• (GFD-2022-10594) Keliru, Harian Kompas Memuat Pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang Obat Diabetes

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 29/09/2022

    Berita


    Gambar tangkapan layar yang memuat logo harian Kompas dengan foto utama Menkes Budi Gunadi Sadikin beredar di media sosial mengenai obat diabetes. Dalam tangkapan layar tersebut tertera judul utama “SETELAH 7 HARI, GULA AKAN MENJADI 4,3 MMOL/L”.
    Di bawah foto Menkes Budi Gunadi Sadikin juga tertera sub judul dengan tanggal 4 Juni 2022, “Dalam bahan alami ini terletak musuh utama diabetes”.
    Di Facebook, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 25 September 2022. Akun ini pun menuliskan narasi, “Semua penderita diabetes harus membaca ini sekarang!”
    Gambar tangkapan layar juga menyertakan tautan yang merujuk pada sebuah situs dengan isi artikel berlogo CNN Indonesia pada 18 April 2022.
    Hingga artikel ini dimuat, gambar tangkapan layar tersebut telah dibagikan sebanyak 26 kali dan mendapat 59 komentar.
    Tangkapan layar unggahan dan tautan di Facebook yang mencatut nama Menkes Budi Gunadi dan dr Terawan soal obat diabetes
    Apa benar harian Kompas memuat judul utama obat diabetes yang mampu menurunkan kadar gula darah dalam tempo 7 hari?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri Harian Kompas terbitan edisi 4 Juni 2022 serta unggahan akun Facebook CNN Indonesia pada 18 April 2022. Hasilnya, baik Harian Kompas maupun CNN Indonesia tak pernah memuat artikel seperti yang tercantum dalam tangkapan layar di atas.
    Harian Kompas edisi 4 Juni 2022 memuat judul utama Antusiasme dan Harapan Berpacu di Jakarta E-Prix. Tak ada sama sekali foto Menkes Budi Gunadi Sadikin maupun artikel yang berhubungan dengan obat diabetes.
    Gambar kiri merupakan suntingan dari gambar kanan. (Sumber: Harian Kompas tanggal 4 Juni 2022)
    Tautan yang disematkan pada gambar tangkapan layar di atas. Tautan tersebut merujuk pada situs cnnidcenter.online yang memuat logo CNN Indonesia dengan tanggal unggahan 18 April 2022. Situs ini memuat hasil wawancara dengan Terawan Agus Putranto mengenai diabetes dan pengobatannya.
    Namun, indeks berita situs cnnindonesia.com pada 18 April 2022 tidak ditemukan adanya artikel yang berkaitan dengan dengan obat diabetes maupun wawancara dengan Terawan Agus Putranto seperti yang dimuat pada situs tersebut.
    Situs yang mencatut logo CNN Indonesia itu juga memuat gambar tangkapan layar mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan CNN Indonesia TV pada 29 Oktober 2021. Pada tangkapan layar tersebut tertera template dengan tulisan “OBAT INI TELAH MEMBANTU RIBUAN ORANG”.
    Dengan menggunakan reverse image Google dan Yandex, Tempo menemukan fragmen yang identik dengan gambar tangkapan layar tersebut dalam video yang diunggah kanal YouTube CNN Indonesia dengan judul, Menkes Terawan Bentuk Tim Atasi Permasalahan BPJS yang dimuat pada 30 Oktober 2019.
    Gambar kiri merupakan suntingan dari gambar kanan. (Sumber: YouTube CNN Indonesia)
    Fragmen yang identik terdapat pada menit ke-1:03 dengan tampilan yang memuat tulisan “MENKES BENTUK TIM ATASI PERMASALAHAN BPJS”.
    “Beberapa masalah yang melilit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan, membuat menteri kesehatan Kabinet Indonesia Maju, Terawan Agus Putranto, perlu membentuk sebuah tim untuk mengatasinya. Kementerian kesehatan sebagai regulator akan mencoba mengurai satu persatu permasalahan BPJS Kesehatan selaku operator, sehingga pekerjaan rumah di tahun depan tidak akan menumpuk. Satu masalah yang mendesak diatasi adalah defisit keuangan,” bunyi keterangan video tersebut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan dengan klaim Harian Kompas memuat berita tentang obat diabetes yang mampu menurunkan kadar gula darah dalam tempo 7 hari adalah keliru. 
    Gambar tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan. Pada halaman muka Harian Kompas edisi  4 Juni 2022 tidak ada foto Menkes Budi Gunadi Sadikin maupun judul utama seperti pada tangkapan layar, melainkan foto arena Jakarta E-Prix dengan judul utama, “Antusiasme dan Harapan Berpacu di Jakarta E-Prix”.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10593) Keliru, Video Sidang Ricuh dan Ferdy Sambo Mengamuk

