(GFD-2023-13416) [SALAH] Program Imunisasi HPV Nasional Adalah Desain Genosida Terhadap Umat Muslim
Sumber: TiktokTanggal publish: 23/08/2023
Berita
“HATI-HATI PEMBUNUHAN MASSAL BERKEDOK VAKSINASI IMUNISASI. Desain Genosida Terhadap Muslim By Mukidi Gembong Pekai”.
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun TikTok bernama mikailaliyyan mengunggah video berupa tampilan poster terkait pemberitahuan program Imunisasi HPV Nasional dengan tambahan narasi klaim bahwa program tersebut merupakan desain genosida massal terhadap ummat Muslim yang dilakukan oleh pemerintah.
Berdasarkan hasil penelusuran, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui akun Twitternya menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks.
“Telah beredar informasi di media sosial Tiktok yang menyebut bahwa imunisasi HPV yang diberikan secara gratis merupakan kedok untuk pembunuhan massal. Informasi ini salah :x:. Faktanya, imunisasi HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks atau kanker leher rahim. Pastikan informasi yang kamu terima berasal dari sumber terpercaya serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi Kementerian Kesehatan bisa kamu dapatkan melalui website atau sosial media resmi Kementerian Kesehatan. Yuk, saring sebelum sharing “, tulis akun KemenkesRI.
Direktorat Jenderal Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan bahwa perluasan pencanangan imunisasi HPV merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelusuran, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui akun Twitternya menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks.
“Telah beredar informasi di media sosial Tiktok yang menyebut bahwa imunisasi HPV yang diberikan secara gratis merupakan kedok untuk pembunuhan massal. Informasi ini salah :x:. Faktanya, imunisasi HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks atau kanker leher rahim. Pastikan informasi yang kamu terima berasal dari sumber terpercaya serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi Kementerian Kesehatan bisa kamu dapatkan melalui website atau sosial media resmi Kementerian Kesehatan. Yuk, saring sebelum sharing “, tulis akun KemenkesRI.
Direktorat Jenderal Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan bahwa perluasan pencanangan imunisasi HPV merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Kementerian Kesehatan melalui akun media sosialnya menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Nyatanya, imunisasi HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks atau kanker leher rahim.
Rujukan
(GFD-2023-13415) [SALAH] “Situs kuesioner mengatasnamakan UNICEF”
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 22/08/2023
Berita
Beredar sebuah situs kuesioner yang mengatasnamakan “UNICEF Government subsidies” dan menggunakan logo UNICEF dengan alamat situs: http://luckybreakthrough[dot]buzz/Btweyw/UNICE-Government-subsidies
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya situs kuesioner yang mengatasnamakan dan memasang logo UNICEF merupakan situs tiruan.
Faktanya, situs tersebut merupakan situs palsu. Situs resmi milik UNICEF adalah www.unicef.org. Adapun situs resmi UNICEF Indonesia adalah www.unicef.org/indonesia/id.
Untuk memastikan kebenaran informasi seputar UNICEF Indonesia dan kegiatan yang mereka lakukan, disarankan untuk selalu merujuk ke situs resmi UNICEF Indonesia atau menghubungi mereka langsung melalui saluran komunikasi yang tercantum di situs resmi.
Faktanya, situs tersebut merupakan situs palsu. Situs resmi milik UNICEF adalah www.unicef.org. Adapun situs resmi UNICEF Indonesia adalah www.unicef.org/indonesia/id.
Untuk memastikan kebenaran informasi seputar UNICEF Indonesia dan kegiatan yang mereka lakukan, disarankan untuk selalu merujuk ke situs resmi UNICEF Indonesia atau menghubungi mereka langsung melalui saluran komunikasi yang tercantum di situs resmi.
Kesimpulan
Situs palsu. Situs resmi milik UNICEF adalah www.unicef.org. Adapun situs resmi UNICEF Indonesia adalah www.unicef.org/indonesia/id.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2023-13414) [SALAH] Kanker Kulit Akibat Sinar Matahari Adalah Fenomena Baru 60 Tahun Terakhir, Akibat Dari Pola Makan dan Sun Screen
Sumber: FacebookTanggal publish: 27/08/2023
Berita
“Skin cancer is a relatively new phenomenon in the last 60 years or so and yet our ancestors for hundreds of years have been living outdoors, working outdoors, and they didn’t get skin cancer”
“Been sayin it for years..The Sun has been there millions of years yet skin cancer only been around last 60 odd years..it’s so obvious.. Never wear sun cream or sun glasses. it tricks the eyes to think it’s cloudy an not take in vitamin D sun gazing is the way”
Terjemahan:
“Kanker kulit adalah fenomena yang relatif baru dalam 60 tahun terakhir, namun nenek moyang kita selama ratusan tahun tinggal di luar ruangan, bekerja di luar ruangan, dan mereka tidak terkena kanker kulit”
“Sudah dikatakan selama bertahun-tahun..Matahari telah ada jutaan tahun namun kanker kulit baru ada dalam 60 tahun terakhir..itu sangat jelas.. Jangan pernah memakai krim tabir surya atau kacamata hitam. itu menipu mata untuk mengira cuaca mendung dan tidak mengonsumsi vitamin D, menatap matahari adalah caranya”
“Been sayin it for years..The Sun has been there millions of years yet skin cancer only been around last 60 odd years..it’s so obvious.. Never wear sun cream or sun glasses. it tricks the eyes to think it’s cloudy an not take in vitamin D sun gazing is the way”
Terjemahan:
“Kanker kulit adalah fenomena yang relatif baru dalam 60 tahun terakhir, namun nenek moyang kita selama ratusan tahun tinggal di luar ruangan, bekerja di luar ruangan, dan mereka tidak terkena kanker kulit”
“Sudah dikatakan selama bertahun-tahun..Matahari telah ada jutaan tahun namun kanker kulit baru ada dalam 60 tahun terakhir..itu sangat jelas.. Jangan pernah memakai krim tabir surya atau kacamata hitam. itu menipu mata untuk mengira cuaca mendung dan tidak mengonsumsi vitamin D, menatap matahari adalah caranya”
Hasil Cek Fakta
Beredar di media sosial seperti di Facebook dan Twitter informasi yang mengklaim bahwa kanker kulit akibat dari sinar matahari adalah fenomena penyakit baru sejak 60 tahun terakhir, nenek moyang kita selama ratusan tahun tinggal dan bekerja di luar ruangan tidak terkena kanker kulit. Disebutkan juga bahwa kanker kulit ini disebabkan oleh perilaku manusia seperti pola makan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya catatan sejarah medis menunjukkan bahwa kanker kulit sudah ada dalam sepanjang sejarah manusia, meskipun istilah yang digunakan berbeda-beda. Dilansir dari NewsMedical.net, kanker kulit sudah dideskripsikan oleh Hippocrates pada abad ke-5 SM dengan sebutan Melanoma.
