• (GFD-2023-13508) Cek Fakta: Hoaks Profesor Gizi IPB Promosikan Obat Pelangsing

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 04/09/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Profesor Gizi IPB, Dr Ir Hardinsyah mempromosikan obat pelangsing. Postingan itu muncul sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 30 Agustus 2023.
    Dalam postingannya terdapat video Prof. Dr. Ir Hardinsyah mengklaim telah menemukan formula obat penurun berat badan dan telah dikonsumsi sejumlah tokoh seperti Okky Lukman.
    Video itu disertai narasi:
    "Halo, saya ahli gizi Ir. Hardinsyah, dan tujuan saya adalah untuk membantu Anda mendapatkan tubuh langsing dan menarik yang Anda impikan.Metodologi saya telah teruji dan didukung oleh banyak tokoh terkenal yang telah mencapai hasil yang mengesankan. Misalnya - Okky Lukman, yang telah menjadi duta formula saya.Dengan menggunakan formula unik saya, Anda bisa berhasil menghilangkan berat badan berlebih untuk selamanya, tanpa harus melakukan diet yang melelahkan dan latihan yang membosankan.Tidak peduli apakah Anda pria atau wanita, berapa usia Anda, atau berapa lama Anda mengalami kelebihan berat badan. Sangat aman dan cocok untuk semua orang.Apakah Anda menyukai makanan manis, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, efek kehamilan, diabetes, atau masalah hormon, metode saya akan efektif untuk Anda.Jangan lewatkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang formula penurunan berat badan saya yang unik.Cukup klik "Senegkapnya" dan temukan jalan baru menuju kelangsingan dan kesehatan."
    Lalu benarkah postingan video Profesor Gizi IPB, Dr Ir Hardinsyah mempromosikan obat pelangsing?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Profesor Gizi IPB, Dr Ir Hardinsyah. Bantahan itu disampaikan dalam artikel Detik.com berjudul "Viral Obat Pelangsing Rekomendasi Profesor Gizi IPB, Dipastikan Hoax! Ini Faktanya" yang tayang 15 Juli 2023.
    Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta - Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, memastikan iklan brand obat pelangsing OPTI FIT yang mencatut namanya adalah hoax. Dia menyebut tidak pernah melakukan wawancara ataupun diajak kerja sama untuk merekomendasikan brand tersebut.
    "Pelaku mempromosikan foto wajah Prof Dr Ir Hardinsyah MS, menggunakan berbagai jenis baju yang bisa berbicara bagaikan video promosi, merekomendasikan penggunaan obat pelangsing dengan teks yang kami copy dari laman Facebook seperti terlampir yang sesungguhnya tidak benar," ujar Prof Hardinsyah dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (15/7/2023).
    "Prof Hardinsyah tidak pernah melakukan hal tersebut, juga tidak pernah diwawancara ataupun diajak untuk bekerjasama. Dalam promosi tersebut juga dinyatakan jabatan saya di IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia. Teman-teman saya yang sudah memesan produk, dikarenakan tidak mengetahui menginformasikan kepada saya bahwa produk Bernama 'OPTI FIT' dengan harga Rp 780.000, diskon 50 persen," sambungnya.
    Prof Hardinsyah mengungkapkan dia dan teman-teman dekatnya sudah berupaya mengklarifikasi lewat kolom komentar Facebook dan Instagram Beauty Blog, akun medsos yang mempromosikan brand obat itu. Namun, komentar-komentar mereka dihilangkan oleh admin.
    "Saya dan teman-teman dekat saya telah mengisi kolom komentar Instagram dan Facebook menyatakan bahwa berita ini adalah TIDAK BENAR (BOHONG). Namun komentar-komentar tersebut dihilangkan oleh admin akun tersebut," tuturnya.
    Lebih lanjut, pihaknya juga sudah melaporkan ke Humas IPB terkait promosi ilegal yang dilakukan brand tersebut. Humas IPB pun mengambil langkah dan meminta Facebook dan Instagram untuk menyetop promosi berita bohong itu.
    "Saya sangat khawatir jika dibiarkan, tidak hanya merugikan nama baik saya dan lembaga saya tapi juga menimbulkan kerugian bagi masyarakat atas kebohongan ini," katanya."

