(GFD-2025-26961) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Bansos Digital
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran bansos digital, informasi tersebut diunggah salah satun akun Facebook, pada 9 Mei 2025.
Klaim link pendaftaran bansos digital berupa tulisan sebagai berikut.
"š®š© "Bantuan Resmi Pemerintah Sekarang Bisa Diakses Lewat HP!"
š¢ Program Bansos Digital Resmi dari Kementerian Sosial RI
š° Bantuan Hingga Rp1.500.000 untuk Warga yang Berhak
š”ļø Tanpa calo. Tanpa antri. Langsung diverifikasi.
š² Daftar sekarang melalui platform resmi berikut:
Cepat, Aman, dan Transparan. Bantu diri & keluarga hari ini!
#BansosDigital
#ResmiKemensos
#BantuanTanpaRibet"
Unggahan tersebut disertai dengan link sebagai berikut.
"https://daftar.bansosdigital.com/?fbclid=IwY2xjawKRP95leHRuA2FlbQIxMQBicmlkETE1dGxXMEpwUU4xdjlIVkh1AR7NRLAbFG_4gQgRIQpLDr9d1sYVSTdHvzUqfnAJwqpSwTlPiTalLRRDKJir0w_aem_qG6MakU9-weM9zTiJ5Okpw".
Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs dengan menampilkan formulir digital yang meminta data pribadi seperti nama lengkap dan nomor Telegram.
Benarkah klaim link pendaftaran bansos digital? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Ā
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.comĀ menelusuri klaim link pendaftaran bansos digital dengan memeriksa saluran resmi Kementerian Sosial. Penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian SosialĀ kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.Ā
Ā
Sumber: https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Ā
Ā
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim link pendaftaran bansos digital dengan memeriksa saluran resmi Kementerian Sosial tidak benar.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
(GFD-2025-26960) Cek Fakta: Tidak Benar Video yang Diklaim Pembangunan Patung Paus Fransiskus
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Mei 2025.
Dalam video tersebut, tampak patung dengan wajah mendiang Paus Fransiskus berdiri tegak. Terlihat seorang pia sedang membangun pembatas dari batu bata di depan patung tersebut. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus.
"Selamat siang semuanya
Proses pembuatan patung bapa Paus Fransiskus," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 31 ribu kali ditonton dan mendapat 3.100 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus? Berikut penelusurannya.
Ā
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pembangunan patung paus fransiskus" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya, hingga artikel ini ditulis tidak ditemukan pemberitaan yang valid terkait rencana atau proses pembangunan patung Paus Fransiskus.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah video yang diklaim pembangunan patung Paus Fransiskus ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com. Hasilnya, video tersebut memiliki probabilitas 99 persen dibuat oleh AI.
Ā
Kesimpulan
Video yang diklaim pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut dibuat dengan perangkat AI.
Ā
(GFD-2025-26959) Keliru: Video Pilot Wanita India Ditangkap Tentara Pakistan
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2025
Berita
SEBUAH video tentang tertangkapnya seorang pilot wanita India oleh tentara Pakistan, beredar di media sosial X [arsip] pada 10 Mei 2025.
Dalam video itu, tampak seseorang mengangkat kedua tangan ke atas, seperti kode untuk menyerah dengan sosok lainnya mengarahkan senjata kepadanya. Ia berjalan pelan ke orang bersenjata itu. Tak lama, di belakang orang bersenjata itu, terlihat sosok lain yang berjalan memegang senjata mendekati mereka berdua. Konten iniĀ beredar di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan di wilayah perbatasan, Kashmir.
Pemilik akun mengklaim bahwa adegan dalam video tersebut merupakan penangkapan pilot wanita India oleh tentara Pakistan. Benarkah pilot wanita India ditangkap tentara Pakistan?
Dalam video itu, tampak seseorang mengangkat kedua tangan ke atas, seperti kode untuk menyerah dengan sosok lainnya mengarahkan senjata kepadanya. Ia berjalan pelan ke orang bersenjata itu. Tak lama, di belakang orang bersenjata itu, terlihat sosok lain yang berjalan memegang senjata mendekati mereka berdua. Konten iniĀ beredar di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan di wilayah perbatasan, Kashmir.
Pemilik akun mengklaim bahwa adegan dalam video tersebut merupakan penangkapan pilot wanita India oleh tentara Pakistan. Benarkah pilot wanita India ditangkap tentara Pakistan?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens dan mesin pencarian Google. Hasilnya, otoritas India telah membantah pilot Shivani Singh ditangkap Pakistan.Ā
Unit Pemeriksa Fakta dari Biro Informasi Pers (PIB) pada hari Sabtu, 10 Mei 2025 mengatakan bahwa laporan tersebut adalah palsu dan mendesak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang salah.
