• (GFD-2023-14272) Keliru, Video yang Mengklaim Inggris Cabut Kemerdekaan Malaysia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook [ arsip ] mengunggah video pendek dengan klaim bahwa Inggris mencabut kemerdekaan Malaysia dan mengeluarkannya dari Persemakmuran Inggris. Klaim itu disertai narasi bahwa itu terjadi karena pernyataan keras Anwar Ibrahim terhadap tindakan Israel yang disebut tidak berperikemanusiaan.
    Video tersebut memperlihatkan sejumlah pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

    Hingga artikel ini ditulis, video sudah disukai 11 ribu netizen dan dibagikan 1,4 juta kali. Benarkah narasi yang menyebutkan Inggris mencabut kemerdekaan Malaysia tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video dengan memfragmentasi menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu menggunakan bantuan Yandex Image Search dan mesin pencarian YouTube untuk menelusurinya. 
    Hasilnya, klaim Inggris mengeluarkan Malaysia dari Persemakmuran mereka adalah informasi tidak akurat. Video itu adalah hasil kompilasi dari sejumlah video yang berbeda peristiwa. 
    Video 1

    Fakta:Potongan video ini adalah saat Perdana Menteri Britania Raya, Rishi Sunak berpidato di forum Majelis Tinggi Parlemen pada 18 Oktober 2023. Video ini pernah diunggah oleh Guardian News pada 18 Oktober 2023 berjudul “Rishi Sunak warns against 'rush to judgment' over Gaza hospital explosion”.
    Dikutip dari situs The Guardian, Perdana Menteri Britania Raya, Rishi Sunak mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa tidak akan 'terburu-buru menghakimi' sebelum menemukan lebih banyak fakta. Pemerintah 'bekerja secara independen dan dengan sekutu-sekutunya untuk mencari tahu apa yang telah terjadi' di lokasi ledakan rumah sakit di Gaza, yang diklaim oleh Hamas telah menewaskan 471 orang.
    Video 2

    Fakta:Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, 18 Oktober 2023. Potongan video ini pernah diunggah oleh akun YouTube Reuters dan Sky News Australia.
    Situs White House melansir, Presiden Joseph R. Biden, Jr. bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kabinet Perangnya di Israel untuk diskusi komprehensif mengenai strategi Israel dalam menanggapi serangan Hamas. 
    Video 3

    Fakta: Potongan video ini adalah momen saat Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, berpidato dalam debat umum pada Sesi ke-78 Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (New York, 19-26 September 2023). Video identik pernah diunggah akun YouTube United Nation pada 22 September 2023.
    Dikutip dari situs United Nation, dalam pidatonya Anwar Ibrahim mengatakan bahwa negara-negara besar, dan mereka yang menginginkan status internasional yang lebih besar, semakin mengesampingkan PBB. “Kita hidup di dunia yang sangat terpolarisasi,” katanya.
    Cita-cita dan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB menyerukan kepada negara-negara untuk menyelesaikan perselisihan mereka melalui cara-cara damai, dan menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah, kedaulatan dan kemerdekaan politik suatu negara.
    Ia juga berbicara tentang invasi Rusia ke Ukraina. Menurut dia, konflik tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk berdamai dan menyelesaikan perbedaan secara damai melalui negosiasi. Ia juga mendesak upaya multilateral terpadu yang dipimpin oleh PBB untuk menyelesaikan konflik tersebut. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video yang mengklaim bahwa Inggris mencabut kemerdekaan Malaysia adalahkeliru.
    Video tersebut merupakan video kolase berbagai peristiwa yang tidak berhubungan dengan pencabutan kemerdekaan Malaysia oleh Inggris.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14271) Keliru, Video Warga Bahrain Melemparkan Bom Molotov ke Kedutaan Besar Israel

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2023

    Berita


    Video berdurasi 1 menit 15 detik disebarkan di Facebook [ arsip ] dengan klaim warga Bahrain melempar Kedutaan Besar Israel dengan bom molotov. Video juga mengklaim bahwa sekelompok orang menggunakan bom molotov menyerang sebuah bangunan hingga terbakar.
    Di Facebook, video itu diunggah pada 22 Oktober 2023 dengan keterangan:Warga Bahrain melempar Kedutaan Israel di Bahrain dengan bom molotov dan mencoba membakarnya. Aksi itu diklaim sebagai respon bom yang jatuh di Rumah Sakit dan pabrik roti Gaza oleh serangan Israel.

