• (GFD-2023-14260) [SALAH] NETANYAHU MINTA BANTUAN KE BIDEN

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "KEBENARRAN DI ATAS SEGALA   GALANYA.
    ALLAH TAK PERNAH TIDOR MENGAWASI SEMUA HAMBANYA  DI MUKA BUMI.BAIK YG BERBUAT KEBAIKAN MAUPON  YG BERBUAT
    KEJAHATAN.
    Netanyahu 'Ngemis' Bantuan ke Joe Biden"

    Hasil Cek Fakta

    Parihal serangan Israel kepada Palestina memang terus mendapat sorotan yang serius dari masyarakat dunia. Berbagai upaya yang dilakukan oleh negara-negara dunia, terus dilakukan dalam rangka memperdamaikan kedua negara yang masih bersiteru. Namun, sepanjang pantauan yang selalu dilakukan, didapati banyak informasi keliru yang juga turut beredar melalui media sosial.

    Salah satunya, unggahan dari akun Suparlan SuparlanDomoraharjo, yang diunggah melalui Facebook pada 28 Novemver 2023. Dalam unggahannya, akun Facebook ini mengunggah sebuah tautan video Youtube dengan judul, "Netanyahu 'Ngemis' Bantuan ke Joe Biden". Video tersebut menggunakan cuplikan yang memperlihatkan Netanyahu Benjamin sedang melakukan komunikasi melalui telepon genggam. Lalu apakah benar video tersebut merupakan video Netanyahu sedang meminta bantuan kepada Joe Biden?

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai video tersebut, didapati sebuah kekeliruan yang terkandung di dalamnya. Pasalnya, video Netanyahu Benjamin sedang melakukan komunikasi melalui telepon genggam yang terdapat di dalam video Yotube tersebut, bukan dalam rangka meminta bantuan kepada Presiden AS, Joe Biden.

    Dengan melakukan penelusuran menggunakan Google Search Image, terdapat salah satu artikel dari media detik.com yang memakai foto serupa dengan yang terdapat di dalam video. Diketahui bahwa foto tersebut berasal dari sumber media internasional, yaitu Reuters. Namun, dari informasi yang disampaikan, tidak ada yang menyebutkan bahwa Netanyahu Benjamin meminta bantuan kepada Joe Biden. Sebaliknya, dalam ulasan informasi dari detik.com, disebutkan bahwa Israel telah kembali bersiap melakukan invasi ke Gaza.

    Melalui pencarian Google dengan kata kunci "Netanyahu Telepon Biden", dapat dilihat bahwa informasi yang beredar adalah tentang Joe Biden yang menelpon Netanyahu untuk segera menghentikan sementara agresi Israel ke Gaza.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi yang menyebutkan bahwa Netanyahu Benjamin menelpon Joe Biden untuk meminta bantuan adalah informasi keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, dalam hal ini Netanyahu tidak menelpon Joe Biden untuk meminta bantuan.

    Selengkapnya ada di penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14259) [SALAH] MEGAWATI PAKAI ANTING DI HIDUNG

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "Emmak Banteng,, Hidungnya Pake Anting,,,

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook, sebuah foto dari salah satu tokoh politik Indonesia, sekaligus mantan presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri. Di dalam unggahan tersebut, tampak Megawati memakai sebuah barang kecil yang diduga anting yang biasa digunakan sebagai asesoris di hidung. Pemilik akun bernama Karman Khan juga melempar pertanyaan yang berbunyi, "KIRA-KIRA BERAPA GRAM YA?!". Lalu apakah benar Megawati menggunakan asesoris berupa anting di hidung seperti yang disampaikan di dalam unggahan?

    Namun setelah melakukan penelusuran, didapati beberapa artikel yang telah menjelaskan mengenai hal ini. Salah satunya, melansir dari artikel media aceh.tribunnews.com, dijelaskan bahwa gambar Megawati yang tersebar ini berasal dari foto Megawati saat mengunjungi resepsi pernikahan dari salah satu putera dari Presiden RI, yaitu Kaesang Pangarep pada 11 Desember 2022.

