KOMPAS.com - Beredar sebuah poster yang diklaim berasal dari perwakilan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) di Indonesia.
Narasi poster menyebutkan, UNHCR Indonesia telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kepulauan Riau untuk menampung pengungsi Rohingya di Pulau Galang dan menyediakan tempat tinggal serta makanan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster tersebut bukan dikeluarkan oleh akun resmi UNHCR Indonesia, melainkan akun palsu.
Poster dengan narasi tentang pengungsi Rohingya yang diklaim berasal dari UNHCR Indonesia dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada 29 Desember 2023.
Berikut isi poster tersebut:
Kami dari UNHCR INDONESIA menyampaikan kepada masyarakat Indonesia sudah berkoordinir bersama Pemerintah kepulauan Riau Khususnya di pulau galang untuk Menampung pengungsi Rohingnya Dan menyediakan tempat tinggal tanah dan rumah untuk setiap 1 keluarga Pengungsi rohingnya dan setiap hari akan memberikan makanan yang bergizi
(GFD-2024-14917) [HOAKS] Poster tentang Pengungsi Rohingya dari UNHCR Indonesia
Sumber: kompas.comTanggal publish: 02/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, akun media sosial resmi UNHCR Indonesia tidak pernah menerbitkan poster dengan narasi tersebut.
UNHCR Indonesia melalui akun Instagram resmi @unhcrindonesia, 14 Desember 2023, mengatakan bahwa poster dan narasi tersebut disebarkan oleh akun palsu.
Dilansir Antara, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad membantah rumor bahwa pihaknya bersama UNHCR Indonesia telah menyepakati menjadikan Pulau Galang di Batam sebagai tempat penampungan pengungsi Rohingya.
"Rumor itu tidak benar dan disebarkan oleh akun-akun media sosial yang tidak bertanggung jawab. Saya tegaskan belum ada kesepakatan apapun antara Pemprov Kepri dan UNHCR Indonesia mengenai Pulau Galang," kata Ansar di Tanjungpinang, Selasa (2/1/2024).
Ansar juga menampik kabar yang menyatakan jika UNHCR Indonesia telah menerima tanah kosong dari Pemprov Kepri untuk dijadikan tempat pengungsi Rohingya.
"Itu hoaks. Kami tidak pernah memberikan tanah kosong kepada UNHCR Indonesia," ujarnya.
UNHCR Indonesia melalui akun Instagram resmi @unhcrindonesia, 14 Desember 2023, mengatakan bahwa poster dan narasi tersebut disebarkan oleh akun palsu.
Dilansir Antara, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad membantah rumor bahwa pihaknya bersama UNHCR Indonesia telah menyepakati menjadikan Pulau Galang di Batam sebagai tempat penampungan pengungsi Rohingya.
"Rumor itu tidak benar dan disebarkan oleh akun-akun media sosial yang tidak bertanggung jawab. Saya tegaskan belum ada kesepakatan apapun antara Pemprov Kepri dan UNHCR Indonesia mengenai Pulau Galang," kata Ansar di Tanjungpinang, Selasa (2/1/2024).
Ansar juga menampik kabar yang menyatakan jika UNHCR Indonesia telah menerima tanah kosong dari Pemprov Kepri untuk dijadikan tempat pengungsi Rohingya.
"Itu hoaks. Kami tidak pernah memberikan tanah kosong kepada UNHCR Indonesia," ujarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster dengan narasi tentang pengungsi Rohingya yang diklaim berasal dari UNHCR Indonesia adalah hoaks.
UNHCR Indonesia mengatakan bahwa poster dan narasi tersebut disebarkan oleh akun palsu.
Selain itu, rumor bahwa UNHCR Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah bekerja sama untuk menampung pengungsi Rohingya di Pulau Galang juga tidak sesuai fakta.
Rumor tersebut dibantah Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Ia juga membantah kabar Pemprov Kepri memberikan tanah kosong kepada UNHCR Indonesia untuk menampung pengungsi.
UNHCR Indonesia mengatakan bahwa poster dan narasi tersebut disebarkan oleh akun palsu.
Selain itu, rumor bahwa UNHCR Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah bekerja sama untuk menampung pengungsi Rohingya di Pulau Galang juga tidak sesuai fakta.