    Kesimpulan


    Postingan video Profesor Gizi IPB, Dr Ir Hardinsyah mempromosikan obat pelangsing adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13507) Cek Fakta: Tidak Benar Video Klaim FIFA Bubarkan AFF

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 03/09/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim FIFA membubarkan AFF. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 September 2023.
    Dalam postingannya terdapat video dengan narasi:
    "Keputusan Resmi FIFA. AFF resmi dibubarkan FIFA usai terima laporan dari 4 negara ini."
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Waauww kabar gembira FIFA resmi.........dan U 23????!apa itu yuk simak"
    Hingga saat ini video tersebut telah ditonton 396 ribu kali mendapat 465 komentar dan 58 kali dibagikan.
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim FIFA membubarkan AFF?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman resmi FIFA yakni FIFA.com. Hasilnya tidak ada informasi seperti yang diklaim dalam postingan.
    Pencarian dilanjutkan dengan membuka website resmi AFF, aseanfootball.org. Dalam website ini juga tidak ditemukan informasi valid seperti yang diklaim dalam postingan.
    Di dalam video sendiri narasi dibuat seolah-olah FIFA membubarkan AFF karena ada laporan dari empat negara anggota dan adanya mafia bola di AFF. Padahal faktanya tidak ada informasi yang valid seperti yang diklaim dalam video tersebut.
    AFF sendiri merupakan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara yang berdiri pada 1984. Pendiri federasi ini terdiri dari enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim FIFA membubarkan AFF adalah tidak benar.
  • (GFD-2023-13506) Cek Fakta: Hoaks Poster dr. Terawan Bagikan Cara Turunkan Tekanan Darah

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 03/09/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan poster dr. Terawan membagikan cara menurunkan tekanan darah. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun bernama Terawan Agus Putranto ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Agustus 2023.
    Dalam postingannya terdapat poster dr. Terawan dengan narasi sebagai berikut:
    "Seluruh negara terkejut. Dr Therawan berbicara tentang cara terbaik untuk menurukan darah. Untuk memiliki tekanan 120/80 setiap pagi Anda perlu..."
    Akun itu menambahkan narasi, "Tidak ada lagi tekanan darah: temukan kekuatan obat alami untuk hipertensi"
    Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapat 522 komentar dan 411 kali dibagikan.
    Lalu benarkah postingan poster dr. Terawan membagikan cara menurunkan tekanan darah?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka link yang ditautkan pada postingan. Namun link itu mengarah pada website yang diduga bisa mencuri data pribadi kita.
    Selain itu dalam konfirmasi dengan Liputan6.com, dr. Terawan menjelaskan tidak pernah punya akun di media sosial.
    "Itu hoaks. Soalnya saya tidak punya Facebook, Instagram maupun Twitter," kata dr. Terawan, saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
    Selain itu dilansir dari laman Kominfo.go.id, dr. Terawan menjelaskan tidak pernah memberikan tips untuk menurunkan tekanan darah.

    Kesimpulan


    Postingan poster dr. Terawan membagikan cara menurunkan tekanan darah adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13505) Fact Checker UI: Berawal dari Pelatihan Cek Fakta hingga Raih Mafindo Award

