(GFD-2023-13506) Cek Fakta: Hoaks Poster dr. Terawan Bagikan Cara Turunkan Tekanan Darah
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan poster dr. Terawan membagikan cara menurunkan tekanan darah. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun bernama Terawan Agus Putranto ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Agustus 2023.
Dalam postingannya terdapat poster dr. Terawan dengan narasi sebagai berikut:
"Seluruh negara terkejut. Dr Therawan berbicara tentang cara terbaik untuk menurukan darah. Untuk memiliki tekanan 120/80 setiap pagi Anda perlu..."
Akun itu menambahkan narasi, "Tidak ada lagi tekanan darah: temukan kekuatan obat alami untuk hipertensi"
Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapat 522 komentar dan 411 kali dibagikan.
Lalu benarkah postingan poster dr. Terawan membagikan cara menurunkan tekanan darah?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka link yang ditautkan pada postingan. Namun link itu mengarah pada website yang diduga bisa mencuri data pribadi kita.
Selain itu dalam konfirmasi dengan Liputan6.com, dr. Terawan menjelaskan tidak pernah punya akun di media sosial.
"Itu hoaks. Soalnya saya tidak punya Facebook, Instagram maupun Twitter," kata dr. Terawan, saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Selain itu dilansir dari laman Kominfo.go.id, dr. Terawan menjelaskan tidak pernah memberikan tips untuk menurunkan tekanan darah.
Kesimpulan
Postingan poster dr. Terawan membagikan cara menurunkan tekanan darah adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5357534/cek-fakta-hoaks-dokter-terawan-temukan-obat-penyembuhan-penyakit-mata-tanpa-operasi?page=2
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/50253/disinformasi-dokter-terawan-membagikan-tips-mengatasi-hipertensi-dan-sakit-kepala-dengan-kulit-telur/0/laporan_isu_hoaks
(GFD-2023-13505) Fact Checker UI: Berawal dari Pelatihan Cek Fakta hingga Raih Mafindo Award
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 02/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Fact Checker Universitas Indonesia (UI) meraih penghargaan khusus di ajang Mafindo Antihoaks Award 2023, yang digelar Kamis (31/8), di Hotel Lumire, Jakarta Pusat. Mereka memenangkan kategori "Komunitas TerAntihoaks".
Ketua Umum Fact Checker UI, Taffa Hanifar pun mengungkapkan perasaan bahagianya. “Tentu saja perasaannya sangat bahagia karena pengurus-pengurus sebelumnya sudah berusaha membangun Fact Checker UI. Penghargaan ini juga didapat tidak terlepas dari kerja sama tim, pengurus saat ini, dan pembina yang berkontribusi, baik di dalam maupun di luar komunitas,” ujar Taffa dalam wawancara bersama Tim Cek Fakta Liputan6.com.
Fact Checker UI pertama kali terbentuk tahun 2020. Berawal dari beberapa mahasiswa UI yang mengikuti pelatihan cek fakta yang diadakan oleh Mafindo. Kemudian dengan bekal ilmu dari pelatihan tersebut, mereka berinisiatif membentuk komunitas sebagai wadah untuk terus mengembangkan ilmu di bidang cek fakta dan literasi digital.
“Setelah pelatihan itu, pada tahun 2020, dibentuklah yang namanya Fact Checker UI. Salah satu mentor Mafindo yang juga jadi generasi pertama tim cek fakta di Indonesia turut membantu pembentukan Fact Checker ini karena kebetulan dia juga alumni UI,” Taffa menjelaskan.
Taffa menceritakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Fact Checker UI. Selain mengunggah postingan debunking di media sosial, mereka juga membuat artikel edukasi mengenai hoaks, literasi digital, dan juga yang cakupannya lebih luas, seperti keuangan serta kehidupan sehari-hari.
