• (GFD-2024-22473) Cek Fakta: Hoaks Poster HMI Tolak Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gambar poster berisi penolakan atas kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus beredar di media sosial. Gambar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 September 2024.
    Dalam poster terlihat gambar Paus Fransiskus dan terdapat tulisan berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia yang mencatut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
    "HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM Cabang Jakarta Raya TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA," demikian narasi dalam poster tersebut.
    "Ada bnyk agama
    Kenapa hanya dari umat islam saja yg rese..?" tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 212 kali direspons dan mendapat 103 komentar dari warganet.
    Benarkah poster berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus yang diklaim berasal dari HMI? Berikut penelusurannya.
     
    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri poster berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus yang diklaim berasal dari HMI. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bagas Kurniawan.
    Ia membantah bahwa HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Menurut dia, poster yang berisi penolakan terhadap kedatangan Paus Fransiskus merupakan informasi bohong atau hoaks.
    "Itu tidak benar," kata Bagas saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
    Dikutip dari Antara, Bagas menyebut bahwa kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.
    "Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas.
    Dia melanjutkan toleransi beragama merupakan salah satu fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
    "Mari kita jaga dan kembangkan sikap saling menghormati dan memahami antarsesama, demi terciptanya kedamaian dan kesejahteraan bersama," kata Ketua Umum PB HMI.
    Dalam kesempatan sama, Bagas juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan rasa syukur dan menjadikan keteladanannya itu sebagai inspirasi, terutama bagi generasi muda Indonesia.
    "Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat toleransi dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. HMI berkomitmen menjadi garda terdepan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati di antara semua elemen masyarakat," kata dia.
    Ia menegaskan, selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong atau hoaks. PB HMI, Bagas menegaskan, justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.
     

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Poster berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus yang diklaim berasal dari HMI ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bagas Kurniawan mengatakan, pihaknya justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus. 
    Sedangkan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan informasi bohong atau hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22472) Keliru, Video Berisi Klaim Gibran Rakabuming Raka Kumandangkan Takbir untuk Bayi

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita



    Sebuah akun media sosial Facebook [ arsip ], membagikan video mirip Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir pada bayi yang sedang digendongnya.  

    Dalam video, pembuat konten menulis keterangan seperti berikut ini: “Si Samsul mengadzani bayinya yg baru lahir, malah takbiran. Untung tidak dibawa keliling kampung.”

    Video yang sama juga diunggah di media sosial lainnya, termasuk di sini dan di sini.



    Sejak diunggah pada Senin, 26 Agustus 2024, video ini sudah disukai 25 pengguna Facebook, 12 komentar dan 2,8 ribuan kali ditonton. Namun, benarkah Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir untuk bayi?

    Hasil Cek Fakta



    Penelusuran Tempo menemukan, pria dalam video tersebut sebenarnya bukan Gibran Rakabuming Raka, melainkan Vicky Jackson sedang menggendong bayinya yang baru lahir. Wajah Vicky kemudian diubah dengan wajah Gibran.

    Video aslinya sudah pernah diunggah di akun TikTok milik Vicky Jackson @Vickyjackson200 pada 23 Februari 2022. Pada unggahan itu, Vicky menulis keterangan: “Azankan anak malah takbiran.”.



    Tiga hari kemudian, video tersebut juga diunggahnya di Instagram pribadinya pada 26 Februari 2024. “Viral, anak pertama kami Zain al Fatih Jackson,” tulis Vicky.

    Saat itu, Vicky Jackson mengumandangkan takbir di telinga anaknya, namun seorang perempuan menyela agar yang dikumandangkan adzan bukan takbiran. "Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar," kata pria itu.

    Lalu terdengar ada suara wanita yang menegurnya. "Itu takbiran bang, azan, bukan takbiran," ucap si wanita.

    Tempo mengidentifikasi ada sejumlah kejanggalan dalam video yang menunjukkan bahwa video tersebut hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan. 



    Pertama, pada warna telinga yang lebih terang atau cerah dibandingkan warna kulit bagian wajah dan leher. Kedua, bayangan rambut di atas kening hingga jambang di bagian pipi. Ketiga, gerakan bibir yang tidak sinkron dengan audio.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Gibran Rakabuming Raka adzan untuk bayi,keliru.

    Pria dalam video tersebut sebenarnya bukan Gibran Rakabuming Raka, melainkan Vicky Jackson, sedang menggendong bayinya yang baru lahir.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22471) [SALAH ] Obati Diabetes Dengan Rebusan Bawang Bombai dan Soda

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    Jika Anda seorang penderita diabetes, tonton saja video ini…

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Kompas

    Beredar unggahan di Facebook yang menyatakan bahwa rebusan bawang bombai yang dicampur dengan soda dapat mengatasi kelebihan gula hanya dalam satu hari. Video ini diunggah oleh akun @Medical Blog pada 27 Agustus 2024 dan sudah disukai lebih dari 15 ribu pengguna.

    Setelah dilakukan penelusuran ternyata unggahan ini tidak benar. Video yang diunggah tidak menunjukkan bawang bombai sebagai obatnya melainkan bawang merah. Selain itu, dilansir dari http://Kompas.com, Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam memastikan kepada http://Kompas.com, narasi dalam video merupakan hoaks.

    Sementara itu, masih dilansir dari http://Kompas.com Dokter penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, rebusan bawang bawang bombai dan minuman bersoda tidak dapat menyembuhkan diabetes. Dari penelitian yang telah dilakukan, bawang bombai memang dapat menurunkan glukosa dalam darah, berdasarkan uji coba pada mencit dan tikus. Namun penderita diabetes tipe 2 umumnya dianjurkan mengurangi konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi salah satunya minuman bersoda.

    Dengan demikian, informasi yang menyatakan bahwa rebusan bawang bombai dan soda dapat mengatasi diabetes atau kelebihan gula tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Tidak benar mengatasi diabetes dengan rebusan bawang bombai dan minuman soda. Dari penelitian yang sudah dilakukan bawang bombai memang dapat menurunkan glukosa dalam darah namun minuman bersoda justru mengandung gula tinggi sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi untuk penderita diabetes khususnya tipe 2.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22470) [SALAH] Ikan Berkepala Harimau

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    Jenis ikan apa ya ?
    Kira kira kalau digoreng aman tidak ya ?

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah unggahan di Facebook memperlihatkan video seekor ikan yang memiliki kepala dan corak seperti harimau. Video ini diunggah oleh akun bernama @Arisman pada 1 Agustus 2024.

    Setelah dilakukan penelusuran, ternyata video tersebut hasil buatan AI. Pemeriksa fakta mencoba melakukan penelusuran dengan alat pendeteksi AI yaitu Hive Moderation dan Brandwell Image Detector. Pemeriksa fakta memeriksa dengan mengunggah tangkapan layar video ikan berkepala harimau di dua alat tersebut. Hasilnya, di Hive Moderation ditemukan 96 persen buatan AI dan di Image Detector Brandwell ditemukan 99 persen bahwa ikan berkepala harimau tersebut juga buatan AI.

    Dengan demikian tidaklah benar video yang memperlihatkan ikan berkepala harimau.

    Kesimpulan

    Video yang memperlihatkan ikan kepala harimau merupakan buatan AI. Pemeriksa fakta sudah memeriksa kebenarannya melalui alat pendeteksi AI dan ditemukan 96 hingga 99 persen unggahan tersebut hasil AI.

    Rujukan