Melalui unggahan dalam akun media sosial X dan Instagram, Biro Informasi Pers (PIB) Pemerintah India, menyatakan, pilot Angkatan Udara Wanita India tidak ditangkap. KlaimĀ tentang seorang pilot wanita Angkatan Udara India, Komandan Skuadron Shivani Singh, telah ditangkap di Pakistan datang dari media sosial yang pro Pakistan.
Dilansir situs Firstpost.com, Shivangi Singh adalah seorang komandan skuadron yang memegang rekor bersejarah sebagai wanita pertama India menerbangkan jet tempur Rafale buatan Prancis. Saat ini dia bagian dari Skuadron Golden Arrows Angkatan Udara India yang bergengsi, bermarkas di Ambala, Punjab.
Klaim palsu ini muncul beberapa hari setelah ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan udara India terhadap kamp-kamp teror di seberang perbatasan. Sejak saat itu, beberapa akun media sosial telah membagikan informasi yang menyesatkan atau palsu.
Sejumlah media telah memeriksa klaim serupa, diantaranya The Economic Times,Ā The Times of India, Businesstandard.com, Hindustantimes.com, Mathrubhumi.com, dan WION.
Sebelumnya juga telah beredar foto-foto lain yang diklaim penangkapan terhadap Shivangi Singh. Dikutip dari organisasi pemeriksa fakta independen di India, Boom Live pada 11 Mei 2025, foto-foto tersebut berasal dari peristiwa berbeda yang tidak terkait dengan konflik India-Pakistan.
Dua foto lain yang juga diklaim keliru sebagai penangkapan pilot wanita India, Shivangi Singh. (Sumber: Boom Live, India)
BOOM menghubungi juru bicara IAF yang mengonfirmasi bahwa klaim tersebut salah. Singh tidak ditangkap di dan oleh Pakistan. Foto pertama, berasal dari Juni 2023 ketika sebuah jet latih jatuh di Chamarajanagar, Karnataka yang melukai dua pilot, Komandan Wing Tejpal dan kadet penerbangan, Bhoomika.
Sedangkan foto kedua, telah beredar di YouTube pada 19 Maret 2025 di Manali, Himachal Pradesh. Video itu telah beredar sebelum konflik India-Pakistan memanas.
Ketegangan India-Pakistan
Ketegangan hubungan India-Pakistan meningkat sejak India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu pagi, 7 Mei 2025. Serangan tersebut mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.
Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan, mengkonfirmasi kepada Aljazeera bahwa rudal-rudal India menghantam empat lokasi di Punjab dan dua lokasi di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan itu terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada Rabu.
Kementerian Pertahanan India mengungkapkan bahwa militer mereka telah meluncurkan operasi yang dinamakan "Operasi Sindoor", dengan sasaran sembilan lokasi di Pakistan.
India mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan "infrastruktur teroris" di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, tempat di mana serangan terhadap India diduga telah direncanakan.
Unit Pemeriksa Fakta dari Biro Informasi Pers (PIB) pada hari Sabtu, 10 Mei 2025 mengatakan bahwa laporan tersebut adalah palsu dan mendesak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang salah.
Melalui unggahan dalam akun media sosial X dan Instagram, Biro Informasi Pers (PIB) Pemerintah India, menyatakan, pilot Angkatan Udara Wanita India tidak ditangkap. KlaimĀ tentang seorang pilot wanita Angkatan Udara India, Komandan Skuadron Shivani Singh, telah ditangkap di Pakistan datang dari media sosial yang pro Pakistan.
Dilansir situs Firstpost.com, Shivangi Singh adalah seorang komandan skuadron yang memegang rekor bersejarah sebagai wanita pertama India menerbangkan jet tempur Rafale buatan Prancis. Saat ini dia bagian dari Skuadron Golden Arrows Angkatan Udara India yang bergengsi, bermarkas di Ambala, Punjab.
Klaim palsu ini muncul beberapa hari setelah ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan udara India terhadap kamp-kamp teror di seberang perbatasan. Sejak saat itu, beberapa akun media sosial telah membagikan informasi yang menyesatkan atau palsu.
Sejumlah media telah memeriksa klaim serupa, diantaranya The Economic Times,Ā The Times of India, Businesstandard.com, Hindustantimes.com, Mathrubhumi.com, dan WION.
Sebelumnya juga telah beredar foto-foto lain yang diklaim penangkapan terhadap Shivangi Singh. Dikutip dari organisasi pemeriksa fakta independen di India, Boom Live pada 11 Mei 2025, foto-foto tersebut berasal dari peristiwa berbeda yang tidak terkait dengan konflik India-Pakistan.
