• (GFD-2022-10828) [SALAH] Pernyataan IDI tentang Daftar Minuman yang Menyebabkan Pengerasan Otak, Diabetes, dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Rahma” (https://www.facebook.com/arira.rahma.9) mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa terdapat 19 minuman yang mengandung aspartam dan dapat menyebabkan pengerasan otak, diabetes, dan pengerasan sumsum tulang belakang. Dalam narasi tersebut juga disebutkan bahwa daftar minuman tersebut dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, Ketua IDI, dr. Zaenal Abidin MHKes menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

    Aspartam sendiri merupakan jenis pemanis buatan. Penelitian oleh Intitut Kesehatan Nasional Amerika Serikat pada tahun 2000 dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa pada tahun 2013 membuktikan bahwa aspartam tidak menyebabkan kanker. Meskipun demikian, Badan Pangan dan Obat-Obatan Amerika Serikat melarang orang yang mengidap penyakit fenilketouria untuk mengonsumsi aspartame, sebab mereka tidak bisa melakukan metabolism fenilalanin yang merupakan salah satu zat dalam aspartam.

    Narasi serupa pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Pernyataan IDI Terkait Aspartame dalam Minuman Instan Sebabkan Kanker, Diabetes, dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang” yang diunggah pada 20 Januari 2021.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Rahma” (https://www.facebook.com/arira.rahma.9) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, Ketua IDI, dr. Zaenal Abidin MHKes menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10827) [SALAH] Heri Budi geleng-geleng kepala setelah blusukan melihat kali Ciliwung

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    Beredar sebuah postingan oleh akun Twitter @inyongmanise pada 19 Oktober 2022. Postingan tersebut menyebutkan bahwa Heru Budi Hartono geleng-geleng kepala saat melakukan blusukan ke Kali Ciliwung, dengan narasi sebagai berikut:

    NARASI:
    Heru Budi blusukan ke kali Ciliwung dan geleng2 kepala. Ternyata tdk dilakukan apa2 selama ini. Makin kepanasan nih cunguk2 penjilat Toa.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto sungai Ciliwung tersebut diunggah oleh merdeka.com pada tahun 2018, dan tidak ada hubungannya dengan blusukan yang dilakukan Heru Budi Hartono pada tahun 2022.

    Heru Budi Hartono merupakan birokrat Indonesia yang resmi menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta bulan ini. Sebelumnya dia adalah mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama antara tahun 2015 dan 2017.

    Dengan demikian, klaim Heru Budi Hartono geleng-geleng kepala saat blusukan melihat sungai Ciliwung adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa Fakta Arief Putra Ramadhan.

    Foto sungai Ciliwung tersebut diunggah pada tahun 2018, dan tidak ada hubungannya dengan blusukan Heru Budi Hartono pada tahun 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10826) [SALAH] Artikel “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    Akun Twitter dengan nama pengguna “mumungwisnu_1” mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang menunjukkan artikel berjudul “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI”. Di gambar yang diunggah, terdapat foto dua pemuda sedang memegang kaus merah dengan gambar palu arit berwarna kuning.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, judul artikel tersebut merupakan hasil suntingan. Faktanya judul asli artikel tersebut adalah “Polisi Benarkan Semarang Jadi Lokasi Penyebaran Kaus dan Atribut PKI”. Artikel yang dimuat di situs tribunnews.com pada 11 Mei 2016 itu, sama sekali tidak menyebut organisasi FPI.

    Narasi serupa telah beredar pada tahun 2020 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI”” yang diunggah pada 1 Juni 2020.

    Berdasarkan informasi di atas, artikel “Polisi Benarkan Ada Upaya dari FPI dalam Penyebar Kaos & Atribut PKI” adalah hoaks dan masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Hoaks Lama Beredar Kembali (HLBK). Judul artikel tersebut sudah melalui proses penyuntingan, judul asli artikel tersebut adalah “Polisi Benarkan Semarang Jadi Lokasi Penyebaran Kaus dan Atribut PKI”.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10825) Cek Fakta: Tidak Benar Video Bocah Kritis Akibat Tersambar Petir Saat Main Handphone

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang bocah mengalami kritis akibat tersambar petir saat bermain handphone beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 Oktober 2022.
    Akun Facebook tersebut mengunggah artikel berjudul "Viral ! Bocah Sedang Bermain HP Saat Musim Hujan Disambar Petir?" dari situs marklcole.com.
    Pada artikel tersebut termuat juga foto wajah bocah yang disebut-sebut kritis akibat tersambar petir saat main handphone.
    "Seorang anak sedang asyik bermain hp disaat hujan deras, disambar petir hingga kritis. Di dalam video itu seorang anak sedang kesakitan akibat tersambar petir.
    Kedua tangan nya berdarah dan 1 tangan kirinya sudah rusak tidak ada telapak tangannya.
    Kejadian ini merupakan suatu pembelajaran bagi kita semua agar tidak bermain HP saat hujan karena akan mendatangkan sinyal.
    Sehingga petir bisa menyambar kepada orang yang sedang bermain HP baik di luar ataupun di dalam rumah sekalipun," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa dibagikan dan mendapat respons dari warganet.
    Benarkah dalam video itu seorang bocah kritis akibat tersambar petir saat main handphone? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang bocah mengalami kritis akibat tersambar petir saat bermain handphone. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "bocah tangannya tersambar petir" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral Bocah Tangan Hancur Tersambar Petir saat Main HP, Ternyata Kena Petasan" yang dimuat situs kumparan.com pada 16 Oktober 2022 lalu.
    Sebuah video seorang anak yang dinarasikan tersambar petir akibat bermain handphone tampak menjerit kesakitan dengan kondisi tangan hancur viral di media sosial. Namun ternyata, bocah tersebut bukan tersambar petir, tetapi terkena petasan.
    Bocah malang tersebut bernama Febriansyah (10). Peristiwa nahas itu terjadi pada 9 Oktober 2022 lalu di Lapangan Madam, Kampung Malang nengah, Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor.
    Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana mengatakan peristiwa terjadi pada pukul 14.00 WIB saat menghadiri salah acara keagamaan. Petasan sisa acara di lokasi lalu dibawa Febriansyah ke tengah lapang.
    "Korban bersama temannya mengambil petasan sisa dari acara tersebut, dan sisa petasan yang di ambil korban dibawa ke lapangan, setelah tiba di TKP, tiba-tiba petasan meledak mengenai jari sebelah kiri," kata Iptu Desa kepada wartawan, Minggu (16/10).
    Desi menyampaikan, saat kejadian suara ledakan petasan tersebut terdengar oleh warga sekitar yang langsung membawa Febri ke Rumah Sakit Dhuafa, Kecamata Kemang, Kabupaten Bogor.
    Tangan kiri Febri mengalami luka yang cukup serius sehingga harus dilakukan operasi.Saat ini korban tengah di rawat di RS Dhuafa dan pihak warga sedang menggalang donasi untuk biaya pengobatan Febri.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim seorang bocah mengalami kritis akibat tersambar petir saat bermain handphone ternyata tidak benar. Faktanya, bocah bernama Febriansyah itu mengalami luka serius di bagian tangannya akibat letusan petasan.
     
     

    Rujukan