• (GFD-2025-29149) [HOAKS] Mahfud MD Dilantik Menjadi Jaksa Agung pada September 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD diklaim dilantik menjadi Jaksa Agung.

    Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, Mahfud dilantik Presiden Prabowo pada September 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan TikTok ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (14/9/2025):

    Jaksa Agung RI.Profesor Mahfud MD.Hari Rabu Pelantikan.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung pada September 2025.

    Hasil Cek Fakta

    Sejauh ini, tidak ada pelantikan Jaksa Agung yang baru pada September 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Berdasarkan informasi di situs web Kejaksaan RI, jabatan Jaksa Agung masih dipegang oleh Sanitiar Burhanuddin.

    Tidak ada nama Mahfud MD di jajaran pimpinan Kejaksaan RI.

    Narasi yang mengeklaim Mahfud diangkat menjadi Jaksa Agung merupakan hoaks berulang.

    Kompas.com telah membantah narasi serupa dan membuktikan unggahan yang beredar di media sosial merupakan hoaks.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung merupakan hoaks.

    Tidak ada pelantikan Jaksa Agung yang baru pada September 2025. Jabatan Jaksa Agung masih dipegang oleh Burhanuddin.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29148) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link untuk Cek Status Penerima PKH 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link untuk cek status penerima PKH 2025, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 September 2025.
    Klaim link untuk cek status penerima PKH 2025 berupa tulisan sebagai berikut.
    "📢 Program Bantuan Sosial PKH 2025Kementerian Sosial Republik Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk segera memeriksa status penerimaan Bantuan Sosial PKH secara online dan aman.
    ✅ Cek Status Penerimaan Anda Secara Mudah dan Cepat
    💸 Nilai Bantuan: Rp𝟮.𝟰𝟬𝟬.𝟬𝟬𝟬,-
    📲 Penyaluran melalui rekening 𝗯𝗮𝗻𝗸 atau 𝗲-𝘄𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁 penerima
    🔗 Klik link resmi berikut untuk melakukan pengecekan:
    👉 Daftar Melalui 𝗧𝗘𝗟𝗘𝗚𝗥𝗔𝗠
    📌 Pastikan Anda mengisi data dengan benar dan hanya melalui laman resmi Kementerian Sosial."
    Unggahan tersebut disertai dengan menu daftar, jika diklik muncul link berikut.
    "https://registrasi.cek-status.com/?fbclid=IwY2xjawM599hleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFwbXdkZ3ZJZURyampQQXlHAR5do3aa32e6qhRiMkNspo8NvqVJBfU6UwG8dIB8Ybi9T7rpfpp11vKhWL30dw_aem_5ObdZZd75szOqnu0ICW42A"
    Link tersebut mengarah pada halaman situs dengan menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah identitas seperti nama dan nomor Telegram aktif.
    Benarkah klaim link untuk cek status penerima PKH 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link untuk cek status penerima PKH 2025, penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
    Berikut pengumumannya:
    "Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
    Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
    Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Cek Bansos PKH dan BPNT 2025 Online: Panduan Lengkap dan Mudah" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 13 Juli 2025.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan dua cara yang bisa digunakan untuk mengecek status penerimaan Bansos PKH dan BPNT
    1. Cara Cek Bansos PKH dan BPNT Melalui Aplikasi Cek Bansos
    Salah satu cara termudah dan tercepat untuk mengecek status penerimaan Bansos PKH dan BPNT adalah melalui aplikasi Cek Bansos. Aplikasi ini tersedia untuk diunduh di Google Play Store (Android) dan App Store (iOS). Berikut adalah langkah-langkahnya:
     
     2. Cara Cek Bansos PKH dan BPNT Melalui Website Kemensos
    Selain melalui aplikasi, Anda juga dapat mengecek status bansos melalui situs web resmi cekbansos.kemensos.go.id. Langkah-langkahnya kurang lebih sama dengan menggunakan aplikasi, namun dilakukan melalui peramban web di komputer atau ponsel Anda. Berikut langkah-langkahnya:
     
     
    Sumber: https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link untuk cek status penerima PKH 2025 tidak benar.
    Link tersebut bukan termasuk cara untuk mengecek cek status penerima PKH 2025.
  • (GFD-2025-29147) Cek Fakta: Hoaks Artikel Luhut Sebut Jika Jokowi Jadi Presiden Lagi Ekonomi RI Melebihi Amerika