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Sidang Ricuh, Ferdy Sambo Ngamuk, Dirinya Tetap Dipecat Tak Hormat. Berdurasi 8 menit 10 detik, video itu memperlihatkan pria mirip mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Republik Indonesia, Ferdy Sambo, sedang mengamuk di ruang sidang.
    Lalu ada potongan-potongan video Ferdy Sambo menjalani sidang kode etik, dan mengikuti rekonstruksi bersama para tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
    Video yang diunggah pada Rabu, 21 September 2022 ini sudah tayang 5,8 juta kali, ditanggapi 66 ribu akun Facebook dan mendapat enam ribuan komentar. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Ferdy Sambo mengamuk di persidangan
    Namun, benarkah  Ferdy Sambo mengamuk di persidangan?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksan fakta Tempo menunjukkan, pria yang mengamuk tersebut bukanlah Ferdy Sambo. Melainkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa. Dia mengamuk dengan membalikkan meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 4 Mei 2020.
    Untuk memverifikasi isi video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search. Cara lain yang dipakai adalah membuat kata kunci ‘anggota DPRD gulingkan meja’
    Video 1
    Video 1
    Di awal video, terlihat seorang pria marah-marah, melemparkan sebuah mikrofon, dan membalikkan dua meja. Setelah ditelusuri, video tersebut pernah ditayangkan di kanal Youtube Tribun News. Pria tersebut adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa saat rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 4 Mei 2020. Dia sangat kesal lantaran sudah tiga kali diundang, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua tidak pernah menghadiri rapat.  
    Video 2
    Video 2
    Pada menit ke-2:47, Ferdy Sambo sedang duduk di kursi saat mengikuti sidang komisi kode etik di gedung TNCC Divisi Propam Polri pada Kamis, 25 Agustus 2022. Sidang itu terkait dugaan Ferdy Sambo menjadi otak pembunuhan Brigadir J.
    Dikutip dari Tempo, Sidang Komisi Kode Etik Polisi (KKEP) memutuskan memberhentikan tidak dengan hormat Ferdy Sambo karena melanggar kode etik kepolisian. Merespons hal tersebut, Ferdy mengajukan banding. Sejak awal persidangan, tidak ada kericuhan yang ditimbulkan oleh Ferdy Sambo.
    Di dalam video itu juga ada menampilkan adegan saat Ferdy Sambo dan para tersangka mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di dua kediaman Ferdy Sambo di Jalan Saguling III dan Komplek Polri Duren Tiga, Selasa kemarin, 30 Agustus 2022.
    Perkembangan kasus Ferdy Sambo
    Dalam arsip Tempo, Rabu, 28 September 2022, Kejaksaan Agung menetapkan berkas perkara pidana pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atas tersangka Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Richard Eliezer, dan Ricky Rizal, dengan status P21 atau lengkap.
    “Karena syarat formil sudah terpenuhi, kami menyatakan berkas perkara lima tersangka lengkap atau P21,“ Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Fadil Zumhana di Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
    Selain berkas pidana lima tersangka, Jampidum juga menyatakan berkas perkara tujuh tersangka juga sudah P21. Fadil mengatakan Kejaksaan juga akan menggabungkan berkas perkara Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan dan obstruction of justice untuk mempersingkat persidangan.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video sidang ricuh dan Ferdy Sambo mengamuk adalah keliru.
    Pria yang mengamuk di video itu adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa. Ia marah dan membalikkan meja saat rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 4 Mei 2020.
    Kemudian, kolase video yang diunggah tersebut merupakan rangkaian pengungkapan kasus pembunuhan Ferdy Sambo, mulai dari pemeriksaan, persidangan para tersangka hingga rekonstruksi, bukan tentang Ferdy Sambo mengamuk.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10592) [SALAH] Video Protes di St. Petersburg pada September 2022