Journal of American Academy of Dermatology menyebut bahwa kanker kulit disebabkan oleh radiasi UV dari sinar matahari, bahan kimia seperti tabir surya (sun screen) justru dapat menghalangi radiasi dan melindungi kulit. Mengutip dari halodoc.com, meskipun matahari dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D, tetapi jika terlalu banyak paparan sinar matahari pada kulit dapat membawa dampak negatif seperti kanker kulit.
Dengan demikian, kanker kulit akibat sinar matahari adalah fenomena baru 60 tahun terakhir akibat perilaku manusia adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya catatan sejarah medis menunjukkan bahwa kanker kulit sudah ada dalam sepanjang sejarah manusia, meskipun istilah yang digunakan berbeda-beda. Dilansir dari NewsMedical.net, kanker kulit sudah dideskripsikan oleh Hippocrates pada abad ke-5 SM dengan sebutan Melanoma.
Journal of American Academy of Dermatology menyebut bahwa kanker kulit disebabkan oleh radiasi UV dari sinar matahari, bahan kimia seperti tabir surya (sun screen) justru dapat menghalangi radiasi dan melindungi kulit. Mengutip dari halodoc.com, meskipun matahari dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D, tetapi jika terlalu banyak paparan sinar matahari pada kulit dapat membawa dampak negatif seperti kanker kulit.
Dengan demikian, kanker kulit akibat sinar matahari adalah fenomena baru 60 tahun terakhir akibat perilaku manusia adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya catatan jurnal medis menunjukkan bahwa penyakit kanker kulit telah ada sepanjang sejarah manusia, meskipun istilah yang digunakan berbeda-beda. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya catatan jurnal medis menunjukkan bahwa penyakit kanker kulit telah ada sepanjang sejarah manusia, meskipun istilah yang digunakan berbeda-beda. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-13413) [SALAH] Jeruk Nipis Dapat Meringankan Sakit Gigi
Sumber: FacebookTanggal publish: 27/08/2023
Berita
“Menyembuhkan sakit gigi secara instan Tempatkan sepotong jeruk nipis untuk menyembuhkan rasa sakitnya secara instan Caranya :- Ambil sepotong jeruk nipis dan oleskan pada bagian yang sakit, sehingga juga bisa mengurangi sakit gigi. Asam sitrat dan vitamin C yang ada dalam potongan jeruk nipis memberikan kelegaan pada gigi dan gusi.”
Hasil Cek Fakta
Postingan di Facebook berbahasa Sri Lanka mengklaim bahwa meredakan sakit gigi dengan menggosokkan gigi dengan jeruk nipis. Kandungan asam sitrat dan vitamin C yang dapat meredakan gigi.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya para ahli menyebut kandungan asam dalam jeruk nipis justru dapat merusak gigi, Hemantha, Ketua Asosiasi Dokter Gigi Sri Lanka, menyebut melalui AFP bahwa praktik tersebut tidak aman dan tidak didukung secara ilmiah.
Perwakilan dari American Dental Association juga menyebut bahwa makanan dan minuman yang mengandung banyak asam dapat mengikis enamel yang melindungi gigi, hal tersebut justru dapat membuat gigi menjadi erosi yang sifatnya permanen.
Dengan demikian, jeruk nipis dapat meringankan sakit gigi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya para ahli menyebut kandungan asam dalam jeruk nipis justru dapat merusak gigi, Hemantha, Ketua Asosiasi Dokter Gigi Sri Lanka, menyebut melalui AFP bahwa praktik tersebut tidak aman dan tidak didukung secara ilmiah.
Perwakilan dari American Dental Association juga menyebut bahwa makanan dan minuman yang mengandung banyak asam dapat mengikis enamel yang melindungi gigi, hal tersebut justru dapat membuat gigi menjadi erosi yang sifatnya permanen.
Dengan demikian, jeruk nipis dapat meringankan sakit gigi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Tidak ada bukti ilmiah yang membenarkan klaim tersebut. Faktanya para ahli menyebut bahwa kandungan asam dalam jeruk nipis justru dapat merusak gigi. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Tidak ada bukti ilmiah yang membenarkan klaim tersebut. Faktanya para ahli menyebut bahwa kandungan asam dalam jeruk nipis justru dapat merusak gigi. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
Halaman: 2973/5729