NARASI
Beredar sebuah video berlatar hitam putih di Whatsapp yang menampilkan dua orang perempuan melemparkan sesuatu dan dipunguti oleh beberapa anak kecil. Video tersebut disebarkan dengan narasi “DARI JAMAN BELANDA SAMPAI SEKARANG TETAP SAMA PERLAKUAN MEREKA KPD RAKYAT MISKIN,”
(GFD-2024-15286) [SALAH] DARI JAMAN BELANDA SAMPAI SEKARANG TETAP SAMA PERLAKUAN MEREKA KPD RAKYAT MISKIN
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 21/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Sebuah video berlatar hitam putih beredar di platform Whatsapp. Video ini memperlihatkan dua sosok perempuan melemparkan sesuatu dan kemudian dipunguti oleh anak-anak. Video ini dinarasikan seolah merupakan perlakuan koloni Belanda kepada masyarakat Indonesia di masa penjajahan.
Video tersebut disandingkan dengan video lain yang menampakkan Ketua Umum Partai PAN, Zulkifli Hasan, sedang membagikan susu gratis kepada masyarakat melalui atap mobil.
Ketika dilakukan penelusuran fakta dari video yang diklaim sebagai video koloni Belanda, ditemukan fakta bahwa video tersebut aslinya merupakan cuplikan sebuah film pendek karya penemu sinematografi, Auguste & Louis Lumière (Lumière bersaudara). Film tersebut berjudul “Enfants annamites ramassant des sapèques devant la pagode des dames” yang ditayangkan pada tahun 1901.
Cuplikan film pendek yang beredar ini memperlihatkan sekitar 20 anak Annam (sebuah kota di Vietnam yang dulunya merupakan wilayah kekuasaan Prancis pada tahun 1884) sedang memunguti koin (quian) yang mereka sebut sebagai sapeks, atau sapèques yang dilempar oleh dua orang perempuan di depan sebuah Pagoda.
Koin itu berbentuk bulat dan terdapat lubang berbentuk persegi di tengahnya, sehingga mudah untuk dibawa dengan cara diikat menggunakan seutas tali.
Sebelumnya, video yang sama beredar pada September 2022 dengan klaim perempuan dalam video merupakan Ratu Elizabeth II yang sedang memberikan makanan kepada anak-anak Afrika dengan cara dilempar. Narasi tersebut sudah dilakukan cek fakta oleh Mafindo.
Sebuah video berlatar hitam putih beredar di platform Whatsapp. Video ini memperlihatkan dua sosok perempuan melemparkan sesuatu dan kemudian dipunguti oleh anak-anak. Video ini dinarasikan seolah merupakan perlakuan koloni Belanda kepada masyarakat Indonesia di masa penjajahan.
Video tersebut disandingkan dengan video lain yang menampakkan Ketua Umum Partai PAN, Zulkifli Hasan, sedang membagikan susu gratis kepada masyarakat melalui atap mobil.
Ketika dilakukan penelusuran fakta dari video yang diklaim sebagai video koloni Belanda, ditemukan fakta bahwa video tersebut aslinya merupakan cuplikan sebuah film pendek karya penemu sinematografi, Auguste & Louis Lumière (Lumière bersaudara). Film tersebut berjudul “Enfants annamites ramassant des sapèques devant la pagode des dames” yang ditayangkan pada tahun 1901.
Cuplikan film pendek yang beredar ini memperlihatkan sekitar 20 anak Annam (sebuah kota di Vietnam yang dulunya merupakan wilayah kekuasaan Prancis pada tahun 1884) sedang memunguti koin (quian) yang mereka sebut sebagai sapeks, atau sapèques yang dilempar oleh dua orang perempuan di depan sebuah Pagoda.
Koin itu berbentuk bulat dan terdapat lubang berbentuk persegi di tengahnya, sehingga mudah untuk dibawa dengan cara diikat menggunakan seutas tali.
