• (GFD-2022-10870) Menyesatkan, Narasi 5 Ribu Kader Nasdem Mengundurkan Diri

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita


    Sebuah video berjudul Atribut Partai Dibakar, Ribuan Kader Nasdem Mundur Massal, beredar di Facebook
    Video itu memuat narasi bahwa Ni Luh Djelantik beserta ribuan kader Partai Nasdem di Jawa Barat mundur massal setelah partai tersebut mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. 
    Video tersebut diunggah pada 08 Oktober 2022 pukul 09:07 dengan menambahkan narasi “5000 Kader Partai Nasdem Mundur Massal, Ribuan Atribut Partai Dibakar-- KPK”.  
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi 5000 kader Nasdem mengundurkan diri
    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah mendapatkan tanggapan 1,6 ribu komentar dan telah ditonton 105 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Ketua DPP Partai NasDem, Niluh Djelantik, memang benar mengundurkan diri pada 4 Oktober 2022. Hal itu dilakukan usai partai yang menaunginya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. 
    Namun narasi 5 ribu kader Jawa Barat mundur berasal dari peristiwa tahun 2013.
    Dikutip dari Detik, kabar terkait ribuan kader Nasdem di Jawa Barat yang memilih mundur telah dibantah Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa. Menurut Saan, kabar tersebut  tidak benar alias hoaks. "Hoaks itu, itu berita lama. Berita 30 Januari 2013, NasDem Jabar solid mendukung Anies Baswedan," kata Saan. 
    Ketua DPD Partai NasDem Jawa Barat, Rendiana Awangga juga memastikan kabar kader NasDem mundur massal di Jawa Barat hoaks. Ia mengungkap, berita itu merupakan informasi lama saat terjadinya peralihan NasDem dari ormas ke partai politik. 
    Peristiwa mundurnya 5 ribu kader Nasdem Jawa Barat memang pernah terjadi pada 2013. Saat itu, kantor berita ANTARA memuat berita tersebut pada 30 Januari 2013. Lima ribu pengurus dan kader Nasdem Jabar tersebut menyatakan mundur di Hotel Grand Royal Panghegar, Kota Bandung. Mereka mundur karena kecewa atas kebijakan partai.
    Setelah mengundurkan diri, mereka merobek baju partai.
    Untuk menelusuri video, Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID, lalu memverifikasi gambar hasil fragmentasi dengan menggunakan tools Google Image, Yandex Image dan Tineye. Foto dan video tersebut gabungan dari beberapa video dari sejumlah peristiwa berbeda.
    Foto
    Sumber: Detik.com
    Foto ini pernah dimuat oleh Detik.com, namun telah dihapus. Namun jejak digitalnya masih tersimpan melalui pencarian di Yandex. Foto diberi keterangan (caption) “800 kader Nasdem mundur”. Dari sudut berbeda, situs Merdeka, juga memuat foto itu pada 25 Januari 2013 berjudul “Ratusan pengurus Partai NasDem mengundurkan diri”.
    Keterangan foto di Merdeka.com, yakni: Pihak kepolisian hanya bisa menyaksikan sikap ratusan massa dan pengurus DPW Partai NasDem DKI Jakarta saat menggeruduk kantor DPP NasDem di Jalan P. Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (25/1). Dalam aksinya, mereka merobek kartu tanda anggota (KTA) dan melepas kaos Partai NasDem yang dikenakan sebagai bentuk pengunduran diri.
    Video 1
    Fragmen video 1
    Video pada durasi 0.34-0.38 misalnya diketahui merupakan peristiwa saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sidak terhadap kantor non-esensial di masa PPKM darurat. Video terkait peristiwa tersebut diunggah Kompas TV pada kanal youtubenya pada 06 Juli 2021. 
    Video 2
    Fragmen video 2
    Selain itu video pada durasi 1.43-1.45 menit juga diketahui merupakan video saat mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara pada forum dialog bersama bersama Sekjen PBB dan pimpinan C40 Cities secara daring pada April 2021. Pada kesempatan tersebut, Anies memberikan usul mengatasi dampak perubahan iklim dengan berupaya dalam pengurangan emisi karbon.
    Video terkait pidato Anies tersebut diunggah situs berita Viva News dalam kanal YouTube pada 18 April 2021 dengan memberi judul “Pidato 2 Menit Anies Baswedan Bikin Sekjen PBB Terpukau”. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, ribuan kader Partai Nasdem mundur massal adalah menyesatkan. 
    Ni Luh Djelantik memang benar mengundurkan diri usai Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka. Namun, narasi tentang 5 ribu kader mengundurkan diri berasal dari peristiwa pada tahun 2013. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10869) Keliru, Video Putri Candrawathi Bunuh Diri Akibat Karma Brigadir J

