KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang dinarasikan kepulan asap menjelang meletusnya gunung berapi. Tampak kepulan asap tebal di dekat permukiman.
Video tersebut dibagikan pada Februari 2025, tetapi tidak disertai keterangan lokasi kejadian.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video perlu diperjelas dengan konteks utuh agar tidak menimbulkan misinformasi.
Video yang dinarasikan kepulan asap sebelum gunung berapi meletus dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (11/2/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Assllmuallikum.asap gunung mau meletus
Screenshot Klarifikasi, video ini adalah erupsi Semeru pada 2021, bukan kejadian 2025
(GFD-2025-25615) [KLARIFIKASI] Video Ini adalah Erupsi Semeru 2021, Bukan Kejadian 2025
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencari informasi lebih lanjut dengan menelusuri visual tersebut menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video yang sama telah diunggah akun TikTok @batamnews pada 5 Desember 2021 dengan judul "Detik-detik Kepanikan Warga saat Gunung Semeru Meletus".
Dengan demikian, video itu memperlihatkan peristiwa yang terjadi pada 2021 dan bukan gambar aktual yang baru saja terjadi.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada 4 Desember 2021 pukul 02.46 WIB.
Tercatat 51 orang meninggal, 169 luka-luka dan 22 orang hilang akibat letusan Gunung Semeru pada 2021.
Hasilnya, video yang sama telah diunggah akun TikTok @batamnews pada 5 Desember 2021 dengan judul "Detik-detik Kepanikan Warga saat Gunung Semeru Meletus".
Dengan demikian, video itu memperlihatkan peristiwa yang terjadi pada 2021 dan bukan gambar aktual yang baru saja terjadi.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada 4 Desember 2021 pukul 02.46 WIB.
Tercatat 51 orang meninggal, 169 luka-luka dan 22 orang hilang akibat letusan Gunung Semeru pada 2021.
Kesimpulan
Video yang dinarasikan kepulan asap sebelum gunung berapi perlu diberi konteks tambahan agar tidak menimbulkan misinformasi.
Video tersebut adalah erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada Desember 2021, bukan peristiwa pada Februari 2025.
Video tersebut adalah erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada Desember 2021, bukan peristiwa pada Februari 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/search/posts?q=asap%20gunung%20mau%20meletus&filters=eyJyZWNlbnRfcG9zdHM6MCI6IntcIm5hbWVcIjpcInJlY2VudF9wb3N0c1wiLFwiYXJnc1wiOlwiXCJ9In0%3D
- https://www.tiktok.com/@batamnews/video/7038075914537815322
- https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/04/134333778/gunung-semeru-erupsi-hari-ini-kejadian-yang-sama-pada-4-desember-2021?lgn_method=google&google_btn=onetap
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25614) [HOAKS] Makan Ikan Lele Berbahaya
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial muncul ajakan untuk tidak mengonsumsi ikan lele, yang beredar awal Februari 2025.
Tidak ada alasan yang disertakan, tetapi larangan memakan ikan lele menyebar di media sosial.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar merupakan hoaks.
Larangan mengonsumsi ikan lele disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (10/2/2025):
Jangan makan ikan lele mulai sekarang!! Hati2 bun kemarin tetangga ku kena ini hbis makan ikan lele sekilo, hari ini beli lngsung ku buang takut bgt kejadian kyk tetangga
Ahli Gizi dari FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengatakan, ikan lele tidak berbahaya dan baik untuk dikonsumsi.
"Ikan lele baik karena albuminnya cukup tinggi. Sayangnya kita belum kreatif dalam mengolah ikan lele," kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Albumin memiliki manfaat untuk membantu pembentukan jaringan sel baru dan mempercepat pemulihan jaringan sel dalam tubuh.
Toto menyayangkan pengolahan ikan lele yang dinilai masih kurang. Padahal, kandungan nutrisi ikan lele tergolong stabil meski telah diolah.
"Komposisi ikan lele dan ikan lainnya, memiliki komposisi nutrisi yang lebih stabil usai diolah," ujarnya.
"Per 100 gram ikan lele, ada kandungan protein sekitar 15 gram, lemak tak jenuh sekitar 12 gram, dan lemak garda sekitar 5 gram. Lalu, mengandung banyak vitamin dan mineral," imbuhnya.
Dilansir Healthline, ikan lele mengandung vitamin B12, omega-3, omega-6, dan rendah kalori dan natrium.
Pengguna Facebook turut menyebarkan tautan yang diklaim memuat penjelasan mengapa ikan lele berbahaya.
Namun, tautan itu justru mengarah ke e-commerce. Ada indikasi bahwa unggahan ini merupakan bentuk clickbait untuk mengeklik tautan ke e-commerce itu.
