• (GFD-2024-22461) [KLARIFIKASI] Video Atlet Senam Trampolin China di Kejuaran Dunia 2018, Bukan Olimpiade

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan momen ketika atlet senam trampolin China Jia Fangfang mendapat medali emas Olimpiade, meski tidak dijelaskan kapan Olimpiade itu berlangsung.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menampilkan momen Jia Fangfang mendapat medali emas Olimpiade muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.  

    Unggahan itu menampilkan Jia Fangfang sedang melakukan gerakan akrobatik dan diberi keterangan:

    ???/Jiafangfang, atlet senam trampolin Cina, meraih medali emas

    Olympics China's Gold Medalist

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan Jia Fangfang meraih medali emas Olimpiade

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com video tersebut merupakan potongan di kanal YouTube FIG Channel ini.

    Klip memotong adegan video pada menit 12:40.

    Dalam keterangan tertulis, diketahui bahwa video itu adalah momen ketika Jia Fangfang mengikuti kejuaraan dunia senam trampolin yang digelar di St Petersburg, Rusia pada November 2018.

    Saat itu, ia menjadi yang terbaik dalam kategori senam tumbling. Sehingga, dapat dipastikan video tersebut tidak terkait dengan gelaran Olimpiade.

    Dikutip dari laman Gymnastics Now, dalam Olimpiade Paris 2024, tidak ada nama Jia Fangfang dalam daftar atlet senam trampolin yang mewakili China.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan momen Jia Fangfang mendapat medali emas Olimpiade dibagikan dengan konteks keliru.

    Video aslinya adalah momen ketika ia mengikuti kejuaraan dunia senam trampolin yang digelar di Saint Petersburg, Rusia pada November 2018. Ia menjadi yang terbaik dalam dalam kategori senam tumbling.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22460) Cek Fakta: Hoaks Daftar Motor yang Tidak Boleh Isi BBM Pertalite

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan berisi daftar motor yang tidak boleh isi BBM Pertalite. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat poster dengan narasi: "Motor yang dilarang mengisi Pertalite mulai 1 Oktober 2024."
    Beberapa merek dan jenis motor juga disebutkan dalam postingan itu seperti Honda PCX, Honda ADV 150, Suzuki Satria R150, Yamaha Lexi, hingga Ninja ZX10R.
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Na Baco lur...Motor yg dilarang isi pertalite??Alhamdulillah aku Honda beat jadi pacak isi pertalite"
    Lalu benarkah postingan berisi daftar motor yang tidak boleh isi BBM Pertalite?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Ia menjelaskan bahwa postingan tersebut tidak benar.
    "Itu hoaks ya. Sampai saat ini belum ada aturan tersebut," ujar Fadjar saat dihubungi Kamis (5/9/2024).
    Ia juga menjelaskan sampai saat ini pembelian Pertalite masih melayani semua kendaraan roda dua.
    "Masih melayani. Kami hanya mengimbau BBM subsidi seharusnya untuk masyarakat yang berhak. Bagi yang memiliki mobil dan motor mewah sebaiknya bisa membeli BBM non-subsidi agar subsidi bisa lebih tepat sasaran," ujarnya menegaskan.

    Kesimpulan


    Postingan berisi daftar motor yang tidak boleh isi BBM Pertalite adalah hoaks.
  • (GFD-2024-22459) Cek Fakta: Tidak Benar Video Orang Bernyanyi di Dalam Masjid Istiqlal Sebagai Persiapan Menyambut Paus Fransiskus