Rumor tersebut dibantah Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Ia juga membantah kabar Pemprov Kepri memberikan tanah kosong kepada UNHCR Indonesia untuk menampung pengungsi.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/C1b5zVUxGiJ/
- https://ghostarchive.org/iarchive/instagram/lowongankerjabatamhariini2024/3268460170828867721
- https://www.instagram.com/p/C01OE7moGCe/?img_index=3
- https://www.instagram.com/p/C01OE7moGCe/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.antaranews.com/berita/3896241/gubernur-kepri-bantah-pulau-galang-jadi-penampungan-pengungsi-rohingya
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-14916) Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Anies Baswedan Ajak Melakukan Gerakan 1821
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang berisi ajakan Capres nomor urut satu Anies Baswedan melakukan gerakan 1821. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 20 November 2023.
Berikut isi postingannya:
"*PESAN DARI ANIES BASWEDAN ,1821
**Yth : Para Orang Tua di Seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia**Dan**Dinas Pendidikan 😘*Memperhatikan Hiruk Pikuknya per HP an....saya usul ( mohon responnya ) dilakukan 😘*"GERAKAN 1821"**Para Ayah dan Bunda yang baik hati, khususnya yg mempunyai anak SMA ke bawah (SMP, SD, TK)..., betapa dasyatnya pengaruh HP terhadap perkembangan anak-anak kita.**Anak-anak semakin egois,* *susah dikendalikan dan terkena dampak negatif lainnya.**Untuk itu mari kita Lawan dengan "Gerakan 1821".
**Apa itu "Gerakan 1821"?
**Gerakan 1821 adalah himbauan kepada para orangtua untuk melakukan puasa gadget/HP,
**hanya 3 jam saja, yaitu mulai jam 18.00 s/d 21.00.
* *Simpan dulu HP-mu Ayah, Bunda, simpan dulu BB, Tab dan laptop nya.**Temanilah anak-anak kita,
**hanya 3 jam saja.**Bersama mereka,
**dengan sepenuh hati..sepenuh jiwa & raga kita.
**Apa yang harus dilakukan selama 3 jam?
**3B: Bermain, Belajar, Berdoa**Iya, cuma 3 jam dan 3B saja.
**Bermain apa saja,**boleh mainan tradisional, bermain petak umpet, tebak-tebakan, pokoknya apa saja.**Bisa juga menemani mereka belajar.**Belajar agama dan apa saja yg positif.**Bisa mengerjakan PR, belajar ilmu baru, berbagi pengalaman pengetahuan dan yang lainnya.**Juga bisa diisi dengan banyak ngobrol.**Bicara, bicara, dan bicara.* *Ajak anak-anak bicara.
* *Topiknya bisa apa saja.**Lebih utama bicara tentang mereka, pengalaman mereka, keinginan mereka, pokoknya apa saja.
**Hanya 3B : bermain, belajar, berdoa, dan tidak semuanya harus dilakukan pada saat yang sama, bisa dijadwal dan dibuat se-enjoy mungkin.**Bisa dikombinasikan.**Pilih aktivitas yang nyaman dilakukan bersama.
**Mari Ayah ... ayo Bunda.**Puasa gadget/HP dan TV..**Hanya 3 jam saja.**Jam 18 s/d 21 saja!**Ingat ya...1821...!
**Mari kita coba...!
**Semoga Bermanfaat....!**(Sharing gerakan ini yang digagas oleh program PSPA nya Program Sekolah Pengasuhan Anak.
)*(Minta Tolong disebar luaskan dilingkungan para Guru dan disampaikan kpd para Ortu)
*Demi Anak2 Kita*🙏🙏🙏Ttd.
*(Anies Baswedan)
*Mohon diteruskan ke semua kenalan dan orang tua"
Lalu benarkah pesan berantai yang berisi ajakan Capres nomor urut satu Anies Baswedan melakukan gerakan 1821?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci "gerakan 1821" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel berjudul "Antisipasi Dampak Negatif Hp, Disdikbud Gagas Gerakan 1821" yang tayang di portal resmi provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.
Di sana terdapat narasi yang sama dengan pesan berantai yang beredar di media sosial. Namun narasi tersebut bersumber dari imbauan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Drs Gatot Bambang Hastowo MPd.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menemukan bantahan dari Anies Baswedan melalui Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi DKI Jakarta yang ditulis dalam artikel Jalahoaks, 8 Agustus 2022.
Dalam artikel itu TGUPP menegaskan pesan berantai itu bukan berasal dari Anies Baswedan.
