KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyebutkan, saat mengikuti debat Pemilihan Presiden 2019, Prabowo Subianto pernah mengkritik Presiden Joko Widodo yang berjanji tidak akan mengimpor komoditas pangan, tetapi janji itu diingkari.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
"Saudara pada tanggal 17 Februari 2019 dalam sebuah debat calon presiden, itu Pak Prabowo mengatakan bahwa Pak Jokowi itu menyampaikan tidak akan mengimpor komoditas-komoditas pangan jika nanti terpilih presiden. Ternyata, kata Pak Prabowo, empat tahun memimpin Pak Jokowi masih mengimpor dan itu merugikan banyak petani," kata Mahfud.
Betul bahwa Prabowo Subianto pernah menanyakan soal kebijakan impor pangan kepada Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019.
"Waktu Pak Jokowi menjabat menyampaikan bahwa tidak akan impor komoditas pangan ternyata dalam empat tahun ini Bapak memimpin banyak sekali impor," kata Prabowo, dikutip dari Kompas.com, 17 Februari 2019.
Di momen debat tersebut, Jokowi membenarkan adanya impor pangan di masa pemerintahannya.
Demi mewujudkan cadangan pangan pemerintah (CPP) sesuai Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang CPP, jalan impor menjadi pilihan utama.
Berdasarkan laporan Harian Kompas, ada enam komoditas pangan yang berasal dari impor.
Data Badan Pangan Nasional (NFA) pada Maret-Mei 2023 menyebutkan, pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 500.000 ton, jagung 527.241 ton, kedelai 746.956 ton, bawang putih 190.325 ton, daging sapi 89.054 ton, dan gula konsumsi 448.550 ton.
Sebelumnya, pemerintah mengimpor 492.863 ton beras pada 2022 yang baru terealisasi pada awal 2023.
Pemerintah juga mengimpor jagung dan kedelai pada Januari-Februari 2023 masing-masing sebanyak 127.165 ton dan 352.666 ton.
Adapun untuk impor beras sepanjang 2023, meningkat 613,61 persen dibanding 2022.
"Selama lima tahun terakhir, impor beras di tahun 2023 ini merupakan yang terbesar," kata Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS saat konferensi pers di akun YouTube BPS, 15 Januari 2024.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Perdagangan, Indonesia mengalami peningkatan impor pangan yang signifikan sejak tahun 2004 hingga 2023, seperti gandum, gula pasir, bawang putih, dan buah-buahan.
Data BPS pada 2019-2023 menunjukkan impor pangan Indonesia seperti daging hewan, ikan, sayuran, dan buah-buahan mengalami fluktuasi.
1. Beras
Impor beras berdasarkan volume berat, trennya menurun dari 444.508,8 ton tahun 2018 menjadi 429.207,3 pada tahun 2022.
Sedangkan berdasarkan nilai CIF dari pembelian beras impor tersebut memang meningkat, dari 184 juta dollar AS pada 2019, menjadi 202 juta dollar AS pada 2022.
Jadi yang meningkat adalah nilai impornya, tetapi secara volume trennya menurun.
2. Sayur
Volume impor sayur meningkat cukup tajam dari 2019 ke 2022.
Ada 770.000 ton impor sayur pada 2019 menjadi 1 juta ton pada 2022. Sedangkan nilai impornya juga meningkat dari 770 juta dollar AS pada 2019, menjadi 952 juta dollar AS pada 2022.
3. Daging
Volume impor daging sejenis lembu menurun dari tahun 2019 ke 2022, dari 262 ribu ton menjadi 225 ribu ton.
Sedangka untuk nilai impornya meningkat tidak terlalu tinggi yaitu dari 829 juta dollar AS pada 2019, menjadi 861 juta dollar AS pada 2022.
4. Buah
Volume impor dan nilai impor buah-buahan juga meningkat tetapi tidak setinggi sayur-sayuran.
Volume impor buah meningkat dari 724 ribu ton pada 2019, menjadi 749 ribu ton pada 2022.
Sedangkan nilai impor buah juga mengalami kenaikan, yaitu dari 1,4 miliar juta dollar AS pada 2019 menjadi 1,5 miliar USD juta dollar AS pada 2022.
5. Gula
Volume impor gula meningkat sangat tajam, dari 4 juta dollar AS pada 2019, menjadi 6 juta dollar AS pada 2022.
