“Kolaborasi Rhoma Irama dan Iwan fals dukung 01 ini survey fakta militan keduanya sgt banyak.
Ini survey telak 02 kalah
@prabowo @Gerindra
Rakyat semakin cerdas dalam berpolitik.”
(GFD-2024-15869) [SALAH] Rhoma Irama dan Iwan Fals bernyanyi dukung 01
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 07/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Adit Predatorcute pada 25 Januari 2024 pukul 09.41 memposting sebuah video berdurasi 1 menit 23 detik. Video Rhoma Irama dan Iwan Fals yang sedang bernyanyi, terdapat juga narasi dalam video “para artis papan atas sudah mulai 01 AMIN, mantan pendukun prabowo 2014/2019 menyanyikan lagu sindiran kepada Paslon no urut 02”. Pada caption juga disertakan keterangan bahwa kolaborasi Rhoma Irama dan Iwan Fals adalah dukungan ke 01.
Setelah ditelusuri pada kanal Youtube, ditemukan video yang identik dengan postingan Facebook pada kanal Youtube Rhoma Irama Official berjudul “AFTERMOVIE | KOLABORASI RHOMA IRAMA BERSAMA IWAN FALS” 15 Mar 2020. Dalam keterangan video terdapat informasi bahwa Rhoma Irama dan Iwan Fals berkolaborasi pada gelaran konser raya 25 Indosiar. Tidak ada kaitannya dengan Paslon pada Pilpres 2024 baik 01,02 dan 03.
Dengan demikian video Rhoma Irama dan Iwan Fals bernyanyi dukung 01 tidak benar. Video tersebut adalah Rhoma dan Iwan Fals yang sedang mengisi acara di gelaran konser raya 25 Indosiar bukan dukungan ke 01, sehingga masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri pada kanal Youtube, ditemukan video yang identik dengan postingan Facebook pada kanal Youtube Rhoma Irama Official berjudul “AFTERMOVIE | KOLABORASI RHOMA IRAMA BERSAMA IWAN FALS” 15 Mar 2020. Dalam keterangan video terdapat informasi bahwa Rhoma Irama dan Iwan Fals berkolaborasi pada gelaran konser raya 25 Indosiar. Tidak ada kaitannya dengan Paslon pada Pilpres 2024 baik 01,02 dan 03.
Dengan demikian video Rhoma Irama dan Iwan Fals bernyanyi dukung 01 tidak benar. Video tersebut adalah Rhoma dan Iwan Fals yang sedang mengisi acara di gelaran konser raya 25 Indosiar bukan dukungan ke 01, sehingga masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Rhoma Irama dan Iwan Fals bernyanyi dukung 01 tidak benar. Faktanya, Video tersebut adalah Rhoma dan Iwan Fals yang sedang mengisi acara di gelaran konser raya 25 Indosiar bukan dukungan ke 01.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=P8M8GcCWbdg
- https://www.liputan6.com/showbiz/read/4154063/rhoma-irama-dan-iwan-fals-haru-birukan-konser-pesta-perak-25-indosiar?page=4
- https://turnbackhoax.id/2024/01/29/salah-iwan-fals-dan-rhoma-irama-nyanyikan-lagu-sindiran-untuk-paslon-02/
- https://turnbackhoax.id/2024/01/29/salah-konser-rhoma-irama-dan-iwan-fals-dukung-pasangan-anies-muhaimin/
(GFD-2024-15868) [SALAH] MURI Prabowo Capres 3 Kali Kalah Secara Beruntun
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 07/02/2024
Berita
“PIAGAM PENGHARGAAN
MUSEUM REKOR-DUNIA
INDONESIA
No. 9506/R.MURI/IV/2022
Dianugerahkan Kepada
Prabowo Subianto
ATAS REKOR
Capres 3X Kalah Secara Beruntun”
MUSEUM REKOR-DUNIA
INDONESIA
No. 9506/R.MURI/IV/2022
Dianugerahkan Kepada
Prabowo Subianto
ATAS REKOR
Capres 3X Kalah Secara Beruntun”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Guz Zhotex pada 26 Desember 20023 memposting sebuah gambar rekor Muri Indonesia. Rekor murid tersebut di kepada Prabowo Subianto atas rekor capres 3 kali kalah secara beruntun. Guz Zhotex juga menambahkan caption “Rekor dunia kepresidenan RI”.