Sebelumnya, video yang sama beredar pada September 2022 dengan klaim perempuan dalam video merupakan Ratu Elizabeth II yang sedang memberikan makanan kepada anak-anak Afrika dengan cara dilempar. Narasi tersebut sudah dilakukan cek fakta oleh Mafindo.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Faktanya video yang digunakan merupakan cuplikan sebuah film pendek karya penemu sinematografi, Auguste & Louis Lumière (Lumière bersaudara) yang berlatar di Vietnam. Film ini berjudul “Enfants annamites ramassant des sapèques devant la pagode des dames” yang ditayangkan pada tahun 1901. Perempuan dalam video tersebut adalah istri dari Gubernur-Jenderal wilayah kekuasaan Prancis di Indochina pada saat itu.
Faktanya video yang digunakan merupakan cuplikan sebuah film pendek karya penemu sinematografi, Auguste & Louis Lumière (Lumière bersaudara) yang berlatar di Vietnam. Film ini berjudul “Enfants annamites ramassant des sapèques devant la pagode des dames” yang ditayangkan pada tahun 1901. Perempuan dalam video tersebut adalah istri dari Gubernur-Jenderal wilayah kekuasaan Prancis di Indochina pada saat itu.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/01/20/salah-dari-jaman-belanda-sampai-sekarang-tetap-sama-perlakuan-mereka-kpd-rakyat-miskin/
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Auguste_%26_Louis_Lumi%C3%A8re-_Enfants_annamites_ramassant_des_sap%C3%A8ques_devant_la_pagode_des_dames_(1900).webm
- https://catalogue-lumiere.com/enfants-annamites-ramassant-des-sapeques/
- https://turnbackhoax.id/2022/09/14/salah-video-ratu-elizabeth-melemparkan-makanan-ke-anak-anak-di-afrika/
(GFD-2024-15285) [SALAH] Aksi Masa Membakar Baliho Bergambar Jokowi dan Memaksa Masuk ke Gedung MK
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 20/01/2024
Berita
NARASI:
Diunggah oleh akun tiktok @Indoinfomarketarea https://vt.tiktok.com/ZSNEPa2Rk/ (https://ghostarchive.org/archive/9GpDb arsip cadangan) pada 18 Desember 2023 dan telah dibagikan sebanyak 7401 kali.
Video tersebut menampilkan massa aksi yang sedang berdemonstrasi dan ditimpa dengan narasi teks sebagai berikut:
“Aksi masa membakar baliho bergambar Jokowi dan memaksa masuk ke Gedung MK
Mantap wahasiswa,, jika perlu kita ulangi tragedi 98 jilit 2
Jokowi sudah mengutak-atik bangsa ini demi oligarki dan memperkaya keluaga
Makzulkan Jokowi. Tolak capres No.2. Legalitas nya tidak jelas cacat demokrasi”
Video tersebut juga turut disebarkan melalui platform Whatsapp.
Diunggah oleh akun tiktok @Indoinfomarketarea https://vt.tiktok.com/ZSNEPa2Rk/ (https://ghostarchive.org/archive/9GpDb arsip cadangan) pada 18 Desember 2023 dan telah dibagikan sebanyak 7401 kali.
Video tersebut menampilkan massa aksi yang sedang berdemonstrasi dan ditimpa dengan narasi teks sebagai berikut:
“Aksi masa membakar baliho bergambar Jokowi dan memaksa masuk ke Gedung MK
Mantap wahasiswa,, jika perlu kita ulangi tragedi 98 jilit 2
Jokowi sudah mengutak-atik bangsa ini demi oligarki dan memperkaya keluaga
Makzulkan Jokowi. Tolak capres No.2. Legalitas nya tidak jelas cacat demokrasi”
Video tersebut juga turut disebarkan melalui platform Whatsapp.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dengan klaim sebagai aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung MK untuk menuntut pemakzulan Jokowi. Video berdurasi 1:02 menit tersebut diunggah oleh akun tiktok @Indoinfomarketarea pada 18 Desember 2023 dan turut menyebar di platform Whatsapp.
