Beredar di Facebook, sebuah video protes warga pendukung pasangan calon nomor urut 2 Zul Uhel soal surat suara tercoblos di sebuah Tempat Pemungutan Suara di Sumbawa. Dalam video tersebut, seorang laki-laki berkaos dan bertopi bertuliskan Zul Uhel mengatakan bahwa di TPS 6 Desa Juran Alas, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB terindikasi kartu suara sudah dicoblos duluan.
Laki-laki lain berbaju merah menyebutkan jumlah surat suara yang sudah dicoblos sebanyak 60 untuk Cagub No.3, 1 surat suara untuk Cagub No.1 dan 1 batal. Kemudian surat suara untuk calon bupati nomor urut 2 sebanyak 59 yang sudah dicoblos duluan.
Benarkah surat suara di Desa Juran Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah tercoblos?
(GFD-2024-24325) Benar, Klaim Video Surat Suara di Desa Juranalas, Sumbawa Sudah Tercoblos
Sumber: facebook.comTanggal publish: 28/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan mesin pencarian Google. Dilansir situs Suara NTB bahwa surat suara Paslon Gubernur-Wakil Gubernur NTB telah tercoblos 60 surat suara untuk Paslon No. 3 (Iqbal-Dinda), dan 2 surat suara untuk Paslon Cagub Nomor 1 (Rohmi Firin) termasuk satu surat suara batal. Sedangkan di TPS yang sama untuk Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, tercatat 59 surat suara tercoblos untuk Paslon No. 2 (Jarot-Ansori).
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Sumbawa, Jusriadi membenarkan adanya surat suara tercoblos di Desa Juran Alas tersebut dan saat ini masih dalam proses tindak lanjut.
“Sudah kami konfirmasi ke Panwascam Alas, memang benar ada kejadian itu,” ujarnya.
Surat suara yang sudah tercoblos tersebut sudah diamankan petugas di lokasi. Meski demikian proses pemilihan (pencoblosan) di TPS 06 Juranalas tetap berlangsung aman dan lancar.
“Kami masih menunggu laporan hasil pengawasan secara lengkap dari Panwascam Alas, sehingga diketahui kronologisnya. Dari laporan ini akan dikaji dan dilanjutkan dengan mekanisme penanganan,” ujarnya.
Dikutip dari Kompas.com, bahwa Ridha Husain, tim dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati, Dewi Noviany dan Talifuddin (Novi Talif), serta Paslon Pilgub Nomor 2 Zulkieflimansyah dan Suhaili (Zul Uhel). Ridha saat dikonfirmasi mengakui usai mendapatkan informasi tentang peristiwa tersebut langsung bergegas ke TPS 06 Juran Alas.
“Semua barang bukti sudah diamankan petugas polisi dan TNI yang kebetulan bertugas di TPS tersebut,” ungkap Ridha.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Sumbawa, Jusriadi membenarkan adanya surat suara tercoblos di Desa Juran Alas tersebut dan saat ini masih dalam proses tindak lanjut.
“Sudah kami konfirmasi ke Panwascam Alas, memang benar ada kejadian itu,” ujarnya.
Surat suara yang sudah tercoblos tersebut sudah diamankan petugas di lokasi. Meski demikian proses pemilihan (pencoblosan) di TPS 06 Juranalas tetap berlangsung aman dan lancar.
“Kami masih menunggu laporan hasil pengawasan secara lengkap dari Panwascam Alas, sehingga diketahui kronologisnya. Dari laporan ini akan dikaji dan dilanjutkan dengan mekanisme penanganan,” ujarnya.
Dikutip dari Kompas.com, bahwa Ridha Husain, tim dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati, Dewi Noviany dan Talifuddin (Novi Talif), serta Paslon Pilgub Nomor 2 Zulkieflimansyah dan Suhaili (Zul Uhel). Ridha saat dikonfirmasi mengakui usai mendapatkan informasi tentang peristiwa tersebut langsung bergegas ke TPS 06 Juran Alas.
