(GFD-2024-14951) Keliru, Klaim tentang Presiden Jokowi Pernah Tolak Pengungsi Rohingya Tahun 2017
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 05/01/2024
Berita
Sebuah narasi beredar di TikTok dan Facebook ini, ini dan ini yang mengatakan Presiden Jokowi pernah menolak pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia pada tahun 2017.
Berikut narasi yang tersebar di Facebook: “........ thn 2017 presiden jokowi menolak kehadiran rohingya mlh di ktkn [dikatakan, red] PKI anti islam kl sy presiden tak bubarin tu pks sama unhcr indonesia.”
Benarkah narasi yang mengatakan Presiden Jokowi pernah menolak pengungsi Rohingya pada tahun 2017?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan pemberitaan media kredibel, Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa pemerintah Indonesia pada 2017 cukup proaktif terlibat mengatasi krisis kemanusian yang menimpa muslim etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar.
Hal itu dimulai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri pada tanggal 31 Desember 2016. Perpres menyatakan bahwa penanganan pengungsi dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah pusat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi (UNHCR) dan organisasi internasional lain yang memiliki perjanjian dengan pemerintah pusat.
Perpres mengamanatkan Menteri Koordinator di bidang politik, hukum, dan keamanan, untuk mengkoordinasi penemuan, penampungan, pengamanan dan pengawasan keimigrasian untuk pengungsi dari luar negeri.
Pda 3 September 2017, Jokowi dalam pidatonya yang dimuat Kompas.com, menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan juga masyarakat internasional
Saat itu, Jokowi langsung menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk Sekretaris Jenderal PBB Bapak Antonio Guterres dan Komisi Penasihat Khusus Untuk Rakhine State, Kofi Annan, serta meminta Myanmar menghentikan kekerasan terhadap warga, memberikan perlindungan pada semua warga termasuk umat Muslim, serta membuka akses bantuan kemanusian. Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik.
Dilansir dari artikel Engy Abdelkader berjudul “ Sejarah persekusi Rohingya di Myanmar ”, krisis kemanusian pada umat Muslim etnis Rohingya pada 2017. Berawal dari penyerangan pos polisi oleh Arakan Rohingya Salvation Army, sebuah kelompok pemberontak baru.
Pengungsi Rohingya di Bangladesh mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa aparat bersenjata Myanmar telah melakukan penyerangan bersenjata, dan membakar rumah-rumah mereka. Mereka juga memenggal para pria, memperkosa para perempuan dan membunuh anak-anak. Puluhan ribu masyarakat Rohingya kehilangan tempat tinggal. Sebelum krisis ini, 120.000 Rohingya yang kehilangan tempat tinggal tinggal dalam kamp-kamp pengasingan.
Kekerasan itu memicu pengungsian besar terjadi tahun 2017, sebagaimana diberitakan BBC. Selama Agustus 2017, 6.700 orang muslim Rohingya tewas di tangan militer Myanmar, versi badan sosial Medecins Sans Frontieres (MSF).
Pengungsi Rohingya mulai berdatangan ke Indonesia sejak 2009. Menurut Badan Pengungsi PBB UNHCR, per Februari 2023, Indonesia menampung 12.805 pengungsi dari 51 negara, dan sekitar 1.000 orang (8%) di antaranya adalah pengungsi Rohingya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi Presiden Jokowi pernah menolak pengungsi Rohingya pada tahun 2017 merupakan klaimkeliru.
Presiden Jokowi telah menandatangani Perpres Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri, 31 Desember 2016. Dia juga mengakui masalah pengungsi Rohingya sesungguhnya disebabkan kekerasan yang mereka dapat dari Pemerintah Myanmar.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@khen.44/video/7310504303750515973?q=rohingya&t=1703926298477
- https://www.facebook.com/elly.martha.581/posts/pfbid0W3juQhrsDTitkCyzChkm9ekUXS8JdzPMSNHSCCkDL5HwfUADKoNZ5Ah8gAfBrG9yl
- https://www.facebook.com/groups/332525914925779/?multi_permalinks=893073632204335&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0WjPBw3BxNeMn91j4XH1mnhUN6gKDdFD8yv9HmgquouGy3TXehXDDD69hEFL2osShl&id=100009252831715
- https://setkab.go.id/presiden-jokowi-teken-perpres-penanganan-pengungsi-dari-luar-negeri/
- https://nasional.kompas.com/read/2017/09/03/22152741/jokowi-menangani-masalah-myanmar-tak-cukup-dengan-kecaman
- https://theconversation.com/sejarah-persekusi-rohingya-di-myanmar-84520
- https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42351386
- https://www.unhcr.org/id/16531-perkembangan-terbaru-mengenai-pengungsi-rohingya-di-aceh-indonesia.html mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-14950) Benar, Video Sejumlah Anggota Satpol PP Garut Mendukung Cawapres Gibran Rakabuming Raka
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 05/01/2024
Berita
Sebuah video memperlihatkan sejumlah orang yang diklaim sebagai Satpol PP yang menyatakan dukungan kepada cawapres Gibran Rakabuming Raka. Tempo mendapatkan permintaan dari pembaca untuk memverifikasi video berdurasi 18 detik itu.