Dalam menelusuri klaim pertama tentang lokasi video, dilakukan penelusuran fakta menggunakan tools google lens dan google street view dengan cara mencocokan bentuk gedung di sekitaran massa dalam video, dan ditemukan adanya gedung Bank Indonesia (BI). Sehingga dapat disimpulkan bahwa peristiwa demonstrasi tersebut berada di seputaran Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir Jakarta Pusat, bukan di depan gedung MK sebagaimana klaim pada narasi.
Klaim kedua yang menyebutkan tentang massa dari kalangan mahasiswa, dapat ditelusuri dari beberapa petunjuk berupa atribut yang dikenakan seperti bendera dan pakaian. Dari penelusuran ini ditemukan bahwa peserta aksi salah satunya merupakan serikat buruh dari SPSI.
Dilansir dari Kompas.com, pada 9 Agustus 2023 terdapat aksi demonstrasi di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya yang digelar oleh Partai Buruh yang melibatkan empat konfederasi Serikat Buruh, 60 Federasi Pekerja Nasional, Serikat Petani Indonesia, Urban Konsorium, Jala Pembantu Rumah Tangga, Buruh Migran, Organisasi Perempuan Percaya, dan beberapa masa dari organisasi lain.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, massa menuntut 6 hal, yakni pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja, menaikkan upah minimum buruh sebesar 15 persen pada 2024, revisi parlementary threshold menjadi empat persen dari total kursi DPR RI, mencabut UU Kesehatan, mewujudkan jaminan sosial JS3H, reforma agraria, kedaulatan pangan, dan RUU PPRT.
Sehingga, klaim sebagaimana tertulis pada narasi video yang beredar tidak benar.
Dalam menelusuri klaim pertama tentang lokasi video, dilakukan penelusuran fakta menggunakan tools google lens dan google street view dengan cara mencocokan bentuk gedung di sekitaran massa dalam video, dan ditemukan adanya gedung Bank Indonesia (BI). Sehingga dapat disimpulkan bahwa peristiwa demonstrasi tersebut berada di seputaran Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir Jakarta Pusat, bukan di depan gedung MK sebagaimana klaim pada narasi.
Klaim kedua yang menyebutkan tentang massa dari kalangan mahasiswa, dapat ditelusuri dari beberapa petunjuk berupa atribut yang dikenakan seperti bendera dan pakaian. Dari penelusuran ini ditemukan bahwa peserta aksi salah satunya merupakan serikat buruh dari SPSI.
Dilansir dari Kompas.com, pada 9 Agustus 2023 terdapat aksi demonstrasi di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya yang digelar oleh Partai Buruh yang melibatkan empat konfederasi Serikat Buruh, 60 Federasi Pekerja Nasional, Serikat Petani Indonesia, Urban Konsorium, Jala Pembantu Rumah Tangga, Buruh Migran, Organisasi Perempuan Percaya, dan beberapa masa dari organisasi lain.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, massa menuntut 6 hal, yakni pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja, menaikkan upah minimum buruh sebesar 15 persen pada 2024, revisi parlementary threshold menjadi empat persen dari total kursi DPR RI, mencabut UU Kesehatan, mewujudkan jaminan sosial JS3H, reforma agraria, kedaulatan pangan, dan RUU PPRT.
Sehingga, klaim sebagaimana tertulis pada narasi video yang beredar tidak benar.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Beredar sebuah video yang dinarasikan sebagai aksi demo mahasiswa di depan gedung MK untuk menuntut pemakzulan Jokowi. Faktanya video tersebut merupakan aksi demonstrasi buruh yang dilaksanakan di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu 9 Agustus 2023.