“Semua barang bukti sudah diamankan petugas polisi dan TNI yang kebetulan bertugas di TPS tersebut,” ungkap Ridha.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video surat suara di Desa Juranalas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah tercoblos benar.
Rujukan
(GFD-2024-24324) Belum Ada Bukti, Kepala Lingkungan Bagi-bagi Amplop Serangan Fajar untuk Calon Nomor Urut 1 di Pilgub Sumut
Sumber: FacebookTanggal publish: 28/11/2024
Berita
Sebuah video dugaan bagi-bagi amplop yang diklaim dilakukan oleh Kepala Lingkungan di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan untuk memenangkan salah satu paslon Pilgub Sumut. Dalam video yang diunggah di Facebook [arsip] dan Instagram itu terlihat sejumlah orang mengantri untuk menerima uang.
Hasil Cek Fakta
Video identik yang ditayangkan Suara Rakyat Medan tersebut, seseorang menunjukkan stiker dua pasangan calon yang tertempel di amplop putih. Hasil verifikasi Tempo terhadap stiker tersebut, pada gambar sebelah kiri adalah pasangan nomor urut 1 calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution-Sury mengenakan baju berwarna biru-putih.
Baju warna biru tersebut pernah mereka pakai saat debat publik ketiga calon Gubernur Sumatera Utara yang disiarkan di Narasi Newsroom pada 13 November 2024. Menantu mantan Presiden RI Joko Widodo itu, didukung oleh tujuh partai yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, Demokrat, PKB, dan PKS.
Kemudian gambar sebelah kanan adalah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas-Zakiyuddin Harahap, yang juga nomor urut 1. Mereka didukung oleh Partai NasDem, Partai Gerindra, PAN, PKB, Partai Perindo, PSI, Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Tim Cek Fakta Tempo kemudian menghubungi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Fachril Syahputra.
Dia mengatakan sudah pergi ke lokasi dugaan pembagian uang di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan pada Selasa, 26 November 2024, namun kondisi rumah terkunci dan tidak ada aktivitas, seperti yang ditampilkan di dalam video.
Beranda
Cek Fakta
Belum Ada Bukti, Kepala Lingkungan Bagi-bagi Amplop Serangan Fajar untuk Calon Nomor Urut 1 di Pilgub Sumut
Kamis, 28 November 2024 13:11 WIB
Bagikan image social image social image social image social
Belum Ada Bukti, Kepala Lingkungan Bagi-bagi Amplop Serangan Fajar untuk Calon Nomor Urut 1 di Pilgub Sumut
Sebuah video dugaan bagi-bagi amplop yang diklaim dilakukan oleh Kepala Lingkungan di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan untuk memenangkan salah satu paslon Pilgub Sumut. Dalam video yang diunggah di Facebook [arsip] dan Instagram itu terlihat sejumlah orang mengantri untuk menerima uang.
Kemudian terdengar suara pria yang menyebut nama Bobby untuk dicoblos. Tidak itu saja, salah satu warga juga menunjukkan sebuah kartu berwarna biru muda dengan gambar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, yaitu Bobby Nasution-Surya, dan calon Wali Kota Medan, Rico Waas.
Pengunggah konten juga menuliskan narasi sebagai berikut: Diduga seorang kepling sedang melakukan serangan fajar di wilayah labuhan di belakang pajak pagi (pekong) kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan. Selasa (26/11/2024) malam.
Sejak diunggak pada 26 November 2024, video ini sudah ditonton 4 ribuan kali, 22 komentar, disukai 119 kali dan dibagikan ulang 23 kali. Namun, benarkah kepala lingkungan membagikan uang serangan fajar untuk memenangkan calon tertentu di Pilgub Sumatera Utara?