(GFD-2024-15461) CEK FAKTA: Mahfud Singgung Impor Pangan di Era Jokowi yang Pernah Dikritik Prabowo
Sumber: kompas.comTanggal publish: 22/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/mahfud-md
- https://nasional.kompas.com/read/2019/02/17/23571641/debat-kedua-prabowo-singgung-janji-jokowi-soal-tak-akan-impor-pangan
- https://www.kompas.id/baca/opini/2023/04/09/jalan-impor-pangan
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/16/indonesia-impor-beras-3-juta-ton-pada-2023-terbesar-dalam-lima-tahun
- https://www.youtube.com/watch?v=_qQnFoc833k
- https://www.archive.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1043/impor-beras-menurut-negara-asal-utama-2000-2022.html
- https://www.archive.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2009/impor-sayuran-menurut-negara-asal-utama-2010-2022.html
- https://www.archive.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2011/impor-daging-sejenis-lembu-menurut-negara-asal-utama-2017-2022.html
- https://www.archive.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2010/impor-buah-buahan-menurut-negara-asal-utama-2010-2022.html
- https://www.archive.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2014/impor-gula-menurut-negara-asal-utama-2017-2022.html
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15460) Cek Fakta: Tidak Benar Video Najwa Shihab Wawancara Mantan Menkes Nila Moeloek Terkait Obat Prostatitis
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 23/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek terkait rekomendasi obat prostatitis.
Video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menkes Nila Moeloek terkait rekomendasi obat prostatitis, diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Januari 2024.
Video tersebut menampilkan Najwa Shihab sedang berbicara, dengan transkrip sebagai berikut.
"Saya melihat iklan online anda merekomendasikan prostanore sebagai obat terbaik prostatitis, apakah ini benar?"
Pada tayang berikutnya muncul sosok mantan Menkes Nila Moeloek berbicara menjawab pertanyaan tersebut.
Berikut transkripnya:
"Ya saya telah memutuskan untuk membantu tidak hanya pasien saya tetapi mereka yang tidak dapat datang untuk berkonsultasu, saya merekomendasikan prostanore kepada semua pasien saya.
Anda mungkin ragu tetapi saya siap mempertaruhkan reputasi saya untuk mengembalikannya, kegembiraan hidup tanpa prostatitis, produk dapat dipesan diwebsite kami dengan harga murah."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"🚨Waspada Pria! Rahasia Mengatasi Prostatitis Terungkap, Cara Ini Bisa..."
Benarkah video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menkes Nila Moeloek terkait rekomendasikan obat prostatitis? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menkes Nila Moeloek terkait rekomendasikan obat prostatitis, dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image. Namun tidak ditemukan situs yang memuat gambar dan video identik dengan klaim.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan menu video Google Search dengan kata kunci 'Nila Moeloek', penelusuran mengarah pada video berujudul "Indonesia's MDG's Target - Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM (K)" yang dimuat akun YouTube KlikDokter, pada 25 Juni 2013.
Video tersebut menampilkan Nila Moeloek, identik dengan klaim video. Dalam video tersebut Nila Moeloek Millennium Development Goals (MDG's).
Artikel berjudul "Mantan Menkes Nila Moeloek Muncul di Iklan Obat Prostat, Kemenkes: Hoaks" yang dimuat situs liputan6.com, pada 4 Januari 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menanggapi beredarnya video iklan obat prostat atas nama mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Ditegaskan, bahwa video iklan itu adalah hoaks.
Eks Menkes Nila Moeloek tidak pernah endorse produk kesehatan apapun di media sosial. Jadi, dipastikan bahwa iklan tersebut tidak benar ya ❌
Kalau ada iklan serupa sebaiknya diabaikan saja ya #Healthies! ?♂️ Karena dipastikan tidak benar!
Yuk, lebih berhati-hati dan selalu waspada terhadap segala informasi kesehatan yang beredar! Selalu cek dan recheck tentang kebenaran informasi yang kamu terima, pastikan dari sumber terpercaya ✨.
Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=--Y-wiQ1hRE
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menkes Nila Moeloek terkait rekomendasikan obat prostatitis tidak benar.
Video tersebut telah diedit dari dua video yang berebeda, dalam video asli Nila Moeloek berbicara tentang Development Goals (MDG's).
(GFD-2024-15459) CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Deforestasi di RI Capai 12,5 Juta Hektar 10 Tahun Terakhir
Sumber: kompas.comTanggal publish: 21/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengungkapkan, deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektar hutan dalam 10 tahun terakhir.