Beredar sebuah video yang dinarasikan sebagai aksi demo mahasiswa di depan gedung MK untuk menuntut pemakzulan Jokowi. Faktanya video tersebut merupakan aksi demonstrasi buruh yang dilaksanakan di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu 9 Agustus 2023.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/01/20/salah-aksi-masa-membakar-baliho-bergambar-jokowi-dan-memaksa-masuk-ke-gedung-mk/
- https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/09/14230641/massa-buruh-demo-di-patung-kuda-ini-enam-tuntutannya
- https://www.google.com/amp/s/www.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-016976387/demo-buruh-di-jakarta-hari-ini-9-agustus-2023-massa-berkumpul-di-patung-kuda%3fpage=all
(GFD-2024-15284) [SALAH] Demo Mahasiswa dan Warga di Gedung Sate Tuntut Jokowi Turun
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 20/01/2024
Berita
NARASI
Beredar sebuah video di Whatsapp yang dinarasikan sebagai sebuah aksi demonstrasi mahasiswa dan rakyat di depan Gedung Sate, Bandung dalam menuntut Jokowi untuk mundur. Video tersebut disebarkan dengan narasi “Mahasiswa & Rakyat Mulai Bergerak Dimana Mana. Mari Kita Pastikan Jokowi Turun & Berakhir Dalam Keadaan HINA sbg Bapak Perusak Demokrasi Indonesia”.
Beredar sebuah video di Whatsapp yang dinarasikan sebagai sebuah aksi demonstrasi mahasiswa dan rakyat di depan Gedung Sate, Bandung dalam menuntut Jokowi untuk mundur. Video tersebut disebarkan dengan narasi “Mahasiswa & Rakyat Mulai Bergerak Dimana Mana. Mari Kita Pastikan Jokowi Turun & Berakhir Dalam Keadaan HINA sbg Bapak Perusak Demokrasi Indonesia”.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Whatsapp Grup dengan klaim sebagai aksi demonstrasi mahasiswa dan warga di Bandung dalam menuntut Jokowi turun. Dalam video itu terlihat ratusan massa aksi memadati kawasan Gedung Sate untuk berdemonstrasi.
Video berdurasi 1:15 menit itu menampilkan kompilasi dari 3 potongan video, di mana pada potongan pertama berisi cuplikan video kedatangan massa menggunakan kendaraan melewati jembatan layang, potongan kedua berisi cuplikan video ditengah aksi demo, dan potongan terakhir berisi cuplikan video di tengah aksi demo dan berlatar di malam hari.
Setelah ditelusuri faktanya, video tersebut bukan merupakan aksi mahasiswa dan rakyat dalam menuntut Jokowi untuk mundur sebagaimana klaim di narasi, melainkan aksi demonstrasi buruh di dua daerah pada tahun yang berbeda dan tidak berkaitan dengan klaim pada narasi.
Potongan video pertama memperlihatkan massa aksi yang sedang dalam perjalanan menggunakan kendaraan di atas jembatan layang. Saat dilakukan cek fakta menggunakan tools Google Maps untuk verifikasi lokasi, ditemukan fakta bahwa lokasi pengambilan video tersebut berada di Surabaya, tepatnya di Jembatan Layang Mayangkara. Video tersebut diambil dari sisi JPO yang terletak di Jl. Wonokromo nomor 68 (https://maps.app.goo.gl/8Ds3y2GerUHa5LaU6).
Jika ditelusuri menggunakan tools google lens, maka ditemukan sebuah konten identik dari Facebook yang diunggah oleh akun dengan nama Galery Video Hiburan pada 1 Desember 2021 (https://fb.watch/pFISEmL2QW/?mibextid=Nif5oz) dan akun Youtube dengan nama Arsegro FC https://youtu.be/o7jY2rpqS1w?si=Fa3holk_UHrf7V2w pada 1 Desember 2021 terkait aksi demo buruh di Surabaya.