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook pada 26 Oktober 2022, membagikan video dengan narasi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi, bunuh diri.
    Di awal video berjudul Selamat Jalan Putri Candrawathi, Karma Brigadir J Menjemputmu itu, terlihat prosesi pemakamanan yang dipimpin seorang pendeta dan dihadiri para keluarga yang berduka.
    Tidak hanya itu, terdapat juga beberapa potongan gambar mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, kemudian istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi serta orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Putri Candrawathi bunuh diri
    Sejak diunggah video berdurasi 17 menit 5 detik itu telah mendapat 50 ribu tanggapan, 4,9 ribu komentar dan 3,4 juta kali tayang. Benarkah Putri Candrawathi bunuh diri?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, klaim bahwa Putri Candrawathi bunuh diri tidak benar. Putri masih mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 1 November 2022 sebagai terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Video yang pemakaman pada awal video, bukanlah terkait peristiwa bunuh diri istri Ferdy Sambo tersebut. 
    Untuk memverifikasi kebenaran narasi dan video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo awalnya memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Search, Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Video 1
    Fragmen 1
    Di awal video, terlihat seorang pendeta mengenakan selempang bertanda salib sedang memimpin prosesi pemakaman yang diikuti sanak saudara yang berduka. Tampak di area pemakaman itu beberapa orang mengenakan pakaian khas budaya Batak Toba, seperti Ulos dan Tali-tali atau topi adat Batak Toba.
    Ditelusuri menggunakan Google Search, potongan video tersebut bukan pemakaman Putri Candrawathi dan sama sekali tidak ada keterkaitannya. Video ini sebelumnya sudah pernah ditayangkan di akun YouTube dengan judul Prosesi Upacara Ibadah Pemakaman Kristen - Adat Batak Toba pada 28 September 2021.
    Video tersebut merupakan rangkaian prosesi upacara ibadah pemakaman Kristen Adat Batak Toba. Pada prosesi ini, peti jenazah akan dimasukkan ke dalam tanah atau ke tempat peristirahatan yang terakhir. Tidak lupa sebelum peti jenazah dimasukkan ke dalam tanah atau liang lahat, biasanya para pemuka agama/pendeta akan memberikan khotbah terlebih dahulu.
    Video 2
    Fragmen 2
    Potongan video detik ke-8 ini menampilkan Ferdy Sambo yang dikawal petugas Kejaksaan Agung Republik Indonesia saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dalam agenda sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir J, Senin, 17 Oktober 2022.
    Dikutip dari Tribun Medan TV, Ferdy Sambo tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggunakan baju batik dan rompi tahanan. Ia juga terlihat memegang buku hitam yang sebelumnya dibawa Ferdy Sambo saat sidang Kode Etik.
    Kedatangan mantan jenderal bintang dua itu mendapat pengawalan ketat dari Brimob. Berbeda dengan tersangka lainnya, Ferdy Sambo tidak dibawa dengan menggunakan bus kejaksaan melainkan mobil Brimob.
    Video 3
    Fragmen 3
    Pada menit ke-2:05, Putri Candrawathi mengenakan masker putih dan rompi merah saat tiba di gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Oktober 2022. Para tersangka diperlihatkan ke publik sebelum dibawa kembali ke Rumah Tahanan Negara.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video Putri Candrawathi bunuh adalah Keliru.
    Putri Candrawathi masih mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 1 November 2022. Putri menjadi salah satu dari lima terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10868) Menyesatkan, Perbandingan Foto Jakarta Era Anies Baswedan dan Heru Budi Hartono

