• (GFD-2023-11918) [SALAH] Rusia dan Korea Utara Membela Indonesia

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 20/02/2023

    Berita

    Channel YouTube JENDERAL (https://www.youtube.com/@jenderal538) pada 12 Februari 2023 mengunggah video yang mengklaim bahwa China dan Amerika Serikat murka karena 500 tentaranya tewas akibat rudal dari Korea Utara dan Rusia. Sebelumnya diketahui bahwa AS dan China mengatakan jika Indonesia harus segera dihancurkan. Dalam narasi disebutkan bahwa Korea Utara berjanji akan turun tangan jika Indonesia diancam oleh negara lain. Selain itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa ratusan penembak jitu telah dikerahkan untuk memburu para pemimpin China.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, faktanya unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan, sehingga terdapat ketidaksesuaian antara narasi dan video yang diunggah.

    Video yang menampilkan wajah Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping, nyatanya diambil dari channel YouTube New China TV (https://www.youtube.com/@ChinaViewTV). Video asli yang telah diunggah pada 30 Juli 2017 itu menampilkan Perayaan Ulang Tahun ke-90 Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Dalam momen tersebut, Xi Jinping berperan sebagai Kepala Komisi Militer Pusat yang memeriksa pasukan dari sebuah jip di markas pelatihan Zhurihe, China.

    Selain itu, terdapat pula video yang menampilkan sistem peluncur roket ganda BM-21 Grad milik militer Ukraina yang telah diunggah oleh channel YouTube Gung Ho Vids (https://www.youtube.com/@Gung_Ho_Vids) pada 4 April 2017. Dalam video asli tersebut, tertulis keterangan bahwa Ukraina sedang melakukan latihan tembakan langsung roket ganda BM-21 Grad pada 29 Maret 2017 di Pusat Pelatihan Tempur Yavoriv, Ukraina.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube JENDERAL merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Unggahan video yang mengklaim bahwa Rusia dan Korea Utara membela Indonesia dari ancaman serta serangan Amerika Serikat dan China adalah konten yang menyesatkan. Faktanya, unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11917) [SALAH] Ribuan Pasukan TNI Menerobos Pertahanan Malaysia

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 17/02/2023

    Berita

    Channel YouTube JENDERAL (https://www.youtube.com/@jenderal538) pada 14 Februari 2023 mengunggah video dengan judul yang mengklaim bahwa ribuan pasukan elite TNI akan menerobos pertahanan Malaysia. Dalam narasi yang dibacakan, diketahui bahwa ratusan prajurit elite TNI Angkatan Laut menggunakan tiga truk dari Markas Brigif 2 Marinir ke Pusat Latihan Tempur Marinir 3, Pasuruan, Jawa Timur.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, faktanya narasi yang dibacakan merupakan hasil suntingan karena narator hanya membaca ulang artikel milik viva.co.id (https://www.viva.co.id/). Artikel asli dengan judul “Ratusan Prajurit Pasukan Elite TNI Bergerak ke Zona Tempur, Ada Apa?” telah diunggah pada 28 Desember 2021. Dalam artikel tertulis jika hanya ratusan pasukan TNI AL saja yang mengikuti latihan di Pusat Latihan Tempur Marinir 3, bukan ribuan pasukan seperti yang tertulis pada judul video.

    Selain itu, video yang ditampilkan dalam unggahan tersebut juga diambil dari channel YouTube TNI AD (https://www.youtube.com/@TNIAngkatanDarat) yang telah diunggah pada 5 Desember 2020. Dalam video asli milik TNI AD tersebut menampilkan Latihan Antar Kecabangan Kartika Yudha 2020 di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada Kamis 26 November 2020. Latihan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh TNI AD ini bertujuan agar para prajurit dapat memelihara kesiapan operasi dan meningkatkan profesionalisme perorangan maupun satuan.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube JENDERAL merupakan konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa ribuan pasukan elite TNI akan bergerak menerobos pertahanan Malaysia adalah konten yang dimanipulasi. Faktanya, unggahan tersebut merupakan hasil suntingan dari dua peristiwa yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11916) [SALAH] NATO Kirim Senjata ke Australia

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 17/02/2023

    Berita

    Channel YouTube JENDERAL (https://www.youtube.com/@jenderal538) pada 22 Januari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO siap memasok senjata berat ke Australia untuk membantu mereka mempertahankan diri dari serangan Indonesia. Beberapa negara seperti Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat diketahui telah berjanji akan mengirim senjata ke Australia. Selain itu, diketahui pula bahwa Inggris telah menjadi negara Barat pertama yang mengirim tank berat ke Australia.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, faktanya unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan, sehingga terdapat ketidaksesuaian antara narasi dan video yang diunggah.