PEMERIKSAAN FAKTA
Video identik yang ditayangkan Suara Rakyat Medan tersebut, seseorang menunjukkan stiker dua pasangan calon yang tertempel di amplop putih. Hasil verifikasi Tempo terhadap stiker tersebut, pada gambar sebelah kiri adalah pasangan nomor urut 1 calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution-Sury mengenakan baju berwarna biru-putih.
Baju warna biru tersebut pernah mereka pakai saat debat publik ketiga calon Gubernur Sumatera Utara yang disiarkan di Narasi Newsroom pada 13 November 2024. Menantu mantan Presiden RI Joko Widodo itu, didukung oleh tujuh partai yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, Demokrat, PKB, dan PKS.
Kemudian gambar sebelah kanan adalah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas-Zakiyuddin Harahap, yang juga nomor urut 1. Mereka didukung oleh Partai NasDem, Partai Gerindra, PAN, PKB, Partai Perindo, PSI, Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Tim Cek Fakta Tempo kemudian menghubungi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Fachril Syahputra.
Dia mengatakan sudah pergi ke lokasi dugaan pembagian uang di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan pada Selasa, 26 November 2024, namun kondisi rumah terkunci dan tidak ada aktivitas, seperti yang ditampilkan di dalam video.
"Kita sudah menelusuri ke lokasi yang dimaksud, tetapi kondisi rumah terkunci dan nomor kontak tidak dapat dihubungi. Kita juga sudah bertanya kepada warga sekitar, tetapi warga tidak ada yang mengenal," Fachril Syahputra kepada Tempo saat dihubungi, Rabu 27 November 2024.
Karena itu, kata Fachril, tidak dapat menyebutkan bahwa itu dilakukan oleh seorang Kepala Lingkungan (Kepling) di Kelurahan Pekan Labuhan.
Hingga artikel ini diturunkan, belum ada bukti bahwa isi video tersebut adalah kepala lingkungan memberikan uang serangan fajar untuk memenangkan calon tertentu di Sumatera Utara, baik Gubernur maupun Wali Kota.
Baju warna biru tersebut pernah mereka pakai saat debat publik ketiga calon Gubernur Sumatera Utara yang disiarkan di Narasi Newsroom pada 13 November 2024. Menantu mantan Presiden RI Joko Widodo itu, didukung oleh tujuh partai yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, Demokrat, PKB, dan PKS.
Kemudian gambar sebelah kanan adalah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas-Zakiyuddin Harahap, yang juga nomor urut 1. Mereka didukung oleh Partai NasDem, Partai Gerindra, PAN, PKB, Partai Perindo, PSI, Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Tim Cek Fakta Tempo kemudian menghubungi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Fachril Syahputra.
Dia mengatakan sudah pergi ke lokasi dugaan pembagian uang di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan pada Selasa, 26 November 2024, namun kondisi rumah terkunci dan tidak ada aktivitas, seperti yang ditampilkan di dalam video.
Beranda
Cek Fakta
Belum Ada Bukti, Kepala Lingkungan Bagi-bagi Amplop Serangan Fajar untuk Calon Nomor Urut 1 di Pilgub Sumut
Kamis, 28 November 2024 13:11 WIB
Bagikan image social image social image social image social
Belum Ada Bukti, Kepala Lingkungan Bagi-bagi Amplop Serangan Fajar untuk Calon Nomor Urut 1 di Pilgub Sumut
Sebuah video dugaan bagi-bagi amplop yang diklaim dilakukan oleh Kepala Lingkungan di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan untuk memenangkan salah satu paslon Pilgub Sumut. Dalam video yang diunggah di Facebook [arsip] dan Instagram itu terlihat sejumlah orang mengantri untuk menerima uang.
Kemudian terdengar suara pria yang menyebut nama Bobby untuk dicoblos. Tidak itu saja, salah satu warga juga menunjukkan sebuah kartu berwarna biru muda dengan gambar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, yaitu Bobby Nasution-Surya, dan calon Wali Kota Medan, Rico Waas.
