• (GFD-2022-10832) [SALAH] Demo Anti Pemerintah Cina di Guangzhou

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    Akun Twitter @ffl0071 mengunggah foto yang memperlihatkan bendera untuk menentang pemerintah Cina. Pengguna Twitter tersebut juga menulis klaim bahwa bendera tersebut dipasang oleh warga kota Guangzhou, Cina Selatan.

    Foto dan cuitan yang diunggah pada 17 Oktober tersebut telah disukai oleh hampir 8,000 orang, serta telah dikutip dan dibagikan ulang hampir 2,000 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran dengan Google Street View, lokasi yang terlihat di foto terdapat di Los Angeles, bukan Guangzhou. Selain itu, Partai Pembebasan Cantonia (Cantonia Independence Party) juga telah mengunggah foto serupa dan foto tersebut diklaim telah diambil di Los Angeles, California.

    Lebih lanjut, informasi serupa juga pernah dibahas oleh AFP Fact Check dengan judul “Photo of anti-China banner was taken in Los Angeles, not China”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @ffl0071 merupakan konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi yang salah. Foto dan demo yang menentang pemerintah Cina terjadi di Los Angeles, bukan di Guangzhou.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10831) [SALAH] “baru beberapa minggu sudah merasakan bahwa tugas Gubernur itu tidak gampang”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    NARASI: “Berpuluh tahun jadi pejabat fungsional ngurus masalah teknis, harusnya punya pengalaman segudang..

    Sekarang, baru beberapa minggu jadi Gubernur sdh merasakan bahwa tugas Gubernur itu tdk gampang.

    Bagaimana Anies yg 5 tahun diganggu, difitnah dan dijegal dalam bertugas Heru..!”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan narasi yang menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: peristiwa yang dibagikan di video terjadi SEBELUM Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mulai bertugas. Heru dilantik pada 17 Oktober 2022, sementara video yang dibagikan merekam peristiwa yang terjadi pada 6 Oktober 2022.

    Video yang identik dengan yang dibagikan oleh SUMBER, KOMPAS.com pada 6 Oktober 2022: “JAKARTA, KOMPAS.TV – Akibat hujan deras kawasan Kemang, Jakarta Selatan direndam banjir.” [2]

    Video lainnya yang identik, KOMPASTV di YouTube pada 6 Oktober 2022: “JAKARTA, KOMPAS.TV – Akibat hujan deras kawasan Kemang, Jakarta Selatan direndam banjir.” [3]

    Hasil pencarian Google – News, kata kunci: “banjir kemang 6 oktober 2022” [4]

    Google Street View, POP! Hotel Kemang [5]

    Katadata pada 17 Oktober 2022: “Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian pagi ini Senin (17/10) melantik Heru Budi Hartono sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta. Heru akan bertugas memimpin DKI Jakarta hingga akan melantik Pejabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta untuk masa jabatan paling lama 1 tahun.” [6]

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, peristiwa yang dibagikan di video terjadi SEBELUM Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mulai bertugas. FAKTA: Heru dilantik pada 17 Oktober 2022, sementara video yang dibagikan merekam peristiwa yang terjadi pada 6 Oktober 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10830) [SALAH] Bahaya Menyebarkan Ucapan Selamat Dengan Gambar

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai Whatsapp yang menjelaskan bahaya dari pengiriman ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video karena digunakan untuk mencuri informasi pribadi, dan dilaporkan bahwa lebih dari 500.000 korban telah ditipu.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut pernah beredar pada tahun 2018 serta kembali muncul pada 2020 dan merupakan informasi yang palsu.

    Dilansir dari thelogicalindian.com pada artikel berjudul “Fact Check: Does Sending Good Morning Messages Expose One’s Private Banking Information?”, tidak ada peringatan resmi mengenai ancaman nyata ini dari Tim Tanggap Darurat Komputer India atau CERT-In . CERT-In di bawah Kementerian Teknologi Informasi bertugas melindungi orang India dari ancaman dunia maya.

    Konten serupa sudah pernah beredar sebelumnya dan diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 18 Januari 2018 berujudul “[HOAX] BAHAYA MEMBERI UCAPAN SELAMAT DENGAN .GIF DI WHATSAPP”. Dengan demikian, informasi terkait bahaya pengucapan selamat dengan gambar dan video adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Pesan berantai tersebut pernah beredar pada tahun 2018 serta kembali muncul pada tahun 2020 dan merupakan informasi yang palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10829) [SALAH] Video “Supporter Arema turun ke jalan melampiaskan ketidakpuasan nya terhadap PSSI & Aparat Hukum”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/10/2022

    Berita

    Akun Twitter dengan nama pengguna “kr1t1kp3d45_pro” mengunggah sebuah video yang menunjukkan kondisi saat demonstrasi tengah berlangsung. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa demonstrasi dilakukan oleh suporter Arema untuk memprotes kebijakan PSSI dan apparat hukum.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video demonstrasi yang dilakukan oleh suporter Arema. Faktanya, video tersebut merupakan video demonstrasi yang dilakukan oleh Bonek atau suporter Persebaya pada November 2021 atas dugaan mafia bola yang dilakukan oleh wasit.

    Video serupa yang diambil dari sudut berbeda telah diunggah oleh kanal YouTube “SPECIALS ID35” pada 25 November 2021 lalu dengan judul video “Ribuan Bonek Hijaukan Grahadi untuk Revolusi Sepakbola Indonesia part 1”. Potongan video yang serupa dapat dilihat pada menit 1:45 hingga 2:06.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “kr1t1kp3d45_pro” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Bukan video demonstrasi yang dilakukan oleh suporter Arema. Faktanya, video tersebut merupakan video demonstrasi yang dilakukan oleh Bonek atau suporter Persebaya pada November 2021 atas dugaan mafia bola yang dilakukan oleh wasit.

    Rujukan