• (GFD-2022-10461) Keliru, Tabrakan Beruntun di Cisarua Tewaskan 75 orang, 6 Orang Luka-Luka, 1 Mobil Meledak

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/08/2022

    Berita


    Sebuah blog memuat artikel berjudul Innalillahi wa Inna Illaihi Rojiun????Hari ini Kecelakaan Tabrakan Beruntun Tewaskan 75 orang, 6 Orang Luka-Luka 1 Mobil Meledak Semoga Husnul khotimah. 
    Artikel itu menyertakan foto sebuah bus yang hancur. Beberapa petugas Kepolisian juga tampak di lokasi kejadian.
    Tangkapan layar foto dengan narasi tentang tabrakan beruntun yang melibatkan mobil mewah BMW, Mitsubishi Xpander dan 4 sepeda di depan Wisma TNI AL Mulyasari, Cisarua
    Narasi pada artikel tersebut menjelaskan tentang tabrakan beruntun yang melibatkan mobil mewah BMW, Mitsubishi Xpander dan 4 sepeda di depan Wisma TNI AL Mulyasari, Cisarua. 
    Kanit Laka Lantas Polres Ipda Angga Nugraha membantah kabar yang menyebut pengemudi mobil BMW B 115 HEP berinisial AM yang memicu kecelakaan di Puncak adalah pegawai KPK.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa judul berita tidak sama dengan isi maupun foto yang dipublikasikan di situs tersebut. 
    Dengan bantuan Google Image dan penelusuran Google untuk mencari kebenaran klaim pada narasi di atas, Tempo menemukan foto tersebut pernah dimuat oleh Goriau.com dan Riauonline.co.id pada 9 Oktober 2019 dengan kode foto Istimewa.
    Peristiwa pada foto tersebut adalah kecelakaan bus PMTOH di Bukit Betabuh, Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Bus tersebut dalam perjalanan dari Kiliran Jao menuju Kota Pekanbaru.
    Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar Pukul 11.45 WIB. “Bus ini kecelakaan tunggal. Dia kehilangan kendali saat di tikungan dan jalan menurun sehingga menyebabkan jatuh ke badan jalan sebelah kiri,” kata Sunarto, Rabu, 9 Oktober 2019 siang.
    Sumber foto: Riauonline.co.id
    Dilansir Riauonline.co.id, data pihak Puskesmas Lubuk Jambi, ada 6 korban meninggal, 5 luka berat dan 6 luka ringan. Korban yang mengalami luka berat sudah dirujuk ke RSUD Teluk Kuantan.
    Tabrakan beruntun di Puncak
    Narasi pada artikel di atas identik dengan berita yang dimuat Tempo.co berjudul Kecelakaan Tabrakan Beruntun di Puncak, Polisi Bantah Pengemudi BMW Pegawai KPK. Peristiwa tersebut terjadi pada 3 Oktober 2021.
    Kanit Laka Lantas Polres Bogor Ipda Angga Nugraha membantah kabar informasi yang menyebut pengemudi mobil BMW B 115 HEP berinisial AM yang memicu kecelakaan di Puncak, Bogor, adalah pegawai KPK.
    Mobil itu sebelumnya hilang kendali dan menabrak empat sepeda motor dan satu mobil di Cisarua, Puncak, Bogor pada pukul 04.00 pagi. Akibat kecelakaan tersebut 6 orang luka-luka, dua mobil rusak parah, empat sepeda motor  rusak berat.
    Bukan media kredibel
    Situs tersebut bukanlah situs media yang kredibel, karena hanya mengambil konten dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya. Artikel yang dimuat merupakan peristiwa 2019 yang dimuat ulang pada 13 Agustus 2022. 
    Selain itu, situs tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab media, susunan redaksi dan nomor kontak dan alamat perusahaan.
    Padahal, ketentuan terkait ini diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan."
    Dalam situs tersebut juga tidak ditemukan Pedoman Pemberitaan Media Siber. Padahal, kewajiban untuk memuat Pedoman Pemberitaan Media Siber oleh perusahaan media juga tercantum dalam Pasal 8 Undang-Undang Pers.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, artikel yang berjudul Innalillahi wa Inna Illaihi Rojiun Hari ini Kecelakaan Tabrakan Beruntun Tewaskan 75 orang, 6 Orang Luka-Luka 1 Mobil Meledak Semoga Husnul khotimah  adalah keliru. 
    Judul yang ditulis situs tersebut berbeda dengan isi artikel dan foto yang dimuat. Meskipun ada peristiwa kecelakaan pada 2021, namun jumlah korban yang tewas tidak mencapai 75 orang.  

