• (GFD-2024-22465) Sebuah Foto Diklaim Pelaku Penembakan Sekolah di Georgia

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita

    tirto.id - Penembakan di sekolah kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Associated Press melaporkan, pada Rabu (4/9/2024) waktu setempat, seorang siswa berusia 14 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah menengah Georgia dan menewaskan empat orang, berdasarkan laporan terbaru per 5 September 2024 pagi waktu Indonesia.

    Empat orang itu diidentifikasi sebagai dua siswa dan dua guru Sekolah Menengah Apalachee di Winder, sekitar satu jam perjalanan dari Atlanta. Sementara 9 orang lainnya — delapan siswa dan satu guru — diketahui mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.

    Informasi miring pun beredar di internet menyusul kabar tersebut, termasuk soal gambar-gambar yang berkaitan dengan kejadian. Sebuah akun X bernama “FordRichardsx” (arsip) misalnya, mengunggah rekaman video dan foto seseorang dengan hoodie berwarna abu.

    Seseorang dalam gambar itu terlihat membawa senjata dan diklaim sebagai sosok penembak di sekolah di Georgia yang baru-baru ini terjadi. Akun pengunggah membubuhkan takarir berbunyi “First Photo of Active Shooter at Apalachee High School in Winder, Georgia,” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Foto Pertama Penembak di Sekolah Menengah Apalachee di Winder, Georgia”.

    Cuitan yang diunggah pada Kamis (5/9/2024) ini telah dilihat sebanyak 886 ribu kali per Kamis (5/9/2024). Impresinya pun tak kalah ramai, mencakup 321 replies, 144 repost, dan 830 likes.

    Foto dengan keterangan yang sama juga diunggah akun X lain, seperti bisa dilihat di sini (arsip).

    Namun, benarkah konteks foto tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Perlu diketahui bahwa Direktur Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey, telah menyatakan lewat konferensi pers, Rabu (4/9/2024), bahwa penembak yang secara illegal menggunakan senjata merupakan siswa di SMA Apalachee bernama Colt Gray, yang berusia 14 tahun.

    Meski begitu, Hosey menyampaikan, pelaku telah ditahan dan akan didakwa dengan pembunuhan serta bakal diadili sebagai orang dewasa. Dengan demikian tak ada foto mengenai penembak yang dirilis oleh pihak berwenang.

    Mengutip CNN, penembak diketahui masuk sekolah pada pukul 10:20 pagi waktu setempat. Seorang siswa, Yela Sayarath (16), mengatakan kepada CNN bahwa tersangka penembak sebelumnya duduk di sebelahnya di kelas Aljabar.

    Sayarath bilang kalau Gray meninggalkan kelas lebih awal, sekitar pukul 9:45 pagi, tetapi tidak mengambil izin ke kamar mandi. Dia pikir Gray mungkin membolos.

    Untuk memeriksa konteks asli foto seseorang mengenakan hoodie yang berlalu-lalang, Tirto mencoba memasukkan foto yang diklaim sebagai penembak ini ke Google Image.

    Hasilnya, kami tak menemukan sumber kredibel yang menyatakan gambar ini merupakan tersangka penembak di sekolah di Georgia. Foto ini hanya diunggah oleh sejumlah akun media sosial yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.

    Saat mencoba menelusuri klaim yang beredar lewat penelusuran Google, Tirto menemukan laporan media 9news yang menyatakan kalau foto yang beredar bukan merupakan pelaku penembakan di Georgia.

    Gambar aslinya hanya bagian dari sebuah presentasi mengenai respons situasi penembakan aktif yang dibuat oleh Reflex Protect, sebuah perusahaan keselamatan yang mempromosikan taktik pertahanan non-mematikan.

    Gambar dari klaim palsu bisa dijumpai di slide ke-15 presentasi tersebut, sebagai ilustrasi terkait indikator fisik untuk mengenali pelaku, yang harus diperhatikan ketika ada ancaman penembakan aktif.

    Teks dalam presentasi menyebut beberapa indikator fisik dari penampilan dan pakaian, yakni pakaian tidak sesuai dengan situasi, atau pakaian yang terlalu besar untuk menyembunyikan sesuatu, adanya tonjolan di dekat pinggang atau pinggul, yang mungkin berbentuk seperti senjata.