Setelah ditelusuri pada website MURI tidak ditemukan rekor tersebut. Gambar tersebut merupakan gambar editan. Saat telusuri menggunakan nomor MURI No. 9506/R.MURI/IV/2022 di Google, tidak ditemukan memori seperti yang diposting oleh Guz Zhotex. Ditemukan beberapa artikel yang membantah mengenai rekor capres 3 kali kalah secara beruntun yang diperoleh oleh Prabowo.
Dengan demikian gambar rekor di capres 3 kali kalah secara beruntun yang diperoleh Prabowo merupakan hasil editan. Pada website muri tidak ditemukan rekor tersebut, sehingga masuk dalam kategori konten parodi.
Setelah ditelusuri pada website MURI tidak ditemukan rekor tersebut. Gambar tersebut merupakan gambar editan. Saat telusuri menggunakan nomor MURI No. 9506/R.MURI/IV/2022 di Google, tidak ditemukan memori seperti yang diposting oleh Guz Zhotex. Ditemukan beberapa artikel yang membantah mengenai rekor capres 3 kali kalah secara beruntun yang diperoleh oleh Prabowo.
Dengan demikian gambar rekor di capres 3 kali kalah secara beruntun yang diperoleh Prabowo merupakan hasil editan. Pada website muri tidak ditemukan rekor tersebut, sehingga masuk dalam kategori konten parodi.
Kesimpulan
Gambar rekor di capres 3 kali kalah secara beruntun yang diperoleh Prabowo merupakan hasil editan. Faktanya, pada website muri tidak ditemukan rekor tersebut, sehingga masuk dalam kategori konten parodi.
Rujukan
- https://muri.org/
- https://www.antaranews.com/berita/3925902/hoaks-prabowo-dapat-rekor-muri-karena-kalah-tiga-kali-menjadi-presiden
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5506459/cek-fakta-hoaks-muri-berikan-penghargaan-pada-prabowo-karena-3-kali-kalah-beruntun-sebagai-capres?page=3
- https://turnbackhoax.id/2024/01/30/salah-pada-tahun-2022-prabowo-dapat-rekor-muri-capres-gagal-3x-beruntun/
(GFD-2024-15867) [KLARIFIKASI] Video Prabowo Dukung Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 Dinarasikan sebagai Dukungan di Pilpres 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim, calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyatakan dukungan kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar dan salah konteks.
Video yang diklaim menampilkan Prabowo menyatakan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok ini (arsip) dan ini (arsip).
Akun tersebut mengunggah video yang menampilkan Prabowo sedang berpidato. Dalam video Prabowo mengajak untuk memenangkan Anies Baswedan.
Video tersebut kemudian diberi keterangan:
MENGEJUTKAN PRABOWO dukung ANIS, PRESIDEN RI 2024
Akun TikTok Tangkapan layar video yang TikTok yang mengeklaim Prabowo menyatakan mendukung Anies di Pilpres 2024
Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar dan salah konteks.
Video yang diklaim menampilkan Prabowo menyatakan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok ini (arsip) dan ini (arsip).
Akun tersebut mengunggah video yang menampilkan Prabowo sedang berpidato. Dalam video Prabowo mengajak untuk memenangkan Anies Baswedan.
Video tersebut kemudian diberi keterangan:
MENGEJUTKAN PRABOWO dukung ANIS, PRESIDEN RI 2024
Akun TikTok Tangkapan layar video yang TikTok yang mengeklaim Prabowo menyatakan mendukung Anies di Pilpres 2024
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Kompas.com, video tersebut identik dengan yang ada di kanal YouTube Kompas TV ini. Video itu diunggah pada tahun 2017.
Dalam keterangannya video itu adalah momen ketika Prabowo meminta para kader Partai Gerindra untuk memenangkan Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Saat itu Gerindra mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Sementara itu, klip lainnya yang menampilkan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani identik dengan yang ada di kanal YouTube Kompas TV ini.