    Rujukan

  • (GFD-2022-10460) Keliru, Video Cacar Monyet Sudah Masuk ke Batam

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/08/2022

    Berita


    Video berdurasi 10 detik yang diklaim merupakan informasi masuknya virus cacar monyet atau monkeypox ke wilayah Batam, Kepulauan Riau beredar di Tiktok.
    Dalam video terlihat gabungan tangkapan layar berita dari situs worldofbuzz.com berjudul, Man Tests Positive For Monkeypox in Singapore, 23 People Quarantined For 21 Days. 
    Pembuat video juga menambahkan narasi, “Hati-hati cacar monyet sudah masuk ke Batam".
    Sebuah akun di TikTok menyebarkan video soal kabar cacar monyet telah masuk Batam
    Hingga tulisan ini dibuat, video tersebut telah disukai 6.385 akun dan mendapat 93 komentar.
    Benarkah cacar monyet telah masuk dan menginfeksi warga di Batam?
    HASIL PEMERIKSAAN
    Penelusuran TEMPO, informasi tentang virus cacar monyet masuk ke wilayah Batam merupakan informasi lawas yang pernah beredar pada Mei 2019. 
    Tempo mula-mula menelusuri berita berjudul, Man Tests Positive For Monkeypox in Singapore, 23 People Quarantined For 21 Days, yang dimuat oleh worldofbuzz.com. Hasilnya, berita ini dimuat pada 10 Mei 2019.  Berita itu berisi pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura yang mengkonfirmasi "kasus impor" cacar monyet. Kementerian mengungkapkan bahwa warga negara Nigeria berusia 38 tahun itu tiba di Singapura pada 28 April 2019. Kemudian, pada 8 Mei 2019, ia dinyatakan positif cacar monyet.  
    Dinas Kesehatan Kota Batam pada 2019 telah membantah ada kasus cacar monyet di daerah itu, sebagaimana dilansir dari Antara.
    Hingga 16 Agustus 2022, otoritas kesehatan Batam juga belum mengkonfirmasi kasus positif cacar monyet. Rumah Sakit (RS) Elisabeth Batam Kota memang pernah menangani satu kasus yang menyerupai penyakit cacar monyet pada 27 Juli 2022, seperti dilaporkan oleh Kumparan
    Namun Dinas Kesehatan setempat telah mengumumkan bahwa dari hasil pemeriksaan, pasien tersebut negatif cacar monyet. 
    Dilansir dari Antara, Melda Sari, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam, dari hasil pengambilan  sampel dan pemeriksaan delapan orang yang melakukan kontak erat pasien diketahui negatif.
    Pertemuan peningkatan kewaspadaan monkeypox di Kota Batam, 3 Agustus 2022. (Sumber: Antara)
    Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hingga Juli 2022 di Indonesia sebenarnya sudah ada 11 kasus suspect yang diduga monkeypox. Namun setelah dilakukan uji sampe, sebelas pasien tersebut menderita cacar air biasa. 
    Untuk mengantisipasi penyebaran virus ini, Indonesia sendiri sudah mendapat sumbangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) alat uji sampel. Sudah ada 1500 reagen yang disebar ke seluruh provinsi. 
     Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga mengatakan yang sama, hingga saat ini belum ada laporan terkait kasus monkeypox di Indonesia.