Tidak ada alasan yang disertakan, tetapi larangan memakan ikan lele menyebar di media sosial.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar merupakan hoaks.
Larangan mengonsumsi ikan lele disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (10/2/2025):
Jangan makan ikan lele mulai sekarang!! Hati2 bun kemarin tetangga ku kena ini hbis makan ikan lele sekilo, hari ini beli lngsung ku buang takut bgt kejadian kyk tetangga
Ahli Gizi dari FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengatakan, ikan lele tidak berbahaya dan baik untuk dikonsumsi.
"Ikan lele baik karena albuminnya cukup tinggi. Sayangnya kita belum kreatif dalam mengolah ikan lele," kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Albumin memiliki manfaat untuk membantu pembentukan jaringan sel baru dan mempercepat pemulihan jaringan sel dalam tubuh.
Toto menyayangkan pengolahan ikan lele yang dinilai masih kurang. Padahal, kandungan nutrisi ikan lele tergolong stabil meski telah diolah.
"Komposisi ikan lele dan ikan lainnya, memiliki komposisi nutrisi yang lebih stabil usai diolah," ujarnya.
"Per 100 gram ikan lele, ada kandungan protein sekitar 15 gram, lemak tak jenuh sekitar 12 gram, dan lemak garda sekitar 5 gram. Lalu, mengandung banyak vitamin dan mineral," imbuhnya.
Dilansir Healthline, ikan lele mengandung vitamin B12, omega-3, omega-6, dan rendah kalori dan natrium.
Pengguna Facebook turut menyebarkan tautan yang diklaim memuat penjelasan mengapa ikan lele berbahaya.
Namun, tautan itu justru mengarah ke e-commerce. Ada indikasi bahwa unggahan ini merupakan bentuk clickbait untuk mengeklik tautan ke e-commerce itu.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Larangan mengonsumsi ikan lele merupakan hoaks.
Ahli gizi memastikan ikan lele aman untuk dikonsumsi, selama tidak tercemar. Ikan lele memiliki kandungan protein, lemak tak jenuh, dan vitamin B12 yang baik bagi tubuh.
Tautan dan narasi yang disebarkan merupakan upaya untuk mempromosikan produk di e-commerce dengan kata-kata bombastis.
Ahli gizi memastikan ikan lele aman untuk dikonsumsi, selama tidak tercemar. Ikan lele memiliki kandungan protein, lemak tak jenuh, dan vitamin B12 yang baik bagi tubuh.
Tautan dan narasi yang disebarkan merupakan upaya untuk mempromosikan produk di e-commerce dengan kata-kata bombastis.
Rujukan
- https://www.facebook.com/AbangL123/posts/pfbid02kD7jHsC7Qmn8Mu6gqwaJbebdkfz1VYC1TWhRNPugvjLSzzMJ4R1dH9gjqGJtoRQkl
- https://www.facebook.com/groups/592494345752900/posts/1164019348600394/
- https://www.facebook.com/groups/desain.rumah.impian.ord/posts/1685547908985724/
- https://www.facebook.com/groups/1025823378782940/posts/1434294454602495/
- https://www.healthline.com/nutrition/is-catfish-healthy#benefits
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25613) [HOAKS] Ikan Pari Bahaya Dikonsumsi
Sumber:Tanggal publish: 12/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Ikan pari diklaim berbahaya jika dimasak dan dikonsumsi oleh manusia. Klaim ini muncul dalam narasi unggahan media sosial pada Februari 2025.
Tidak ada alasan yang dipaparkan, tetapi larangan mengonsumsi ikan pari beredar luas di media sosial.
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang mengeklaim ikan pari berbahaya untuk dikonsumsi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (11/2/2025):
Mulai dari sekarang jangan masak ikan pariii!Jika sudah terlanjur, langsung buang
Bah4ya makan ikan parii!! jangan sampe kalian mnyesal terlambat tauu!!! Nyesel banget baru tau bun habis beli ikan parii sekilo langsung ku buang cek di bawah ini alesannya bun janji jangan kagettttt bun
Selama tidak tercemar, ikan pari dapat dikonsumsi oleh manusia.
Ekor ikan pari memang beracun, sehingga bagian itu tidak disarankan untuk dikonsumsi.
Namun, bagian ikan pari lainnya dapat dimakan.
Ahli Gizi dari FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo menjelaskan, ikan pari merupakan sumber protein yang baik.
"Sebanyak 100 gram ikan pari asap itu proteinnya antara 20-30 gram. Tinggi sekali. Dan dia punya lemak tak jenuh, omega-6, omega-3, dan omega-9," kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Ikan pari, menurut Toto, dapat menjadi alternatif protein karena daya simpannya cukup lama ketika sudah diasap.