Video itu diunggah pada 2019. Dalam video itu Muzani mengatakan bahwa kader Gerindra siap mendukung keputusan Prabowo apakah akan menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan.
Pada akhirnya Prabowo memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Dalam keterangannya video itu adalah momen ketika Prabowo meminta para kader Partai Gerindra untuk memenangkan Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Saat itu Gerindra mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Sementara itu, klip lainnya yang menampilkan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani identik dengan yang ada di kanal YouTube Kompas TV ini.
Video itu diunggah pada 2019. Dalam video itu Muzani mengatakan bahwa kader Gerindra siap mendukung keputusan Prabowo apakah akan menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan.
Pada akhirnya Prabowo memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Prabowo menyatakan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 tidak benar dan salah konteks.
Faktanya, video yang beredar merupakan video lama ketika Prabowo meminta para kader memenangkan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu Gerindra mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Faktanya, video yang beredar merupakan video lama ketika Prabowo meminta para kader memenangkan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu Gerindra mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@beritaviral518/video/7294834815193419013?_r=1&_t=8jccnTnbztw&social_sharing=1
- https://ghostarchive.org/archive/Ul05a
- https://www.tiktok.com/@rizkymuzaki7/video/7304846505146420485?_r=1&_t=8jcckwGmldP&social_sharing=1
- https://ghostarchive.org/archive/9mjyn
- https://www.youtube.com/watch?v=PQRX9zpv5gc
- https://www.youtube.com/watch?v=ch6gqLQbHkg
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15866) [HOAKS] Cincin Perusak Surat Suara Pemilu 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 06/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi mengenai adanya cincin perusak surat suara pada Pemilu 2024.
Berbagai unggahan menyatakan bahwa adanya cincin perusak surat suara itu dikaitkan dengan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal adanya cincin perusak surat suara pada Pemilu 2024 ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu pengunggah pada Kamis (1/2/2024):
Di temukan Paket ratusan cincin, terindikasi sebagai perusak surat suara... Mohon kiranya yang jadi Anggota KPPS di larang menggunakan cincin untuk mengantisipasi kecurangan
Pengunggah juga menyertakan foto cincin berwarna kuning dan puluhan cincin lainnya yang terbungkus kertas.
Tim Cek Fakta menggunakan Google Lens untuk menelusui jejak digital foto yang beredar.
Hasil pencarian mengarahkan ke sejumlah artikel pemeriksa fakta.
Rupanya informasi soal cincin perusak surat suara merupakan hoaks yang beredar sejak 2019.
Dilansir situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tidak ditemukan bukti adanya cincin yang dibuat khusus untuk merusak surat suara pada Pemilu 2019.
Perusakan surat suara pernah menjadi kekhawatiran pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Anggota Panwaslu DKI mengungkapkan, perusakan surat suara dapat dilakukan ketua atau anggota KPPS, dengan merobek, mencoblos pakai kuku atau cincin.
Maka Pilkada 2012 dilakukan dengan mencontreng. Panwaslu juga meminta para saksi untuk melaporkan petugas TPS yang kedapatan curang.
Kecurangan dengan perusakan surat suara menggunakan cincin pernah terjadi pada Pemilu 2019 di Langsa, Aceh.
Dilansir Tribunnews, seorang petugas perlindungan masyarakat terbukti merusak surat suara pemilihan DPRD Langsa.
Ia merusak lima surat suara dengan cincin yang terbuat dari kawat dari gantungan kunci.
Meski pernah terjadi kasus perusakan surat suara dengan cincin, tetapi foto yang beredar bukan merupakan bukti tindakan perusakan secara masif.
Berbagai unggahan menyatakan bahwa adanya cincin perusak surat suara itu dikaitkan dengan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal adanya cincin perusak surat suara pada Pemilu 2024 ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu pengunggah pada Kamis (1/2/2024):
Di temukan Paket ratusan cincin, terindikasi sebagai perusak surat suara... Mohon kiranya yang jadi Anggota KPPS di larang menggunakan cincin untuk mengantisipasi kecurangan
Pengunggah juga menyertakan foto cincin berwarna kuning dan puluhan cincin lainnya yang terbungkus kertas.
Tim Cek Fakta menggunakan Google Lens untuk menelusui jejak digital foto yang beredar.