    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 1000 kali dan mendapat 1.100 komentar. Apa benar ini video warga Bahrain yang melemparkan bom molotov ke Kedutaan Israel pada 2023?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menggunakantool InVid danreverse image Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut bukanlah penyerangan kantor Kedutaan Israel di Bahrain, melainkan serangan terhadap sebuah kantor polisi di Pulau Sitra, Bahrain, pada 2012.
    Tempo menemukan video identik yang diunggah ke YouTube oleh kanal Revolution Bahrain pada 31 Des 2012. Pada keterangan videonya, kanal itu memuat keterangan, "Revolution Media Center di Bahrain memperoleh video penyerangan demonstran terhadap kantor polisi di Pulau Sitra, selatan ibu kota Manama, dilaporkan Sabtu pekan lalu (3 November 2012). Serangan ini terjadi setelah kesehatan Profesor Hassan Mushaima memburuk di penjara Al-Khalifiya, karena kankernya kambuh kembali akibat kelalaian medis di penjara."

    Gambar yang identik juga ditemukan di platform Facebook yang diunggah akun ini pada 7 November 2012 diikáti narasi, "#Bahrain | #Sitra: mengepung kantor polisi dan membakarnya. [ 5 November 2012]".

    Dilansir dari thepeninsulaqatar.com, 32 orang saat itu diancam akan diadili di Bahrain atas tuduhan menyerang sebuah pusat kepolisian di desa Syiah Sitra, kantor berita negara BNA melaporkan kemarin.
    "Jaksa penuntut umum telah menyelesaikan penyelidikannya atas serangan teroris terhadap pusat kepolisian Sitra yang menggunakan bom molotov untuk membakarnya," BNA mengutip pernyataan wakil jaksa agung Mohammed Al Dosari.
    Kejaksaan telah "merujuk 32 tersangka" ke pengadilan pidana, katanya, dan menambahkan bahwa 15 tersangka masih buron dan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan terhadap mereka.Sidang pertama akan diadakan pada tanggal 18 Oktober.
    Kelompok tersebut dituduh "membakar properti publik, membawa bom bensin ... (dan) pisau," BNA melaporkan. Para tersangka telah mengakui mengambil bagian dalam serangan tersebut selama interogasi, menurut BNA.
    Tidak disebutkan tanggal kejadian. Namun kantor berita tersebut melaporkan pada tanggal 26 Agustus bahwa sekitar 150 orang menyerang sebuah kantor polisi di Sitra dengan bom bensin, yang melukai seorang petugas polisi.
    Unjuk rasa pro-Palestina
    Berdasarkan arsip berita Tempo, unjuk rasa pro-Palestina terjadi di Timur Tengah dan sekitarnya untuk mendukung warga Palestina, ketika Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas terhadap Israel.
    Gelombang demonstrasi itu juga dilakukan di negara barat dan kota-kota lain untuk mendukung Palestina dan memprotes pemboman di Gaza. Unjuk rasa pro-Palestina terjadi di Indonesia, New York, Irak, Bangladesh, London, Turki, Lebanon, Iran, Prancis hingga Srilanka.
    Selain Sri Lanka, ratusan warga peserta unjuk rasa pro-Palestina juga turun ke jalan-jalan di Bulgaria, Yaman, Cape Town, wilayah Kashmir India, Pakistan, Afganistan, dan Mesir. Demonstrasi juga terjadi di kota-kota Eropa lainnya termasuk di Braband, Denmark, dan Berlin.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa warga Bahrain melemparkan bom molotov ke Kedutaan Besar Israel pada 2023 adalahkeliru. 
    Video di atas tidak terkait dengan protes atas serangan Israel ke Gaza pada 2023, melainkan serangan warga terhadap sebuah kantor polisi di Pulau Sitra, Bahrain, pada 2012.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14270) Keliru, Video Berisi Pasukan TNI Membantu Palestina Melawan Israel

