• (GFD-2023-13433) [SALAH] Pasukan Suku Dayak Datang Ke Jakarta Untuk Menangkap Rocky Gerung

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 28/08/2023

    Berita

    “Droen… Sdra kita suku Dayak sdg cri R.Gerung

    Kira2 RG kelen ngumpet kan dimana?

    Sdh di jkt pasukan merah dayak”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Facebook, sebuah video yang memperlihatkan sekumpulan masyarakat yang ramai memadati sepanjang jalan dengan berpakaian suku adat Dayak. Di dalam keterangannya, unggahan dari akun Ruswan Valentino Rozi I, yang kemudian diunggah ulang oleh akun Jerico Rebund, menyebutkan bahwa video tersebut merupakan sekumpulan pasukan dari Suku Dayak yang sudah berada di Jakarta untuk mencari Rocky Gerung. Unggahan ini jelas menarik banyak perhatian dari warga media sosial, setelah merebaknya kasus dugaan penghinaan terhadap presiden yang dilakukan oleh Rocky Gerung.

    Namun, setelah melakukan penelusuran terhadap kebenaran dari klaim tersebut, ternyata ditemukan beberapa informasi yang menunjukkan bahwa klaim pada unggahan video ini mengandung kekeliruan. Dengan melakukan pencarian melalui tool pemeriksaan gambar, ditemukan sebuah video yang mirip dengan video yang ada di dalam unggahan. Walaupun bukan merupakan sumber video asli, namun terdapat kemiripan yang signifikan diantara kedua video ini.

    Video yang mirip tersebut merupakan video yang berasal dari seorang pegiat media sosial asal Sintang, Kalimantan, bernama Petrus Sabang Merah. Di dalam beberapa unggahannya, setidaknya terdapat dua video yang memiliki kondisi dan penampakan yang sama dengan video di dalam unggahan ini. Di dalam video milik Petrus diketahui bahwa video ini merupakan kegiatan penyambutan terhadap kedatangan Presiden Joko Widodo pada perhelatan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau Temu Akbar Pasukan Merah di Rumah Adat Radakng di Kota Pontianak. Bahaupm Bide Bahana TBBR ini merupakan Acara Adat Suku Dayak, yaitu pertemuan Masyarakat Adat Dayak dengan pemimpinnya, yakni dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo.

    Perihal dugaan penghinaan kepada presiden yang dilakukan oleh Rocky Gerung memang telah mendapat respon dari masyarakat adat Suku Dayak, apalagi hal ini juga berkaitan dengan komentar Rocky Gerung perihal Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Melansir dari artikel Inews.id, masyarakat Dayak, yang dalam hal ini diwakili oleh Pangalangok Jilah atau Panglima Jilah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Agustinus, menyatakan kemarahan masyarakat Adat Suku Dayak terkait perbuatan yang dilakukan oleh Rocky Gerung. Namun dalam pernyataannya, tidak ada ditemukan informasi yang menyebutkan bahwa pasukan Dayak akan mencari Rocky Gerung sampai ke Jakarta.

    Informasi keliru yang mengaitkan masyarakat adat Dayak yang dikenal dengan pasukan merah kerap beredar melalui media sosial. Baru-baru ini juga terdapat informasi yang menyebutkan bahwa pasukan merah telah sampai di Jakarta untuk memenuhi panggilan dari pesulap merah, yang mana kabar ini telah dikonfirmasi sebagai sebuah informasi hoaks.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa pasukan merah masyarakat Suku Dayak telah tiba di Jakarta untuk mencari Rocky Gerung merupakan klaim hoaks, kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya video tersebut merupakan video penyambutan Presiden Joko Widodo oleh Masyarakat Adat Suku Dayak di perhelatan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau Temu Akbar Pasukan Merah di Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13432) [SALAH] Anies Baswedan Setuju Berduet dengan Ganjar pada Pilpres 2024

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 28/08/2023

    Berita

    “Kadrun Martin Lee bakalan gigit jari jika ini benar akan terjadi U 2024 Anie berduet dengan Ganjar(Ganjar Capres-Anies Cawapresnya)..Apalgi yg usul ini pak Surya Paloh yg sadar kalau tetap ngotot jdikan Anies Capres,tapi bakalan kalah…”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan berisi gambar tangkapan layar dari sebuah artikel yang berisi sebuah klaim bahwa Anies Baswedan setuju berduet dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres tahun 2024. Sejak diunggah pada 24 Agustus 2023 lalu, unggahan ini berhasil menarik banyak perhatian dari pengguna media sosial. Apakah benar Anies akan berduet dengan Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang?

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan kekeliruan mengenai unggahan tentang bergabungnya Anies dan Ganjar pada perhelatan Pemilihan Presiden dan Calon Presiden Tahun 2024. Seperti yang terlihat pada unggahannya, akun Facebook ini mengambil hasil tangkapan layar yang berasal dari artikel milik Jakarta.tribunnews.com. Pada artikel aslinya yang berjudul, “Pihak Anies Baswedan Setuju Berduet dengan Ganjar di Pilpres 2024, Nasdem Ungkap Ide Surya Paloh?”, disebutkan bahwa memang pernah terdapat pembicaraan persoalan menggabungkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada Pilpres tahun 2024. Namun perlu diketahui, bahwa hal tersebut merupakan ide yang pertama kali datang dari Pemimpin Partai Nasdem, Surya Paloh, pada saat belum diumumkannya calon presiden dari masing-masing koalisi partai yang ada di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPP Nasdem, Ahmad Ali kepada Tribun pada 23 Agustus 2023 lalu.

