Akun Instagram “lowongankerja.kemenang [arsip] mempromosikan lowongan kerja di (loker) di Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg). Posisi yang ditawarkan:
administrasi perkantoran,
tenaga bantuan kesehatan,
kesekretariatan,
administrasi perkantoran, dan
analis hukum.
(GFD-2024-24313) [PENIPUAN] Informasi Loker di Kementerian Sekretariat Negara
Sumber: InstagramTanggal publish: 28/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari kompas.com.
Biro SDM Kemsetneg Dede Mulyadi menegaskan loker yang beredar di media sosial itu hoaks. Pembukaan loker Kemsetneg hanya melalui proses penyeleksian calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“[Proses pendaftarannya hanya] diakses semua melalui akun SSCASN Badan Kepegawaian Negara (BKN),” kata Dede saat dihubungi kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Biro SDM Kemsetneg Dede Mulyadi menegaskan loker yang beredar di media sosial itu hoaks. Pembukaan loker Kemsetneg hanya melalui proses penyeleksian calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“[Proses pendaftarannya hanya] diakses semua melalui akun SSCASN Badan Kepegawaian Negara (BKN),” kata Dede saat dihubungi kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Kesimpulan
Informasi loker yang diunggah akun Instagram “lowongankerja.kemenang” merupakan imposter content atau konten tiruan.
Rujukan
(GFD-2024-24312) [Benar] Video Surat Suara Tercoblos Sebelum Pemilihan di Gowa
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
Beredar video di media sosial, terkait terjadinya surat suara yang Tercoblos sebelum pemilihan. Peristiwa tersebut terjadi di TPS 001 Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Hasil Cek Fakta
Beredar video di media sosial, terkait terjadinya surat suara yang Tercoblos sebelum pemilihan. Peristiwa tersebut terjadi di TPS 001 Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Ketua KPPS membenarkan kejadian tersebut, terjadi sebelum pemilihan yang berlangsung pada 27 November 2024.
Pemilihan serentak yang berlangsung pada Senin, 27 November 2024, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diwarnai insiden yang mencoreng jalannya pesta demokrasi.
Beberapa surat suara ditemukan telah tercoblos sebelum digunakan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Somba Opu.
Insiden pertama dilaporkan di TPS 001 Kelurahan Mawang, di mana warga yang hendak mencoblos mendapati surat suara telah tercoblos di kolom pilihan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kasus ini pun sempat viral di Tiktok hingga akhirnya dihapus.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 001, Agung Mono, membenarkan kejadian tersebut.
“Surat suara itu sudah tercoblos di dua pasangan calon. Kami langsung mengganti surat suara yang tercoblos dengan yang baru,” kata Agung.
Tidak berselang lama, kejadian serupa terulang di TPS 011 Kelurahan Romang Polong. Ketua Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor 1, Amir Uskara-Irmawati, Andi Hakim, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan surat suara yang sudah tercoblos di lokasi tersebut.
“Kami menerima laporan dari saksi kami di TPS 001 tentang surat suara tercoblos. Setelah itu, ditemukan lagi kasus serupa di TPS 011. Ini sangat mencurigakan dan bisa mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemilu,” ujar Andi Hakim dengan nada serius.
Dugaan Kelalaian Panitia
Menurut Andi Hakim, kasus ini diduga kuat akibat kelalaian panitia pemilu dalam proses persiapan. Ia menyebutkan bahwa distribusi surat suara seharusnya diawasi lebih ketat untuk menghindari potensi kecurangan. Timnya langsung turun ke lokasi untuk memastikan kejadian ini tidak meluas ke TPS lain.
Di sisi lain, pihak penyelenggara pemilu, termasuk KPPS, berusaha menenangkan situasi. KPPS mengambil langkah cepat dengan mengganti surat suara yang tercoblos dengan surat suara baru sebelum diberikan kepada pemilih.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Oleh karena itu, setiap surat suara yang rusak atau sudah tercoblos langsung kami ganti demi menjaga kelancaran proses pemungutan suara,” ujar Agung Mono.