Kesimpulan
Pesan berantai yang berisi ajakan Capres nomor urut satu Anies Baswedan melakukan gerakan 1821 adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2024-14915) Keliru, Klaim Video Pengungsi Rohingya Mulai Masuk Wilayah Kenjeran Surabaya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/01/2024
Berita
Sebuah video dibagikan dengan narasi bahwa pengungsi Rohingya telah masuk Daerah Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. Dibagikan akun TikTok ini [ arsip ] pada 25 Desember 2023, video itu memperlihatkan sejumlah warga berusaha merobohkan pagar pembatas jalan dengan areal pantai.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 485 komentar dan dibagikan sebanyak 402 kali. Apa benar ini video pengungsi Rohingya telah masuk wilayah Kenjeran Surabaya?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video dengan menggunakantoolsInVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakanreverse imageGoogle.
Hasilnya, warga yang mengamuk dan berusaha merobohkan pagar dalam video tersebut bukanlah pengungsi Rohingya, melainkan pedagang kaki lima di daerah Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2023.
Video yang identik pernah diberitakan stasiun televisi Kompas TV Madiun pada 25 Desember 2023 dengan judul, "Dilarang Pemkot Surabaya Jualan, Pedagang Kaki Lima Demo dan Blokade Jalan Menuju Pantai Kenjeran!".
Sementara Liputan6 memberitakan peristiwa itu pada 25 Desember 2023 dengan judul "Sejumlah Fasilitas di Wisata Pantai Kenjeran Surabaya Dirusak Pedagang Kaki Lima | Liputan6"
Stasiun televisi iNews juga pernah memberitakan peristiwa yang sama dan diunggah ke kanal Youtube resminya, Official Inews pada 26 Desember 2023 dengan judul, "PKL Pantai Kenjeran Surabaya Rusak Pagar Hingga Blokade Jalan".
Dilansir dari JPPN.com, sejumlah pedagang yang sebelumnya berjualan di sebelah Pantai Kenjeran atau yang sering disebut Watu-Watu Ngamuk menolak adanya relokasi ke Sentra Ikan Bulak, Minggu, 24 Desember 2023.
Video yang beredar di akun sosial media TikTok @sobo.ratan8 itu memperlihatkan sejumlah pedagang nekat untuk merusak pagar yang telah terpasang. Mereka bahkan nekat memblokade jalan dengan memberikan batu dan sampah.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, membenarkan kabar kejadian perusakan fasilitas umum itu. Hal itu juga telah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Bagi yang merusak aset pagar pemerintah kota sudah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Biarkan proses itu berjalan,” kata Fikser saat dikonfirmasi, Senin, 25 Desember 2023.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pengungsi Rohingya yang telah masuk wilayah Kenjeran Surabaya adalahkeliru.
Sejumlah orang berusaha merobohkan pagar pembatas jalan dengan areal pantai dalam video tersebut bukanlah pengungsi Rohingya, melainkan pedagang kaki lima di daerah Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, yang menolak direlokasi ke Sentra Ikan Bulak.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@antasena.2992/video/7316353364080512262?q=rohingya%20terbaru&t=1704170984047
- https://web.archive.org/save/
- https://www.tiktok.com/@antasena.2992/video/7316353364080512262?q=rohingya%20terbaru&t=1704170984047
- https://www.youtube.com/watch?v=RZHBCrNqN3A
- https://www.youtube.com/watch?v=LMnRw2VAy8U
- https://www.youtube.com/watch?v=K78qA4lIHuY
- https://jatim.jpnn.com/jatim-terkini/26767/pedagang-kenjeran-mengamuk-tolak-penertiban-blokade-jalan-hingga-rusak-pagar mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-14914) Benar, Al Jazeera Menyebut Gibran Sebagai
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/01/2024
Berita
Video reel berisi gambar tangkapan layar situs berita Al Jazeera yang menyoroti calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, beredar di Instagram. Video tersebut dibagikan dengan klaim bahwa Al Jazeera menyebut Gibran sebagai "Nepo Baby".
Di Instagram, video tersebut dibagikan akun ini pada 25 Desember 2023. Akun inipun menuliskan narasi: "Media asing terkemuka Al Jazeera menyebut Cawapres Gibr4n sebagai ‘nepo baby’ atau bayi nepotisme dan kurangnya pengalaman. Gibr4n dipandang sebagai salah satu Cawapres paling kontroversial di sepanjang sejarah Indonesia".
Apa benar situs berita Al Jazeera menyebut Gibran sebagai Nepo Baby?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui situs berita Al Jazeera dan sejumlah media kredibel. Hasilnya, Al Jazeera menyebut Gibran sebagai Nepo Baby dalam artikel berjudul "Indonesian leader’s son brushes off ‘nepo baby’ tag in feted debate showing".