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan jika Jokowi menjadi presiden lagi 2029 maka ekonomi Indonesia melebihi Amerika.
    Postingan ini diunggah salah satu akun Facebook pada 15 September 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul:
    "Luhut Binsar Panjaitan: Jika Jokowi Jadi Presiden Lagi 2029 Saya Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi Amerika"
    Dalam postingannya, artikel tersebut tayang di portal berita online CNN Indonesia pada Sabtu 13 September 2025.
    Benarkah postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan jika Jokowi menjadi presiden lagi 2029 maka ekonomi Indonesia melebihi Amerika? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim dengan menggunakan tangkapan layar di mesin pencarian Google. Penelusuran difokuskan pada foto Luhut Binsar dan tanggal artikel berita di CNN Indonesia.
    Hasilnya, ditemukan artikel yang identik dengan tanggal postingan. Artikel ini diunggah portal berita online CNN Indonesia pada Sabtu, 13 Sep 2025 pukul 20.50 WIB.
    Artikelnya berjudul: Respons Luhut soal AEI Sebut Ekonomi Indonesia Dalam Kondisi Darurat" 
    Isi artikel sama sekali tidak menyinggung mengenai keyakinan Luhut Binsar Pandjaitan bahwa ekonomi Indonesia melebihi Amerika jika Jokowi menjadi presiden pada 2029.
    Artikel asli berisi Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Pandjaitan buka suara soal pernyataan penilaian Aliansi Ekonomi Indonesia (AEI) yang menyebut Indonesia sedang mengalami darurat ekonomi.
    Atas penilaian itu, Luhut melalui informasi yang ia sampaikan lewat akun Instagramnya pada Jumat (12/9) mengatakan telah berdiskusi secara terbuka dengan ekonom-ekonom tersebut selama dua jam soal penilaian mereka.
    Ia mengaku mendengar paparan AEI terkait tantangan dan arah kebijakan ekonomi nasional.
    Dari hasil diskusi, Luhut mengatakan ada satu hal yang ia garis bawahi soal masukan AEI; pemerintah perlu melakukan deregulasi kebijakan, serta penyederhanaan birokrasi karena dinilai ekonom masih menghambat iklim usaha dan investasi yang kondusif.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan jika Jokowi menjadi presiden lagi 2029 maka ekonomi Indonesia melebihi Amerika, adalah hoaks. Faktanya, judul dalam postingan itu merupakan hasil editan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29146) Sebagian Benar: Kinerja Bursa Saham Indonesia Capai Level Terbaik

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Instagram dengan klaim bursa saham Indonesia menempati peringkat terbaik di dunia pada 14 Agustus 2025.

    Video itu menampilkan infografis yang menaruh kinerja bursa Indonesia di posisi pertama dengan kenaikan 11 persen dan level IHSG 8.000. Posisi ini disebut mengungguli Rusia, Turki, Cina, Singapura, Australia, hingga Amerika Serikat.



    Namun, benarkah bursa saham Indonesia menjadi yang terbaik di dunia dan capaian itu berkat kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi itu dengan pencarian gambar terbalik di Google, membandingkannya dengan data dari sumber kredibel, serta mewawancarai peneliti ekonomi. Hasilnya, klaim beredar hanya sebagian yang benar.



    Grafis dalam video itu ditemukan berasal dari komunitas investor dan pedagang saham di Indonesia, Saham Talk. Namun grafis tersebut tidak mencantumkan sumber data, periode waktu yang jelas, maupun faktor-faktor yang menjelaskan posisi bursa saham sejumlah negara.

    Infografis itu justru berisi target Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pemerintah agar level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus 8.000 menjelang perayaan kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025. IHSG sendiri menjadi indikator kinerja seluruh saham yang tercatat di BEI.

    Tempo membandingkan indeks saham yang dipublikasikan Reuters untuk kawasan Asia Pasifik pada periode pertengahan Agustus hingga pertengahan September. Hasilnya, kinerja Indonesia menempati posisi ketiga dengan kenaikan 83,06 poin, di bawah Pakistan dan Jepang.

    Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti menilai, pergerakan bursa saham sangat dipengaruhi kondisi pasar, situasi politik, serta pernyataan politik dari pejabat negara.

    Menurut Esther, IHSG sempat menembus level 8.000 pada Agustus 2025. Namun lonjakan itu lebih banyak dipicu faktor eksternal. Salah satunya prediksi investor bahwa The Fed, bank sentral Amerika Serikat, akan segera menurunkan suku bunga. Prediksi serupa juga disampaikan perusahaan manajemen aset global, Invesco. 

    Meski kebijakan itu belum terealisasi, Esther menjelaskan banyak investor sudah menarik dana dari bursa saham Amerika dan memindahkannya ke negara lain, termasuk Indonesia. “Karena inflasi di Amerika tinggi, orang cenderung menarik uang dari sana,” kata dia kepada Tempo lewat sambungan telepon, Senin, 15 September 2025. Selain faktor eksternal, euforia masyarakat menyambut HUT RI turut memberi dorongan pada kinerja bursa saham.

    CNBC Indonesia Research mencatat kecenderungan harga saham perbankan di Indonesia naik setiap Agustus. Meski sesekali turun, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Central Asia (BBCA) cenderung meningkat dalam sepuluh tahun terakhir.

    Kenaikan itu dipengaruhi beberapa faktor. Emiten perbankan biasanya merilis laporan keuangan semester I pada akhir Juli atau awal Agustus. Jika kinerjanya positif, harga saham ikut terangkat. Sejumlah bank juga kerap membagikan dividen pada kuartal ketiga, sehingga investor berburu saham perbankan pada bulan itu.

    Faktor lain adalah ekspektasi kinerja yang lebih baik di semester II. Momen Agustusan juga sering diwarnai pengumuman kebijakan fiskal atau RAPBN tahun berikutnya, yang dipakai investor untuk membaca arah ekonomi dan stabilitas sektor keuangan. Selain itu, banyak investor beroperasi dengan pola musiman dan menganggap Agustus sebagai periode kenaikan harga saham.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan kinerja bursa saham Indonesia yang terbaik di dunia, yang disertai komentar hal itu berkat kinerja pemerintah, adalah klaim yang sebagian benar.

    Kinerja saham Indonesia memang sedang berada di posisi baik pada periode Agustus-September 2025. Tapi, bukan karena faktor tunggal kepemimpinan Prabowo, melainkan berbagai faktor eksternal. Selain itu, euforia masyarakat menyambut HUT RI turut memberi dorongan pada kinerja bursa saham.

    Rujukan