    Tampak saat akan melakukan foto bersama, Megawati kemudian membuka masker yang digunakannya sebelumnya. Saat membuka masker, tampak sebuah benda yang kemudian menyorot perhatian. Benda kecil yang dipakai di hidung ini, tampak seperti anting atau tindikan. Padahal menurut keterangan yang beredar, Megawati bukan memakai anting atau tindikan di hidung, melainkan memakai plug nasal filter, atau biasa juga disebut filter hidung.

    Plug nasal filter terdiri dari 3 lapis filter yang menghambat virus, menghambat partikel berbahaya seperti racun yang berterbangan di udara, begitu pun debu berterbangan seperti serbuk sari dan alergen di rongga hidung. Alat plug nasal filter berisikan microfiber yang melekat pada plastik lunak, plug nasal filter terbukti menghambat masuknya partikel tanpa mengganggu ketika si pemakaiannya bernafas.

    Jadi berdasarkan penjelasan yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa informasi yang menyebutkan bahwa Megawati memakai anting di hidung adalah informasi yang keliru, sehingga dapat dikategorikan sebagai misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, benda yang digunakan oleh Megawati di hidung merupakan plug nasal filter atau filter hidung.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14258) [SALAH] ISRAEL DAN AMERIKA BOIKOT PRODUK DAN MAKANAN INDONESIA

    Sumber: Whatsapp
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "TERNYATA ISRAEL DAN AMERIKA SUDAH MULAI MEMBOIKOT PRODUK2 INDONESIA"

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai melalui media sosial Whatsapp. Kali ini sebuah video berdurasi 36 detik yang menampilkan seorang pembawa berita yang menginformasikan mengenai aksi boikot oleh Israel dan Amerika terhadap produk-produk Indonesia. Dalam video tersebut kemudian tertulis beberapa nama makanan khas Indonesia, yang disebut sebagai makanan-makanan yang diboikot oleh Israel dan Amerika. Namun apakah benar Israel dan Amerika melakukan boikot terhadap makanan-makanan Indonesia tersebut?

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, dapat dilihat bahwa video yang ramai beredar melalui pesan berantai ini ternyata merupakan video yang sengaja dibuat sebagai sebuah konten hiburan semata. Hal ini ditunjukkan pula dengan narasi pada video tersebut yang menambahkan beberapa emotikon yang bernada jenaka.

    Perlu diketahui bahwa video yang terdapat di dalam pesan berantai tersebut merupakan video yang telah melalui proses pengeditan. Video aslinya berasal dari cuplikan berita yang dibawakan oleh Ethan Forhetz di media KY3 News pada 17 April 2018 lalu. Cuplikan video yang diunggah ulang pada akun Facebook pribadi milik Ethan Forhetz tersebut membahas mengenai sketsa tersangka pencurian.

    Sementara sampai saat ini, tidak ada informasi yang dapat membenarkan mengenai klaim tentang boikot yang dilakukan oleh Israel dan Amerika terhadap produk ataupun makanan yang berasal dari Indonesia.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa Israel dan Amerika melakukan boikot terhadap produk ataupun makanan dari Indonesia, merupakan informasi yang salah dan termasuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang beredar tersebut merupakan sebuah video yang telah dimanipulasi. Selengkapnya dapat dilihat di dalam penjelasan

    Rujukan

  • (GFD-2023-14257) [SALAH] TEKNOLOGI NYAMUK WOLBACHIA SEBARKAN VIRUS JAPANESE ENCHEPALITIS YANG MENYEBABKAN PERADANGAN OTAK

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/11/2023

    Berita

    "Jangan Kaget Nanti Ujungnya Dana Dari Yayasan Tahija Founding Masuknya Kemana Ya... Dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia Di Bali
    Bukan Benci Tapi Demi Anak Bangsa Nantinya..."