Pengunggah konten juga menuliskan narasi sebagai berikut: Diduga seorang kepling sedang melakukan serangan fajar di wilayah labuhan di belakang pajak pagi (pekong) kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan. Selasa (26/11/2024) malam.
Sejak diunggak pada 26 November 2024, video ini sudah ditonton 4 ribuan kali, 22 komentar, disukai 119 kali dan dibagikan ulang 23 kali. Namun, benarkah kepala lingkungan membagikan uang serangan fajar untuk memenangkan calon tertentu di Pilgub Sumatera Utara?
PEMERIKSAAN FAKTA
Video identik yang ditayangkan Suara Rakyat Medan tersebut, seseorang menunjukkan stiker dua pasangan calon yang tertempel di amplop putih. Hasil verifikasi Tempo terhadap stiker tersebut, pada gambar sebelah kiri adalah pasangan nomor urut 1 calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution-Sury mengenakan baju berwarna biru-putih.
Baju warna biru tersebut pernah mereka pakai saat debat publik ketiga calon Gubernur Sumatera Utara yang disiarkan di Narasi Newsroom pada 13 November 2024. Menantu mantan Presiden RI Joko Widodo itu, didukung oleh tujuh partai yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, Demokrat, PKB, dan PKS.
Kemudian gambar sebelah kanan adalah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas-Zakiyuddin Harahap, yang juga nomor urut 1. Mereka didukung oleh Partai NasDem, Partai Gerindra, PAN, PKB, Partai Perindo, PSI, Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Tim Cek Fakta Tempo kemudian menghubungi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Fachril Syahputra.
Dia mengatakan sudah pergi ke lokasi dugaan pembagian uang di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan pada Selasa, 26 November 2024, namun kondisi rumah terkunci dan tidak ada aktivitas, seperti yang ditampilkan di dalam video.
"Kita sudah menelusuri ke lokasi yang dimaksud, tetapi kondisi rumah terkunci dan nomor kontak tidak dapat dihubungi. Kita juga sudah bertanya kepada warga sekitar, tetapi warga tidak ada yang mengenal," Fachril Syahputra kepada Tempo saat dihubungi, Rabu 27 November 2024.
Karena itu, kata Fachril, tidak dapat menyebutkan bahwa itu dilakukan oleh seorang Kepala Lingkungan (Kepling) di Kelurahan Pekan Labuhan.
Hingga artikel ini diturunkan, belum ada bukti bahwa isi video tersebut adalah kepala lingkungan memberikan uang serangan fajar untuk memenangkan calon tertentu di Sumatera Utara, baik Gubernur maupun Wali Kota.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim kepala lingkungan membagikan uang serangan fajar untuk memenangkan calon tertentu di Sumatera Utara, belum ada bukti.
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Fachril Syahputra, mengatakan sudah menelusuri lokasinya di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan, tetapi kondisi rumah terkunci dan warga juga tidak ada mengenal pria yang diduga membagikan uang tersebut.
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan, Fachril Syahputra, mengatakan sudah menelusuri lokasinya di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan, tetapi kondisi rumah terkunci dan warga juga tidak ada mengenal pria yang diduga membagikan uang tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-24323) Benerkah Pemerintah Luncurkan Program Penyembuhan Diabetes Baru?
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
tirto.id - Informasi miring terkait isu kesehatan umumnya muncul dalam beragam bentuk, mulai dari cara pengobatan penyakit yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya, klaim langkah pengobatan yang berlebihan, hingga narasi-narasi yang menyeret pemerintah.
Akun Facebook bernama “Kesehatan dan kecantikan di Indonesia” (arsip) salah satunya, baru-baru ini membagikan video 20 menit yang berisi klaim bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengembangkan pendekatan baru dalam pengobatan penyakit diabetes, bekerja sama dengan dr. Aris Wibudi.