    “Wacana itu dulu pernah disampaikan oleh Pak Surya ketika Partai NasDem dan koalisinya belum mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden,” kata Ali

    Namun seiring berjalannya waktu, Partai Nasdem kini memilih jalan politiknya sendiri, dengan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS pada pertarungan pemilu 2024 mendatang. Ahmad Ali pun dengan tegas menyatakan bahwa wacana menggabungkan Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo merupakan ide yang tidak relevan lagi pada hari ini.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang mengklaim bahwa Anies dan Ganjar benar-benar akan berduet pada Pemilihan Presiden Tahun 2024 mendatang, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya rencana untuk memasangkan Anies dan Ganjar pada Pilpres 2024 merupakan ide yang muncul sebelum adanya pengumuman resmi calon presiden dari kedua partai.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13431) [SALAH] Nama Asli Jokowi adalah Harbertus

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 28/08/2023

    Berita

    “nama asli dari kecil awal. Harbertus.

    Harbertus Mulyono

    Harbertus Joko Mulyono

    Berubah total

    IR DR JOKOWIDODO”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, tentang beberapa klaim mengenai Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Di dalam unggahan Facebook dari akun Riki Jaya Jaya ini, terdapat klaim yang menyebutkan bahwa nama asli dari Presiden Joko Widodo adalah Harbertus. Unggahan ini juga menuliskan narasi tambahan yang menyatakan bahwa nama awal dari Joko Widodo adalah Harbertus, kemudian berubah menjadi Harbertus Mulyono, kemudian berubah menjadi Harbertus Joko Mulyono. Apakah benar nama asli Joko Widodo adalah harbertus?

    Setelah melakukan penelusuran terkait dengan dua hal ini, ditemukan fakta yang menjelaskan bahwa klaim tentang nama asli Jokowi yang terdapat di dalam unggahan ini, mengandung kekeliruan. Sebagai hoaks yang telah lama beredar, isu ini pernah muncul dan telah dijelaskan melalui dokumen resmi dan oleh pihak-pihak terkait. Seperti misalnya pada artikel dari detiknews pada tahun 2017 lalu, Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tempat kelahiran Jokowi, yaitu RS Brayat Minulyo. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.Mbok Yem, pengasuh Jokowi sejak masih bayi menyatakan bahwa dahulu nama asli dari Jokowi adalah Mulyono. Namun karena sering menderita sakit-sakitan, maka nama Mulyono kemudian digantikan dengan nama Joko Widodo, yang mana “Widodo” berarti sejahtera dan sehat selalu.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa nama asli dari Joko Widodo adalah Harbertus atau Harbertus Mulyono, merupakan informasi yang salah dan termasuk kedalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya isu nama Jokowi merupakan Harbertus merupakan hoaks lama yang telah ada pada saat Joko Widodo akan mencalonkan diri pertama kali menjadi Presiden RI. Hal ini telah dibantah dengan tegas oleh pihak-pihak terkait berdasarkan bukti-bukti yang jelas.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13430) [SALAH] Nasdem Jatim Tolak Dukung Anies dan Terang-Terangan Pilih Ganjar

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 23/08/2023

    Berita

    “GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video melalui media sosial Facebook dari sebuah akun bernama Menuju Istana. Video yang diunggah pada 6 Agustus 2023 ini tampak menyertakan sebuah informasi yang tidak biasa. “GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024”, demikian judul video tersebut, yang sekaligus menjadi narasi di dalam unggahan. Apakah benar Nasdem Jatim telah menolak mendukung Anies Baswedan dan memilih mendukung Ganjar? Sementara diketahui bahwa Partai Nasdem merupakan partai pengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada Pemilu tahun 2024 mendatang.

    Setelah dilakukan penelusuran pada isi dari video yang diunggah tersebut, ditemukan sebuah fakta bahwa antara isi dan judul video tidak memiliki kesinambungan. Video ini berisikan beberapa cuplikan video yang kemudian digabungkan menjadi satu video dengan durasi sekitar 8 menit. Di dalamnya, tidak ditemukan sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Partai Nasdem di Jawa Timur menolak mendukung Anies Baswedan sebagai Capres pada Pemilu 2024. Namun, video ini berisikan cuplikan-cuplikan dari beberapa wawancara terhadap pendukung dan pengamat politik, perihal elektabilitas kedua Capres ini di wilayah Jawa Timur. Salah satu video yang teridentifikasi adalah video wawancara terhadap Rio Prayogo, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting pada tayangan Youtube CNN Indonesia, 8 Mei 2023.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa video Facebook dengan judul, “GEMP4R! NASD3M JAT1M TO1AK DUKVNG AN1ES TER4NG TER4NGAN PILIH DVKUNG G4NJAR C4PRES 2024”, merupakan konten informasi yang menyesatkan atau misleading content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Pemeriksa Fakta Junior)

    Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks. Sampai saat ini belum ada informasi yang dapat mendukung klaim ini. Selain itu, di dalam video yang diunggah, tidak ada disebutkan perihal Nasdem Jatim terang-terangan pilih Ganjar pada Pilpres 2024.

    Rujukan