Dia menyampaikan, luas lahan yang mengalami deforestasi ini lebih besar dibanding dengan Korea Selatan.
Hal ini dikatakan Mahfud dalam debat keempat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) malam.
Adapun tema debat keempat adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
"Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektar hutan kita, itu jauh lebih luas dari Korea Selatan," kata Mahfud dalam debat cawapres di JCC, Minggu.
"Dan 23 kali luasnya (dari) Pulau Madura di mana saya tinggal. Ini deforestasi dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.
Mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang tertera dalam laman Badan Pusat Statistik (BPS) deforestasi dalam rentang 2013-2022 sebesar 3.840.835,8 ha atau 3,84 juta hektar.
Secara rinci, luas deforestasi pada tahun 2013-2014 mencapai 397.370,9 hektar. Lalu, luas deforestasi tahun 2014-2015 mencapai 1.092.181,5.
Kemudian, secara berurutan, luas deforestasi tahun 2015-2016 mencapai 629.176,9 hektar, tahun 2016-2017 mencapai 480.010,8 hektar.
Pada 2017-2018, angkanya mencapai 439.439,1 hektar, 2018-2019 mencapai 462.458,5 hektar, dan 2019-2020 mencapai 115.459,8 hektar.
Adapun pada 2020-2021 mencapai 120.705,8 hektar, dan tahun 2021-2022 sebesar 104.032,5 hektar.
Akan tetapi, data Kementerian LHK pernah mendapatkan kritik dari Direktur Eksekutif Forest Watch Indonesia Mufti Barri.
Dia mengatakan, data deforestasi yang dirilis tersebut bersifat tidak terbuka. Mufti meminta agar data tersebut dibuka untuk mengetahui di mana saja terjadi deforestasi sehingga masyarakat bisa langsung mengeceknya.
"Reforestasi menjadi faktor pengurang (deforestasi). Meski reforestasi meningkat, tapi deforestasi tetap terjadi," kata Mufti dalam diskusi pada 15 Juni 2023.
"Pertanyaannya, apakah reforestasi benar-benar menghutankan kembali hutan alam? Bukan malah menjadi hutan tanaman industri atau hutan tanaman energi," ujar dia.
Dia menyampaikan, luas lahan yang mengalami deforestasi ini lebih besar dibanding dengan Korea Selatan.
Hal ini dikatakan Mahfud dalam debat keempat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) malam.
Adapun tema debat keempat adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
"Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektar hutan kita, itu jauh lebih luas dari Korea Selatan," kata Mahfud dalam debat cawapres di JCC, Minggu.
"Dan 23 kali luasnya (dari) Pulau Madura di mana saya tinggal. Ini deforestasi dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.
Mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang tertera dalam laman Badan Pusat Statistik (BPS) deforestasi dalam rentang 2013-2022 sebesar 3.840.835,8 ha atau 3,84 juta hektar.
Secara rinci, luas deforestasi pada tahun 2013-2014 mencapai 397.370,9 hektar. Lalu, luas deforestasi tahun 2014-2015 mencapai 1.092.181,5.
Kemudian, secara berurutan, luas deforestasi tahun 2015-2016 mencapai 629.176,9 hektar, tahun 2016-2017 mencapai 480.010,8 hektar.
Pada 2017-2018, angkanya mencapai 439.439,1 hektar, 2018-2019 mencapai 462.458,5 hektar, dan 2019-2020 mencapai 115.459,8 hektar.
Adapun pada 2020-2021 mencapai 120.705,8 hektar, dan tahun 2021-2022 sebesar 104.032,5 hektar.
Akan tetapi, data Kementerian LHK pernah mendapatkan kritik dari Direktur Eksekutif Forest Watch Indonesia Mufti Barri.
Dia mengatakan, data deforestasi yang dirilis tersebut bersifat tidak terbuka. Mufti meminta agar data tersebut dibuka untuk mengetahui di mana saja terjadi deforestasi sehingga masyarakat bisa langsung mengeceknya.
"Reforestasi menjadi faktor pengurang (deforestasi). Meski reforestasi meningkat, tapi deforestasi tetap terjadi," kata Mufti dalam diskusi pada 15 Juni 2023.