Dalam video terlihat sejumlah orang yang dikomandoi seorang pria menyatakan dukung politiknya dengan membentangkan gambar Wakil Calon Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam video, narasi yang diucapkan adalah “Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih”.
Lantas, benarkah video tersebut merupakan video dukungan aparat Satpol PP Garut terhadap Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video dukungan aparat satpol PP Kabupaten Garut terhadap Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merupakan video yang diambil di salah satu pos jaga Satpol PP Garut yang ada di kawasan perkotaaan.
Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Garut Tubagus A. Sofyan seperti dikutip dari Detik mengatakan video tersebut diambil di salah satu pos jaga Satpol PP di Pusat Kota.
Kepala Satpol PP Kabupaten Garut Usep Basuki Eko memastikan pembuatan video tersebut dilakukan secara spontan tanpa ada perintah atau arahan dari atasan ataupun dari organisasi FKBPPPN. Ketua FKBPPPN Kabupaten Garut bahkan tidak mengetahui soal video tersebut.
"Jadi dapat disimpulkan pembuatan video adalah atas inisiatif saudara CS untuk eksistensi dirinya sendiri, hal ini berdasarkan pengakuan dari saudara CS sendiri dan diperkuat atas hasil pemeriksaan Ketua FKBPPPN Garut yang tidak tahu dan tidak ikut dalam pembuatan video tersebut," katanya dikutip dari CNN Indonesia.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, sendiri juga sudah meminta maaf dan menyayangkan adanya sejumlah anggota Satpol PP dengan pakaian seragam tugas menyatakan diri mendukung salah satu cawapres yang berlaga di Pilpres 2024. Meski yang bersangkutan bukan aparatur sipil negara (ASN) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), namun menyatakan dukung dengan seragam pemerintah tidak sepatutnya dilakukan.
“Mereka sudah mulai dari tidak mendapatkan gaji paling lama tiga bulan, dan paling rendah satu bulan. Saya memastikan semua anggota Satpol PP Garut yang terlibat dalam video tersebut mendapatkan sanksi. Sanksinya itu ada yang tiga bulan tidak boleh bekerja, tidak mendapatkan gaji, yang paling rendah adalah satu bulan,” kata Rudy seperti dikutip dari arsip berita TEMPO.
Kesimpulan
Hasil pemeriksan fakta Tempo, video yang memperlihatkan sejumlah orang berseragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menyatakan dukungan kepada Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalahbenar.
Video tersebut diketahui merupakan video dukungan sejumlah anggota Satpol PP Garut. Video itu diambil di salah satu pos jaga Satpol PP Garut yang ada di kawasan perkotaaan.
Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Garut Tubagus A. Sofyan, Berdasarkan pemeriksaan video dukungan sejumlah anggota satpol PP Garut itu diambil di salah satu pos jaga Satpol PP di Pusat Kota Garut, sekitaran Pengkolan.
Rujukan
- https://news.detik.com/pemilu/d-7122040/satpol-pp-garut-sebut-viral-personel-deklarasi-dukung-gibran-bukan-asn
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240103133830-617-1044793/satpol-pp-garut-pendukung-gibran-kena-sanksi-skors-dan-tak-digaji
- https://nasional.tempo.co/read/1816713/bupati-garut-jatuhkan-sanksi-ke-anggota-satpol-pp-yang-viral-dukung-gibran mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-14949) [KLARIFIKASI] Jubir Timnas Amin Sebut Flyer Berisi 10 Program Unggulan adalah Hoaks
Sumber: kompas.comTanggal publish: 04/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar di media sosial flyer berisi sepuluh program unggalan pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Namun, setelah ditelusuri flyer tersebut keliru dan dibantah oleh Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin).
