• (GFD-2024-15740) [HOAKS] Video Surya Paloh Menyesal Usung Anies sebagai Capres

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 01/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyesal telah mengusung calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.
    Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
    Narasi soal Surya Paloh menyesal karena mengusung Anies dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip).
    Akun tersebut membagikan video singkat yang menampilkan Surya Paloh sedang berpidato. Dalam video Surya Paloh mengatakan demikian:
    Betapa bodohnya Nasdem menempatkan calon presiden yang tidak populer karena dianggap bahwasanya membawa pikiran-pikiran yang bertentangan dengan komitmen.
    Kemudian, salah satu akun menuliskan keterangan demikian:
    Akhirnya Ketua "Partai NasDem" Bpk "SURYA PALOH" Menyadari, Bhw Mengusung"ANIES" Menjadi Capres Di Pemilu'2024 Merupakan Suatu "Kesalahan" Dan "Kebodohan". Tenang Pak Masih Ada Kesempatan Di Thn 2029, Usung Lagi Calon Yg Populer Dan Berbobot. COBA ITU YG DUKUNG ANIES MAU KOMEN APA SETELAH MELIHAT VIDEO INI. Bosnya Anies Saja Bpk Surya Paloh Yg Mengusungnya Jadi Capres Menyesal. Bagaimana Menurut Anda....???, Masih Pantaskah Anies Menjadi Pemimpin NKRI Ini. Hny Org Yg Tdk Waras Yg Memilih Anies, Apalagi Stlh Tahu Bnyk Kejelekan, Dan Kebusukannya. Wassalam.
    Akun Facebook Tangkapan layar video yang diklaim menampilkan Surya Paloh mengatakan bahwa ia menyesal mengusung Anies Baswedan

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search. Hasilnya identik dengan video di kanal YouTube Metro TV ini.
    Video itu menampilkan Surya Paloh berpidato dalam acara peluncuran program "Nasdem Memanggil" di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta Pusat, pada 17  Oktober 2022.
    Setelah disimak sampai tuntas, dalam video tidak terdapat pernyataan Surya Paloh menyesal telah mengusung Anies sebagai capres.
    Adapun cuplikan video Surya Paloh bisa dilihat pada menit ke-40 sampai menit ke-42. 
    Dalam pidatonya, Surya Paloh mengatakan, ada pihak menyebut Nasdem bodoh karena mengusung capres yang dianggap tidak populer.
    Adapun dalam pidatonya Surya Paloh mengatakan demikian:
    Di dalam perjalanan yang kita akan lalui dari tahapan-tahapan yang akan berlanjut sampai pada hari pemilihan yang akan datang itu saya sudah mengingatkan kita semuanya, tidak semuanya perjalanan yang kita hadapi berjalan secara smooth, berjalan di jalan yang licin.
    Ada lobang-lobang besar, ada ngareng-ngareng yang memang bersiap mengahadapi kita di depan. Jalan yang berputar melengkak-lengkok, naik turun, itulah sebuah tantangan.
    Ada bahkan yang mempertanyakan eksistensi kita sebagai institusi partai politik yang dikatakan partai nasionalis, seakan-akan meragukan nasionalisme Nasdem.
    Ada juga yang menyatakan betapa bodohnya Nasdem menempatkan calon presiden yang tidak populer karena dianggap bahwasanya membawa pikiran-pikiran yang bertentangan dengan komitmen kebangsaan. Beraneka ragam itu.
    Tapi saudara saudara, itulah Nasdem. Sekali layar terkembang surut kita kita berpandang.

    Kesimpulan

    Narasi soal Surya Paloh menyesal karena mengusung Anies sebagai capres adalah tidak benar.
    Dalam pidato utuhnya, Surya Paloh tidak menyatakan menyesal.
    Ia mengatakan, ada pihak menyebut Nasdem bodoh karena mengusung capres yang dianggap tidak populer.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15739) Cek Fakta: Tidak Benar Bank BNI Buka Pendaftaran Gebyar Hadiah 2024 di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/02/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Bank BNI sedang membuka pendaftaran untuk gebyar hadiah tahun 2024 di Facebook. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 Februari 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "𝙂𝙀𝘽𝙔𝘼𝙍 𝘽𝙉𝙄 SPECIAL TAHUN BARU 2024𝙆𝙝𝙪𝙨𝙪𝙨 𝙉𝙖𝙨𝙖𝙗𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙣𝙠 𝘽𝙉𝙄𝙖𝙮𝙤 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙚𝙨𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜 𝙃𝘼𝘿𝙄𝘼𝙃 𝙐𝙏𝘼𝙈𝘼• 1 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙏𝙚𝙨𝙡𝙖 (𝙐𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙏𝙖𝙗𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝘽𝙉𝙄 𝙏𝙚𝙧𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠)• 2 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙃𝙞𝙡𝙪𝙭 𝘿𝙪𝙗𝙡𝙚 𝘾𝙖𝙗𝙞𝙣• 2 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙍𝙖𝙞𝙯• 100 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝙃𝙤𝙣𝙙𝙖 𝙋𝘾𝙓-160"
    Lalu benarkah postingan Bank BNI sedang membuka pendaftaran untuk gebyar hadiah tahun 2024 di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka akun resmi Bank BNI di Instagram, @bni46 yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat unggahan yang membantah adanya pendaftaran gebyar hadiah tahun 2024.
    Postingan itu diunggah pada 19 Januari 2024 lalu. Berikut isi postingannya:
    "BNI meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan program undian berhadiah yang marak di media sosial belakangan ini. Terbaru, penipuan program undian berhadiah mengatasnamakan BNI banyak tersebar di media sosial dengan tagline “Gebyar Undian Berhadiah”. BNI memastikan, hal tersebut merupakan PENIPUAN.
    *Saat ini, BNI tidak ada program undian berhadiah*. Adapun link resmi BNI yang dapat diakses untuk mengetahui program-program BNI adalah https://www.bni.co.id/id-id/beranda/promoacara/promoperbankan/articleid/21588.
    Oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan program tersebut untuk mengelabui korban dengan cara membawa narasi program yang telah usai tersebut dan menyebarkan link palsu yang ditujukan untuk melakukan penipuan.
    Secara teknik modus penipuan yang digunakan oleh pelaku kejahatan tersebut adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan BNI di Facebook. Kemudian pelaku membuat postingan dengan narasi bahwa adanya gebyar hadiah dari BNI. Dari postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengeklik website phishing.
    Website phishing meminta calon korban untuk mengisi nomor handphone, kredensial kartu debit seperti nomor kartu, expired date, kode CVV, hingga total saldo di rekening. Kemudian diakhiri dengan form pengisian kode OTP. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial bagi siapa saja yang mengisinya.
    Tak jarang, akun palsu mengatasnamakan BNI membuat postingan dengan mengambil konten terbaru dari akun resmi BNI kemudian menyelipkan narasi adanya gebyar hadiah yang mengarah pada website phishing. Oleh karena itu, jika menerima informasi mencurigakan, hubungi BNI Call 1500046 ya."

