• (GFD-2024-22493) [HOAKS] Air Rebusan Biji Alpukat Bisa Menghancurkan Batu Ginjal

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang menyebut air rebusan biji alpukat bisa menghancurkan batu ginjal dalam tubuh.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim air rebusan biji alpukat bisa menghancurkan batu ginjal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini dan Facebook ini, ini.

    Dalam unggahan dijelaskan, rebusan air tersebut bisa digunakan selama batu ginjal belum menutupi saluran urine secara total.

    Hasil Cek Fakta

    Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam menjelaskan, narasi tersebut adalah hoaks.

    "Itu hoaks, enggak ada (penjelasan ilmiahnya)," kata Ari kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2024).

    Ia mengatakan, sampai saat ini tanaman herbal yang terbukti bisa menghancurkan batu ginjal adalah kumis kucing. Namun, itu pun sudah dalam bentuk fitofarmaka.

    "Setahu saya sebagai seorang dokter sampai sejauh ini yang terbukti itu kumis kucing, tapi itu pun sudah difitofarmaka artinya sudah dipisahkan lagi. Bukan dari daun kumis kucingnya langsung ditumbuk dan dimimun. Sehingga, sudah lebih selektif komponen yang diambil untuk peluruh batu ginjal," ujar Ari.

    Ari juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh batu ginjal. Sebab, jika tidak ditangani dengan tepat akan menjadi infeksi kronis dan gagal ginjal.

    Menurut Ari, jika mengonsumsi obat herbal untuk mengatasi batu ginjal perlu dikonsultasikan ke dokter.

    Hal senada juga disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir. Menurut dia, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan air rebusan biji alpukat dapat menghancurkan batu ginjal.

    "Itu belum ada bukti dari jurnal, jadi harus ada penelitiannya dan aku belum baca," kata Andi Kamis (5/9/2024).

    Ia mengatakan, tanaman herbal yang sejauh ini terbukti bisa menghancurkan batu ginjal yakni kumis kucing. Namun, jika batu ginjal sudah menyumbat saluran urine harus ada intervensi dari dokter.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim air rebusan biji alpukat bisa menghancurkan batu ginjal adalah hoaks. 

    Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan, tidak ada bukti ilmiah soal klaim tersebut. Sampai saat ini tanaman herbal yang terbukti bisa menghancurkan batu ginjal adalah kumis kucing.

    Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir juga menyebut belum pernah menemukan penelitian soal khasiat air rebusan biji alpukat dapat menghancurkan batu ginjal. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-22492) [KLARIFIKASI] Foto Budi Arie Dibaptis di Sungai Yordan, Bukan Air Banjir

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto di media sosial yang menampilkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sedang dibaptis.

    Narasi yang beredar menyebutkan bahwa Budi Arie dibaptis dengan dengan air banjir.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut memiliki informasi yang keliru. Namun, postingan itu merupakan satire.

    Foto Budi Arie dibaptis dengan air banjir disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (5/9/2024):

    Efek di baptis pake Aer banjir,denger suara adzan aje kejangBukan maen kesaktian netizen Nemu aja Poto bapak ini

    Sementara berikut teks yang disertakan pada foto:

    Tangan orang Facebook sadis sadis. Foto Menteri Kominfo lagi dibaptis tahun 2014 isi komennya: gini nih hasilnya kalau dibaptis pakai air banjir.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang beredar kemungkinan besar memang bersumber dari akun Facebook Budi Arie Setiadi pada 2014.

    Kendati demikian, akun Facebook Budi Arie kini dikunci sehingga profilnya tidak dapat dilihat oleh publik.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek foto tersebut dengan metode reverse image search.

    Hasil pencarian di Bing mengarahkan ke gambar di situs MintPress News.

    Artikel tersebut membahas mengenai Evangelis Jair Bolsonaro dibaptis di Sungai Yordan, Mei 2016.

    Lokasi Budi Arie dibaptis sama persis dengan lokasi dalam foto Bolsonaro, yakni di Sungai Yordan.

    Sungai Yordan dialiri oleh hulu sungai yang bermula di dekat kaki Gunung Hermon, yang sekarang menjadi perbatasan Suriah dan Lebanon.

    Google Street View Sungai Yordan dapat dilihat di sini.

    Adapun konten yang beredar di media sosial merupakan satire. Postingan yang beredar itu menjadi bahan guyonan, meskipun informasi yang keliru perlu diluruskan.

    Berdasarkan tangkapan layar foto, konten tersebut diambil pada Juli 2024, usai kasus peretasan sistem pusat data nasional (PDN).

    Dilansir Kompas.com, ketika ditanyai mengenai kasus peretasan tersebut, Budi Arie Setiadi masih bisa bersyukur dan mengucap "alhamdulillah".

    Konten satire tersebut kemudian disebarkan ulang pada September 2024.

    Kesimpulan

    Foto Budi Arie dibaptis dengan air banjir merupakan satire.

    Foto yang beredar berlokasi di Sungai Yordan. Foto dari Facebook Budi Arie pada 2014 disebarkan ulang pada Juli 2024, usai kasus sistem pusat data nasional (PDN) diretas.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22491) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 27 Juta Mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi dalam sebuah unggahan di media sosial, yang menyebut adanya bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (4/9/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    INFO RESMI DARIBPJS PUSATizin DEPNAKER RI

    -No.002/RI-11/2023izin KOMINFO RI

    -No.017/2023/07-11izin DEPSOS RI

    -No.01-IV/RI-11/2023Selamat Anda Terpilih

    Sebagai salah satu penerimahDana Bantuan BPJSSebesar Rp.27.000.000.