Flyer berisi sepuluh program unggal Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Adapun flyer tersebut menampilkan ajakan untuk memilih Anies-Muhaimin dengan disertai sepuluh program unggulan. Adapun program unggulan tersebut yakni:
1. Pajak motor / mobil hanya dibayar 1x: Tidak ada perpanjangan STNK, Berfungsi sama dengan KTP.
2. SIM berlaku seperti KTP: Tidak ada perpanjangan SIM.
3. BPJS gratis.
4. Listirk gratis: 1.300W, 900W & 450W.
5. Program Bansos / PKH Plus: Plus kualitas dan jumlah penerima manfaat, dan tepat sasaran
6. Pendidikan gratis
7. Tanah negara dapat didirikan bangunan swasta: Sebab kalau dipakai untuk pendidikan tanahnya tidak akan hilang, tetapi kalau dipakai untuk investor asing tanahnya bisa hilang dikuasai investor asing.
8. Harga pupuk murah semua petani harus bisa membeli: Tidak perlu Kartu Tani.
9. Harga sembako menjadi murah.
10. Menciptakan lapangan kerja baru agar para pencari kerja memperoleh tempat kerja.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook flyer berisi sepuluh program unggulan Anies-Muhaimin
Namun, setelah ditelusuri flyer tersebut keliru dan dibantah oleh Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin).
Flyer berisi sepuluh program unggal Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Adapun flyer tersebut menampilkan ajakan untuk memilih Anies-Muhaimin dengan disertai sepuluh program unggulan. Adapun program unggulan tersebut yakni:
1. Pajak motor / mobil hanya dibayar 1x: Tidak ada perpanjangan STNK, Berfungsi sama dengan KTP.
2. SIM berlaku seperti KTP: Tidak ada perpanjangan SIM.
3. BPJS gratis.
4. Listirk gratis: 1.300W, 900W & 450W.
5. Program Bansos / PKH Plus: Plus kualitas dan jumlah penerima manfaat, dan tepat sasaran
6. Pendidikan gratis
7. Tanah negara dapat didirikan bangunan swasta: Sebab kalau dipakai untuk pendidikan tanahnya tidak akan hilang, tetapi kalau dipakai untuk investor asing tanahnya bisa hilang dikuasai investor asing.
8. Harga pupuk murah semua petani harus bisa membeli: Tidak perlu Kartu Tani.
9. Harga sembako menjadi murah.
10. Menciptakan lapangan kerja baru agar para pencari kerja memperoleh tempat kerja.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook flyer berisi sepuluh program unggulan Anies-Muhaimin
Hasil Cek Fakta
Dilansir Kompas.com, Juru Bicara Timnas Amin, Iwan Riadi Tarigan memastikan flyer yang menampilkan 10 program unggulan pasangan Amin adalah palsu atau hoaks.
"Tidak benar dan kami pastikan hoaks flyer gagasan, program kerja dan visi-misi yang beredar di group WA dan media sosial ini," kata Iwan Kamis (28/12/2023).
Menurut dia, publik bisa melihat langsung gagasan, program kerja dan visi-misi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar melalui situs resmi https://aminajadulu.com
"Tidak benar dan kami pastikan hoaks flyer gagasan, program kerja dan visi-misi yang beredar di group WA dan media sosial ini," kata Iwan Kamis (28/12/2023).
Menurut dia, publik bisa melihat langsung gagasan, program kerja dan visi-misi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar melalui situs resmi https://aminajadulu.com
Kesimpulan
Flyer berisi sepuluh program unggal Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tidak benar dan dibantah oleh Juru Bicara Timnas Amin, Iwan Riadi Tarigan. Ia mengatakan bahwa flyer tersebut palsu dan hoaks.
Menurut Iwan, gagasan, program kerja dan visi-misi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terdapat di situs resmi https://aminajadulu.com
Menurut Iwan, gagasan, program kerja dan visi-misi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terdapat di situs resmi https://aminajadulu.com
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/1999768603702684/permalink/2160487960964080/?mibextid=9R9pXO&paipv=0&eav=AfY-L-4EHeq55h11YnBZaK2NgE_eUhIvnbBWJGhuD7zM5b-eIzAZYFrRpTe20AKJ_Eg&_rdr
- https://ghostarchive.org/archive/qWpqg
- https://nasional.kompas.com/read/2023/12/28/12462681/timnas-amin-pastikan-program-unggulan-terkait-pajak-kendaraan-bpjs-dan
- https://aminajadulu.com
- https://aminajadulu.com
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-14948) [HOAKS] Poster Palsu atas Nama Dewan Pusat AS dan Dewan Pusat PBB soal Pengungsi
Sumber: kompas.comTanggal publish: 04/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar poster mengatasnamakan Dewan Pusat Amerika dan Dewan Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta memuat narasi terkait pengungsi.