Diketahui pada 30 November 2021 digelar aksi demonstrasi buruh di Gedung Negara Grahardi Kota Surabaya yang menuntut kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) dan mendesak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 91/PUU-XVIII/2020. Aksi demonstrasi ini diikuti oleh massa dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Sedangkan potongan video kedua dan ketiga yang digunakan dalam konten merupakan aksi demonstrasi di depan Gedung Sate Bandung pada 28 November 2023 yang dilakukan oleh serikat buruh kepada Gubernur Jawa Barat untuk menuntut kenaikan UMK 2024 Kota Bandung sebesar 15 persen.
Aksi tersebut dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Konfederasi KSP Nusantara dan Gabungan Serikat Pekerja di wilayah timur, baik SPN, SBSI, KEPSPSI dan SPSI Pembaharuan.
Video berdurasi 1:15 menit itu menampilkan kompilasi dari 3 potongan video, di mana pada potongan pertama berisi cuplikan video kedatangan massa menggunakan kendaraan melewati jembatan layang, potongan kedua berisi cuplikan video ditengah aksi demo, dan potongan terakhir berisi cuplikan video di tengah aksi demo dan berlatar di malam hari.
Setelah ditelusuri faktanya, video tersebut bukan merupakan aksi mahasiswa dan rakyat dalam menuntut Jokowi untuk mundur sebagaimana klaim di narasi, melainkan aksi demonstrasi buruh di dua daerah pada tahun yang berbeda dan tidak berkaitan dengan klaim pada narasi.
Potongan video pertama memperlihatkan massa aksi yang sedang dalam perjalanan menggunakan kendaraan di atas jembatan layang. Saat dilakukan cek fakta menggunakan tools Google Maps untuk verifikasi lokasi, ditemukan fakta bahwa lokasi pengambilan video tersebut berada di Surabaya, tepatnya di Jembatan Layang Mayangkara. Video tersebut diambil dari sisi JPO yang terletak di Jl. Wonokromo nomor 68 (https://maps.app.goo.gl/8Ds3y2GerUHa5LaU6).
Jika ditelusuri menggunakan tools google lens, maka ditemukan sebuah konten identik dari Facebook yang diunggah oleh akun dengan nama Galery Video Hiburan pada 1 Desember 2021 (https://fb.watch/pFISEmL2QW/?mibextid=Nif5oz) dan akun Youtube dengan nama Arsegro FC https://youtu.be/o7jY2rpqS1w?si=Fa3holk_UHrf7V2w pada 1 Desember 2021 terkait aksi demo buruh di Surabaya.
Diketahui pada 30 November 2021 digelar aksi demonstrasi buruh di Gedung Negara Grahardi Kota Surabaya yang menuntut kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) dan mendesak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 91/PUU-XVIII/2020. Aksi demonstrasi ini diikuti oleh massa dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Sedangkan potongan video kedua dan ketiga yang digunakan dalam konten merupakan aksi demonstrasi di depan Gedung Sate Bandung pada 28 November 2023 yang dilakukan oleh serikat buruh kepada Gubernur Jawa Barat untuk menuntut kenaikan UMK 2024 Kota Bandung sebesar 15 persen.
Aksi tersebut dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Konfederasi KSP Nusantara dan Gabungan Serikat Pekerja di wilayah timur, baik SPN, SBSI, KEPSPSI dan SPSI Pembaharuan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Beredar sebuah video di Whatsapp yang dinarasikan sebagai aksi demo mahasiswa dan rakyat di depan Gedung Sate, Bandung untuk menuntut Jokowi Turun. Faktanya isi konten merupakan kompilasi video aksi demonstrasi buruh yang dilaksanakan di Surabaya pada 30 November 2021 dan demo buruh di Bandung pada 28 November 2023.