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Twitter, sebuah video yang memuat informasi mengenai rencana  penyebaran nyamuk wolbachia di Bali oleh sebuah organisasi penelitian yang didukung oleh salah satu tokoh dunia, yaitu Bill Gates. Namun di dalam unggahannya, akun @dhemit_is_back turut menghubungkan informasi terkait penyebaran nyamuk wolbachia dengan kematian seorang anak di Kulonprogo akibat virus peradangan otak yang bernama japannese enchepalitis. Apakah benar, nyamuk wolbachia yang disebarkan dapat menularkan virus bernama japanese enchepalitis?

    Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan sebuah informasi yang menjelaskan bahwa penyebaran nyamuk wolbachia tidak adanya kaitannya dengan penularan virus bernama japanese enchepalitis. Perlu diketahui, japanese encephalitis merupakan virus penyebab utama penyakit ensefalitis di Asia yang ditularkan melalui gigitan nyamuk spesies Culex yang terinfeksi (terutama Culex tritaeniorhynchus). Sebagian kecil orang yang terinfeksi mengalami peradangan otak (ensefalitis), dengan gejala termasuk sakit kepala mendadak, demam tinggi, disorientasi, koma, gemetar, dan kejang. 

    Sementara mengenai teknologi nyamuk wolbachia, Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi ini sebagai upaya dalam pengendalian demam berdarah dengue (DBD). Sejak program ini dimulai pada tahun 2016 lalu, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun, dan pada tahun 2023 mencatatkan rekor terendahnya di angka 67 kasus.

    Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi nyamuk ber-wolbachia dalam pengendalian demam berdarah dengue (DBD). Sejak program ini dimulai pada tahun 2016 lalu, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun, dan pada tahun 2023 mencatatkan rekor terendahnya di angka 67 kasus.

    “Pada tahun 2016 jumlah kasus di Kota Yogyakarta masih sangat tinggi, mencapai lebih dari 1.700 kasus. Tahun 2023 sampai pada minggu lalu tercatat hanya di angka 67, terendah sepanjang sejarah di Kota Yogyakarta. Selain cara-cara yang sudah kita kenal seperti pemberantasan nyamuk dengan 3M dan jumantik, penurunan kasus ini tidak terlepas dari intervensi program nyamuk ber-Wolbachia yang dilakukan sejak tahun 2016 sampai saat ini,”  terang dr. Lana Unwanah, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Rabu (22/11).

    Riset terkait teknologi nyamuk ber-wolbachia di Indonesia dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, yang merupakan kolaborasi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Monash University, dan Yayasan Tahija. Implementasi teknologi mutakhir ini di Kota Yogyakarta dilakukan melalui penitipan ember berisi telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di habitat alaminya di lingkungan masyarakat, dengan dukungan dari Dinas Kesehatan dan berbagai pemangku kepentingan terkait.

    Kembali pada informasi yang beredar, penularan japanese encephalitis berasal dari nyamuk sehingga muncul anggapan teknologi wolbachia akan menyebabkan penularan virus ini secara lebih masif.Melansir dari artikel kompas.com, Dr. Riris Andono Ahmad, BMedSc, MPH, PhD., Direktur Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, UGM, menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar. 

    "Japanese encephalitis ini nyamuknya berbeda (dengan nyamuk dalam teknologi wolbachia) dan penyakitnya juga berbeda (dengan DBD). Tidak ada kaitannya (Japanese encephalitis) dengan teknologi wolbachia," terang dr. Adi Utarini.

    Di Indonesia sendiri, teknologi wolbachia yang digunakan, diimplementasikan dengan metode “penggantian”. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung wolbachia. Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki wolbachia.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menghubungkan penyebaran nyamuk wolbachia dengan peradangan otak akibat virus japanese enchepalitis, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, teknologi nyamuk wolbachia tidak ada kaitannya dengan penyebaran virus japanese enchepalitis.

    Rujukan