Ketua KPPS membenarkan kejadian tersebut, terjadi sebelum pemilihan yang berlangsung pada 27 November 2024.
Pemilihan serentak yang berlangsung pada Senin, 27 November 2024, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diwarnai insiden yang mencoreng jalannya pesta demokrasi.
Beberapa surat suara ditemukan telah tercoblos sebelum digunakan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Somba Opu.
Insiden pertama dilaporkan di TPS 001 Kelurahan Mawang, di mana warga yang hendak mencoblos mendapati surat suara telah tercoblos di kolom pilihan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kasus ini pun sempat viral di Tiktok hingga akhirnya dihapus.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 001, Agung Mono, membenarkan kejadian tersebut.
“Surat suara itu sudah tercoblos di dua pasangan calon. Kami langsung mengganti surat suara yang tercoblos dengan yang baru,” kata Agung.
Tidak berselang lama, kejadian serupa terulang di TPS 011 Kelurahan Romang Polong. Ketua Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor 1, Amir Uskara-Irmawati, Andi Hakim, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan surat suara yang sudah tercoblos di lokasi tersebut.
“Kami menerima laporan dari saksi kami di TPS 001 tentang surat suara tercoblos. Setelah itu, ditemukan lagi kasus serupa di TPS 011. Ini sangat mencurigakan dan bisa mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemilu,” ujar Andi Hakim dengan nada serius.
Dugaan Kelalaian Panitia
Menurut Andi Hakim, kasus ini diduga kuat akibat kelalaian panitia pemilu dalam proses persiapan. Ia menyebutkan bahwa distribusi surat suara seharusnya diawasi lebih ketat untuk menghindari potensi kecurangan. Timnya langsung turun ke lokasi untuk memastikan kejadian ini tidak meluas ke TPS lain.
Di sisi lain, pihak penyelenggara pemilu, termasuk KPPS, berusaha menenangkan situasi. KPPS mengambil langkah cepat dengan mengganti surat suara yang tercoblos dengan surat suara baru sebelum diberikan kepada pemilih.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Oleh karena itu, setiap surat suara yang rusak atau sudah tercoblos langsung kami ganti demi menjaga kelancaran proses pemungutan suara,” ujar Agung Mono.
Kesimpulan
Menurut Andi Hakim, kasus ini diduga kuat akibat kelalaian panitia pemilu dalam proses persiapan. Ia menyebutkan bahwa distribusi surat suara seharusnya diawasi lebih ketat untuk menghindari potensi kecurangan. Timnya langsung turun ke lokasi untuk memastikan kejadian ini tidak meluas ke TPS lain.
Rujukan
(GFD-2024-24311) Viral Ban Mobil Dipecahkan di Pidie Jaya, Polisi: Sedang Ditangani
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan mobil berkelir merah dengan dua ban sisi kanan depan dan belakang pecah. Menurut unggahan beredar, peristiwa itu terjadi di Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Aceh.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
Hasil Cek Fakta
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan mobil berkelir merah dengan dua ban sisi kanan depan dan belakang pecah. Menurut unggahan beredar, peristiwa itu terjadi di Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Aceh.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
Selain itu, di unggahan video tersebut terdapat tulisan yang menyebut aksi teror Pilkada Aceh. Dekat mobil dalam rekaman itu terlihat sejumlah polisi dan tentara.
Kepala Kepolisian Resor Pidie Jaya Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Namun ia tidak menjelaskan detail kronologinya.
“Lagi ditangani, keduanya belum melapor. Sedang ditangani ya, sedang ditangani, itu aja kronologinya. [Kejadian] hari ini, siang tadi,” kata Ahmad Faisal kepada acehkini, Rabu malam.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
“Masalah pribadi sih. Enggak ada [terkait timses]. Pelapornya belum ada, masih kami tunggu,” katanya.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
Selain itu, di unggahan video tersebut terdapat tulisan yang menyebut aksi teror Pilkada Aceh. Dekat mobil dalam rekaman itu terlihat sejumlah polisi dan tentara.
Kepala Kepolisian Resor Pidie Jaya Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Namun ia tidak menjelaskan detail kronologinya.