Menurut narasi itu, masuknya pengungsi dari negara lain ke Indonesia bukan tanggung jawab Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), tetapi kesalahan pertahanan Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster dan narasi tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
Poster mengatasnamakan Dewan Pusat Amerika dan Dewan Pusat PBB dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini, dan ini.
Berikut isi poster tersebut:
Dewan pusat Amerika dan dewan pusat PBB Menyampaikan jangan menyalahkan pihak UNHCR
Tapi salahkan sistem keamanan dan pertahanan Di indonesia karena keamanan dan pertahanan di indonesia yang sangat rentan dan mudah Di bobol oleh orang luar atau negara lain
Karena tugas UNHCR di setiap negara hanya Menangani dan menanggulangi pengungsi Di seluruh dunia. Jadi Jangan salahkan UNHCR tapi salahkan Mentri pertahanan yang ada di indonesia
Poster tersebut mencantumkan gambar bendera Amerika Serikat, logo PBB, dan logo UNHCR.
Menurut narasi itu, masuknya pengungsi dari negara lain ke Indonesia bukan tanggung jawab Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), tetapi kesalahan pertahanan Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster dan narasi tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
Poster mengatasnamakan Dewan Pusat Amerika dan Dewan Pusat PBB dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini, dan ini.
Berikut isi poster tersebut:
Dewan pusat Amerika dan dewan pusat PBB Menyampaikan jangan menyalahkan pihak UNHCR
Tapi salahkan sistem keamanan dan pertahanan Di indonesia karena keamanan dan pertahanan di indonesia yang sangat rentan dan mudah Di bobol oleh orang luar atau negara lain
Karena tugas UNHCR di setiap negara hanya Menangani dan menanggulangi pengungsi Di seluruh dunia. Jadi Jangan salahkan UNHCR tapi salahkan Mentri pertahanan yang ada di indonesia
Poster tersebut mencantumkan gambar bendera Amerika Serikat, logo PBB, dan logo UNHCR.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, tidak ditemukan lembaga bernama "Dewan Pusat" di pemerintahan Amerika Serikat. PBB juga tidak memiliki lembaga semacam itu.
Poster tersebut mencantumkan logo PBB dan UNHCR, tetapi akun media sosial resmi kedua lembaga tersebut tidak mengunggah konten semacam itu.
Sebelumnya, akun media sosial resmi perwakilan PBB di Indonesia @UNinIndonesia mengingatkan banyak beredar hoaks tentang pengungsi Rohingya dan UNHCR.
Poster tersebut mencantumkan logo PBB dan UNHCR, tetapi akun media sosial resmi kedua lembaga tersebut tidak mengunggah konten semacam itu.
Sebelumnya, akun media sosial resmi perwakilan PBB di Indonesia @UNinIndonesia mengingatkan banyak beredar hoaks tentang pengungsi Rohingya dan UNHCR.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster mengatasnamakan Dewan Pusat Amerika dan Dewan Pusat PBB yang menyebut masuknya pengungsi dari negara lain disebabkan pertahanan Indonesia lemah adalah hoaks.
Tidak ditemukan lembaga bernama Dewan Pusat, baik di pemerintahan AS maupun PBB.
Selain itu, akun media sosial resmi perwakilan PBB di Indonesia telah mengeluarkan peringatan bahwa banyak beredar hoaks terkait pengungsi Rohingya dan UNHCR.
Tidak ditemukan lembaga bernama Dewan Pusat, baik di pemerintahan AS maupun PBB.
Selain itu, akun media sosial resmi perwakilan PBB di Indonesia telah mengeluarkan peringatan bahwa banyak beredar hoaks terkait pengungsi Rohingya dan UNHCR.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=3604663283142780&set=a.1383794578563006
- https://ghostarchive.org/archive/Rufu4
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1078631853484465&set=a.120176285996698
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2368191156704102&set=a.107813496075224
- https://twitter.com/UNinIndonesia/status/1735677545830306253/photo/2
- https://twitter.com/hashtag/pengungsi?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw
- https://twitter.com/hashtag/Rohingya?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw
- https://twitter.com/Refugees?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://twitter.com/UNHCRIndo?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://twitter.com/hashtag/NoToHate?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw
- https://twitter.com/hashtag/LeaveNoOneBehind?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw
- https://t.co/pXyARapJ6s
- https://twitter.com/UNinIndonesia/status/1735677545830306253?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 2957/6084