Beredar sebuah video di Whatsapp yang dinarasikan sebagai aksi demo mahasiswa dan rakyat di depan Gedung Sate, Bandung untuk menuntut Jokowi Turun. Faktanya isi konten merupakan kompilasi video aksi demonstrasi buruh yang dilaksanakan di Surabaya pada 30 November 2021 dan demo buruh di Bandung pada 28 November 2023.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/01/20/salah-demo-mahasiswa-dan-warga-di-gedung-sate-tuntut-jokowi-turun/
- https://fb.watch/pFISEmL2QW/?mibextid=Nif5oz
- https://youtu.be/o7jY2rpqS1w?si=Fa3holk_UHrf7V2w
- https://www.antaranews.com/berita/2555733/tuntut-kenaikan-umk-ribuan-buruh-di-surabaya-aksi-lagi
- https://daerah.sindonews.com/read/1263649/701/demo-tuntut-umk-2024-naik-ribuan-buruh-bandung-raya-geruduk-gedung-sate-1701234701
- https://www.detik.com/jabar/berita/d-7060720/tuntut-usulan-umk-tak-diubah-pj-gubernur-buruh-kepung-gedung-sate
(GFD-2024-15283) [SALAH] Prabowo Siapkan 4000 Amplop Cap Jempol untuk Serangan Fajar
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 20/01/2024
Berita
NARASI
Diposting oleh akun Tiktok dengan nama @raden.maximus.won https://vt.tiktok.com/ZSNKQD3jJ/ / https://ghostarchive.org/archive/CmS7x (arsip) pada 14 Januari 2024 dengan 774 like, 111 komentar, dan 526 kali dibagikan. Narasi yang dituliskan dalam konten video tersebut ialah, “Manusia tidaklah luput dari kesalahan, tapi jangan sampai coblos Prabowo, ketika fasilitas negara digunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan,” dan diposting dengan narasi “Koalisi para manula.”
Selain itu, terdapat audio pembacaan berita terkait kasus pengadaan 4000 amplop cap jempol berisi sejumlah uang untuk serangan fajar pada momentum Pemilu 2019 yang dilakukan oleh politikus partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso dan menyeret nama Nusron Wahid.
Diposting oleh akun Tiktok dengan nama @raden.maximus.won https://vt.tiktok.com/ZSNKQD3jJ/ / https://ghostarchive.org/archive/CmS7x (arsip) pada 14 Januari 2024 dengan 774 like, 111 komentar, dan 526 kali dibagikan. Narasi yang dituliskan dalam konten video tersebut ialah, “Manusia tidaklah luput dari kesalahan, tapi jangan sampai coblos Prabowo, ketika fasilitas negara digunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan,” dan diposting dengan narasi “Koalisi para manula.”
Selain itu, terdapat audio pembacaan berita terkait kasus pengadaan 4000 amplop cap jempol berisi sejumlah uang untuk serangan fajar pada momentum Pemilu 2019 yang dilakukan oleh politikus partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso dan menyeret nama Nusron Wahid.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah konten video dengan narasi “Manusia tidaklah luput dari kesalahan, tapi jangan sampai coblos Prabowo, ketika fasilitas negara digunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan,” di media sosial Tiktok. Konten ini diposting oleh akun dengan nama @raden.maximus.won.
Dalam video tersebut terdengar sebuah audio pembacaan berita mengenai kasus pengadaan 4000 amplop cap jempol berisi sejumlah uang untuk serangan fajar pada Pemilu 2019 yang dilakukan oleh politikus partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso dan menyeret nama Nusron Wahid.
Faktanya, kasus tersebut terjadi pada tahun 2019.
Bowo Sidik Pangarso yang saat itu merupakan politisi dari Partai Golkar sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI terjerat kasus penerimaan suap dari petinggi PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), petinggi PT Ardila Insan Sejahtera (AIS), dan penerimaan gratifikasi dengan total sebesar 163.733 dollar AS atau setara dengan Rp 2,3 miliar.