Hasil pencarian mengarahkan ke sejumlah artikel pemeriksa fakta.
Rupanya informasi soal cincin perusak surat suara merupakan hoaks yang beredar sejak 2019.
Dilansir situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tidak ditemukan bukti adanya cincin yang dibuat khusus untuk merusak surat suara pada Pemilu 2019.
Perusakan surat suara pernah menjadi kekhawatiran pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Anggota Panwaslu DKI mengungkapkan, perusakan surat suara dapat dilakukan ketua atau anggota KPPS, dengan merobek, mencoblos pakai kuku atau cincin.
Maka Pilkada 2012 dilakukan dengan mencontreng. Panwaslu juga meminta para saksi untuk melaporkan petugas TPS yang kedapatan curang.
Kecurangan dengan perusakan surat suara menggunakan cincin pernah terjadi pada Pemilu 2019 di Langsa, Aceh.
Dilansir Tribunnews, seorang petugas perlindungan masyarakat terbukti merusak surat suara pemilihan DPRD Langsa.
Ia merusak lima surat suara dengan cincin yang terbuat dari kawat dari gantungan kunci.
Meski pernah terjadi kasus perusakan surat suara dengan cincin, tetapi foto yang beredar bukan merupakan bukti tindakan perusakan secara masif.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Narasi soal adanya cincin perusak surat suara pada Pemilu 2024 merupakan hoaks.
Isu soal cincin perusak surat suara telah beredar sejak Pemilu 2019.
Meski ada kejadian perusakan di Aceh pada 2019, tetapi foto cincin yang beredar tidak membuktikan tindakan perusakan secara masif.
Isu soal cincin perusak surat suara telah beredar sejak Pemilu 2019.
Meski ada kejadian perusakan di Aceh pada 2019, tetapi foto cincin yang beredar tidak membuktikan tindakan perusakan secara masif.
Rujukan
- https://www.facebook.com/rusli.cahdrmayu/posts/pfbid0veohvNZwok2C6QSHFuYedZka2NTsXUpwcvXT2YzJBChSG4VAXYtmPbcVFiwxj2HMl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0YYa2QrE3pUuSWbJUw8J671Gyq36234pKiaL1LdUebqFt9o1Yv3A8qmxXp4UYUKyxl&id=100028364176681
- https://www.facebook.com/reel/548459410821613
- https://lens.google.com/search?ep=gsbubb&hl=en-ID&re=df&p=AbrfA8qX16Hr82F2uTyIGGIoimGPJ2mLW1XCbepkj5RyEufX2FclGZji_DafRZMuo5u252W4ABznnL9j7KKUiWmPS005dT3QrbiqEBjnJQtfNVrR3YCvqWbzHtQF315pI1Dv19WgsUfVM8B71dhjTcRj32oyqEecSg0kyNBW6n_H1Ljo36fXtj2hoQymB8HeXZ2TlGARhMy_0aDwHU5uAbbwx_l37rUFx_vkIRXt0vhyZNNGOq-q18kxpeEQRHHm7Qcok7iiY4616SbPYldDDMg6i--AdUfQJms64BNFdAkt8vBhPuIIv_sI_HIS5NSDmuEwY7AdeMwJUKJUdVeXS5O4caSUbA%3D%3D#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsIkVrY0tKR1F5TW1Gak5HSXlMVFl4TXpBdE5ERTBaQzA1WXpGaExUQmhaalUxWVRJMlpXTTNZUklmVFRadGRHZDZTR0pJUWpobGMwWldkMUYzZG5veE4wWnRNSFJ0VmpGNFp3PT0iLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsbnVsbCxbbnVsbCxudWxsLFswLDAsMTAwMDAwLDEwMDAwMF1dLFtudWxsLG51bGwsW251bGwsWzAsMCwxMDAwMDAsMTAwMDAwXV1dXQ==
- https://news.detik.com/berita/d-1961053/waspadai-6-modus-kecurangan-ini-dalam-pilgub-dki/6
- https://aceh.tribunnews.com/2019/04/19/kasus-oknum-linmas-di-langsa-rusak-surat-suara-pakai-cincin-ke-polres
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 2957/6306