis di hari kemerdekaan Republik Indonesia.   
    Selain itu, Telkomsel memberikan paket Combo SAKTI MAX harga mulai Rp 20 ribu dengan kuota yang didapat hingga 22 GB untuk chatting–an, internetan, main sosmed, telepon, dan SMS. Aktivasi untuk layanan ini melalui *363#. 
    Operator Tri pun demikian. Dikutip dari laman resmi Tri, Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Ritesh Kumar Singh mengatakan, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) hanya menggelar promo kuota internet 100 GB dalam rangka perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia. Tidak ada informasi penawaran pemberian pulsa dan kuota 30 GB gratis.
    Rilis resmi dari laman Indosat Ooredoo Hutchison tentang promo menyambut Hari Kemerdekaan RI 2022
    Lewat program bertajuk Pesta Kemerdekaan, Tri memberikan berbagai potongan pulsa nelpon hingga Rp 50 ribu bila melakukan pembelian paket di Bazar Kemerdekaan. Program Pesta Diskon Kemerdekaan ini secara khusus diadakan sebagai bentuk apresiasi untuk para pelanggan
    AXIS sendiri hanya menawarkan paket diskon data yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Tidak terdapat juga informasi tentang penawaran pemberian pulsa dan kuota 30 GB gratis pada kemerdekaan Republik Indonesia.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan, pesan berantai yang diklaim merupakan penawaran pulsa gratis 30GB pada hari Kemerdekaan Indonesia beredar di platform pengiriman pesan, adalah keliru. 
    Pesan berantai seperti di atas selalu ditemukan dalam dua tahun terakhir. T
    Telkomsel, Tri, dan AXIS hanya menawarkan promo diskon untuk pembelian pulsa di hari kemerdekaan, namun tidak menawarkan pemberian pulsa gratis 30GB. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10474) Keliru, Video tentang Serangan Nuklir Rusia ke Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video berjudul “Kabar Hari Ini, Ngeri !! Serangan Nuklir Rusia Jadi Begini” yang berkaitan dengan perang antara Rusia dan Ukraina.
    Video ini menarasikan Sekjen PBB mengatakan serangan nuklir Rusia di Ukraina akan bunuh kita semua. Opsi yang banyak didiskusikan Rusia untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina akan menyebabkan dunia laut api. Hal ini disampaikan Sekjen PBB António Guterres saat mengunjungi Jepang dalam peringatan jatuhnya bom atom.
    Video berdurasi 8:47 menit itu diunggah tanggal 14 Agustus 2022. Sampai tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai 2 ribu, 136 ribu komentar, dan disaksikan 53 ribu  pengguna Facebook.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi serangan nuklir Rusia ke Ukraina
    Benarkah terdapat serangan nuklir Rusia ke Ukraina?

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, sebagian dari kompilasi video ini menunjukkan latihan militer yang digelar Rusia, di tengah invasi yang masih Rusia lakukan pada Ukraina. Namun sejauh ini, Rusia belum menggunakan senjata nuklirnya. 
    Selain itu, belum ada pernyataan resmi dari PBB terkait isu penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina.
    Untuk verifikasi video dan narasi dalam video ini, Tempo menelusuri fragmen video dengan reverse image tool dengan Yandex, Google, maupun kata kunci di Youtube. Tempo menggunakan Google dan Yandex translate untuk menerjemahkan berita atau pernyataan berbahasa asing. 
    Dari penelusuran ditemukan bahwa fragmen-fragmen dalam video ini berasal dari potongan video dari kegiatan dan peristiwa yang berbeda-beda.
    Berikut ini fakta-fakta atas tiga cuplikan video tersebut:  
    Video 1
    Pemeriksaan video 1
    Fragmen video pada detik 0:32 berdasarkan penelusuran Tempo identik dengan rilis video dalam kanal resmi PBB UNifeed pada tanggal 12 Maret 2018. Video ini berisi tentang keterangan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa H.E. António Guterres, tentang situasi di Suriah, pada pertemuan Dewan Keamanan ke-8201.
    Dalam pertemuan yang berlangsung tanggal 12 Maret 2018 di Markas Besar PBB, António Guterres hari ini mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa, terlepas dari pengesahan Resolusi 2401 pada 24 Februari 2018, tidak ada penghentian permusuhan di Suriah.
    Guterres mengatakan kekerasan berlanjut di Ghouta timur dan sekitarnya, termasuk di Afrin, sebagian Idlib dan ke Damaskus dan pinggirannya. Bantuan kemanusiaan terus menghadapi hambatan sehingga situasi kemanusiaan dan hak asasi manusia menjadi lebih putus asa dari hari ke hari.
    Video 2
    Pemeriksaan video 2
    Pada menit ke-1:14, video ini menampilkan fragmen dua orang tentara mempersiapkan persenjataan yang dibawa kendaraan militer. Persenjataan tersebut berdasarkan pencarian Tempo berjenis BM-27  MLRS Uragan Launcher. 
    Hasil pemeriksaan Tempo menunjukkan, fragmen ini identik dengan unggahan kanal Televisi Militer Ukraina tanggal 1 Februari 2022. Kanal ini menyebutkan, tidak jauh dari perbatasan administratif dengan Krimea yang diduduki sementara oleh Rusia, unit artileri roket melakukan latihan lapangan untuk mengkoordinasikan perhitungan sistem roket tembakan salvo Uragan. 
    Dilansir laman resmi Ukrainian Military Center, latihan ini berlangsung di kota Pripyat, Kyiv dekat pembangkit listrik tenaga nuklir. Latihan tersebut dihadiri oleh kepala Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Garda Nasional, Layanan Darurat Negara, Polri, duta besar negara asing dan perwakilan negara mitra.