Dua foto lain yang juga diklaim keliru sebagai penangkapan pilot wanita India, Shivangi Singh. (Sumber: Boom Live, India)
BOOM menghubungi juru bicara IAF yang mengonfirmasi bahwa klaim tersebut salah. Singh tidak ditangkap di dan oleh Pakistan. Foto pertama, berasal dari Juni 2023 ketika sebuah jet latih jatuh di Chamarajanagar, Karnataka yang melukai dua pilot, Komandan Wing Tejpal dan kadet penerbangan, Bhoomika.
Sedangkan foto kedua, telah beredar di YouTube pada 19 Maret 2025 di Manali, Himachal Pradesh. Video itu telah beredar sebelum konflik India-Pakistan memanas.
Ketegangan India-Pakistan
Ketegangan hubungan India-Pakistan meningkat sejak India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu pagi, 7 Mei 2025. Serangan tersebut mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.
Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan, mengkonfirmasi kepada Aljazeera bahwa rudal-rudal India menghantam empat lokasi di Punjab dan dua lokasi di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan itu terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada Rabu.
Kementerian Pertahanan India mengungkapkan bahwa militer mereka telah meluncurkan operasi yang dinamakan "Operasi Sindoor", dengan sasaran sembilan lokasi di Pakistan.
India mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan "infrastruktur teroris" di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, tempat di mana serangan terhadap India diduga telah direncanakan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video pilot wanita India ditangkap tentara Pakistan adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/Piyusaja2/status/1921124043610067277?t=PMwObSgyQbMBNDQv0MplpA&s=08
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/585954851211388
- https://x.com/PIBFactCheck/status/1921053036698341388
- https://www.instagram.com/p/DJdX17lpkvk/
- https://www-firstpost-com.translate.goog/explainers/iaf-female-pilot-shivangi-singh-capture-pakistan-india-tensions-rafale-jet-pib-13887309.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc&_x_tr_hist=true
- https://economictimes.indiatimes.com/news/new-updates/shivani-singh-iafs-rafale-pilot-captured-by-pakistan-heres-the-truth/articleshow/121049735.cms?from=mdr
- https://timesofindia-indiatimes-com.translate.goog/india/fake-govt-debunks-claims-of-indian-female-air-force-pilot-shivani-singh-captured-in-pakistan/articleshow/121053492.cms?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- https://www-business--standard-com.translate.goog/external-affairs-defence-security/news/fact-check-iaf-female-pilot-not-captured-centre-debunks-fake-news-125051000391_1.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc&_x_tr_hist=true
- https://www-hindustantimes-com.translate.goog/india-news/centre-refutes-claim-that-indian-female-pilot-has-been-captured-by-pakistan-101746860325900.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc&_x_tr_hist=true#google_vignette
- https://english-mathrubhumi-com.translate.goog/news/india/fact-check-viral-claims-of-indian-rafale-pilot-shivangi-singhs-capture-by-pakistan-are-completely-false-cbxyrq7o?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc&_x_tr_hist=true
- http://mathrubhumi.com
- https://www.youtube.com/watch?v=WuN1GoH8xVk
- https://www.boomlive.in/fact-check/fake-news-indian-airforce-pilot-shivangi-singh-rafale-captured-pakistan-india-conflict-factcheck-28526
- https://www.tempo.co/internasional/awal-mula-konflik-india-vs-pakistan-1364555
- https://www.google.com/amp/s/www.aljazeera.com/amp/news/2025/5/7/why-did-india-strike-pakistan-all-we-know-about-operation-sindoor /c
(GFD-2025-26958) Benar: Infografis Cara Berlangganan Berita Tempo Menggunakan e-Wallet DANA
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2025
Berita
SEBUAH gambar memperlihatkan infografis cara berlangganan media Tempo dengan pembayaran melalui dompet elektronik (e-wallet) DANA.
Gambar berlatar biru itu memperlihatkan logo Tempo dan petunjuk cara berlangganan Tempo dengan memanfaatkan saluran pembayaran DANA.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Namun, apakah infografis itu menunjukkan cara yang benar untuk berlangganan Tempo?
Gambar berlatar biru itu memperlihatkan logo Tempo dan petunjuk cara berlangganan Tempo dengan memanfaatkan saluran pembayaran DANA.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Namun, apakah infografis itu menunjukkan cara yang benar untuk berlangganan Tempo?
Hasil Cek Fakta
Tempo memeriksa menu-menu di aplikasi DANA dan mewawancarai Direktur Pemasaran Tempo.co untuk memverifikasi gambar yang beredar tersebut.
Menurut Direktur Pemasaran PT Info Media Digital (IMD/Tempo.co) Ibnu Rusydi,Ā infografis yang beredar tidak dikeluarkan oleh Tempo. Sehingga kemungkinan infografis itu dari pihak pengelola aplikasi DANA atau pihak lain. Meski begitu, DANA merupakan dompet elektronik untuk berlangganan Tempo.Ā
āDana memang salah satu metode pembayaran (untuk berlangganan Tempo). Bisa dicek di halaman subscribe.tempo.co,ā kata Ibnu melalui WhatsApp, Rabu, 14 Mei 2025.