    Mengenal Cacar Monyet
    Melansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet atau  monkeypox  adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah. Dengan pemberantasan cacar pada tahun 1980 dan penghentian selanjutnya dari vaksinasi cacar, monkeypox telah muncul sebagai orthopoxvirus yang paling penting bagi kesehatan masyarakat. 
    Cacar monyet terutama terjadi di Afrika tengah dan barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis, dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Hewan inang termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.
    Arsip berita TEMPO, berdasarkan jurnal berjudul Human Monkeypox Virus: Respon Kesiapan Darurat Dunia yang terbit tahun 2019, pertama ditemukan secara endemis di Afrika Barat dan Tengah. Kedua kawasan tersebut dikenal dengan cuaca tropis dan dikelilingi oleh banyaknya hutan. Lama-kelamaan penyakit ini mulai merambah ke daerah perkotaan.
    Kasus pada manusia pertama yang diketahui pada anak laki-laki berusia sembilan tahun di provinsi Equaire Zaire dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo (DRC) pada tahun 1958. Awalnya ia hanya menderita penyakit cacar biasa. Namun setelahnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa penyakit tersebut ialah cacar monyet.
    Rentang tahun 1970 sampai 1986, dilaporkan terdapat sepuluh kasus individu yang terserang cacar monyet di negara bagian Afrika Barat, seperti Pantai Gading, Liberia, dan Sierra Leone. Sementara jumlah yang lebih banyak dilaporkan di daerah Kongo dengan jumlah 394 orang.
    Namun seiring penelitian berjalan, di temukanlah vaksin cacar ini. Menurut studi yang terbit tahun 2019, orang-orang yang divaksinasi terhadap cacar memiliki sedikit kemungkinan mengalami tingkat keparahan penyakit ini. Meskipun penyakit ini bisa disembuhkan dengan sendirinya, dengan estimasi waktu dua sampai empat minggu.
    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan hingga 12 Agustus sudah ada 11.177 kasus cacar monyet di AS serta 31.799 kasus secara global. WHO bahkan sudah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat pada bulan Juli. Awal bulan ini Gedung Putih menyatakan darurat kesehatan untuk cacar monyet di Amerika Serikat.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, klaim informasi virus cacar monyet atau monkeypox telah masuk ke wilayah Batam, Kepulauan Riau, adalah Keliru. 
    Unggahan video di Tiktok itu mencuplik berita dari World Buzz pada 2019 tentang kasus cacar monyet di Singapura. Otoritas Kesehatan di Kota Batam telah membantah adanya kasus cacar monyet di kotanya pada 2019. 
    Pasien yang dirawat di RS Elisabeth Batam Kota pada akhir Juli 2022,  tidak mengidap virus cacar monyet. Hingga 16 Agustus 2022, belum ada kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10459) Keliru, Foto Hewan Armadillo Memiliki Bentuk Kepala Seperti Manusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/08/2022

