• (GFD-2023-14594) Cek Fakta: Tidak Benar KPU Adakan Debat Bagi Istri Capres dan Cawapres di Pemilu 2024

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 19/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim akan ada debat bagi para istri Capres dan Cawapres jelang Pemilu 2024. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Desember 2023.
    Berikut isi postingannya:
    "Debat antar para istri capres dan cawapres. Jangan disepelekan, mereka menentukan nasib negara."
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim akan ada debat bagi para istri Capres dan Cawapres jelang Pemilu 2024?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Debat Capres-Cawapres 2024 Dimulai Selasa 12 Desember 2023, Simak Jadwal Lengkapnya" yang tayang pada 11 Desember 2023.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari bahwa debat Capres-Cawapres akan berlangsung sebanyak lima kali.
    Dia menjabarkan, jadwal pelaksanaan debat pada 12 Desember dan 22 Desember 2023. Selanjutnya debat akan digelar pada 7 Januari dan 14 Januari 2024 dan debat terakhir dilaksanakan pada 4 Februari 2024 atau 10 hari sebelum waktu pencoblosan 14 Februari 2024.
    Hasyim menambahkan, format debat capres-cawapres Pilpres 2024 yang terdiri dari tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. Ia menyebut, tema debat juga sudah disampaikan kepada tiga pasangan capres-cawapres.
    Dilansir dari laman KPU.go.id terdapat peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu. Pada pasal 50 disebutkan KPU akan melaksanakan debat sebanyak lima kali dengan rincian, 3 kali untuk calon Presiden dan dua kali untuk calon Wakil Presiden.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim akan ada debat bagi para istri Capres dan Cawapres jelang Pemilu 2024 adalah tidak benar. Faktanya KPU hanya akan mengadakan debat bagi Capres dan Cawapres.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14593) Menyesatkan, Video Berisi Klaim Prabowo Menyesal Didukung Umat Islam

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/12/2023

    Berita


    Potongan video berdurasi 31 detik berisi klaim Prabowo menyesal didukung umat Islam, beredar di Instagram pada 9 Desember 2023.  
    Video itu memuat Prabowo saat berpidato yang isinya berbunyi: “Sekarang dan ini masih suasana yang sebenarnya belum boleh kampanye terbuka. Jadi kemana-mana saya mengatakan saya tidak minta dukungan, dari para kiai, dari para ulama dan para santri. Saya tidak minta dukungan.”

    Hingga artikel ini ditulis, video itu sudah disukai 13 ribu kali. Lantas, benarkah Prabowo berpidato yang menyatakan tidak butuh dukungan ulama dan kiai?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video Prabowo yang beredar di Instagram itu telah dipotong sehingga kehilangan konteks aslinya. 
    Tempo mula-mula menelusuri sumber video yang dibagikan dengan terlebih dahulu memfragmentasi menjadi gambar menggunakantools InVID, lalu gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakantools Google Image.  
    Video Prabowo Subianto tersebut diambil saat dia menghadiri istighosah nasional di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, pada Minggu, 21 Mei 2023. 
    Video lengkap acara tersebut diunggah akun YouTube resmi Merdeka.com pada 22 Mei 2023 dengan judul “Prabowo & Cak Imin Istighasah di Pesantren Tambakberas”. 
    Video pidato Prabowo tersebut terekam pada menit ke-45:32 hingga 47:36. Dalam video itu, Prabowo memang mengatakan tidak meminta dukungan dari para kiai para ulama para santri. Namun, video pidato itu masih memiliki lanjutan yang menegaskan bila Prabowo dirinya sangat berharap dukungan dari para ulama dan kiai. Adapun narasi lengkap potongan pidato Prabowo adalah sebagai berikut: 
    Sekarang benar-benar sungguh-sungguh rakyat sekarang yang berdaulat rakyat yang akan memilih pemimpin-pemimpinnya. Saudara-saudara sekalian saya cerita ini semua untuk menceritakan bagaimana saya dekat dan merasa dekat dengan para ulama dan para kiai. Merasa saya berhasil juga karena dukungan dan doa para ulama dan para kiai.
    Karena itu, hari ini saya merasa sangat dihormati. Saya tidak menduga, dan saya tidak mengharapkan sebetulnya. Tadi apa yang disampaikan oleh Gus Miftah oleh pak Hasyim dan Gus Imin itu Saya tidak berharap sebetulnya dan sesungguhnya saya berkali-kali katakan, karena ini kita harus hati-hati. karena saya pejabat sekarang dan ini masih suasana yang sebenarnya belum boleh kampanye terbuka jadi kemana-mana. 
    Saya mengatakan saya tidak meminta dukungan dari para kiai para ulama para santri dan sebagainya. Saya tidak minta dukungan. Tolong dicatat dan direkam. Tapi kalau, di dalam hati saya, saya berharap dukungan kan boleh. Kan kalau di dalam hati diam-diam berharap kan boleh. Jadi nggak melanggar apa-apa, jadi saya tidak minta dukungan tapi saya dalam hati saya hati yang paling dalam saya sungguh-sungguh berharap dukungan dari para ulama dan kiai. Dan tidak hanya berharap dukungannya tapi juga doanya.
    Dikutip dari Detik.com, saat pidato Prabowo di acara tersebut hadir Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas KH Moh Hasib Wahab Hasbullah atau Gus Hasib, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri, Pengasuh Ponpes Ora Aji, KH Miftah Maulana atau Gus Miftah, serta Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video pidato Prabowo yang menyatakan tidak butuh dukungan ulama dan kiai adalahmenyesatkan. 
    Video yang dibagikan di Instagram tersebut dipotong dari aslinya. Pidato selengkapnya, Prabowo tidak pernah menyatakan menyesal didukung oleh umat Islam dan sesungguhnya dia sangat berharap dukungan dari para ulama dan kiai.  

