• (GFD-2024-15046) CEK FAKTA : Anies Sebut SBY Lebih Sering Naikkan Gaji PNS Dibandingkan Jokowi, Ini Datanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2024

    Berita

    Bisnis.com, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan mengatakan bahwa kenaikan gaji TNI terjadi lebih banyak di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibandingkan dengan era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan oleh Anies pada Debat Capres ketiga di Istora Senayan GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

    Anies menyampaikan bahwa TNI dan Polri bekerja dengan baik di lapangan sehingga perlu diberikan rasa hormat dan terima kasih. Namun, di sisi kebijakan lebih parah. "Pada era Pak SBY, kenaikan gaji sembilan kali. Selama era ini, naik gaji hanya tiga kali. Nanti naik lagi tahun depan, mungkin karena mau Pemilu," ujar Anies.

    Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung bahwa kesejahteraan prajurit TNI tidak dipikirkan dengan serius. Dia menyebut tunjangan kinerja masih lebih rendah dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian PUPR.

    fakta anis

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari dataindonesia.id, kenaikan gaji PNS yang berarti termasuk TNI/Polri terjadi hampir setiap tahun pada masa pemerintahan SBY. Selama 2004-2014, hanya pada tahun 2005 dan 2006 tidak ada penaikan gaji PNS.

    Sementara itu, Presiden Jokowi pertama kali menaikkan gaji PNS yakni pada 2015 sebesar 6%. Kemudian, dia juga menaikkan gaji PNS sebesra 5% di 2019 dan 8% di 2024. Kemudian, penaikan gaji PNS diketahui selalu dilakukan pada tahun Pemilu. Penaikan itu terjadi sebesar 15% pada 2004, 15% (2009), 6% (2014), 5% (2019) dan 8% (2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-15045) Cek Fakta: Ganjar Pranowo Sebut Global Peace Index Indonesia Turun, Benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024) malam, Capres Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa Global Peace Index Indonesia turun.

    Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Ganjar Pranowo dalam Debat Pilpres 2024 seri ketiga:
    “Global Peace Index kita menurut sumber Institute for Economic and Peace kita turun, pak. Nah apa di-close, silakan. saya bawakan ini dari rumah. Mari kita bicara data yang tentang Global Militarization kita sumbernya Bonn International Center for Conflict Studies, turun cuma skornya kapabilitas militer kita ini dari Low Institute Asia Power index.“

    Hasil Cek Fakta

    Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Ganjar Pranowo bisa ditelusuri sebagai berikut.

    Mengutip katadata.co.id, Institute for Economics and Peace (IEP) dalam laporannya, Global Peace Index (GPI) 2022, Indonesia turun satu peringkat menjadi negara paling damai keempat di Asia Tenggara.

    Dalam skala global, GPI Indonesia turun dua peringkat menjadi posisi ke-47 dari 163 negara yang disurvei.

    Menurut dosen Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta, Ludiro Madu, terhadap isu tersebut, Indonesia memang mengalami penurunan. Meskipun begitu, perlu dilihat lagi konteks pandemi Covid-19 dan konsekuensi perang Rusia-Ukraina kepada berbagai negara, termasuk Indonesia.

    Peneliti Isu Hubungan Internasional, Pusat Studi Filsafat Metajuridika, Universitas Mataram, Alwafi Ridho Subarkah, membenarkan bahwa terjadi penurunan berdasarkan laporan Global Peace Index 2024.

    “Iya benar terjadi penurunan skor 12 point berdasarkan laporan GPI 2024,” kata Alwafi Ridho Subarkah dalam keterangannya.

    Masih pada isu yang sama, Dosen Asisten Ahli Hubungan Internasional dan Hubungan Ekonomi Politik Internasional Universitas Tidar Magelang, Bonifasius Endo Gauh Perdana, menerangkan, Indonesia menempati ranking 53 dari 163 negara pada Global Peace Index 2023. Ranking ini turun 12 posisi dari tahun sebelumnya.

    Kesimpulan

    Pernyataan Ganjar Pranowo dalam debat Pilpres 2024 tentang Global Peace Index Indonesia turun, benar. Indonesia menempati ranking 53 dari 163 negara pada Global Peace Index 2023. Ranking ini turun 12 posisi dari tahun sebelumnya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15044) Benar, Prabowo Sebut Usia Pakai Alat Perang Indonesia Saat Ini 25 Sampai 30 Tahun

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2024

    Berita

    Menurut Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, alat perang Indonesia saat ini usianya kurang lebih antara 25-30 tahun.