    Kesimpulan


    Postingan Bank BNI sedang membuka pendaftaran untuk gebyar hadiah tahun 2024 di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15738) Cek Fakta: Unggahan Video Presiden Jokowi Meminta Berhati-hati Pilih Pasangan Nomor Urut Dua Keluar dari Konteks

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/02/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Presiden Jokowi meminta untuk berhati-hati dalam memilih pasangan nomor urut dua. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mempostingnya pada 27 Januari 2024.
    Dalam postingannya terdapat video Jokowi sedang berpidato dengan narasi sebagai berikut:
    "Yang pilih nomor dua itu hati-hati karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal."
    Postingan video itu disertai narasi "Ikut arahan Jokowi, Hati-hati pilih 02."
    Lalu benarkah postingan video Presiden Jokowi meminta untuk berhati-hati dalam memilih pasangan nomor urut dua?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Kompas TV di Youtube dengan judul "LIVE - Presiden Jokowi Hadiri Puncak Peringatan Hut ke-58 Partai Golkar" pada 21 Oktober 2022 lalu.
    Dalam video tersebut Presiden Jokowi memang meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih Capres dan Cawapres. Ia mengibaratkan Presiden dan Wakil Presiden akan bekerja layaknya pilot dan co-pilot.
    Pada menit 44:50 Jokowi bercerita ada perusahaan penerbangan yang harus memilih satu pilot dari dua calon yang ada.
    "Pilot yang pertama itu ngomong agar dia bisa terpilih. Dia mengatakan: Saya akan patuhi hukum internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki," ujar Jokowi dalam video tersebut.
    "Pilot kedua mengatakan semua calon penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang saya akan berikan diskon tiketnya."
    Pidato Jokowi itu kemudian berlanjut dengan video yang banyak diposting di media sosial belakangan ini dan bisa menimbulkan tafsiran yang salah jika tidak dilihat secara utuh.

    Kesimpulan


    Postingan video Presiden Jokowi meminta untuk berhati-hati dalam memilih pasangan nomor urut dua tidak benar. Video dalam postingan tidak ditampilkan dengan lengkap sehingga menimbulkan konteks yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15737) [SALAH] Gambar Gibran pada Artikel Berjudul “Perkosa Kambing Tetangga, Pelaku: Saya Tak Memaksa, Suka Sama Suka”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/02/2024

    Berita

    “Perkosa Kambing Tetangga, Pelaku: Saya Tak Memaksa, Suka Sama Suka”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Jiro Lu Pat memposting sebuah tangkapan layar artikel berjudul “Perkosa Kambing Tetangga, Pelaku: Saya Tak Memaksa, Suka Sama Suka”. Jika diperhatikan pada gambar artikel terdapat gambar Gibran. Postingan tersebut diunggah pada 24 Januari pukul 15.58.

    Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci judul artikel tersebut ditemukan artikel asli pada website suara.com. Jika dibandingkan judul dan tanggal unggah yaitu 15 Januari 2019 pukul 14.53 WIB sama seperti yang di postingan Facebook. Namun perbedaan terdapat pada gambar artikel yang mana gambar asli adalah seekor kambing bukan gambar Gibran.

    Dengan demikian gambar Gibran pada artikel berjudul “Perkosa Kambing Tetangga, Pelaku: Saya Tak Memaksa, Suka Sama Suka” merupakan hasil suntingan. Gambar artikel yang asli adalah gambar seekor kambing bukan gambar Gibran, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten parodi.

    Kesimpulan

    Gambar Gibran pada artikel berjudul “Perkosa Kambing Tetangga, Pelaku: Saya Tak Memaksa, Suka Sama Suka” merupakan hasil suntingan. Faktanya, artikel tersebut milik suara.com dan gambar artikel yang asli adalah gambar seekor kambing bukan gambar Gibran.

    Rujukan