Namun, dalam infografis itu terdapat salah ketik nama media Tempo.co menjadi Tempo.com. Ibnu mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak DANA untuk memperbaiki tulisan yang keliru tersebut.
DANA tercantum sebagai dompet digital untuk berlangganan Tempo Plus. (Sumber: https://subscribe.tempo.co/)
Berdasarkan keterangan Ibnu, Tempo menelusuri menu-menu aplikasi DANA dan menemukan infografis seperti dalam gambar yang beredar. Gambar itu bisa ditemukan dengan mengetuk tombol Me lalu tekan menu My Bills. Kemudian muncul halaman pilihan pembayaran tagihan, salah satunya tagihan berlangganan Tempo.
Saat menu dengan simbol logo Tempo itu diketuk, muncul infografis tersebut. Infografis ini berisi informasi mengenai langkah-langkah untuk berlangganan Tempo menggunakan DANA. Namun, terdapat salah ketik pada tulisan Tempo.com yang seharusnya Tempo.co.Ā
Cara Berlangganan Tempo
Tempo menyediakan beberapa paket berlangganan bagi pembaca untuk mengakses semua berita, baik yang online, harian, maupun mingguan atau versi majalah. Caranya dengan mengunjungi tautan https://subscribe.tempo.co.Ā
Di sana, pembaca bisa memilih paket berlangganan yang dikehendaki, metode pembayaran, dan voucher bila ada. Pilihan paket terdiri dari bulanan, per enam bulan, atau tahunan.
Sementara pilihan metode pembayaran, bisa melalui transfer bank, kartu kredit, e-wallet, pulsa, dan toko retail. Bila kolom-kolom itu sudah diisi, pembaca bisa melanjutkan ke proses pembayaran sesuai petunjuk berikutnya.
Menurut Direktur Pemasaran PT Info Media Digital (IMD/Tempo.co) Ibnu Rusydi,Ā infografis yang beredar tidak dikeluarkan oleh Tempo. Sehingga kemungkinan infografis itu dari pihak pengelola aplikasi DANA atau pihak lain. Meski begitu, DANA merupakan dompet elektronik untuk berlangganan Tempo.Ā
āDana memang salah satu metode pembayaran (untuk berlangganan Tempo). Bisa dicek di halaman subscribe.tempo.co,ā kata Ibnu melalui WhatsApp, Rabu, 14 Mei 2025.
Namun, dalam infografis itu terdapat salah ketik nama media Tempo.co menjadi Tempo.com. Ibnu mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak DANA untuk memperbaiki tulisan yang keliru tersebut.
DANA tercantum sebagai dompet digital untuk berlangganan Tempo Plus. (Sumber: https://subscribe.tempo.co/)
Berdasarkan keterangan Ibnu, Tempo menelusuri menu-menu aplikasi DANA dan menemukan infografis seperti dalam gambar yang beredar. Gambar itu bisa ditemukan dengan mengetuk tombol Me lalu tekan menu My Bills. Kemudian muncul halaman pilihan pembayaran tagihan, salah satunya tagihan berlangganan Tempo.
Saat menu dengan simbol logo Tempo itu diketuk, muncul infografis tersebut. Infografis ini berisi informasi mengenai langkah-langkah untuk berlangganan Tempo menggunakan DANA. Namun, terdapat salah ketik pada tulisan Tempo.com yang seharusnya Tempo.co.Ā
Cara Berlangganan Tempo
Tempo menyediakan beberapa paket berlangganan bagi pembaca untuk mengakses semua berita, baik yang online, harian, maupun mingguan atau versi majalah. Caranya dengan mengunjungi tautan https://subscribe.tempo.co.Ā
Di sana, pembaca bisa memilih paket berlangganan yang dikehendaki, metode pembayaran, dan voucher bila ada. Pilihan paket terdiri dari bulanan, per enam bulan, atau tahunan.
Sementara pilihan metode pembayaran, bisa melalui transfer bank, kartu kredit, e-wallet, pulsa, dan toko retail. Bila kolom-kolom itu sudah diisi, pembaca bisa melanjutkan ke proses pembayaran sesuai petunjuk berikutnya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar adalah infografis yang menunjukkan cara berlangganan Tempo dengan pembayaran melalui DANA adalah klaim yang benar.
Langkah-langkah cara berlangganan Tempo yang ditunjukkan infografis di aplikasi DANA itu benar dengan kesalahan penulisan yang seharusnya Tempo.co, bukan Tempo.com.
Langkah-langkah cara berlangganan Tempo yang ditunjukkan infografis di aplikasi DANA itu benar dengan kesalahan penulisan yang seharusnya Tempo.co, bukan Tempo.com.
Rujukan
Halaman: 284/6383