“Lagi ditangani, keduanya belum melapor. Sedang ditangani ya, sedang ditangani, itu aja kronologinya. [Kejadian] hari ini, siang tadi,” kata Ahmad Faisal kepada acehkini, Rabu malam.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
“Masalah pribadi sih. Enggak ada [terkait timses]. Pelapornya belum ada, masih kami tunggu,” katanya.
Kesimpulan
Kepala Kepolisian Resor Pidie Jaya Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Namun ia tidak menjelaskan detail kronologinya.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
Rujukan
(GFD-2024-24310) Viral Surat Suara Dicoblos di Motor, KIP Pidie: Dibawa ke Orang Sakit
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang perempuan mencoblos surat suara Pilkada 2024 di atas sepeda motor. Peristiwa dalam rekaman ini disebut terjadi di Desa Pulo Siblah, Kecamatan Tiro, Pidie, Aceh.
Hasil Cek Fakta
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang perempuan mencoblos surat suara Pilkada 2024 di atas sepeda motor. Peristiwa dalam rekaman ini disebut terjadi di Desa Pulo Siblah, Kecamatan Tiro, Pidie, Aceh.
Video berdurasi 21 detik itu menampilkan tiga perempuan berbaju hitam dengan logo Komisi Independen Pemilihan di sisi kiri depan. Seorang di antaranya lalu membuka surat suara, dan mencoblos di atas sepeda motor Scoopy.
Perempuan itu terlihat mencoblos satu surat suara untuk Pemilihan Gubernur Aceh, dan satu surat suara untuk Pemilihan Bupati Pidie.
Dalam video itu terdengar suara lelaki dalam bahasa Aceh yang menjelaskan bahwa seseorang sakit sehingga tidak bisa mencoblos.
Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan membenarkan video viral itu terjadi di Tiro. Menurutnya, surat suara itu dibawa ke orang sakit. “Di Tiro, tadi ada laporan dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) itu [surat suara] dibawa ke orang sakit sebenarnya,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/11/2024) malam.
Edi menambahkan, pencoblosan itu atas seizin pemilik hak suara yang sakit. Namun, ia tidak menerima informasi pasti berapa jumlah orang yang sakit tersebut.
“Menurut anggota PPK, sudah disuruh oleh orang sakit tersebut untuk mencoblos yang mana. Tidak dijelaskan berapa orang pemilik hak suara yang sakit,” kata Edi Kurniawan.
Video berdurasi 21 detik itu menampilkan tiga perempuan berbaju hitam dengan logo Komisi Independen Pemilihan di sisi kiri depan. Seorang di antaranya lalu membuka surat suara, dan mencoblos di atas sepeda motor Scoopy.
Perempuan itu terlihat mencoblos satu surat suara untuk Pemilihan Gubernur Aceh, dan satu surat suara untuk Pemilihan Bupati Pidie.
Dalam video itu terdengar suara lelaki dalam bahasa Aceh yang menjelaskan bahwa seseorang sakit sehingga tidak bisa mencoblos.
Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan membenarkan video viral itu terjadi di Tiro. Menurutnya, surat suara itu dibawa ke orang sakit. “Di Tiro, tadi ada laporan dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) itu [surat suara] dibawa ke orang sakit sebenarnya,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/11/2024) malam.
Edi menambahkan, pencoblosan itu atas seizin pemilik hak suara yang sakit. Namun, ia tidak menerima informasi pasti berapa jumlah orang yang sakit tersebut.
“Menurut anggota PPK, sudah disuruh oleh orang sakit tersebut untuk mencoblos yang mana. Tidak dijelaskan berapa orang pemilik hak suara yang sakit,” kata Edi Kurniawan.
Kesimpulan
Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan membenarkan video viral itu terjadi di Tiro. Menurutnya, surat suara itu dibawa ke orang sakit. “Di Tiro, tadi ada laporan dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) itu [surat suara] dibawa ke orang sakit sebenarnya,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/11/2024) malam.
Rujukan
Halaman: 286/5726