Video menampilkan seorang pewara berita, Rosianna Silalahi, disertai logo Kompas TV. Rosi dalam cuplikan itu mengatakan, pada bulan Desember 2024 mendatang, pemerintah akan meluncurkan program baru yang mengubah cara pengobatan diabetes. Lewat program ini, masyarakat dikatakan bakal memiliki akses ke metode unik yang akan membantu “mengalahkan diabetes untuk selamanya”.
Metode yang dimaksud yakni sebuah metode berbasis air garam. Upaya ini disebut telah membantu menyembuhkan 377 ribu pasien diabetes. Lebih jauh menurut narasi video, metode ini juga bisa menyembuhkan diabetes dalam waktu 24 jam dan tidak memerlukan obat mahal atau operasi.
“Para ilmuwan Indonesia telah melakukan lebih dari 1.000 penelitian ilmiah dan menemukan keseimpulan penting, penyebab utama diabetes bukan makanan manis, minuman bersoda, atau gaya hidup. Penyebab utama penyakit ini adalah kekurangan vitamin B12 pada pankreas, yang menghalangi penyerapan sel-sel insulin oleh tubuh,” ujar Rosi pada detik ke-45, dengan gerak bibir yang tidak selaras dengan audio, menandakan keterlibatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Selama Selasa (19/11/2024) sampai Kamis (28/11/2024), unggahan ini sudah dilihat 259 kali, dan memperoleh ribuan reaksi berupa 1.200 tanda suka dan 121 komentar. Akun Facebook yang sama juga diketahui membagikan resep menghilangkan diabetes dalam 24 jam menggunakan soda kue.
Lantas, benarkah narasi tersebut?
Akun Facebook bernama “Kesehatan dan kecantikan di Indonesia” (arsip) salah satunya, baru-baru ini membagikan video 20 menit yang berisi klaim bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengembangkan pendekatan baru dalam pengobatan penyakit diabetes, bekerja sama dengan dr. Aris Wibudi.
Video menampilkan seorang pewara berita, Rosianna Silalahi, disertai logo Kompas TV. Rosi dalam cuplikan itu mengatakan, pada bulan Desember 2024 mendatang, pemerintah akan meluncurkan program baru yang mengubah cara pengobatan diabetes. Lewat program ini, masyarakat dikatakan bakal memiliki akses ke metode unik yang akan membantu “mengalahkan diabetes untuk selamanya”.
Metode yang dimaksud yakni sebuah metode berbasis air garam. Upaya ini disebut telah membantu menyembuhkan 377 ribu pasien diabetes. Lebih jauh menurut narasi video, metode ini juga bisa menyembuhkan diabetes dalam waktu 24 jam dan tidak memerlukan obat mahal atau operasi.
“Para ilmuwan Indonesia telah melakukan lebih dari 1.000 penelitian ilmiah dan menemukan keseimpulan penting, penyebab utama diabetes bukan makanan manis, minuman bersoda, atau gaya hidup. Penyebab utama penyakit ini adalah kekurangan vitamin B12 pada pankreas, yang menghalangi penyerapan sel-sel insulin oleh tubuh,” ujar Rosi pada detik ke-45, dengan gerak bibir yang tidak selaras dengan audio, menandakan keterlibatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Selama Selasa (19/11/2024) sampai Kamis (28/11/2024), unggahan ini sudah dilihat 259 kali, dan memperoleh ribuan reaksi berupa 1.200 tanda suka dan 121 komentar. Akun Facebook yang sama juga diketahui membagikan resep menghilangkan diabetes dalam 24 jam menggunakan soda kue.
Lantas, benarkah narasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto pertama-tama menelusuri kata kunci “pemerintah luncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam” lewat pencarian Google. Hasilnya, kami tak menemukan sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan hal tersebut.