Selain protein, ikan pari asap memiliki kalori yang cukup besar, yakni 160 kalori.
Sebagai hewan laut, ikan pari juga memiliki yodium dan kaya akan vitamin.
Dilansir Anuvaad Solution, ikan pari mengandung vitamin A dan B9 yang tinggi. Ada pula kandungan asam folat dan selenium tinggi, serta menjadi sumber energi yang baik.
Pengguna Facebook yang menyebarkan larangan makan ikan pari, turut menyebarkan sejumlah tautan.
Namun tautan itu justru mengarah ke produk-produk yang ada di suatu e-commerce.
Tautan dan narasi yang disebarkan merupakan upaya untuk mempromosikan produk di e-commerce dengan kata-kata bombastis.
Tidak ada alasan yang dipaparkan, tetapi larangan mengonsumsi ikan pari beredar luas di media sosial.
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang mengeklaim ikan pari berbahaya untuk dikonsumsi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (11/2/2025):
Mulai dari sekarang jangan masak ikan pariii!Jika sudah terlanjur, langsung buang
Bah4ya makan ikan parii!! jangan sampe kalian mnyesal terlambat tauu!!! Nyesel banget baru tau bun habis beli ikan parii sekilo langsung ku buang cek di bawah ini alesannya bun janji jangan kagettttt bun
Selama tidak tercemar, ikan pari dapat dikonsumsi oleh manusia.
Ekor ikan pari memang beracun, sehingga bagian itu tidak disarankan untuk dikonsumsi.
Namun, bagian ikan pari lainnya dapat dimakan.
Ahli Gizi dari FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo menjelaskan, ikan pari merupakan sumber protein yang baik.
"Sebanyak 100 gram ikan pari asap itu proteinnya antara 20-30 gram. Tinggi sekali. Dan dia punya lemak tak jenuh, omega-6, omega-3, dan omega-9," kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Ikan pari, menurut Toto, dapat menjadi alternatif protein karena daya simpannya cukup lama ketika sudah diasap.
Selain protein, ikan pari asap memiliki kalori yang cukup besar, yakni 160 kalori.
Sebagai hewan laut, ikan pari juga memiliki yodium dan kaya akan vitamin.
Dilansir Anuvaad Solution, ikan pari mengandung vitamin A dan B9 yang tinggi. Ada pula kandungan asam folat dan selenium tinggi, serta menjadi sumber energi yang baik.
Pengguna Facebook yang menyebarkan larangan makan ikan pari, turut menyebarkan sejumlah tautan.
Namun tautan itu justru mengarah ke produk-produk yang ada di suatu e-commerce.
Tautan dan narasi yang disebarkan merupakan upaya untuk mempromosikan produk di e-commerce dengan kata-kata bombastis.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim ikan pari berbahaya untuk dikonsumsi merupakan hoaks.
Ekor ikan pari beracun dan berbahaya dikonsumsi, tetapi bagian lainnya dapat diolah dan menjadi sumber protein yang baik.
Narasi yang beredar merupakan upaya memancing pengguna media sosial, untuk mengeklik tautan yang mengarah ke produk e-commerce.
Ekor ikan pari beracun dan berbahaya dikonsumsi, tetapi bagian lainnya dapat diolah dan menjadi sumber protein yang baik.
Narasi yang beredar merupakan upaya memancing pengguna media sosial, untuk mengeklik tautan yang mengarah ke produk e-commerce.
Rujukan
- https://www.facebook.com/AbangL123/posts/pfbid02twJjThfi5mmnVf1cxGdHZH5XqdAVVfBVmMNDPFuB7seGPPTx5K5J8kVpJudpmcTdl
- https://www.facebook.com/groups/1158746718372355/posts/1721577442089277/
- https://www.facebook.com/groups/297395602368956/posts/969966165111893/
- https://www.facebook.com/groups/1025823378782940/posts/1434376224594318/
- https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/03/190100023/apakah-ikan-pari-berbahaya-bagi-manusia-
- https://www.anuvaad.org.in/nutrition-fact/stingray-dasyatis-pastinaca/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25612) [HOAKS] Penculik Anak Ditangkap di Desa Sukaraja, Sumatera Selatan
Sumber:Tanggal publish: 12/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang diklaim memperlihatkan penangkapan pelaku penculikan anak di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan beredar di media sosial.