Artikel tersebut dimuat pada 23 Desember 2023 atau sehari setelah debat Cawapres yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Jumat, 22 Desember 2023 yang mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, pajak, tata kelola APBN dan APBD, investasi, perdagangan, infrastruktur, dan perkotaan.
Dilansir dari Al Jazeera, pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden telah dibayangi oleh tuduhan nepotisme dan kurangnya pengalaman.
Ketika para calon wakil presiden naik ke panggung untuk debat presiden kedua yang disiarkan di televisi pada hari Jumat, semua mata tertuju pada Gibran Rakabuming Raka–yang mungkin merupakan calon wakil presiden paling kontroversial dalam sejarah Indonesia.
Menepis tuduhan kurang pengalaman dan nepotisme, Gibran, putra presiden Indonesia saat ini Joko "Jokowi" Widodo yang berusia 36 tahun, mendominasi panggung meskipun ia berhadapan dengan para kandidat yang lebih berpengalaman.
Penilaian para pengamat pada umumnya adalah bahwa penampilan Gibran jauh melebihi ekspektasi. “Kesan saya secara keseluruhan adalah bahwa setiap orang yang meragukan Gibran yang mengira bahwa ia adalah seorang yang tidak tahu apa-apa telah terbukti salah," ujar Alexander Arifianto, seorang peneliti di S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura (RSIS), kepada Al Jazeera.
"Dia telah mempersiapkan diri dengan baik untuk debat ini dan menunjukkan bahwa dia memiliki pemahaman yang sangat baik tentang isu-isu ekonomi. Jauh lebih baik daripada dua lawannya."
Sejak mengumumkan pencalonannya pada bulan Oktober, Gibran telah menghadapi badai kontroversi, termasuk tuduhan sebagai "Nepo Baby" dan kelanjutan dari politik dinasti yang telah lama menjangkiti perpolitikan Indonesia.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, media berbasis di Qatar ini membahas cara Gibran lolos menjadi cawapres melalui proses yang kontroversial, mulai dari menjadi anak seorang presiden yang masih berkuasa, Joko Widodo, hingga putusan Mahkamah Konstitusi yang dinilai mempermudah pencalonannya dengan melonggarkan persyaratan usia minimum untuk calon presiden dan wakil presiden.
Selain itu, Gibran juga dituduh bakal menerapkan praktik politik dinasti yang telah lama mengganggu politik Indonesia menyusul sang ayah, Presiden Jokowi, yang telah berkuasa dan memimpin selama dua periode.
Dalam laporannya ini, Al Jazeera juga membahas Gibran yang dinilai berhasil mematahkan anggapan yang melihatnya hanya "sebelah mata" dalam debat cawapres pertama kemarin, terlepas dari cap Nepo Baby.
Penampilan Gibran dalam debat cawapres pertama disebut jauh melebihi ekspektasi. Sejumlah pengamat politik yang diwawancarai Al Jazeera bahkan menilai Gibran nyatanya sangat siap dan berhasil menunjukkan bahwa dia memiliki pemahaman yang sangat baik mengenai isu-isu krusial seperti ekonomi lebih dari dua lawannya yang lebih senior.
Berdasarkan arsip berita Tempo, istilah Nepo Baby merujuk kepada anak-anak selebritis yang sukses berkat jejak orang tuanya. Lantas, bagaimana awal mula media asing menjuluki Gibran Nepo Baby?
Sebelumnya, Gibran menarik perhatian media asing, Al Jazeera, usai debat cawapres pada Jumat pekan lalu, 22 Desember 2023. Penampilan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu disebut berhasil menepis anggapan Nepo Baby atau bayi nepotisme yang dialamatkan kepadanya.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan Tempo, klaim bahwa Al Jazeera menyebut Gibran sebagai "Nepo Baby" adalahbenar.
Namun, dalam artikelnya yang berjudul “Indonesian leader’s son brushes off ‘nepo baby’ tag in feted debate showing”, penampilan Gibran saat debat cawapres pertama pada Jumat 22 Desember 2023, menurut Al Jazeera putra Presiden Jokowi berhasil menepis anggapan Nepo Baby yang dialamatkan kepadanya.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C1Qz2X9SY_y/
- https://www.aljazeera.com/news/2023/12/23/indonesian-leaders-son-brushes-off-nepo-baby-tag-in-solid-debate-showing
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231228080411-106-1042489/media-asing-juluki-gibran-rakabuming-nepo-baby-apa-artinya
- https://pemilu.tempo.co/read/1814589/ini-awal-mula-media-asing-juluki-gibran-nepo-baby mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 2967/6085