“Inti kegiatan kami ada di periksa fakta. Tapi, selain itu kita juga ada roadshow ke sekolah-sekolah, yang sasarannya itu siswa SD hingga SMA. Lalu di awal kepengurusan, semua pengurus baru akan dibekali pelatihan dasar-dasar periksa fakta dan juga upgrading tentang jurnalistik hingga copywriting,” jelas Taffa lebih lanjut.
Kegiatan roadshow tersebut secara umum disajikan dalam bentuk pemberian materi melalui salindia. Namun, pada segmen-segmen tertentu, seperti di Sekolah Dasar, diubah dengan memberikan soal-soal ringan.
Sedangkan, untuk SMP dan SMA, mereka menggunakan salah satu tool bernama Google Interland. Di sana mereka akan membaca berbagai pengetahuan tentang literasi digital, salah satunya hoaks. Setelah itu akan dibuat kuis dan siswa dengan skor tertinggi akan mendapat hadiah dari Fact Checker UI.
Saat ini, Fact Checker UI secara mandiri berkolaborasi dengan Pusat Penelitian, Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) yang berada dalam payung Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Meskipun begitu, pengurus dan keanggotaannya dapat diikuti oleh mahasiswa dari fakultas manapun.
Selanjutnya, Taffa berharap Fact Checker UI bisa terus berkembang, pengurus dan staf bisa lebih banyak dan lebih aktif lagi. Ia juga berharap mereka bisa mendampingi rekan media dalam mengikuti dinamika hoaks di negara ini menjelang pemilu.
Fact Checker UI berharap dapat memberikan dampak nyata yang baik untuk masyarakat Indonesia secara luas, bukan hanya di Jakarta, Depok, dan sekitarnya. “Kita juga mau memberikan keterdampakan yang baik untuk masyarakat Indonesia, bukan hanya Jakarta, Depok, dan sekitarnya,” tegasnya.
Menurut Taffa, cek fakta dan literasi digital adalah bagian yang tidak terpisahkan dari mahasiswa, baik dalam kehidupan kampus maupun kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, mahasiswa perlu memiliki kesadaran atas pentingnya kedua hal tersebut agar dapat menyikapi dunia digital dengan literasi yang matang.
“Namanya juga mahasiswa, saat menyusun tugas juga kita harus mencari sumber, nah sumber kan harus kita validasi juga yang benar dan yang salah. Terus, kasus umum juga sering kita temui di grup-grup percakapan, terutama di grup keluarga. Jadi, memang kegiatan ini tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, makanya kita perlu aware supaya punya literasi yang matang dalam menyikapi dunia digital,” jelasnya.
Dengan mahasiswa yang sadar akan pentingnya cek fakta dan literasi digital, bukan tidak mungkin titel Indonesia Emas 2045 akan terealisasikan. “Harapannya sih kalau bisa (mahasiswa) masuk ke dalam komunitas supaya punya wadah dalam melakukan aktivitas cek fakta agar semakin terarah dan terorganisir juga,” ujar Taffa lagi.
Hasil Cek Fakta
(GFD-2023-13504) Cek Fakta: Tidak Benar Video Adanya Beras Palsu Asal China Beredar di Indonesia
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 01/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial video pesan berantai yang menyebut adanya peredaran beras palsu asal China di Indonesia. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Agustus 2023.
Berikut isi postingannya:
"WARNING...!!! WOW..., TERNYATA PRODUKSI BERAS SINTETIS/BERAS PALSU/BERAS PLASTIC ASAL RRC CINA KOMUNIS SUDAH MULAI DI DISTRIBUSIKAN KE SELURUH WILAYAH INDONESIA..., INI TERULANG KEMBALI TERJADI KARENA TARGETNYA MAU MEMBUNUH MASSAL PERLAHAN, TAPI PASTI' SELURUH RAKYAT INDONESIA DENGAN CARA GENOSIDA PADA BAHAN-² MAKANAN POKOK KEBUTUHAN SEHARI-HARI KITA RAKYAT INDONESIA* WASPADA...!!! BILA MASIH ADA DIDALAM HATI & DIRI ANDA JIWA' PATRIOTISME CINTAI NKRI/ JIHAD FISABILILLAAH VIRALKAN VIDEO INI KE SELURUH PELOSOK NEGERI..."
