• (GFD-2025-29133) [SALAH] KPK Menyita Semua Aset Sahroni dan Puan Maharani

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dewi Ratih” pada Rabu (10/9/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
    “KPK sita semua aset Sahroni dan puan Maharani….!!!!!!!!
    kang Dedi Mulyadi dan salsa Erwina kembali bongkar borok baru DPR 250 anggota DPR dipecat”
    Per Jumat (19/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 47.300-an tanda suka dan 3.100-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “KPK sita semua aset Ahmad Sahroni dan Puan Maharani” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke dua artikel dan pemberitaan yang tidak saling berkaitan, yakni:
    Pemberitaan antaranews.com “Sahroni apresiasi Kejagung sita aset untuk kembalikan kerugian negara” yang tayang Senin (28/11/2022). Laporan ini menyebut Ahmad Sahroni mengapresiasi Kejagung atas penyitaan aset terpidana kasus korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya 2008-2018 untuk mengembalikan kerugian negara.
    Artikel cek fakta kompas.com “[HOAKS] KPK Sita Semua Aset Suami Puan Maharani” yang tayang Selasa (30/5/2023). Artikel ini menyebut klaim mengenai penyitaan seluruh aset milik suami Puan Maharani adalah informasi yang tidak benar atau hoaks.
    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “KPK sita semua aset Sahroni dan Puan Maharani”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “KPK menyita semua aset Ahmad Sahroni dan Puan Maharani” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29132) [SALAH] Anies Baswedan Resmi Jadi Menko Polkam

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “Atun Trisnawati” pada Selasa (16/9/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
    “JOKOWI MENGAMUK SETELAH PRABOWO SUBIANTO RESMI TUNJUK ANIES BASWEDAN SEBAGAI MENKOPOLHUKAM BARU
    Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa dengan nama panggilan jokowi mengamuk setelah pak prabowo subianto presiden republik Indonesia resmi menunjuk anies baswedan sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan republik Indonesia menggantikan budi Gunawan. meskipun tidak secara langsung mengatakan ketidaksukaannya terhadap keputusan pak prabowo subianto namun dari raut wajah dan pernyataan dari jokowi terlihat jelas bahwa mantan presiden Indonesia ke-7 itu tak berkenan dengan keputusan prabowo subianto. memang harus diakui penunjukan anies baswedan sebagai menkopolhukam mengejutkan banyak pihak terutama dari kalangan elit politik yang berseberangan dengan anies baswedan selama ini. berbagai komentar turut diutarakan oleh tokoh-tokoh politik tanah air menanggapi perihal tersebut”
    Per Jumat (19/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 28.300-an tanda suka dan 4.700-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Anies jadi Menko Polkam baru” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke dua pemberitaan.
    Pertama, pemberitaan news.okezone.com “Anies Baswedan hingga Mahfud MD Berpeluang Jadi Menko Polkam” yang tayang Minggu (14/9/2025). Laporan ini menyebut pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman, menilai Anies Baswedan berpeluang ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) oleh Prabowo.
    Kedua, pemberitaan metrotvnews.com “Profil Djamari Chaniago, Menko Polkam yang Baru” yang tayang Rabu (17/9/2025). Dalam laporan ini disebutkan bahwa Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago resmi dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Menko Polkam baru yang menggantikan Budi Gunawan pada Rabu (17/9/2025). Pelantikan tersebut menjadi bagian dari reshuffle kabinet jilid III yang diumumkan di Istana Negara.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Anies Baswedan resmi menjadi Menko Polkam” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29131) [KLARIFIKASI] Chip dalam KTP Elektronik Tidak Dapat Melacak Lokasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Narasi mengenai chip dalam KTP elektronik atau e-KTP dapat melacak lokasi, kembali beredar di media sosial pada September 2025.

    Sebuah video memperlihatkan KTP yang disinari lampu senter, kemudian terlihat bayangan chip yang ada dalam kartu.