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 28/09/2022

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Protes besar-besaran oleh warga Rusia di St. Petersburg menentang perang di Ukraina. Mereka menyerukan “tidak untuk perang!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @theivall mengunggah cuplikan video protes yang terjadi di St. Petersburg, di mana ratusan warga Rusia menentang perang Rusia-Ukraina. Di video tersebut juga terlihat orang-orang menyerukan “no to war!”.

    Cuitan dan video yang diunggah pada 21 September tersebut telah disukai oleh 3,475 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 1,200 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video protes tersebut tidak terjadi pada September 2022. Banyak jurnalis yang telah membagikan video serupa sejak Maret 2022, salah satunya jurnalis Balki Begum Bayhan yang membagikan video tangkapannya pada 6 Maret 2022 dan memang diambil di St. Petersburg, Rusia.

    Selain itu, Reuters pernah menulis berita tersebut pada 7 Maret 2022 yang berjudul “More than 4,300 detained at anti-war protests in Russia”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan @theivall merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi yang menyesatkan. Video protes di St. Petersburg yang ditunjukkan di video terjadi pada Maret 2022, bukan September 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10591) [SALAH] “Tak Sanggup Tahan Air Mata Putin Terharu Dengan Perlakuan Warga Indonesia Terhadap Rusia”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 28/09/2022

    Berita

    “Merinding !! Tak Sanggup Tahan Air Mata Putin Terharu Dgn Perlakuan Warga Indonesia Terhadap Rusia”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang SALAH. Video dengan judul umpan klik (click bait) yang TIDAK membahas Putin yang terharu, FAKTA: video berisi pembacaan isi artikel dan analisis dari Analis Pertahanan dan Militer Connie Bakrie yang dimuat di YouTube.

    Selain itu, “Mako” yang berada di video adalah Putri Mako Komuro dari Jepang, BUKAN “Mako Setiawati asal Situbondo”. Salah satu sumber video, United Nations: “Letter dated 28 February 2014 from the Permanent Representative of Ukraine to the United Nations addressed to the President of the Security Council (S/2014/136).”

    Artikel yang dibacakan di video, PIKIRAN RAKYAT: “Mako Setiawati asal Situbondo, Jawa Timur menjadi salah satu yang mendukung Rusia menginvasi Ukraina. Mako (75) yang juga orang Tionghoa, mengaku mendapat informasi dari aplikasi pesan China Weibo tentang sudut pandang Rusia dalam konflik di Ukraina.”

    Sumber artikel dari artikel oleh Pikiran Rakyat, SCMP: “Mako Setiawati, a resident of Situbondo, a small town in East Java, is among them. The 75-year-old Indonesian-Chinese retiree has been getting her news about the war from social media, including messages sent by her contacts on WhatsApp. One message that was forwarded multiple times originated on the Chinese microblogging site Weibo and was translated into both English and Indonesian.”. Video yang disebutkan di artikel Pikiran Rakyat, YouTube: “Invasi Rusia-Ukraina akankah Menyulut PD-III? – Connie Rahakundini Bakrie | Helmy Yahya Bicara”

    Kesimpulan

    Judul umpan klik (click bait). TIDAK membahas Putin yang terharu, FAKTA: video berisi pembacaan isi artikel dan analisis dari Analis Pertahanan dan Militer Connie Bakrie yang dimuat di YouTube.

    Rujukan