Dalam kasus tersebut, Bowo sempat menyebut nama Nusron Wahid yang merupakan Ketua Korbid Pemenangan Pemilu DPP Golkar untuk wilayah Jawa – Kalimantan. Nusron disebut memerintahkan Bowo untuk menyiapkan sebanyak 4000 amplop serangan fajar. Namun hingga saat ini tuduhan tersebut tidak terbukti.
Adapun audio dalam konten tersebut merupakan pembacaan berita oleh jurnalis iNews TV pada 10 April 2019. Sehingga kasus ini tidak ada kaitannya dengan Prabowo maupun Pemilu 2024.
Dalam video tersebut terdengar sebuah audio pembacaan berita mengenai kasus pengadaan 4000 amplop cap jempol berisi sejumlah uang untuk serangan fajar pada Pemilu 2019 yang dilakukan oleh politikus partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso dan menyeret nama Nusron Wahid.
Faktanya, kasus tersebut terjadi pada tahun 2019.
Bowo Sidik Pangarso yang saat itu merupakan politisi dari Partai Golkar sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI terjerat kasus penerimaan suap dari petinggi PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), petinggi PT Ardila Insan Sejahtera (AIS), dan penerimaan gratifikasi dengan total sebesar 163.733 dollar AS atau setara dengan Rp 2,3 miliar.
Dalam kasus tersebut, Bowo sempat menyebut nama Nusron Wahid yang merupakan Ketua Korbid Pemenangan Pemilu DPP Golkar untuk wilayah Jawa – Kalimantan. Nusron disebut memerintahkan Bowo untuk menyiapkan sebanyak 4000 amplop serangan fajar. Namun hingga saat ini tuduhan tersebut tidak terbukti.
Adapun audio dalam konten tersebut merupakan pembacaan berita oleh jurnalis iNews TV pada 10 April 2019. Sehingga kasus ini tidak ada kaitannya dengan Prabowo maupun Pemilu 2024.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Beredar video kompilasi dengan narasi ‘Manusia tidaklah luput dari kesalahan, tapi jangan sampai coblos Prabowo’. Dalam video tersebut terdengar sebuah audio pembacaan berita terkait kasus pengadaan 4000 amplop cap jempol berisi sejumlah uang untuk serangan fajar yang dilakukan oleh politikus partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso. Faktanya, kasus tersebut terjadi pada tahun 2019 dan tidak ada kaitannya dengan Prabowo maupun Pemilu 2024.
Beredar video kompilasi dengan narasi ‘Manusia tidaklah luput dari kesalahan, tapi jangan sampai coblos Prabowo’. Dalam video tersebut terdengar sebuah audio pembacaan berita terkait kasus pengadaan 4000 amplop cap jempol berisi sejumlah uang untuk serangan fajar yang dilakukan oleh politikus partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso. Faktanya, kasus tersebut terjadi pada tahun 2019 dan tidak ada kaitannya dengan Prabowo maupun Pemilu 2024.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/01/20/salah-prabowo-siapkan-4000-amplop-cap-jempol-untuk-serangan-fajar/
- https://www.youtube.com/watch?si=nRIBYHEmDfNhTqAp&fbclid=IwAR30vqkbN5Tb1boKL5TGUewsNTK0vr1w4wUu8dAy9SxVhmVykl82DevhGZ4&v=ZcOSRek4VmA&feature=youtu.be
- https://nasional.kompas.com/read/2019/12/04/14514681/mantan-anggota-dpr-bowo-sidik-pangarso-divonis5-tahun-penjara?fbclid=IwAR0BeXz0APnBIyx5hMR3rhgRUq0Do4Xo4SiOpo4K2ixqz3zyZIS68x73LnY#google_vignette
- https://www.jawapos.com/ternyata-hoax/013732479/berita-lama-kpk-temukan-400-ribu-amplop-untuk-serangan-fajar-pilpres?fbclid=IwAR3BG2Qj8n1Fo5X4IxL9oRNGs4UNlfBAWTkTQig8wSAfzsm9d6Z5MIcNtoU
Halaman: 2956/6164