    Rujukan

  • (GFD-2023-14592) Keliru, Video yang Diklaim Pertemuan Surya Paloh dan NasDem untuk Dukung Prabowo-Gibran

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/12/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di TikTok [ arsip ] berisi klaim bahwa Surya Paloh dan Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem) tinggalkan Anies Baswedan dan berbalik arah mendukung Prabowo-Gibran. Video serupa juga disebarkan oleh akun ini di Facebook [ arsip ].

    Video itu berisi rekaman kunjungan Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh, ke Padepokan Garuda Yaksa atau yang dikenal sebagai kediaman Prabowo Subianto. Narator video menyebut bahwa langkah Surya Paloh itu sebagai kunjungan balasan Prabowo ke Nasdem beberapa waktu lalu. 
    Namun, benarkah Partai Nasdem mengalihkan dukungan dari Anies ke Prabowo?

    Hasil Cek Fakta


    Tempo memverifikasi video tersebut menggunakan layananreverse image searchdari Google dan Bing. Hasilnya, video tersebut adalah hasil suntingan dan gabungan dari beberapa peristiwa berbeda. Sehingga faktanya video itu tidak terkait dengan klaim bahwa Surya Paloh dan Partai Nasdem mengubah arah dukungannya dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
    Berikut hasil penelusurannya:
    Video 1

    Video yang beredar di Tiktok itu, memilikithumbnail yang menunjukkan Surya Paloh duduk dengan Prabowo, dalam sebuah forum. Foto itu memiliki kemiripan dengan berita Kompas.com yang tayang 29 Januari 2020.
    Faktanya, foto itu memperlihatkan suasana konferensi pers Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Partai Nasdem untuk menanggapi dugaan kasus korupsi Jiwasraya, yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Jakarta.
    Namun dalam video yang beredar, sosok Johnny G. Plate yang saat itu menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, disunting dengan foto Prabowo, agar seolah-olah Surya Paloh bersama Prabowo. 
    Video 2

    Pada detik ke-2 dalam video yang beredar, menampilkan Surya Paloh tertawa di tengah beberapa orang di luar ruangan. Video yang sama ditemukan dalam berita di saluran YouTube Kompas.com, 5 Maret 2023.
    Video itu sesungguhnya memperlihatkan kunjungan Surya Paloh ke tempat tinggal Prabowo, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, meskipun Prabowo menjadi capres di Pilpres 2024, Surya Paloh memutuskan mengusung Anies.
    Video 3

    Pada detik ke-6 video yang beredar tersebut, menampilkan Surya Paloh dan Prabowo berdiri bersama. Sesungguhnya situasi itu terjadi tanggal 1 Juni 2022, dan tidak ada pernyataan Surya Paloh dan partainya mengusung Prabowo, sebagaimana diberitakan Kompas.com.
    Dilansir Tempo, 18 Desember 2024, Partai Nasdem tetap tercatat sebagai partai pengusung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Pengusung lainnya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Ummat.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Partai Nasdem dan pimpinannya, Surya paloh, meninggalkan Anies Baswedan dan berubah mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024, adalahkeliru.
    Partai Nasdem tetap tercatat sebagai partai pengusung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Sementara video yang beredar merupakan hasil rekayasa untuk menyebarkan klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14591) [SALAH] Gempa Dahsyat Hancurkan 23 Desa

    Sumber: YouTube.com
    Tanggal publish: 19/12/2023

    Berita

    BARU SAJA GEMPA DAHSYAT MUSNAH & TAMATKAN 23 DESA HINGGA REMUK BERSERAKAN

    Hasil Cek Fakta

    Kanal YouTube CCTV BENCANA (@bencanaalam294) mengunggah video yang mengklaim bahwa telah terjadi bencana gempa bumi dahsyat pada 7 Desember 2023. Diketahui bahwa gempa tersebut telah memusnahkan dan menghancurkan 23 desa.

    Setelah menonton keseluruhan video, faktanya tidak ditemukan informasi mengenai gempa bumi dahsyat yang menghancurkan 23 desa seperti yang tertulis pada judul unggahan. Selain itu, narator nyatanya hanya membaca ulang artikel dari dua peristiwa yang tidak saling berkaitan.

    Pertama, artikel berita mengenai gempa bermagnitudo (M) 4.0 yang terjadi di Deiyai, Papua. BMKG melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi pada 7 November 2023, pukul 01.50 WIB.

    Kedua, gempa pada 29 Agustus 2022 di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat. Tercatat bahwa pada hari itu, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.

    Unggahan video yang mengklaim bahwa bencana gempa bumi dahsyat telah menghancurkan 23 desa merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel dari dua peristiwa yang tidak berkaitan.

    Rujukan