Selanjutnya Tirto berusaha mencari asal usul rekaman Rosi dengan memanfaatkan penelusuran gambar Yandex, Google Image, dan Tin Eye. Setelah memasukkan tangkapan layar foto Rosi, kami tak menjumpai klip yang sama persis, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Tirto juga tidak menemukan rekaman rekaman Rosi yang membicarakan soal diabetes saat melakukan pencarian Google. Dengan kata kunci “Rosiana Silalahi*diabetes”, kami justru diarahkan ke rekaman wawancara ekslusif Rosi bersama Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Kompas TV pada 8 Juli 2022 dan berisi obrolan soal kontroversi Dokter Terawan, termasuk metode cuci otak dan terobosan Vaksin Nusantara.
Dengan adanya tanda-tanda video menggunakan Ai, Tirto akhirnya mencoba mengecek unggahan ini menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation. Hasilnya menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen.
Dokter Aris Wibudi, yang namanya juga dicatut dalam unggahan, memang beberapa kali berbicara terkait diabetes. Namun begitu, Tirto tak menjumpai adanya artikel atau rekaman dirinya menyampaikan informasi terkait pengembangan metode penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Kemudian, apakah kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan diabetes? Sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Endocrinology tahun 2023, menemukan bahwa kekurangan vitamin B12 tidak secara langsung menyebabkan diabetes, tetapi dapat memicu gangguan metabolisme seperti intoleransi glukosa dan gejala pradiabetes. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kekurangan B12 memengaruhi metabolisme glukosa, insulin, dan produksi energi di hati, yang dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik, termasuk diabetes. Asupan B12 yang cukup penting untuk menjaga kesehatan metabolisme.
Penelitian yang sama menyebut, memang kekurangan vitamin B12 umum terjadi pada individu dengan diabetes mellitus.
Namun, penelitian tersebut tidak menyebut klaim yang sama dengan yang disebut di video, yakni bahwa kekurangan vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Bukti lain menemukan, kekurangan vitamin B12 dapat terjadi pada individu dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat metformin. Namun, sebuah penelitian tahun 2020 juga menegaskan bahwa penelitan lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan dan menjelaskan peran vitamin B12 dengan penyakit diabetes.
Lebih lanjut soal diabetes, beberapa pernyataan dalam video yang beredar juga diketahui berpotensi menyesatkan, seperti penyebab utama diabetes yang dikatakan tidak berhubungan dengan makanan manis atau gaya hidup.
Meski gula tidak berperan sebagai faktor risiko lahirnya penyakit diabetes tipe-1, mengutip laman Kemenkes, untuk diabetes tipe-2 yang lebih kompleks, konsumsi gula berlebihan bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan berat badan yang akhirnya bisa membuat seseorang terkena penyakit yang dikenal juga sebagai kencing manis itu.
Informasi dalam situs tersebut juga menggarisbawahi bahwa konsumsi gula berlebihan bukanlah penyebab langsung munculnya penyakit diabetes mellitus, tapi hal ini bukan berarti tidak ada hubungannya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, menyatakan konsumsi makanan maupun minuman manis dalam jumlah banyak akan menyebabkan penumpukan gula yang melebihi kebutuhan tubuh untuk memproduksi hormon insulin. Akibatnya, ketika diperiksa, kadar gula dalam darah tinggi melebihi normal dan terindikasi mengalami penyakit diabetes tipe 2.
"Konsumsi gula yang terus menerus akan menyebabkan resistensi insulin, ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Sehingga, kemungkinan akan terkena risiko mengalami diabetes apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik,” ujar Eva, menukil laman Kemenkes.
Diabetes mellitus sendiri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah secara terus-menerus. Ada beberapa jenis diabetes, di mana dua yang paling umum disebut diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah penyakit seumur hidup. Biasanya, diabetes tipe 2 juga berlangsung seumur hidup. Namun, penderita diabetes tipe 2 terkadang bisa mengembalikan kadar gula darahnya ke normal hanya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menurunkan berat badan.