Unggahan video itu beredar pada Februari 2025. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video dengan narasi penangkapan penculik anak di Desa Sukaraja, Kabupaten Muratara, Sumsel dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sejumlah orang sedang mengerumuni mobil berwarna putih yang rusak.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
Diduga pelaku penculikan anak tertangkap di Sukaraja
Unggahan video itu beredar pada Februari 2025. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video dengan narasi penangkapan penculik anak di Desa Sukaraja, Kabupaten Muratara, Sumsel dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sejumlah orang sedang mengerumuni mobil berwarna putih yang rusak.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
Diduga pelaku penculikan anak tertangkap di Sukaraja
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video yang beredar mirip dengan unggahan di kanal YouTube Tribunnews ini dan tangkapan layar di laman Tribun Sumsel ini.
Dalam pemberitaan dijelaskan, peristiwa itu terjadi pada 6 Februari 2023.
Saat itu, sebuah mobil berwarna putih dirusak oleh warga Desa Sukaraja karena dianggap mengangkut gerombolan penculik anak.
Selain merusak mobil, warga juga menghakimi lima orang yang ada di dalam mobil, serta menjarah barang mereka.
Warga tersulut emosi setelah menerima kabar sejumlah orang di mobil itu mencoba menculik anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
Setelah nyaris babak belur dihakimi warga, lima orang yang ada di dalam mobil diamankan ke Mapolres Muratara.
Namun, setelah diperiksa mereka tidak terbukti melakukan penculikan. Lima orang tersebut merupakan penjual jaket asal Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dikutip dari Tribun Jabar, salah satu pria yang ada di dalam mobil, Dadang Wahyudin (49) menyebutkan, setelah tidak terbukti melakukan penculikan, ia dan rekannya diminta menandatangani surat perjanjian damai.
Dalam perjanjian itu, Dadang dan rekannya mendapat ganti rugi Rp 30 juta. Dadang terpaksa menandatangani perjanjian damai karena warga mengancam membakar Mapolres Muratara.
Dadang sendiri telah berjualan jaket selama 16 tahun. Dia berkeliling ke sejumlah wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Bali, dan sejumlah wilayah di Jawa.
Konten hoaks mengenai penculikan anak memang membahayakan karena menimbulkan kecurigaan di masyarakat. Waspada, jangan sampai terjerat provokasi dengan isu penculikan.
Dalam pemberitaan dijelaskan, peristiwa itu terjadi pada 6 Februari 2023.
Saat itu, sebuah mobil berwarna putih dirusak oleh warga Desa Sukaraja karena dianggap mengangkut gerombolan penculik anak.
Selain merusak mobil, warga juga menghakimi lima orang yang ada di dalam mobil, serta menjarah barang mereka.
Warga tersulut emosi setelah menerima kabar sejumlah orang di mobil itu mencoba menculik anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
Setelah nyaris babak belur dihakimi warga, lima orang yang ada di dalam mobil diamankan ke Mapolres Muratara.
Namun, setelah diperiksa mereka tidak terbukti melakukan penculikan. Lima orang tersebut merupakan penjual jaket asal Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dikutip dari Tribun Jabar, salah satu pria yang ada di dalam mobil, Dadang Wahyudin (49) menyebutkan, setelah tidak terbukti melakukan penculikan, ia dan rekannya diminta menandatangani surat perjanjian damai.
Dalam perjanjian itu, Dadang dan rekannya mendapat ganti rugi Rp 30 juta. Dadang terpaksa menandatangani perjanjian damai karena warga mengancam membakar Mapolres Muratara.
Dadang sendiri telah berjualan jaket selama 16 tahun. Dia berkeliling ke sejumlah wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Bali, dan sejumlah wilayah di Jawa.
Konten hoaks mengenai penculikan anak memang membahayakan karena menimbulkan kecurigaan di masyarakat. Waspada, jangan sampai terjerat provokasi dengan isu penculikan.
Kesimpulan
Video penangkapan pelaku penculik anak di Desa Sukaraja, Kabupaten Muratara, Sumsel tidak benar atau hoaks. Video itu telah beredar sejak 2023.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, orang yang diamuk oleh warga ternyata bukan penculik, namun pedagang jaket asal Garut, Jawa Barat.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, orang yang diamuk oleh warga ternyata bukan penculik, namun pedagang jaket asal Garut, Jawa Barat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1609846456122414
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122207192150234309&id=61557029273770&rdid=t8PWLDrQPvvzrixr
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1993424617799499&id=100013959405095&rdid=2BOSTBbOY31BpBsF
- https://www.youtube.com/watch?v=Vskha20awY8&ab_channel=Tribunnews
- https://sumsel.tribunnews.com/2023/02/06/lima-pria-diamuk-warga-di-muratara-mobil-dirusak-dan-dijarah-diduga-disulut-kabar-penculikan
- https://jabar.tribunnews.com/2023/02/11/warga-garut-korban-hoaks-penculikan-terpaksa-damai-agar-polres-muratara-tak-dibakar-dadanggak-rela
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 285/6049