"Pertanyaannya, apakah reforestasi benar-benar menghutankan kembali hutan alam? Bukan malah menjadi hutan tanaman industri atau hutan tanaman energi," ujar dia.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/mahfud-md
- https://www.kompas.com/tag/deforestasi
- https://www.kompas.com/tag/debat-cawapres
- https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MjA4MSMx/angka-deforestasi--netto--indonesia-di-dalam-dan-di-luar-kawasan-hutan-tahun-2013-2021--ha-th-.html
- https://lestari.kompas.com/read/2023/06/16/070000386/data-penurunan-laju-deforestasi-di-indonesia-diragukan
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15458) Gibran sebut Indonesia sudah swasembada beras 2019-2022, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 23/01/2024
Berita
Gibran sebut Indonesia sudah swasembada beras 2019-2022, benarkah?
Hasil Cek Fakta
Jakarta (ANTARA/JACX) - Calon Presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mengklaim bahwa Indonesia sebenarnya sudah swasembada beras sejak 2019 hingga 2022.
Namun, pada 2023, pemerintah terpaksa mengimpor beras karena terdampak El Nino.
Berikut kutipan pernyataan Gibran dalam debat ke-4, di JCC, Jakarta, Minggu (21/1):
"Karena ini masalah pangan impor, 2019 sampai 2022 kita sebenarnya sudah swasembada beras. Tahun 2023, kita ada impor karena el nino. Ini juga terjadi di belahan dunia,".
Lantas, benarkah Indonesia sudah swasembada beras 2019-2022?
Penjelasan:
Swasembada pangan, menurut situs literasi Gramedia, merupakan kegiatan ekonomi yang digencarkan sebuah negara untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Dikenal juga sebagai kemandirian pangan.
Dalam konteks beras, situs Sekretariat Kabinet RI, membenarkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada beras pada periode 2019-2021.
Suksesnya ketahanan pangan Indonesia di komoditas beras ini, turut membuahkan penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI), yang diterima Presiden Jokowi di Istana Negara pada 14 Agustus 2022.
"Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi,” demikian isi tajuk penghargaan pada 2022 itu.
Sementara itu, berdasarkan laporan ANTARA, Indonesia memang terdampak El Nino pada 2023, yang membuat pemerintah harus mengamankan stok beras dalam negeri dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mekanisme impor beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 merupakan yang terbesar selama lima tahun terakhir yakni sebesar 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan 613,61 persen dibandingkan 2022.
Selain Thailand, Indonesia juga melakukan impor beras dari Vietnam sebesar 1,14 juta ton (37,47 persen), Pakistan sebesar 309 ribu ton (10,10 persen), Myanmar sebesar 141 ribu ton (4,61 persen) dan lainnya 83 ribu ton (2,70 persen).
Namun, pada 2023, pemerintah terpaksa mengimpor beras karena terdampak El Nino.
Berikut kutipan pernyataan Gibran dalam debat ke-4, di JCC, Jakarta, Minggu (21/1):
"Karena ini masalah pangan impor, 2019 sampai 2022 kita sebenarnya sudah swasembada beras. Tahun 2023, kita ada impor karena el nino. Ini juga terjadi di belahan dunia,".
Lantas, benarkah Indonesia sudah swasembada beras 2019-2022?
Penjelasan:
Swasembada pangan, menurut situs literasi Gramedia, merupakan kegiatan ekonomi yang digencarkan sebuah negara untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Dikenal juga sebagai kemandirian pangan.
Dalam konteks beras, situs Sekretariat Kabinet RI, membenarkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada beras pada periode 2019-2021.
Suksesnya ketahanan pangan Indonesia di komoditas beras ini, turut membuahkan penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI), yang diterima Presiden Jokowi di Istana Negara pada 14 Agustus 2022.
"Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi,” demikian isi tajuk penghargaan pada 2022 itu.
Sementara itu, berdasarkan laporan ANTARA, Indonesia memang terdampak El Nino pada 2023, yang membuat pemerintah harus mengamankan stok beras dalam negeri dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mekanisme impor beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 merupakan yang terbesar selama lima tahun terakhir yakni sebesar 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan 613,61 persen dibandingkan 2022.
Selain Thailand, Indonesia juga melakukan impor beras dari Vietnam sebesar 1,14 juta ton (37,47 persen), Pakistan sebesar 309 ribu ton (10,10 persen), Myanmar sebesar 141 ribu ton (4,61 persen) dan lainnya 83 ribu ton (2,70 persen).
Kesimpulan
Dalam konteks beras, situs Sekretariat Kabinet RI, membenarkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada beras pada periode 2019-2021.
Rujukan
Halaman: 2932/6183