Aku Facebook Aziza Mua (fb.com/aziza.mutiarabunda) pada 1 April 2024 mengunggah sebuah gambar dengan narasi:
“Ini salah satu alasan kenapa saya tidak mau KB” INFO sejenak gaess…Serem ya liat nya… Ada yg tau apa ini..?? Saya bakal jawab.. ini KISTA OVARIUM Bobot sdh mencapai 2kg lebih,jika ini pecah dalam perut anda,apa yg akan terjadi 15% Anda mendekati kemati’an.. Hanya sekedar mengingatkan buat para ibu2 khususnya yg sdh punya suami,di anjurkan untuk Program KB krna menunda masa kehamilan.dn perlu ibu2 ketahui kista Ovarium ini di sebabkan dari penimbunan DARAH KOTOR(DARAH HAID)dalam jangka panjang. Kista OVARIUM ini di sebab’kn dari KB suntik 3bln, di mana darah HAID tidak normal bisa di bilang berhenti totalkrna efek suntik’kn nya. Khodrat kita sebagai perempuan sdh di jadwalkan untk mengeluarkan darah kotor di setiap bulan,yg di namakan MENSTRUASI,”
(GFD-2024-19217) [SALAH] “Kista OVARIUM ini di sebab’kn dari KB suntik 3bln”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/04/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa suntik KB menyebabkan kista ovarium merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG menyatakan bahwa klaim itu tidak benar. Justru, menurutnya, KB merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium.
Dilansir dari artikel berjudul “Cek Fakta: Tidak Benar Suntik KB Sebabkan Penyakit Kista Ovarium” yang terbit di situs Liputan6, Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang suntikan KB dapat menyebabkan kista ovarium. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG. Menurut Yusuf, klaim itu tidak benar. Justru, katanya, KB merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium.
“Tidak sama sekali. Bahkan KB sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium. Penelitian menunjukkan risikonya sangat rendah dibandingkan dengan wanita yang bukan KB,” kata dokter Yusuf kepada Liputan6.com, Senin (29/6/2020).
Selain itu, dilansir dari artikel berjudul “Ketahui Ini Tentang Kista Ovarium” dari situs Liputan6.com, kista ovarium merupakan cairan penuh busa yang muncul di dalam atau di atas ovarium Anda, bukanlah komplikasi yang umum seperti endometriosis. Tapi, Anda masih bisa berisiko memilikinya bahkan jika Anda tidak memiliki endometriosis.
“Banyak wanita memilikinya saat menstruasi dan sama sekali tidak menyadarinya,” kata Alyssa Dweck, M.D., asisten profesor klinis di Mount Sinai School of Medicine, seperti dilansir dari Women’s Health, Minggu (13/3/2016).
Kista menjadi isu ketika ukuran mereka jadi terlalu besar (yang biasa disebut torsi ovarium dan bisa berujung hilangnya ovarium Anda) atau ketika mereka pecah, seperti yang dialami Lena. “Mereka bisa bocor atau pecah atau terpelintir, dan hal ini bisa menimbulkan rasa sakit yang parah,” lanjut Dweck.
Setiap kali Anda berovulasi, hal ini bisa memicu terbentuknya kista, kata Dweck lagi. “Hal ini mungkin lebih umum dibanding yang kita tahu, karana tak selalu ada simptom,” katanya. Jadi, banyak wanita yang bahkan tak akan menyadari mereka memilikinya sampai terjadi sesuatu.
Untuk lebih memahami kemungkinan Anda memiliki kista ovarium, dokter Anda akan melakukan diagnosis menggunakan ultrasound, kecuali Anda mengembangkan suatu simptom – dan tak banyak yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pecah atau kebocorannya.
“Satu-satunya hal yang telah terbukti bisa mencegah kista adalah pil KB,” ujar Dweck. Jadi, jika ternyata Anda rentan memiliki kista, pil KB adalah kontrasepsi IUD (spiral) bisa sedikit meningkatkan formasi kista, kata Dweck.
Hal lainnya yang berisiko besar membuat kista pecah? Seks. “Jadi jika Anda berhubungan seks saat ovulasi dan Anda memiliki kista yang besar, ada risiko kista Anda pecah,” ujar Dweck.