Postingan itu disertai video seorang TNI sedang mempertanyakan keaslian beras di sebuah warung makan.
Lalu benarkah video pesan berantai yang menyebut adanya peredaran beras palsu asal China di Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang terkait dengan postingan. Artikel itu tayang di Liputan6.com pada 9 Januari 2020 dengan judul "Akhir Video Viral Beras Palsu Oknum TNI".
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Plt Kadis Ketahanan Pangan Kota Kendari, Made Guyasa. Ia menjelaskan beras dalam video itu merupakan beras resmi yang beredar di pasaran. Dia menambahkan, beras itu aman dikonsumsi berdasarkan pernyataan ahli Balitbang Kementan RI di Jakarta, Djoko Said Darmajati.
"Beras dalam video mengandung zat Amilopektin dan Amilosa diatas 25 persen," kata Made Guyasa.
Dia menjelaskan, semakin tinggi kandungan amilopektin dalam beras, maka nasi akan mudah melenting saat dibanting. Beras jenis ini, bisa dengan mudah ditemui di pasaran.
"Sejauh ini beras yang ditemui tidak mengandung boraks, formalin atau bahan berbahaya lain, sehingga aman dikonsumsi," katanya.
Di sisi lain sosok seorang TNI dalam video tersebut bernama Kopda Harmin. Ia juga mengklarifikasi dan meminta maaf atas beredarnya video tersebut.
Kesimpulan
Video pesan berantai yang menyebut adanya peredaran beras palsu asal China di Indonesia adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2023-13503) [SALAH] VIRAL MALAM INI ! ROCKY GERUNG KENA AZAB, RUMAHNYA DI BAKAR BESERTA ISINYA LENYAP TAK TERSISA
Sumber: YoutubeTanggal publish: 30/08/2023
Berita
“VIRAL MALAM INI ! ROCKY GERUNG KENA AZAB, RUMAHNYA DI BAKAR BESERTA ISINYA LENYAP TAK TERSISA”
Hasil Cek Fakta
Akun YouTube Suara Politik pada 18 Agustus 2023 mengunggah video dengan judul “VIRAL MALAM INI ! ROCKY GERUNG KENA AZAB, RUMAHNYA DI BAKAR BESERTA ISINYA LENYAP TAK TERSISA” Judul tersebut tidak sesuai dengan isi dari video yang diunggah. Video yang berdurasi 10 menit 6 detik itu menyampaikan narasi yang berbeda dengan judul. Judul pada unggahan tersebut menyatakan rumah Rocky Gerung dibakar namun narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut menyatakan bahwa rumah Rocky Gerung diintai setelah pernyataannya yang dianggap menghina Jokowi.
Unggahan tersebut menarasikan artikel berjudul “Rocky Gerung Usai Diduga Hina Jokowi: Rumah Saya Diintai” yang diunggah pada laman Tribunews.com tanggal 4 Agustus 2023. Artikel ini membahas tentang pernyataan Rocky Gerung bahwa rumahnya diintai dan WA grup miliknya dimaki-maki setelah pernyataannya yang dianggap menghina Jokowi.
Unggahan tersebut menarasikan artikel berjudul “Rocky Gerung Usai Diduga Hina Jokowi: Rumah Saya Diintai” yang diunggah pada laman Tribunews.com tanggal 4 Agustus 2023. Artikel ini membahas tentang pernyataan Rocky Gerung bahwa rumahnya diintai dan WA grup miliknya dimaki-maki setelah pernyataannya yang dianggap menghina Jokowi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ummul Hidayah. Unggahan video dengan klaim rumah Rocky Gerung dibakar. Unggahan tersebut hanya menarasikan artikel tentang pernyataan Rocky Gerung bahwa rumahnya diintai bukan dibakar akibat pernyataannya yang diduga menghina Jokowi.
Rujukan
Halaman: 2837/5616