    Namun benarkah chip itu dapat melacak lokasi pemilik e-KTP? Simak peneluran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.

    Informasi mengenai chip dalam e-KTP dapat melacak lokasi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Disetiap KTP pasti ada GPS nya

    Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:

    BARU TAHU KALO SELAMA INI KITA SUDAH DIPASANG GPS BUAT MEMANTAU KEBERADAAN KITA

    Jadi gerak-gerik kita gampang untuk dipantau

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, pada September 2025, mengenai chip dalam e-KTP dapat melacak lokasi.

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, chip dalam KTP elektronik adalah kartu pintar berbasis mikroprosesor dengan besaran memory 8 kilobytes.

    Chip tersebut memiliki fitur antar muka yang memenuhi standar ISO 14443 A atau ISO 14443 B.

    Sehingga, memungkinkan antar muka nirkontak (contactless) dan metode pengamanan data berupa autentikasi antara chip dan reader/writer (anti cloning), dan kerahasiaan data (enkripsi) serta tanda tangan digital.

    Chip itu menyimpan biodata, tanda tangan, pas photo, dan 2 data sidik jari dengan kualitas terbaik saat dilakukan perekaman.

    Kendati demikian, chip dalam e-KTP belum mampu melacak lokasi.

    Pada 2021, sempat terjadi fenomena masyarakat menggunting e-KTP karena takut dilacak atau sakadar penasaran.

    Dikutip dari Kompas TV, pakar telematika sekaligus mantan fungsionaris Partai Demokrat, Roy Suryo menanggapi fenomena tersebut.

    Ia menjelaskan, kapasitas chip dalam e-KTP hanya 8 kilobytes, sehingga belum mampu untuk melacak atau mengetahui lokasi.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai chip dalam e-KTP dapat melacak lokasi tidak benar.

    Kapasitas chip dalam e-KTP hanya 8 kilobytes dan tidak mampu untuk mengetahui atau melacak lokasi.

    Informasi yang beredar di media sosial merupakan narasi keliru yang muncul sejak 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29130) [HOAKS] Rumah Donald Trump Diserang Massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang mengeklaim rumah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diserang massa pada September 2025.

    Namun setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan rumah Donald Trump diserang massa dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini  ini, dan ini. 

    Video menampilkan kerumunan massa yang sedang terlibat kericuhan dengan aparat. Narasi dalam video ditampilkan sebagai berikut:

    HARI INI R4KYAT AMERIKA SER4NG RUMAH DON4LD TRUP, TERINSPIRASI NEGARA NEPAL

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi video yang mengeklaim rumah Donald Trump diserang massa

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ditemukan informasi valid terkait adanya peyerangan di rumah Donald Trump pada September 2025.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com, menelusuri video itu menggunakan teknik reverse image search.

    Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube ABC News ini. Adapun potongan video itu bisa dilihat pada detik ke-14.

    Dalam keterangannya, video itu adalah kerusuhan di Gedung Capitol, Amerika Serikat pada 6 Januari 2021.

    Saat itu, pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol usai Joe Biden menang dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

    Dikutip dari Kompas.id, kerusuhan itu bermula ketika Trump menyebarkan kebohongan terkait kecurangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2021. Ribuan orang menyerbu Gedung Capitol untuk menggagalkan pengesahan hasil penghitungan suara. 

    Mereka memukuli polisi dengan batang logam dan tiang bendera, serta memecahkan jendela. Kerusuhan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

    Dua orang meninggal karena serangan jantung, satu karena overdosis, dan satu perusuh tewas ditembak polisi saat mencoba memaksa masuk ke ruang DPR. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan rumah Donald Trump diserang massa merupakan kabar tidak benar atau hoaks.

    Adapun video asli memperlihatkan kerusuhan di Gedung Capitol, Amerika Serikat pada 6 Januari 2021.

    Saat itu, para pendukung Trump melakukan perusakan Gedung Capitol  untuk menggagalkan pengesahan hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat. 

    Rujukan