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video sejumlah orang menyanyi di dalam Masjid Istiqlal sebagai persiapan menyambut Paus Fransiskus. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Threads. Akun itu mempostingnya pada 4 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat video sejumlah orang menyanyi lagu Indonesia Raya menggunakan baju merah putih. Video itu disertai narasi:
    "Persiapan menyambut Paus di Masjid Istiqlal"
    Akun itu menambahkan narasi "Astaghfirullahaladziiiim... Tolong segera ingatkan, tegur dan bubarkan...suruh pindah ke tempat yg semestinya, mesjid bukan utk hyporia... Mesjid tempat ibadah"
    Lalu benarkah postingan video sejumlah orang menyanyi di dalam Masjid Istiqlal sebagai persiapan menyambut Paus Fransiskus?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari Republika.co.id berjudul "Viral Jamaah Berpeci Merah Putih Nyanyi Lagu Kebangsaan di Masjid Istiqlal" yang tayang pada 3 September 2024.
    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Ustadz Abu Hurairah. Ia menjelaskan kegiatan tersebut bukan persiapan untuk menyambut Paus Fransiskus tetapi kegiatan Dzikir Nasional, Doa Bersama dan Pengajian Anti Gempa Manaqib Syeikh Abdul Qosir Al Jailani OS.
    Dalam artikel juga terdapat klarifikasi dari Direktur Pendidikan Pesantren Peradaban Dunia Jagat Asy, Tata Masta. Ia menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan qiyamul lail, dzikir, sholat Subuh, manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, dan ditutup ceramah agama.
    "Kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, sehingga kami menolak jika dikaitkan dengan pemimpin agama dunia yang secara waktu berdekatan. Perencanaan kegiatan ini jauh sebelum berita rencana kedatangan Paus Paulus di Indonesia," Tata menambahkan.

    Kesimpulan


    Postingan video sejumlah orang menyanyi di dalam Masjid Istiqlal sebagai persiapan menyambut Paus Fransiskus adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22458) Keliru, Video Khofifah Mempromosikan Obat Radang Sendi

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita



    Sebuah video yang berisi potongan kolase Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mempromosikan obat radang sendi beredar di Facebook [ arsip ]. Dalam video tersebut, Gubernur Jawa Timur menyatakan mengkonsumsi obat yang diketahuinya lewat iklan untuk mengobati radang sendi di lutut dan panggul yang sebelumnya tidak sembuh meski telah berobat ke dokter.

    “Obat tersebut tidak dijual di apotik karena mafia politik dan farmasi. Ternyata produk itu mempengaruhi sendi pada tingkat molekuler, mengisi celah mikro pada sendi, mengembalikan cairan sinovial dan mengembalikan tingkat kalsium serta kolagen yang tepat ke sendi Anda,” ucap Khofifah dalam video itu.

     

    Hingga artikel ini ditulis, video yang diunggah pada 16 Agustus 2024 tersebut disukai 17 ribu dan dibagikan 3,6 juta kali. Benarkah Khofifah Indar Parawansa ikut mempromosikan obat radang sendi?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan video Khofifah Indar Parawansa yang sedang mempromosikan obat nyeri sendi merupakan hasil suntingan. Gerak bibir terlihat tidak natural dan tidak selaras dengan pengucapannya.

    Potongan video Khofifah tersebut diambil dari video milik akun Youtube Akbar Faisal Uncensored pada 15 Januari 2024 berjudul Jawa Timur Penentu Kemenangan. Khofifah Jamin Prabowo-Gibran Menang Mutlak. Lewat perbandingan gambar di bawah ini, terlihat kesamaan pada warna baju dan jilbab yang dikenakan oleh Khofifah. Kesamaan juga bisa dilihat pada microphone yang digunakan dan tiang puting di belakang Khofifah.



    Dalam video aslinya yang berdurasi 43 menit 5 detik tersebut, Faisal Akbar menggali cerita tentang proses Khofifah yang saat itu menjabat Gubernur Jawa Timur mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024 lalu. 

    Dalam video tersebut, Khofifah sama sekali tidak bertestimoni mengenai penyakitnya yang tidak kunjung sembuh meski mendapat pengobatan dari dokter, juga tidak mempromosikan mengenai obat yang dikonsumsi.  

    Selain itu, Tim Cek Fakta Tempo memeriksa keaslian suara pada video Khofifah yang mempromosikan obat menggunakan alat deteksi deepfake, Deepware. Hasil analisis menunjukkan 94-99 persen audio di dalam video itu menggunakan teknologi AI atau adalahdeepfake.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Khofifah Indar Parawansa mempromosikan obat nyeri sendi adalahkeliru. Video itu hasil rekayasa menggunakangenerated-AI audio.

    Rujukan