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/09/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Fact Checker Universitas Indonesia (UI) meraih penghargaan khusus di ajang Mafindo Antihoaks Award 2023, yang digelar Kamis (31/8), di Hotel Lumire, Jakarta Pusat. Mereka memenangkan kategori "Komunitas TerAntihoaks".
    Ketua Umum Fact Checker UI, Taffa Hanifar pun mengungkapkan perasaan bahagianya. “Tentu saja perasaannya sangat bahagia karena pengurus-pengurus sebelumnya sudah berusaha membangun Fact Checker UI. Penghargaan ini juga didapat tidak terlepas dari kerja sama tim, pengurus saat ini, dan pembina yang berkontribusi, baik di dalam maupun di luar komunitas,” ujar Taffa dalam wawancara bersama Tim Cek Fakta Liputan6.com.
    Fact Checker UI pertama kali terbentuk tahun 2020. Berawal dari beberapa mahasiswa UI yang mengikuti pelatihan cek fakta yang diadakan oleh Mafindo. Kemudian dengan bekal ilmu dari pelatihan tersebut, mereka berinisiatif membentuk komunitas sebagai wadah untuk terus mengembangkan ilmu di bidang cek fakta dan literasi digital.
    “Setelah pelatihan itu, pada tahun 2020, dibentuklah yang namanya Fact Checker UI. Salah satu mentor Mafindo yang juga jadi generasi pertama tim cek fakta di Indonesia turut membantu pembentukan Fact Checker ini karena kebetulan dia juga alumni UI,” Taffa menjelaskan.
    Taffa menceritakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Fact Checker UI. Selain mengunggah postingan debunking di media sosial, mereka juga membuat artikel edukasi mengenai hoaks, literasi digital, dan juga yang cakupannya lebih luas, seperti keuangan serta kehidupan sehari-hari.
    “Inti kegiatan kami ada di periksa fakta. Tapi, selain itu kita juga ada roadshow ke sekolah-sekolah, yang sasarannya itu siswa SD hingga SMA. Lalu di awal kepengurusan, semua pengurus baru akan dibekali pelatihan dasar-dasar periksa fakta dan juga upgrading tentang jurnalistik hingga copywriting,” jelas Taffa lebih lanjut.
    Kegiatan roadshow tersebut secara umum disajikan dalam bentuk pemberian materi melalui salindia. Namun, pada segmen-segmen tertentu, seperti di Sekolah Dasar, diubah dengan memberikan soal-soal ringan.
    Sedangkan, untuk SMP dan SMA, mereka menggunakan salah satu tool bernama Google Interland. Di sana mereka akan membaca berbagai pengetahuan tentang literasi digital, salah satunya hoaks. Setelah itu akan dibuat kuis dan siswa dengan skor tertinggi akan mendapat hadiah dari Fact Checker UI.
    Saat ini, Fact Checker UI secara mandiri berkolaborasi dengan Pusat Penelitian, Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) yang berada dalam payung Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Meskipun begitu, pengurus dan keanggotaannya dapat diikuti oleh mahasiswa dari fakultas manapun.
    Selanjutnya, Taffa berharap Fact Checker UI bisa terus berkembang, pengurus dan staf bisa lebih banyak dan lebih aktif lagi. Ia juga berharap mereka bisa mendampingi rekan media dalam mengikuti dinamika hoaks di negara ini menjelang pemilu.
    Fact Checker UI berharap dapat memberikan dampak nyata yang baik untuk masyarakat Indonesia secara luas, bukan hanya di Jakarta, Depok, dan sekitarnya. “Kita juga mau memberikan keterdampakan yang baik untuk masyarakat Indonesia, bukan hanya Jakarta, Depok, dan sekitarnya,” tegasnya.
    Menurut Taffa, cek fakta dan literasi digital adalah bagian yang tidak terpisahkan dari mahasiswa, baik dalam kehidupan kampus maupun kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, mahasiswa perlu memiliki kesadaran atas pentingnya kedua hal tersebut agar dapat menyikapi dunia digital dengan literasi yang matang.
    “Namanya juga mahasiswa, saat menyusun tugas juga kita harus mencari sumber, nah sumber kan harus kita validasi juga yang benar dan yang salah. Terus, kasus umum juga sering kita temui di grup-grup percakapan, terutama di grup keluarga. Jadi, memang kegiatan ini tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, makanya kita perlu aware supaya punya literasi yang matang dalam menyikapi dunia digital,” jelasnya.
    Dengan mahasiswa yang sadar akan pentingnya cek fakta dan literasi digital, bukan tidak mungkin titel Indonesia Emas 2045 akan terealisasikan. “Harapannya sih kalau bisa (mahasiswa) masuk ke dalam komunitas supaya punya wadah dalam melakukan aktivitas cek fakta agar semakin terarah dan terorganisir juga,” ujar Taffa lagi.

    Hasil Cek Fakta