Selanjutnya Tirto berusaha mencari asal usul rekaman Rosi dengan memanfaatkan penelusuran gambar Yandex, Google Image, dan Tin Eye. Setelah memasukkan tangkapan layar foto Rosi, kami tak menjumpai klip yang sama persis, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Tirto juga tidak menemukan rekaman rekaman Rosi yang membicarakan soal diabetes saat melakukan pencarian Google. Dengan kata kunci “Rosiana Silalahi*diabetes”, kami justru diarahkan ke rekaman wawancara ekslusif Rosi bersama Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Kompas TV pada 8 Juli 2022 dan berisi obrolan soal kontroversi Dokter Terawan, termasuk metode cuci otak dan terobosan Vaksin Nusantara.
Dengan adanya tanda-tanda video menggunakan Ai, Tirto akhirnya mencoba mengecek unggahan ini menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation. Hasilnya menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen.
Dokter Aris Wibudi, yang namanya juga dicatut dalam unggahan, memang beberapa kali berbicara terkait diabetes. Namun begitu, Tirto tak menjumpai adanya artikel atau rekaman dirinya menyampaikan informasi terkait pengembangan metode penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Kemudian, apakah kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan diabetes? Sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Endocrinology tahun 2023, menemukan bahwa kekurangan vitamin B12 tidak secara langsung menyebabkan diabetes, tetapi dapat memicu gangguan metabolisme seperti intoleransi glukosa dan gejala pradiabetes. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kekurangan B12 memengaruhi metabolisme glukosa, insulin, dan produksi energi di hati, yang dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik, termasuk diabetes. Asupan B12 yang cukup penting untuk menjaga kesehatan metabolisme.
Penelitian yang sama menyebut, memang kekurangan vitamin B12 umum terjadi pada individu dengan diabetes mellitus.
Namun, penelitian tersebut tidak menyebut klaim yang sama dengan yang disebut di video, yakni bahwa kekurangan vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Bukti lain menemukan, kekurangan vitamin B12 dapat terjadi pada individu dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat metformin. Namun, sebuah penelitian tahun 2020 juga menegaskan bahwa penelitan lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan dan menjelaskan peran vitamin B12 dengan penyakit diabetes.
Lebih lanjut soal diabetes, beberapa pernyataan dalam video yang beredar juga diketahui berpotensi menyesatkan, seperti penyebab utama diabetes yang dikatakan tidak berhubungan dengan makanan manis atau gaya hidup.
Meski gula tidak berperan sebagai faktor risiko lahirnya penyakit diabetes tipe-1, mengutip laman Kemenkes, untuk diabetes tipe-2 yang lebih kompleks, konsumsi gula berlebihan bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan berat badan yang akhirnya bisa membuat seseorang terkena penyakit yang dikenal juga sebagai kencing manis itu.
Informasi dalam situs tersebut juga menggarisbawahi bahwa konsumsi gula berlebihan bukanlah penyebab langsung munculnya penyakit diabetes mellitus, tapi hal ini bukan berarti tidak ada hubungannya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, menyatakan konsumsi makanan maupun minuman manis dalam jumlah banyak akan menyebabkan penumpukan gula yang melebihi kebutuhan tubuh untuk memproduksi hormon insulin. Akibatnya, ketika diperiksa, kadar gula dalam darah tinggi melebihi normal dan terindikasi mengalami penyakit diabetes tipe 2.
"Konsumsi gula yang terus menerus akan menyebabkan resistensi insulin, ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Sehingga, kemungkinan akan terkena risiko mengalami diabetes apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik,” ujar Eva, menukil laman Kemenkes.
Diabetes mellitus sendiri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah secara terus-menerus. Ada beberapa jenis diabetes, di mana dua yang paling umum disebut diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah penyakit seumur hidup. Biasanya, diabetes tipe 2 juga berlangsung seumur hidup. Namun, penderita diabetes tipe 2 terkadang bisa mengembalikan kadar gula darahnya ke normal hanya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menurunkan berat badan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, unggahan media sosial dengan narasi pemerintah akan luncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam, bersifat altered video (video yang dimanipulasi).