    Dalam video dengan narasi bahwa Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan jika NATO siap memasok senjata berat ke Australia merupakan video yang diambil dari channel YouTube NATO News (https://www.youtube.com/@NATONews) yang diunggah pada 13 Oktober 2022. Pada unggahan asli tersebut, Jens Stoltenberg membahas mengenai dukungan NATO kepada Ukraina. Ia menyatakan bahwa NATO memang bukan pihak dalam konflik Rusia dan Ukraina, namun mereka akan terus mendukung Ukraina selama hal itu diperlukan.

    Selain itu, dalam potongan video yang menampilkan wajah Menteri Pertahanan Federal Jerman, Boris Pistorius dengan narasi bahwa negara-negara Barat enggan terlalu ikut campur dalam konflik Indonesia-Australia merupakan video yang diambil dari laman website Bundesministerium der Verteidigung (https://www.bmvg.de/de) yang telah diunggah pada 19 Januari 2023. Dalam video asli tersebut, terlihat bahwa Boris Pistorius sedang menyambut tamu internasional pertamanya pasca dilantik sebagai Menteri Pertahanan Jerman, yakni Lloyd Austin selaku Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas mengenai dukungan lebih lanjut untuk Ukraina dalam perjuangan defensif melawan Rusia.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube JENDERAL merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Unggahan video dengan klaim bahwa NATO siap memasok senjata berat ke Australia untuk membantu mereka mempertahankan diri dari serangan Indonesia adalah konten yang menyesatkan. Faktanya, unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11915) [SALAH] Australia Isyaratkan Damai dengan Indonesia

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 16/02/2023

    Berita

    Channel YouTube JENDERAL (https://www.youtube.com/@jenderal538) pada 25 Januari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Australia telah memberikan syarat-syarat damai ke Indonesia. Pihak Australia mengatakan bahwa mereka tidak pernah menolak upaya negosiasi asalkan Indonesia menarik seluruh pasukannya dari wilayah Pulau Pasir. Sebelumnya, pejabat Amerika Serikat dilaporkan telah mendorong pemerintah Australia untuk memberi sinyal negosiasi ke Indonesia. Sinyal negosiasi itu ditujukan sebagai langkah politik demi mempertahankan dukungan barat untuk upaya perang, bukan hanya sekedar mencapai penyelesaian jangka pendek saja.

    Hasil Cek Fakta

    etelah dilakukan penelusuran, faktanya unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak saling berkaitan, sehingga terdapat ketidaksesuaian antara narasi dan video yang diunggah.

    Dalam video dengan narasi bahwa PM Australia, Anthony Albanese, mengatakan ada 5 poin yang harus dipatuhi Indonesia dan Australia dalam rangka negosiasi damai merupakan potongan video yang diambil dari channel YouTube 7NEWS Australia (https://www.youtube.com/@7news) yang telah diunggah pada 3 Februari 2022. Dalam video asli milik 7NEWS Australia tersebut menampilkan Anthony Albanese yang meminta Aged Care Services Minister atau Menteri Layanan Perawatan Lansia, Richard Colbeck, untuk mengundurkan diri atas 500 kematian akibat COVID-19 yang terjadi di Australia.

    Lebih lanjut, dalam narasi yang menyebutkan bahwa PM Australia, Scott Morrison, mempertanyakan kesanggupan Presiden Jokowi untuk menarik semua pasukan Indonesia dari Australia merupakan potongan video yang diambil dari laman artikel abc.net.au (https://www.abc.net.au/news/) yang diunggah pada 23 Maret 2021. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Scott Morrison sedang berselisih dengan perusahaan media dan penerbitan Amerika, News Corp, yang mengklaim bahwa pemerintahan Scott Morrison memberikan intimidasi, pelecehan, dan serangan seksual di Kantor Parlemen selama puluhan tahun.

    Kesimpulan

    Unggahan video dengan klaim bahwa Australia telah memberikan syarat-syarat damai ke Indonesia merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak saling berkaitan.

    Rujukan