    Berita


    Sebuah foto yang memperlihatkan hewan berkaki empat dengan klaim hewan Armadillo yang memiliki kepala mirip manusia, beredar di internet. 
    Di internet, foto tersebut dimuat situs ini pada 11 Agustus 2022. Berikut narasinya:
    “Semua petani diminta untuk tidak pergi ke ladang sendirian. Waspadalah hewan yang sangat berbahaya ini telah tiba di Gujarat”.
    Tangkapan layar hoaks di Facebook tentang penemuan hewan armadillo dengan bentuk kepala manusia
    Pada bagian akhir dari artikel yang memuat foto di atas juga terdapat disclaimer yang menjelaskan bahwa meski hewan tersebut memiliki kaki berjumlah empat dan kepala seperti manusia, itu bukanlah makhluk nyata, melainkan hasil karya seni yakni patung yang mirip seperti hewan armadillo yang dibuat oleh pemilik akun Laira Maganuco.
    Apa benar ini foto penemuan hewan Armadillo yang memiliki bentuk kepala seperti manusia?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan menggunakan reverse image Google, Yandex dan Source. Hasilnya, foto tersebut bukanlah hewan Armadillo, melainkan boneka berbahan silikon karya seniman Italia bernama Laira Maganuco.
    Foto yang identik pernah dimuat di akun Facebook pada 4 Oktober 2018. Foto identik lainnya juga pernah dimuat situs jual-beli Etsy.com dengan nama akun Laura Maganuco Art Gallery
    Laman penjualan babycreatures Armadillo di Etsy.com
    Pada akun tersebut terdapat memajang sejumlah karya-karyanya. Di antaranya, Armadillo yang dibanderol dengan harga Rp 102.413.793.
    Dilihat dari profilnya di situs Etsy.com, Laura Maganuco adalah seniman kelahiran Kota Milan, Italia, 16 Januari 1979. Maganuco merupakan pematung otodidak yang sejak 2014 telah mendedikasikan hidupnya pada karya seni patung.
    Karya Laura Maganuco di Etsy.com
    Maganuco sempat belajar di sekolah menengah artistik, tetapi semangat bebasnya membawanya untuk meninggalkan studinya dan mulai bereksperimen. Hari demi hari ia membuat karya seni berbahan plastik dari berbagai jenis. 
    Mengambil inspirasi dari segala sesuatu yang mengelilinginya, khususnya alam, menyempurnakan kode gayanya sendiri yang menemukan ruang di dunia hiperrealisme dan surealisme.
    Pengetahuan teknik pahatan menghidupkan karya unik berbahan silikon. Ketelitian karyanya mengungkapkan segalanya kecuali yang sudah jelas. Penemuan dan evolusi adalah tema yang menjadi ciri genre artistik Laira maganuco.
    Tentang Armadillo
    Dilansir dari National Geographic, dari 20 varietas armadillo, hanya satu yang hidup di Amerika Latin. 
    Armadillo berasal dari kata Spanyol yang berarti "yang lapis baja kecil" dan mengacu pada lempeng tulang yang menutupi bagian belakang, kepala, kaki, dan ekor dari sebagian besar makhluk yang tampak aneh ini. Armadillo adalah satu-satunya mamalia hidup yang memakai cangkang seperti itu.
    Berhubungan erat dengan trenggiling dan sloth, armadillo umumnya memiliki moncong runcing atau berbentuk sekop dan mata kecil. Mereka sangat bervariasi dalam ukuran dan warna, dari armadillo peri merah muda berwarna salmon sepanjang 6 inci hingga armadillo raksasa berwarna coklat tua sepanjang 5 kaki. Lainnya memiliki warna hitam, merah, abu-abu, atau kekuningan.
    Tidak semua armadillo mampu membungkus diri mereka dengan cangkangnya. Faktanya, hanya armadillo berpita tiga yang bisa, melengkungkan kepala dan kaki belakangnya dan mengubah cangkangnya menjadi bola keras yang membingungkan calon pemangsa.
    Armadillo hidup di habitat beriklim sedang dan hangat, termasuk hutan hujan, padang rumput, dan semi-gurun. Karena tingkat metabolisme mereka yang rendah dan kurangnya simpanan lemak, dingin adalah musuh mereka, dan serentetan cuaca yang tidak bersahabat dapat memusnahkan seluruh populasinya.
    Sebagian besar spesies menggali liang dan tidur nyenyak, hingga 16 jam per hari, mencari makan di pagi dan sore hari untuk kumbang, semut, rayap, dan serangga lainnya. Mereka memiliki penglihatan yang sangat buruk, dan menggunakan indra penciuman mereka yang tajam untuk berburu.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, foto dengan klaim penemuan hewan Armadillo yang memiliki bentuk kepala seperti manusia adalah keliru. 
    Foto tersebut merupakan boneka silikon karya seniman Italia Laura Maganico.
    Armadillo sendiri mirip dengan dengan trenggiling. Penamaan Armadillo mengacu pada cangkang keras yang melindungi tubuhnya. 
    Armadillo memiliki moncong runcing atau berbentuk sekop dan mata kecil. Hewan ini hidup di habitat beriklim sedang dan hangat, termasuk hutan hujan, padang rumput, dan semi-gurun.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10458) Benar, Jumlah Utang Indonesia Dari Masa ke Masa Jabatan Presiden RI