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2023

    Berita


    Video berdurasi satu menit berisi klaim tentang pasukan TNI yang dikerahkan untuk membantu Palestina melawan Israel, beredar di Facebook [ arsip ]. Isi video memperlihatkan sekelompok pasukan di atas kendaraan dengan alutsista.a
    Video diunggah pada 18 Oktober 2023 itu berisi narasi “pasukan gaib akan hadir di tempat mu kawan... mari kita mulai #tangding #pasukankhusustni”.

    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton 2,4 juta kali dan mendapatkan 13 ribu komentar. Lantas benarkan pasukan TNI dikirim membantu Palestina menyerang Israel?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tempo menunjukkan video yang disebarkan tersebut bukanlah pasukan TNI yang akan dikirim ke Palestina. Video itu direkam saat gladi bersih perayaan HUT TNI ke-78 pada 3 Oktober 2023 di Jalan Thamrin, Jakarta.
    Tempo menelusuri sumber video tersebut dengan memfragmentasikan video menjadi gambar menggunakantools InVID. Gambar hasil fregmentasi lalu ditelusuri dengan menggunakantools Yandex Image. 
    Hasilnya video yang memperlihatkan sekelompok pasukan di atas kendaraan dengan peralatan alutsista tersebut pernah diunggah oleh akun @margiyogiy berupareels Facebook pada 3 Oktober 2023. 
    Dilihat dari arsitektur beberapa bangunan, dalam video tampak Kantor Kementerian Agama RI dan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Situs berita Viva.co.id pada 3 Oktober 2023 memuat video yang identik dengan judul “Deretan Alutsista Ramaikan Gladi Bersih HUT TNI ke-78 di Jalan Thamrin”.

    Sementara itu, foto yang identik pernah dimuat situs berita Tirto.id pada 5 Oktober 2023 dengan keterangan: “Prajurit TNI menyapa warga dari kendaraan tempur saat parade alutsista TNI memperingati HUT Ke-78 TNI di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (5/10/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom”.

    Dikutip dari Kantor Berita ANTARA, Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsekal Muda (Marsda) TNI Arif Widianto saat ditemui di sela acara gladi bersih upacara HUT Ke-78 TNI di Monas, Jakarta, Selasa, menjelaskan selepas berparade di Monas, iring-iringan alutsista TNI itu bergerak keluar menuju Jalan Thamrin sampai Bundaran HI kemudian memutar kembali ke arah Monas.
    “Mereka (iring-iringan alutsista) akan keluar menuju Bundaran HI,” kata Aspers Panglima TNI saat jumpa pers didampingi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Markas Besar TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono.
    TNI tidak mengirim pasukan ke Palestina
    Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono membantah informasi yang menyebutkan TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel. 
    Menurut Julius, pengiriman atau pemberangkatan pasukan TNI untuk melawan Israel merupakan informasi hoaks yang diragukan sumbernya. TNI secara organisasi tidak bisa mengirimkan pasukannya ke luar negeri secara sembarangan. 
    Selama ini, TNI hanya terlibat dalam pengiriman pasukan ke luar negeri untuk kepentingan sebagai pasukan perdamaian di wilayah konflik atas permintaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan PBB). Itupun dilakukan sesuai prosedur dan dasar hukum yang berlaku. “Jadi dipastikan Informasi tersebut hoaks,” kata Julius yang dihubungi TEMPO, Selasa, 24 Oktober 2023. 
    Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016, Pengiriman Pasukan TNI ke luar negeri hanya untuk kepentingan menjaga pemeliharaan Perdamaian Dunia atas permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengiriman pasukan pun harus mendapat persetujuan Presiden dengan memperhatikan pendapat Dewan Perwakilan Rakyat.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi yang memperlihatkan sekelompok pasukan di atas kendaraan dengan peralatan alutsista diklaim merupakan pasukan TNI yang ikut menyerang Israel adalahkeliru. 
    Video tersebut diketahui merupakan video parade alutsista di Jalan Thamrin, Jakarta dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke-78. Video tersebut tidak terkait dengan perang Hamas vs Israel.
    Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Markas Besar TNI sendiri membantah informasi yang menyebutkan TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel. Informasi tersebut dipastikanhoax.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14269) Keliru, Video Menara Masjid Al Aqsa Tetap Utuh Meski Ditembaki Israel