    Video 3
    Pemeriksaan video 3
    Pada menit ke-6:25, video ini menampilkan kendaraan militer dengan plat nomor 2003 ™ 50. Berdasarkan pencarian Tempo,  ini merupakan kendaraan militer ini yang membawa RS-24 Yars.  
    RS-24 Yars merupakan sistem rudal strategis Rusia yang terdiri dari rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat berbasis silo atau mobile. Satu rudal bisa menggendong hulu ledak nuklir seberat 150-250 kiloton. Rusia mengklaim, RS-24 Yars mampu menembus target yang sangat terlindungi juga sistem pertahanan rudal balistik (BMD) apa pun saat ini.
    Hasil pencarian Tempo menunjukan, fragmen gambar ini identik dengan tayangan iZ News tanggal 1 Juni 2022. Kanal berbahasa Rusia ini menyebutkan, PGRK "Yars" mengambil bagian dalam latihan militer. Disebutkan juga, peluncur otonom Yars PGRK dari formasi Teikovsky ikut serta dalam latihan di wilayah Ivanovo. 
    Latihan ini  melibatkan kendaraan ranjau jarak jauh Foliage yang menyertai Yars pada rute patroli tempur serta kendaraan tempur anti-sabotase Typhoon-M terbaru yang dilengkapi dengan kendaraan udara tak berawak.
    Situs bahasa Rusia RU24.net   juga merilis foto yang identik pada tanggal 1 Juni 2022. Dilansir RU24, latihan skala besar tersebut  diadakan di wilayah Ivanovo, Russia. Militer menguji peluncur otonom dari sistem rudal darat bergerak Yars dari formasi pasukan rudal Teikovsky.
    Menurut Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, seribu personel militer ikut serta dalam latihan ini. 
    Sumber: RU24.net, 1 Juni 2022
    Isu Senjata Nuklir dalam Invasi Rusia di Ukraina
    Dikutip dari Reuters, Menteri Pertahanan Rusia mengumumkan pada 16 Agustus 2022, mereka "tidak perlu" menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Hal ini untuk menjawab spekulasi media bahwa Moskow mungkin menggunakan senjata nuklir atau senjata kimia dalam konflik adalah bentuk kebohongan. 
    “Dari sudut pandang militer, tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir,” kata Sergei Shoigu dalam pidatonya di konferensi keamanan internasional di Moscow.
    Shoigu juga menuduh operasi militer Ukraina sedang direncanakan oleh Amerika Serikat dan Inggris, dan bahwa NATO telah meningkatkan penempatan pasukannya di Eropa timur dan tengah "beberapa kali lipat".
    Dilansir Sky News, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan komando militer untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam siaga tinggi. Menanggapi hal itu Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan komentar Putin sebagai "upaya besar untuk mengalihkan perhatian dari masalahnya di Ukraina" dengan mengingatkan dunia bahwa Rusia memiliki kemampuan nuklir.
    Isu penggunaan senjata nuklir di Ukraina kembali mencuat setelah Kedutaan Besar Rusia di Washington memperingatkan aksi Amerika Serikat di panggung dunia berisiko menyebabkan konflik langsung antara negara-negara nuklir. 
    Pada Maret 2022, Rusia menduduki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl milik Ukraina sebagai bagian invasi mereka. Namun pekerja PLTN di sana terus mengawasi penyimpanan yang aman dari limbah bahan bakar nuklir. Mereka juga mengawasi sisa-sisa reaktor yang terbungkus beton yang meledak pada tahun 1986, yang menyebabkan kecelakaan nuklir terburuk di dunia.
    Rusia kemudian mengembalikan kendali PLTN tersebut ke tangan Ukraina pada Jumat (01/04) dini hari, setelah lebih dari sebulan mendudukinya. Badan energi Ukraina, Energoatom, mengatakan penarikan pasukan dilakukan setelah ada kabar bahwa tentara Rusia terpapar radiasi saat menggali parit di zona eksklusi di sekitar PLTN yang ditutup. Namun, belum ada konfirmasi resmi atas kabar tersebut.
    Dilansir laman resmi UN News, di hadapan Japan National Press Club tanggal 8 Agustus 2022, Sekjen PBB António Guterres mengatakan menyerang pembangkit nuklir adalah tindakan bunuh diri. Pernyataan ini terkait serangan Rusia ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl. Pada tanggal 1 April 2022 Rusia telah menarik mundur pasukannya dari  Chernobyl, namun serangan tersebut menyisakan kerusakan yang berbahaya. 
    Hingga tulisan ini dibuat, invasi Rusia atas Ukraina memasuki hari ke-175. Dilansir Al Jazeera, hingga saat ini, kontak senjata antara pasukan Rusia dan Ukraina terus berlangsung. Pada tanggal 17 Agustus 2022, gudang amunisi milik Rusia di Krimea meledak. Pihak Rusia mengatakan ledakan tersebut karena sabotase yang dilakukan kelompok bersenjata yang setia pada Ukraina. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Rusia melakukan serangan nuklir ke Ukraina adalah keliru. 
    Video tersebut adalah kompilasi latihan militer Rusia di tengah invasi negara itu ke Ukraina. Sejauh ini Rusia mengumumkan belum menggunakan nuklir dalam invasi itu. Namun risiko penggunaan nuklir oleh Rusia tetap bisa terjadi, sebagaimana yang dikhawatirkan oleh PBB dan negara-negara lainnya. 

    Rujukan