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/11/2022

    Berita


    Sebuah akun di Twitter mengunggah dua foto yang membandingkan kondisi Jakarta saat dipimpin Gubernur Anies Baswedan dan Pj Gubernur Heru Budi Hartono. 
    Unggahan pada 30 Oktober 2022 itu memuat narasi: “Lima tahun jadi gubernur, Anies nggak ngapa-ngapain. Heru, penggantinya walau baru beberapa hari telah berhasil menyulap Jakarta jadi semoderen ini. Jauh banget ...jangan emosi”. 
    Hingga artikel ini ditulis, foto tersebut sudah 102 kali Retweet dan 609 kali disukai. 
    Tangkapan layar foto dan cuitan yang beredar di Twitter soal perbedaan Jakarta pada 2 era yang berbeda
    Lantas, benarkah foto tersebut merupakan foto Jakarta era Gubernur Anies Baswedan dan Pj Gubernur Heru Budi Hartono?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, foto tersebut adalah kondisi Jakarta pada tahun 1960 an dengan 2022 yang diterbitkan situs Bored Panda-situs Lithuania pada 2014. 
    Cek Fakta TEMPO menelusuri dua foto di atas dengan menggunakan tools Google Image dan Yandex Image. Pada situs tersebut,  foto kondisi Jakarta itu merupakan foto pelengkap artikel dengan judul 31 Before-And-After Pics Showing How Famous Cities Changed Over Time yang ditulis oleh Inga Korolkovaite. 
    Sumber: Bored Panda
    Foto serupa juga digunakan situs berita Detik sebagai berita foto yang tayang pada 11 Juli 2022. Detik menulis perubahan kota-kota di dunia, termasuk Jakarta,  dalam 100 tahun terakhir. 
    Dikutip dari arsip berita TEMPO, Anies Baswedan sendiri merupakan Gubernur DKI Jakarta yang dilantik pada 16 Oktober 2017. Ia menjadi Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun hingga 16 Oktober 2022. Ia dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. 
    Sementara Heru Budi Hartono dilantik menjadi Pj Gubernur Jakarta pada 17 Oktober 2022. Ia dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pukul 08.30 WIB di kantor Kementerian Dalam Negeri. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, dua foto yang diklaim sebagai perbandingan Jakarta saat era Anies Baswedan dan era Heru Budi Hartono, adalah menyesatkan. 
    Foto tersebut adalah perbandingan kondisi Kota Jakarta pada era 1960 dan 2022 yang diterbitkan Bored Panda, yang menjadi pelengkap artikel dengan judul “31 Before-And-After Pics Showing How Famous Cities Changed Over Time”. Artikel tersebut ditulis oleh Inga Korolkovaite. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10867) [SALAH] Video “MENGENASKAN ! IBU PUTRI LANGSUNG SYOK BACA WASIAT SAMBO SEBELUM ‘MENINGGAL'”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 01/11/2022

    Berita

    * “MENGENASKAN ! IBU PUTRI LANGSUNG SYOK BACA WASIAT SAMBO SEBELUM ‘MENINGGAL'” (di video).

    * “MENG3N4SKAN ! J3RIT4N TANGIS IBU PUTRI PEC4H,
    SAAT M3MB4CA W4SIAT T3R4KHIR SAMBO SEBELUM M3N1NG6AL” (di post).

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: video yang dibagikan selain menggunakan judul umpan klik (click bait) dan foto pratinjau (thumbnail) hasil SUNTINGAN yang TIDAK berkaitan dengan peristiwa, sebenarnya hanya berisi pembacaan isi artikel.

    Sumber foto yang disunting untuk gambar pratinjau, Liputan 6 pada 16 Des 2021: “Selebgram Edelenyi Laura Anna meninggal dunia pada 15 Desember 2021 di Eka Hospital, Cibubur, Jakarta.” (Gambar ke 3 di Galeri Foto). Artikel yang dibacakan di video, HerStory: “HerStory, Jakarta — Irjen Pol Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Ia diancam hukuman penjara 20 tahun hingga hukuman mati. Namun, hingga saat ini belum digelar persidangan untuk putusan.”

    Kesimpulan

    MENYESATKAN. FAKTA: selain menggunakan judul umpan klik (click bait) dan foto pratinjau (thumbnail) hasil SUNTINGAN yang TIDAK berkaitan dengan peristiwa, sebenarnya video hanya berisi pembacaan isi artikel.

    Rujukan