    Hal lain yang bisa dilihat juga meliputi kebiasaan menyentuh area tempat senjata yang mungkin disembunyikan, menyimpan tangan di saku atau menyembunyikan tangan dengan cara lain, dan tendensi mencondongkan satu sisi atau menyembunyikan sisi yang lain.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa foto seseorang mengenakan hoodie telah diberi konteks yang salah dan bukan merupakan foto dari penembak sekolah di Georgia.

    Berdasarkan pemantauan Tirto, belum ada kantor berita yang telah merilis foto dari pelaku penembakan di Georgia.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau foto seseorang mengenakan hoodie yang diklaim sebagai pelaku penembakan di sekolah di Georgia yang terjadi pada Rabu (4/9/2024), bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Foto yang beredar telah diberi konteks salah dan gambar aslinya adalah bagian dari sebuah presentasi mengenai respons situasi penembakan aktif yang dibuat oleh Reflex Protect, sebuah perusahaan keselamatan yang mempromosikan taktik pertahanan non-mematikan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22464) Hoaks! HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan menampilkan poster digital dengan logo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta Raya menolak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

    Dalam poster lainnya, juga terdapat ajakan demo untuk menolak kedatangan Paus, memboikot Kedubes Vatikan, dan meminta agar Paus datang ke Palestina sebagai simbol kedamaian.

    Unggahan tersebut dilihat oleh hampir satu juta pengguna X dan banyak komentar negatif dalam unggahan tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Islam selalu gaduh. Kunjungan terhormat di tolak giliran orang yaman di jilati.

    HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG JAKARTA RAYA TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA”

    Namun, benarkah HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, poster digital tersebut tidak terdapat di media sosial resmi HMI Jakarta, yang berarti poster tersebut tidak resmi diterbitkan oleh HMI.

    Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Bagas Kurniawan menegaskan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong atau hoaks.

    Bagas menegaskan justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.

    Ia juga mengemukakan kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.

    "Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas, dilansir dari ANTARA.

    Klaim: HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

  • (GFD-2024-22463) [HOAKS] Kemensos Salurkan Bansos Rp 2 Juta Melalui Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi adanya bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kementerian Sosial yang bisa diklaim akan disalurkan setelah pendaftaran melalui aplikasi Telegram.

    Berdasarkan penelusuran Tim Ce Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pemerintah mengeluarkan dana bansos bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat

    "Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp 2.000.000

    Tanpa biaya pendaftaran Daftar di bawah

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi bantuan dana Rp 2 juta di akun media sosial resmi Kemensos.

    Selain itu, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Diberitakan Kompas.com, DTKS adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.

    DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.

    Tidak ditemukan informasi resmi dari Kemensos bahwa mereka membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 2 juta mengatasnamakan Kemensos adalah hoaks.

    Informasi bantuan dana tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos. Selain itu, Kemensos tidak membuka pendaftaran penerima bansos melalui Telegram.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22462) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 27 Juta Mengatasnamakan BPJS Kesehatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi adanya bantuan dana Rp 27 juta per orang mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

    Narasi yang beredar menyebutkan, bantuan dapat diperoleh dengan mengirimkan kode khusus melalui Facebook Messenger.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Agustus dan September 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PROGRAM TAHUN 2024

    Penguna Facebook Berkesempatan Menerima Bantuan Dari Program BPJS KESEHATAN PUSAT DESEMBER 2024

    KETIK KODE INI DAN KRIM DI MESSENGER DI BAWA INI DENGAN KODE (TQH77535)

    (KHUSUS MASYARAKAT DI INDONESIA MAUPUN MASYARAKAT DI LUAR INDONESIA)Senilai Rp.27.300.000 Dari SUBSIDI BPJS

    PENERIMA TERCEPAT YANG DAPAT MENERIMA DANA BANTUAN DARI PROGRAM SUBSIDI BPJS KESEHATAN

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi itu hoaks dan merupakan modus penipuan.

    "Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/9/2024).

    Rizzky meminta masyarakat berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

    Masyarakat dapat menghubungi Care Center 165, mengakses apliaksi Mobile JKN, dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) di nomor 08118165165, jika memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan BPJS Kesehatan adalah hoaks.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi itu hoaks dan merupakan modus penipuan.

    Rujukan