Perawatan kista sangat beragam. Beberapa wanita bisa melaluinya hanya dengan obat penghilang rasa sakit atau kompres panas, sementara wanita lain membutuhkan operasi.
Jika Anda merasa memiliki atau berisiko menghadapi kista ovarium, bicarakan pada dokter Anda mengenai cara penanganan yang paling baik.
Faktanya, dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG menyatakan bahwa klaim itu tidak benar. Justru, menurutnya, KB merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium.
Dilansir dari artikel berjudul “Cek Fakta: Tidak Benar Suntik KB Sebabkan Penyakit Kista Ovarium” yang terbit di situs Liputan6, Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang suntikan KB dapat menyebabkan kista ovarium. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG. Menurut Yusuf, klaim itu tidak benar. Justru, katanya, KB merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium.
“Tidak sama sekali. Bahkan KB sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium. Penelitian menunjukkan risikonya sangat rendah dibandingkan dengan wanita yang bukan KB,” kata dokter Yusuf kepada Liputan6.com, Senin (29/6/2020).
Selain itu, dilansir dari artikel berjudul “Ketahui Ini Tentang Kista Ovarium” dari situs Liputan6.com, kista ovarium merupakan cairan penuh busa yang muncul di dalam atau di atas ovarium Anda, bukanlah komplikasi yang umum seperti endometriosis. Tapi, Anda masih bisa berisiko memilikinya bahkan jika Anda tidak memiliki endometriosis.
“Banyak wanita memilikinya saat menstruasi dan sama sekali tidak menyadarinya,” kata Alyssa Dweck, M.D., asisten profesor klinis di Mount Sinai School of Medicine, seperti dilansir dari Women’s Health, Minggu (13/3/2016).
Kista menjadi isu ketika ukuran mereka jadi terlalu besar (yang biasa disebut torsi ovarium dan bisa berujung hilangnya ovarium Anda) atau ketika mereka pecah, seperti yang dialami Lena. “Mereka bisa bocor atau pecah atau terpelintir, dan hal ini bisa menimbulkan rasa sakit yang parah,” lanjut Dweck.
Setiap kali Anda berovulasi, hal ini bisa memicu terbentuknya kista, kata Dweck lagi. “Hal ini mungkin lebih umum dibanding yang kita tahu, karana tak selalu ada simptom,” katanya. Jadi, banyak wanita yang bahkan tak akan menyadari mereka memilikinya sampai terjadi sesuatu.
Untuk lebih memahami kemungkinan Anda memiliki kista ovarium, dokter Anda akan melakukan diagnosis menggunakan ultrasound, kecuali Anda mengembangkan suatu simptom – dan tak banyak yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pecah atau kebocorannya.
“Satu-satunya hal yang telah terbukti bisa mencegah kista adalah pil KB,” ujar Dweck. Jadi, jika ternyata Anda rentan memiliki kista, pil KB adalah kontrasepsi IUD (spiral) bisa sedikit meningkatkan formasi kista, kata Dweck.
Hal lainnya yang berisiko besar membuat kista pecah? Seks. “Jadi jika Anda berhubungan seks saat ovulasi dan Anda memiliki kista yang besar, ada risiko kista Anda pecah,” ujar Dweck.
Perawatan kista sangat beragam. Beberapa wanita bisa melaluinya hanya dengan obat penghilang rasa sakit atau kompres panas, sementara wanita lain membutuhkan operasi.
Jika Anda merasa memiliki atau berisiko menghadapi kista ovarium, bicarakan pada dokter Anda mengenai cara penanganan yang paling baik.
Kesimpulan
Faktanya, dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG menyatakan bahwa klaim itu tidak benar. Justru, menurutnya, KB merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2024-19216) [SALAH] “Saya Baim wong 200 orang tercepat yang mengucapkan {HADIR} aku transfer 5 juta , secara acak”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/04/2024
Berita
Akun Facebook 𝘽𝙤𝙨𝙨 𝙌𝙞𝙪𝙪’ (fb.com/100091318291697) pada 4 April 2024 mengunggah sebuah video dengan narasi:
“Saya Baim wong 200 orang tercepat yang mengucapkan {HADIR} aku transfer 5 juta , secara acak”
“Saya Baim wong 200 orang tercepat yang mengucapkan {HADIR} aku transfer 5 juta , secara acak”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya akun Facebook “???? ????’” yang mengatasnamakan aktor Baim Wong yang membagikan video konten giveaway merupakan konten tiruan.
Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Kegiatan bagi-bagi hadiah oleh Baim Wong hanya akan dilakukan melalui Youtube dan Instagram live serta Facebook gaming resmi milik Baim dan Paula untuk menghindari penipuan.
Akun Facebook terverifikasi milik Baim Wong sendiri adalah “Baim Wong” (facebook.com/baimwong).
Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Kegiatan bagi-bagi hadiah oleh Baim Wong hanya akan dilakukan melalui Youtube dan Instagram live serta Facebook gaming resmi milik Baim dan Paula untuk menghindari penipuan.
Akun Facebook terverifikasi milik Baim Wong sendiri adalah “Baim Wong” (facebook.com/baimwong).
Kesimpulan
Akun palsu. Kegiatan bagi-bagi hadiah oleh Baim Wong hanya akan dilakukan melalui Youtube dan Instagram live serta Facebook gaming resmi milik Baim dan Paula untuk menghindari penipuan.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2024-19215) Hoaks! Video erupsi Gunung Merapi pada 18 April
Sumber:Tanggal publish: 20/04/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan YouTube menampilkan video dengan durasi lima menit yang memperlihatkan gunung yang diklaim sebagai Gunung Merapi beredar pada pertengahan April 2024.
Gunung Merapi terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Sleman) tersebut dinarasikan mengalami erupsi besar.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“BENCANA HARI INI~TAK TERTOLONG LAGI,GUNUNG MERAPI KEMBALI MUNTAH HARI INI & WARGA WASPADA SUSULAN”
Namun, benarkah Gunung Merapi terjadi erupsi besar pada 18 April?
Gunung Merapi terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Sleman) tersebut dinarasikan mengalami erupsi besar.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“BENCANA HARI INI~TAK TERTOLONG LAGI,GUNUNG MERAPI KEMBALI MUNTAH HARI INI & WARGA WASPADA SUSULAN”
Namun, benarkah Gunung Merapi terjadi erupsi besar pada 18 April?
Hasil Cek Fakta
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada 4 April menyebut Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis mengeluarkan guguran lava enam kali dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 71.64-164.9 detik, tujuh kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-11 mm selama 4.48-7.68 detik, dan empat kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 39-57 mm selama 7.84-9.32 detik.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Namun, pada 18 April tidak terdapat laporan erupsi besar seperti yang ditampilkan dalam video YouTube tersebut.
Klaim: Video erupsi besar Gunung Merapi pada 18 April
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 71.64-164.9 detik, tujuh kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-11 mm selama 4.48-7.68 detik, dan empat kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 39-57 mm selama 7.84-9.32 detik.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Namun, pada 18 April tidak terdapat laporan erupsi besar seperti yang ditampilkan dalam video YouTube tersebut.
Klaim: Video erupsi besar Gunung Merapi pada 18 April
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-19214) [SALAH] BAHAYA SERPIHAN DARI ULEKAN DAN COBEKAN BATU DAPAT MENYEBABKAN BATU GINJAL
Sumber: instagram.comTanggal publish: 20/04/2024
Berita
"STOP! Jangan pakai ulekan batu kalau gamau kena batu ginjal
Kalau cobekan kalian ini dari batu ulekannya gaboleh batu
Saat kalian gesek, ini akan menimbulkan bekas dan luka seperti di hati kalian
Bakal terkelupas dan berpasir
Nah pasir-pasir ini nanti masuk ke makanan kalian masuk ke dalam tubuh kalian dan bisa menyebabkan bstu ginjal
Jadi kalau cobekannya batu mesti ulekannya yang kayu
Jangan salah lagi ya
Next tips apa lagi nih"
Kalau cobekan kalian ini dari batu ulekannya gaboleh batu
Saat kalian gesek, ini akan menimbulkan bekas dan luka seperti di hati kalian
Bakal terkelupas dan berpasir
Nah pasir-pasir ini nanti masuk ke makanan kalian masuk ke dalam tubuh kalian dan bisa menyebabkan bstu ginjal
Jadi kalau cobekannya batu mesti ulekannya yang kayu
Jangan salah lagi ya
Next tips apa lagi nih"
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video yang membahas mengenai serpihan batu yang berasal dari gesekan antara cobek dan ulekan batu, berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia karena akan menyebabkan batu ginjal. Unggahan dari akun @aaron_laksana ini menyatakan bahwa jika memiliki ulekan berbahan dasar batu, maka cobeknya disarankan berasal dari bahan kayu. Lalu apakah benar, serpihan batu yang berasal dari cobekan dan ulekan batu dapat menyebabkan batu ginjal di dalam tubuh manusia?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan informasi yang menunjukkan bahwa klaim yang terdapat di dalam video tersebut merupakan klaim yang keliru. Melansir dari artikel dari alodokter.com, batu ginjal terbentuk akibat tingginya kadar zat kimia, seperti kalsium, asam oksalat, dan fosfor dalam urine. Zat-zat ini dapat membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Seiring berjalannya waktu, kristal tersebut akan makin keras seperti batu.