Hasil pengecekan video menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation, menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen. Tirto tak menjumpai klip yang sama persis dengan unggahan, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk menjelaskan hubungan vitamin B12 dengan diabetes, tak ada bukti bahwa vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Hingga artikel ini dipublikasikan pada Kamis (28/11/2024), Tirto juga tak menemukan sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan terkait rencana pemerintah meluncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Hasil pengecekan video menggunakan situs pengecek AI, Hive Moderation, menunjukkan persentase kemungkinan video dihasilkan AI mencapai 99,6 persen. Tirto tak menjumpai klip yang sama persis dengan unggahan, di mana Rosi tampak mengenakan baju biru dengan kombinasi hitam.
Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk menjelaskan hubungan vitamin B12 dengan diabetes, tak ada bukti bahwa vitamin B12 adalah penyebab utama diabetes.
Hingga artikel ini dipublikasikan pada Kamis (28/11/2024), Tirto juga tak menemukan sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan terkait rencana pemerintah meluncurkan program penyembuhan diabetes berbasis air garam.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61567559099193/videos/1243915746818421/
- https://archive.ph/13v6I
- https://www.facebook.com/61567559099193/videos/1758419234699193/
- https://www.youtube.com/watch?v=o1KDF8W6ZLc
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36476407/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/diabetes-and-b-12#connection
- https://drc.bmj.com/content/8/1/e001423
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240110/1444733/ancaman-di-balik-sensasi-manis/
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3175/mari-kenali-diabetes-melitus
(GFD-2024-24322) Cek fakta, Kementan akan impor 1,8 ton susu dari Vietnam
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan impor 1,8 ton susu dari Vietnam untuk program Makan Bergizi Gratis.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Beda nasib petani boyolali dan petani vietnam
Kirain suplai susunya bakal diambil dari peternak lokal, karena itu akan ikut membantu perputaran ekonomi dalam negri, harusnya bisa untuk mencicil hutang juga
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Netizen menduga adanya indikasi permainan lahan bisnis, dan yang diuntungkan adalah tender kolega sendiri”
Namun, benarkah akan dilakukan impor 1,8 ton susu dari Vietnam untuk program Makan Bergizi Gratis?
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Beda nasib petani boyolali dan petani vietnam
Kirain suplai susunya bakal diambil dari peternak lokal, karena itu akan ikut membantu perputaran ekonomi dalam negri, harusnya bisa untuk mencicil hutang juga
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Netizen menduga adanya indikasi permainan lahan bisnis, dan yang diuntungkan adalah tender kolega sendiri”
Namun, benarkah akan dilakukan impor 1,8 ton susu dari Vietnam untuk program Makan Bergizi Gratis?
Hasil Cek Fakta
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono mengatakan bahwa Kementan tidak ada rencana melakukan impor tersebut, namun lebih kepada mengajak investor dari Vietnam untuk membangun industri sapi perah di tanah air.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief, dilansir dari ANTARA.
Arief mengungkapkan, investor asal Vietnam yang berminat mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, rencananya akan mengelola lahan seluas 10.000 hektar dan membangun fasilitas pengolahan susu yang diproyeksikan akan menghasilkan produksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun.
Langkah ini diharapkan membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar lokasi investasi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono mengatakan bahwa Kementan tidak ada rencana melakukan impor tersebut, namun lebih kepada mengajak investor dari Vietnam untuk membangun industri sapi perah di tanah air.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief, dilansir dari ANTARA.
Arief mengungkapkan, investor asal Vietnam yang berminat mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, rencananya akan mengelola lahan seluas 10.000 hektar dan membangun fasilitas pengolahan susu yang diproyeksikan akan menghasilkan produksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun.
Langkah ini diharapkan membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar lokasi investasi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
Halaman: 282/5725