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/11/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook [ Arsip ] membagikan video dengan narasi masjid Al Aqsa tetap utuh meski ditembaki oleh tentara Israel. Video tersebut diberi judul ‘Kuasa ilahi menara masjidil Aqsa ditembaki Israel namun menara itu Masih tetap berdiri kokoh walaupun Israel menggunakan rudal’.
    Sejak dipublikasikan Sabtu, 21 Oktober 2023, video ini sudah disukai 109 ribuan pengguna Facebook, 21 ribuan komentar, 13 ribu kali dibagikan, dan 4 juta kali tayang. 

    Namun, benarkah itu menara masjid Al Aqsa yang tetap utuh meski ditembaki Israel?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa peristiwa penembakan tidak seperti yang diklaim si pembuat konten, yaitu menara masjid Al Aqsa tetap utuh meski ditembaki Israel. Namun, peristiwa itu sebenarnya terjadi di Irak dan dilakukan oleh militer Amerika Serikat yang saat itu menduduki Irak dan Afganistan.
    Konten video serupa sudah pernah diputar di saluran YouTube Michael Moore 15 tahun silam. Rekaman lama tersebut beredar kembali setelah ketegangan antara Israel dengan Hamas terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu. Selain itu, menara masjid Al Aqsa berwarna kuning dan berukuran besar, tidak sama dengan yang ada di dalam konten.

    Memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex.
    Dari hasil penelusuran Tempo, menara masjid yang ditembaki itu kejadiannya tidak di Palestina, juga bukan menara masjid Al Aqsa, seperti diklaim pembuat konten. Peristiwa penembakan menara masjid itu sebenarnya terjadi di Irak yang ditembak oleh tentara Amerika Serikat, bukan Israel. 
    Video yang sama sudah tayang 15 tahun silam di YouTube Michael Moore berjudul “ WINTER SOLDIER: U.S. Marines Fire on Mosques Unprovoked ”. 
    Berikut keterangan yang dituliskan Michael Moore: Kesaksian Kopral Jon M. Turner (Kompi 3/8 Kilo, Peleton 1, Korps Marinir AS) pada tanggal 15 Maret 2008 memuat dua video pasukan Turner yang menembaki masjid tanpa alasan, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.
    Jamaah Muslim melakukan shalat Jumat di luar Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem selama Ramadhan [File: Mahmoud Illean/AP Photo]
    Selanjutnya, Tempo menelusuri video John Turner. Dia menyampaikan kesaksiannya di acara “Winter Soldier: Iraq & Afghanistan eyewitness accounts of occupations. Iraq veterans against the war”, yang dipublikasikan 28 Januari 2012 di saluran YouTube About Face: Veterans Against the War berjudul “ Rules of Engagemen (11 of 14) - Jon Turner”.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim menara masjid Al Aqsa tetap utuh meski ditembaki Israel adalahkeliru.
    Peristiwa penembakan tidak seperti yang diklaim pembuat konten, yaitu menara masjid Al Aqsa tetap utuh meski ditembaki tentara Israel. Namun, peristiwa tersebut sebenarnya terjadi di Irak dan dilakukan oleh militer Amerika Serikat yang saat itu menduduki Irak dan Afganistan. Video serupa sudah pernah diputar 15 tahun silam di saluran YouTube Michael Moore.

    Rujukan