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan sebuah video berjudul Dari Masa ke Masa yang berisi reaksi terhadap hutang negara Indonesia berdasarkan periode masa jabatan presiden RI.
    Video ini diekspresikan dengan gaya seseorang sedang minum dan menampakkan beragam gestur.
    Tiap periode kepresidenan ditandai dengan gambar presiden, diikuti jumlah utang. Video ini mencantumkan merdeka.com sebagai sumber.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook mengenai hutang Indonesia di tiap era kepresidenan
    Video ini menjelaskan bahwa pada era Presiden Soekarno utang negara sebesar Rp 32 triliun. Kemudian pada era Presiden Soeharto sebesar Rp 541,4 triliun, Habibie Rp 938 triliun, Abdurrahman Wahid Rp 1.271 triliun, Megawati Rp 1.278 triliun, Susilo Bambang Yudhoyono Rp 2.608 triliun, dan Jokowi Rp 7.000 triliun.
    Video berdurasi 30 detik ini diunggah tanggal 7 Agustus 2022. Hingga tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai 753, 706 komentar dan 153 ribu views dari pengguna Facebook.

    Hasil Cek Fakta


    Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, Indonesia telah mengalami tujuh kali pergantian presiden. Setiap periode kepresidenan, saat membahas dan menetapkan APBN, pemerintah dan DPR RI menyepakati utang negara digunakan untuk biaya pembangunan nasional. 
    Utang negara terdiri dari pinjaman dan Surat Berharga Negara. Utang Negara merupakan  jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah.
    Untuk verifikasi narasi ini, Tempo menelusuri sumber yang dikutip dalam video ini.  Juga membandingkan temuan tersebut dengan sumber kredibel. Sumber yang digunakan adalah pernyataan resmi pemerintah, lembaga riset, dan laporan media massa. 
    Pertama, video ini mencantumkan merdeka.com sebagai sumber. Laman merdeka.com pada tanggal 19 Februari 2021 merilis tulisan berjudul Daftar Utang Indonesia dari era Presiden Soekarno Hingga Jokowi, Jumlahnya Fantastis. Data yang dikutip merdeka.com ini berasal dari pernyataan Ketua Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan. 
    Dilansir Kompas.com, dalam Konferensi Meja Bundar tanggal 23 Agustus 1949, Belanda bersedia mengakui kedaulatan RI dengan syarat Indonesia harus menanggung utang dari pemerintahan Hindia Belanda sebesar 1,13 miliar dolar AS atau 4,3 miliar gulden. 
    Penandatanganan pengakuan kedaulatan Indonesia hasil Konferensi Meja Bundar. Tokoh dalam foto: Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr Willem Drees, Menteri Urusan Kolonial J.A Sassen, dan Moh Hatta. (Sumber: Buku 40 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 1)
    Hutang ini diwariskan pada pemerintahan Soekarno. Hal ini membuat defisit APBN membengkak hingga mencapai Rp 9 miliar. Pada periode 1959-1965, pemerintah menerima pinjaman dari Uni Soviet, US Exim Bank, dan IMF. 
    Hingga akhir pemerintahan Soekarno, utang luar negeri Indonesia sebesar Rp 794 miliar atau setara dengan 2,4 miliar dollar Amerika Serikat. Artinya, sekitar 29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada saat itu.
    Hutang yang diwariskan era sebelumnya, membuat pemerintahan Presiden Soeharto kesulitan mendapatkan kreditur baru. Tim Ahli Ekonomi Soeharto kemudian menyepakati pembentukan Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI) yang beranggotakan 13 negara maju. 
    Menteri Ali Wardhana (Indonesia), Eegje Schoo (Netherlands), dan Widjojo Nitisastro (Indonesia) dalam meeting IGGI di Belanda bulan Juni 1983. (Sumber: Creative Commons)
    IGGI kemudian menyepakati pinjaman sebesar 200 juta dolar AS untuk indonesia. Pada tahun 1969 pinjaman luar negeri Indonesia sebesar 1723 triliun rupiah. Batuan dari 13 negara IGGI berhenti setelah tragedi Santa Cruz di Timor Timur. 