    “Jadi alat perang itu usianya kurang lebih 25-30 tahun, pesawat terbang, kapal perang, dan lain sebagainya. Jadi, bukan soal bekas dan tidak bekas tetapi usia pakai,” kata Prabowo dalam Debat Capres ketiga yang digelar oleh KPU, Minggu, 7 Januari 2024.

    Hasil Cek Fakta

    Bonifasius Endo Gauh Perdana, Dosen Hubungan Internasional dan Hubungan Ekonomi Politik Internasional, Universitas Tidar, membenarkan pernyataan Prabowo bahwa usia alat perang Indonesia saat ini antara 25 - 30 tahun.

    “Benar. Di Amerika Serikat, usia pakai alutsista adalah rata-rata 30 tahun,” kata Endo.

    Dilansir dari Militarytimes.com, ukuran militer AS telah menyusut sementara peralatannya telah menua dalam beberapa dekade terakhir, meskipun ada peningkatan pengeluaran yang konsisten, menurut laporan Center for New American Security yang baru.

    Ukuran armada pesawat tempur dan pesawat serang Angkatan Udara telah menurun dari 4.400 pesawat 30 tahun yang lalu menjadi 2.000 pesawat saat ini, menurut anggota senior CNAS Steven Kosiak, yang mencatat penurunan frekuensi pengembangan sistem persenjataan baru. Laporan itu juga menunjukkan penurunan yang sedikit lebih sederhana dalam armada pesawat angkut dan pendukung Angkatan Udara.

    "Antara tahun 1946 dan 1965, Angkatan Udara mengerahkan 15 jenis pesawat tempur dan pesawat tempur," tulis Kosiak. "Sebagai perbandingan, antara tahun 1966 dan 1985, TNI AU hanya memperkenalkan lima pesawat baru dari jenis-jenis ini. Dan dalam kurun waktu sekitar 30 tahun sejak itu, mereka hanya memperkenalkan dua desain baru; F-22 dan F-35," tambahnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim Prabowo bahwa usia pakai alat perang Indonesia saat ini antara 25-30 tahun adalah benar.

    Sebagai perbandingan, antara tahun 1966 dan 1985, TNI AU hanya memperkenalkan lima pesawat baru dari jenis-jenis ini. Dan dalam kurun waktu sekitar 30 tahun sejak itu, mereka hanya memperkenalkan dua desain baru, yakni F-22 dan F-35.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15043) Cek Fakta: Prabowo Subianto Sebut 50 Persen Alusista di Dunia Bekas

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam Debat Capres Pemilu 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024) malam, Prabowo Subianto dalam debat menjawab soal pengadaan alutsista dan alat militer yang separuhnya bekas. Hal itu disampaikan oleh Prabowo ketika menjawab pertanyaan mengenai penanganan isu keamanan di Laut China Selatan.

    Hasil Cek Fakta

    Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto bisa ditelusuri sebagai berikut.

    Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina Prasetia Nugraha merujuk pada data Central Intelligence Agency (CIA) bahwa sebagian besar negara di dunia khususnya negara berkembang dan kurang berkembang memang menggunakan atau membeli alutsista bekas. Namun, untuk persentase secara spesifik, perlu ditinjau lebih jauh.

    Dosen Asisten Ahli Hubungan Internasional dan Hubungan Ekonomi Politik Internasional Universitas Tidar Bonifasius Endo Gauh Perdana juga menjelaskan bahwa Amerika Serikat (AS) sebagai negara produksi produk pertahanan terbesar militer di dunia setidaknya membutuhkan waktu 29 bulan untuk memproduksi kebutuhan domestik alutsista mereka.

    Dia menjelaskan apabila ada negara lain yang ingin membeli produk mereka, katanya, hal tersebut harus melalui persetujuan DPR atau Kongres yang juga membutuhkan waktu yang lama.

    "Seringkali, hanya alutsista bekas yang diizinkan untuk dijual ke negara lain kecuali ada pertimbangan lain. Oleh karena itu, seringkali negara-negara pengimpor alutsista hanya bisa mendapatkan alutsista bekas yang masih layak pakai," kata Bonifasius.

    Sementara itu, dia menyebut bahwa klaim Prabowo mengenai 50% alutsista bekas yang dibeli tidak bisa diverifikasi.

    Kesimpulan

    Pernyataan Prabowo Subianto dalam debat Pilpres 2024 tentang pengadaan alutsista dan alat militer di dunia pada dasarnya 50 persen barang bekas, tetapi usianya alat militer tersebut masih muda, belum ada bukti. Data Central Intelligence Agency (CIA) bahwa sebagian besar negara di dunia khususnya negara berkembang dan kurang berkembang memang menggunakan atau membeli alutsista bekas.

    Rujukan