Tingginya kadar zat kimia dalam urine dapat terjadi akibat konsumsi makanan tinggi purin dan kalsium, kekurangan asupan cairan, serta efek samping operasi dan obat-obatan, serta kondisi medis tertentu. Selain itu, batu ginjal juga dapat disebabkan pada pola hidup seperti:
1. Kurangnya asupan cairan dalam tubuh.
2. Kurang asupan kalsium.
3. Diet tinggi garam dan gula.
4. Konsumsi makanan kaya oksalat dalam jumlah besar (kacang, bayam, cokelat, dan jenis teh tertentu).
5. Mengonsumsi kola dengan kadar gula tinggi.
6. Terlalu banyak asupan protein.
7. Kekurangan sitrat, suatu zat yang membantu mencegah pembentukan batu.
8. Riwayat kesehatan keluarga.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa penyebab batu ginjal adalah murni karena pola hidup/makan serta riwayat kesehatan tertentu. Serpihan batu yang berasal dari ulekan dan cobekan batu tidak memiliki kaitan sebagai salah satu penyebab timbulnya batu ginjal. Oleh karena itu, klaim pada unggahan video Instagram ini dapat dikategorikan ke dalam informasi yang menyesatkan atau misleading content.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan informasi yang menunjukkan bahwa klaim yang terdapat di dalam video tersebut merupakan klaim yang keliru. Melansir dari artikel dari alodokter.com, batu ginjal terbentuk akibat tingginya kadar zat kimia, seperti kalsium, asam oksalat, dan fosfor dalam urine. Zat-zat ini dapat membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Seiring berjalannya waktu, kristal tersebut akan makin keras seperti batu.
Tingginya kadar zat kimia dalam urine dapat terjadi akibat konsumsi makanan tinggi purin dan kalsium, kekurangan asupan cairan, serta efek samping operasi dan obat-obatan, serta kondisi medis tertentu. Selain itu, batu ginjal juga dapat disebabkan pada pola hidup seperti:
1. Kurangnya asupan cairan dalam tubuh.
2. Kurang asupan kalsium.
3. Diet tinggi garam dan gula.
4. Konsumsi makanan kaya oksalat dalam jumlah besar (kacang, bayam, cokelat, dan jenis teh tertentu).
5. Mengonsumsi kola dengan kadar gula tinggi.
6. Terlalu banyak asupan protein.
7. Kekurangan sitrat, suatu zat yang membantu mencegah pembentukan batu.
8. Riwayat kesehatan keluarga.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa penyebab batu ginjal adalah murni karena pola hidup/makan serta riwayat kesehatan tertentu. Serpihan batu yang berasal dari ulekan dan cobekan batu tidak memiliki kaitan sebagai salah satu penyebab timbulnya batu ginjal. Oleh karena itu, klaim pada unggahan video Instagram ini dapat dikategorikan ke dalam informasi yang menyesatkan atau misleading content.
Kesimpulan
Faktanya, serpihan batu yang berasal dari ulekan dan cobekan batu tidak ada kaitannya sebagai salah satu penyebab batu ginjal.
Rujukan
Halaman: 2960/7142