    Dilansir Tirto, mengutip buku “Ekonomi Politik” karya Deliarnov, utang luar negeri pemerintah pada akhir Desember 1997 mencapai 137,42 miliar dolar AS. Pada masa kepemimpinan Soeharto (Maret 1967-Mei 1998), utang pemerintah mencapai Rp 551,4 triliun atau setara 57,7 persen dari PDB.
    Kemudian berganti pemerintahan Presiden Habibie yang berlangsung selama 17 bulan. Utang luar pemerintah naik Rp 387,4 triliun menjadi Rp 938,8 triliun. Saat itu, rasio utang pemerintah mencapai 85,4 persen dari PDB. 
    Pada periode Abdurrahman Wahid (1999-2001) pun, utang Indonesia naik menjadi Rp 1.271,4 triliun atau US$ 122,3 miliar (setara 77,2 persen dari PDB).
    Kala era kepresidenan berganti ke Megawati Soekarnoputri (2002-2004), utang pemerintah tercatat Rp 1.298 triliun atau US$ 139,7 miliar, artinya rasio utang 56,5 persen dari PDB.  
    Estafet kepresidenan berganti ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY berkuasa selama dua periode, yakni periode I (2004-2009) dan periode II (2009-2014). Pada akhir kepemimpinan SBY, utang mencapai Rp 2.608,8 triliun atau US$ 209,7 miliar dengan rasio utang 24,7 persen dari PDB.
    Terkini, kepresidenan Joko Widodo dimulai pada 20 Oktober 2014 dan terpilih kembali pada pemilu 2019. Kepresidenan Jokowi telah berlangsung selama 8 tahun. 
    Dalam laporan BI tentang Statistik Utang Luar Negeri Juni  2022?, disampaikan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2022 menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2022 tercatat sebesar 406,3 miliar dolar AS, alias turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 410,1 miliar dolar AS.
    Dilansir DJPPR Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah hingga semester I 2022 mencapai Rp 7.123,63 triliun atau setara 39,56 persen terhadap PDB. Utang tersebut naik Rp 121,39 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 7.002,24 triliun. 
    Sumber: Kata Data
    Dilansir Kata Data, utang pemerintah hingga Juni 2022 didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 6.301,88 triliun atau sekitar 88,46 persen. Pemerintah juga memiliki utang yang berasal dari pinjaman dalam negeri Rp 14,74 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 806,31 triliun. 
    Rinciannya, pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp 271,95 triliun, multilateral Rp 491,71 triliun, dan commercial banks Rp 42,66 triliun.
    Tentang Hutang Negara
    Pada laman DJPPR Kementerian Keuangan, dijelaskan bahwa utang negara terbagi menjadi pinjaman dan Surat Berharga Negara. 
    Utang negara jenis pinjaman adalah pembiayaan melalui utang yang diperoleh Pemerintah dari pemberi pinjaman dalam negeri atau luar negeri yang diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk surat berharga negara, yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.
    Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
    Utang Pemerintah digunakan untuk pembiayaan secara umum (general financing) dan untuk membiayai kegiatan/proyek tertentu.
    Untuk pembiayaan umum, utang digunakan antara lain untuk membiayai Belanja produktif dan Penyertaan Modal Negara (PMN). Pemberian PMN memberi ruang gerak yang lebih besar bagi BUMN untuk melakukan leverage. Artinya, penggunaan dana utang atau pinjaman yang dipergunakan untuk meningkatkan return atau keuntungan dalam sebuah bisnis atau investasi jika dibandingkan dengan belanja negara.
    Dalam Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang negara sebesar 60 persen terhadap PDB.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil verifikasi di atas, Tempo menyimpulkan bahwa video tentang utang Indonesia dari masa ke masa kepemimpinan Presiden RI adalah Benar.
    Pada setiap periode kepresidenan, terdapat peningkatan utang negara sejak era Soekarno hingga Jokowi. Utang tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti pertumbuhan ekonomi, kondisi politik nasional dan global, ekspor, serta Produk Domestik Bruto (PDB).

    Rujukan