    PIN LOCKED ANDA(BP47J9S)

    UNTUK INFORMASI CARAPENERIMAAN DANABANTUAN BPJS ANDASILAHKAN HUBUNGIADMIN BPJS PUSAT

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Ketenagakerjaan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.

    Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan," kata Oni, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/4/2024).

    Ia mengatakan, seluruh informasi resmi terkait BPJS Ketenagakerjaan dapat diakses melalui situs www.bpjsketenagakerjaan.go.id.

    Dengan demikian, kita sebaiknya waspada dan tidak langsung percaya sejumlah informasi yang menjanjikan bantuan uang. Kita bisa menjadi korban penipuan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 27 juta mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22490) Benar, Kemenkominfo Imbau Saluran TV Ubah Azan Jadi Pemberitahuan Salat Melalui Running Text

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/09/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di WhatsApp dan Facebook ini, ini, ini, ini dan ini, yang menyatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI mengimbau stasiun TV mengganti sementara azan Magrib dengan pemberitahuan melalui running text atau tulisan berjalan.

    Gambar yang beredar di WhatsApp itu memperlihatkan surat dengan kop Direktorat Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Pos dan Informatika, Kemenkominfo, bernomor B-2026/DJJPI/HM.05.08/09/2024 terkait permohonan penyiaran azan Magrib dan misa bersama Paus Fransiskus.

    Dikatakan surat itu mengimbau lembaga penyiaran untuk menyiarkan secara langsung dari awal sampai selesai, misa bersama Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 5 September 2024.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah Kemenkominfo mengimbau lembaga penyiaran termasuk TV untuk mengganti azan dengan informasi running text saat siaran langsung ibadah misa bersama Paus Fransiskus?

    Hasil Cek Fakta



    Dilansir Detik.com, Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kemenkominfo menerbitkan surat bernomor B-2026/DJJPI/HM.05.08/09/2024 yang ditandatangani Wayan Toni Supriyanto.

    Poin-poin dalam surat tersebut sebagai berikut:

    Surat tersebut adalah tindak lanjut dari surat Dirjen Bimas Islam dan Dirjen Bimas Katolik, Kementerian Agama, tanggal 1 September 2024, yang meminta Kementerian Kominfo dan pool TV yang menyiarkan misa, mengatur teknis penyiaran azan Magrib dengan running text.

    Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Prabu Revolusi, mengkonfirmasi bahwa yang disampaikan dalam running text adalah pengumuman tiba waktu menjalankan ibadah salat Magrib, bukannya mengubah kalimat azan, sebagaimana yang diberitakan Tempo.

    "Pemberitahuan waktu (masuk) salat Magrib, bukan kalimat azannya yang diubah," kata Prabu ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.

    Dia juga mengatakan imbauan seperti itu bukan pertama kali diterbitkan. Misa bersama saat itu berlangsung sejak sore hingga malam hari. Selain itu, surat tersebut sifatnya tidak mewajibkan, melainkan mengimbau. 

    Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo Vincentius Adi Prasojo, mengatakan penggantian siaran azan dengan informasi waktu salat tiba dalam running text merupakan bentuk saling menghargai dalam beragama, yang juga dilaporkan Tempo.

    Berita Tempo lainnya, berisi tanggapan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah terkait penggantian sementara azan magrib dengan pemberitahuan melalui running text saat siaran langsung misa bersama Paus Fransiskus.

    MUI menyatakan bahwa penggantian siaran azan di TV dengan pemberitahuan melalui running text tidak melanggar ketentuan syariat. Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan langkah itu menjadi upaya menghormati misa umat Katolik, dan tidak menghapus pengumuman azan di saluran penyiaran publik.

    Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyatakan pihaknya mendukung imbauan Kemenkominfo tersebut sebagai dukungan terhadap umat Katolik dalam menyambut Paus Fransiskus sebagai pimpinan keagamaan mereka.

    Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Anderyan Noor, menyatakan siaran azan di TV merupakan video rekaman, sehingga bisa digantikan dengan pengumuman melalui running text. Sementara azan sesungguhnya di masjid tetap dikumandangkan.

    “Sangat jarang Paus datang ke Indonesia, biarkan saudara-saudara kita menikmati proses ibadah tersebut. Kita kaum muslim sementara bisa menyiapkan pengingat azan melalui media lain seperti HP dan musala/masjid di sekitar tempat tinggal kita," kata dia.

    Paus Fransiskus tiba di Jakarta tanggal 3 September 2024, dan mengikuti sejumlah kegiatan termasuk misa suci bersama di Stadion GBK, Jakarta, hari Kamis, 5 September 2024. Dia berangkat dari Jakarta, melanjutkan kunjungan ke Papua Nugini pada Jumat, 6 September 2024.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Kemenkominfo mengimbau saluran penyiaran, termasuk TV, untuk mengganti sementara siaran azan Magrib dengan pemberitahuan melalui running text saat misa bersama Paus Fransiskus, adalah klaim yang benar.

    Surat itu diterbitkan untuk menghormati misa bersama Paus Fransiskus yang disiarkan secara langsung oleh sejumlah saluran televisi sore sampai malam, pada Kamis, 5 September 2024. Tiba waktu salat Magrib tetap disiarkan melalui running text.

    Rujukan