(GFD-2023-13518) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Dampak Pembuangan Limbah Nuklir Jepang
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 08/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video dampak pembuangan limbah nuklir Jepang, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada
Unggahan klaim video dampak pembuangan limbah nuklir Jepang menampilkan kemunculan ikan dipermukaan perairan yang luas dan terlihat sejumlah ikan sedang lompat, dalam video tersebut perairan dekat dengan jembatan.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"akibat pembuangn "limbah nuklir" dari jepang
ikan, udang ,trlihat mulai tk berdaya di laut jepang dn china š¤„š¢
BTW gmn nasib nyi blorong dn spongebob š¤"
Benarkah klaim video dampak pembuangan limbah nuklir Jepang? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Ā
Ā
Ā
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video dampak pembuangan limbah nuklir Jepang dengan menggunakan Bing Image.
Penelusuran mengarah pada akun YouTube chauhan jee 2570, akun tersebut mengunggah video yang identik pada 27 September 2022.
Video yang diunggah tersebut identik dengan klaim, namun tidak ada keterangan lain terkait video tersebut.
Ā
Ā
Penelusuran dilanjutkan dengan memastikan waktu Jepang mulai membuang limbah nuklirnya, artikel berjudul "Jepang Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut Mulai Kamis 24 Agustus" yang dimuat situsĀ liputan6.com, pada 22 Agustus 2023 menyebutkan,Ā JepangĀ pada Selasa (22/8/2023) mengumumkan bahwa pihaknya akan mulai melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima pada Kamis (24/8).
Rencana yang disetujui dua tahun lalu oleh pemerintah Jepang sebagai langkah penting untuk menonaktifkanĀ PLTN Fukushima, yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO), itu telah ditentang keras China. Kritik juga datang dari kelompok-kelompok nelayan lokal yang khawatir reputasi dan mata pencaharian mereka terganggu.
"Saya telah meminta TEPCO untuk segera mempersiapkan pembuangan limbah sesuai dengan rencana yang disetujui oleh Otoritas Regulasi Nuklir, perkiraannya pelepasan limbah akan dimulai pada 24 Agustus, jika kondisi cuaca memungkinkan," ujar Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, seperti dilansir CNA.
Ā Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=W0xMXGmhNwAĀ
Kesimpulan
Hasil penelusuranĀ Cek Fakta Liputan6.com, klaim video dampak pembuangan limbah nuklir Jepang tidak benar.
Video tersebut beredar lebih dahulu sebelum Pemerintah Jepang mulaiĀ melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima pada KamisĀ 24 Agustus 2023.
(GFD-2023-13517) Cek Fakta: Waspada Hoaks Pembagian Mobil Hyundai dengan Cara Tebak Angka di Facebook
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 08/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Hyundai membagikan mobil hanya dengan menemukan angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun bernama Mitsubuishi pajero club mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 7 September 2023.
Berikut isi postingannya:
"Sejauh ini belum ada yang menemukan angka selain 9, dan belum ada pemenang baru untuk Hyundai 2023. Masih ada 1 nomor lagi yang harus dimenangkan."
Sejauh ini postingan tersebut telah dilihat lebih dari 149 ribu kali, mendapat 960 komentar dan 737 kali dibagikan.
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Hyundai membagikan mobil hanya dengan menemukan angka di Facebook?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman resmi Hyundai, Hyundai.com/id. Hasilnya tidak ada pengumuman terkait seperti dalam postingan.
Demikian juga saat melihat di akun resmi Hyundai di Instagram dan Twitter, tidak ditemukan informasi terkait program bagi-bagi mobil.
Cek Fakta Liputan6.com telah beberapa kali membuat artikel bantahan terkait klaim yang identik. Pelaku penyebaran hoaks ini biasanya hanya mengganti nama akun dan hadiah yang dibagikan.
Dalam kolom komentar postingan tersebut juga terdapat ajakan untuk membagikannya pada orang lain. Selain itu terdapat juga permintaan untuk menghubungi nomor tertentu untuk pengambilan hadiah.
Dua ciri di atas merupakan modus untuk penipuan atau pencurian data pribadi. Selain itu ada juga yang mengarahkan kita kepada pinjaman online ilegal.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Hyundai membagikan mobil hanya dengan menemukan angka di Facebook adalah hoaks.
(GFD-2023-13516) Cek Fakta: Tidak Benar Video Kapsul Isi Paku untuk Bunuh Manusia Secara Massal
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Mei 2023.
Unggahan kapsul video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal menampilkan seorang membuka kotak kecil berisi satu lembar berisi sejumlah kapsu. Pada kotak gepeng panjang tersebut terdapat tulisan "Esoral". Kemudian satu kapsul berwarna biru dikeluarkan dan dibuka, kemudian terdapat paku di dalam kapsul tersebut.
Kemudian muncul cuplikan video lain menampilkan seorang mengeluarkan kapsul berwarna kuning dan juga mengeluarkan paku dari kapsul tersebut.
Video tersebut diberi keteragan sebagai berikut.
"Tolong bantu di viralkan kepada keluarga... Teman2 kita semua...harus hati2 zaman sdh edan šš
tetap waspada krena kaum dajal sdh berencana membunuh manusia secara masal...."
Benarkah klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Ā
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal menggunakan Google Search dengan kata kunci 'nail in Esoral capsule'
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Medicine capsules (Esoral and Enterofuryl) comes with nails inside #fake" yang dimuat situs boatos.org.
Situs boatos.org menyebutkan, tidak ada satu pun laporan orang yang meninggal setelah menggunakan obat Esoral dan obat tersebut dijual di Pakistan.
Menurut layanan Pemeriksaan Fakta Kazakhstan, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa pria yang muncul dalam video tersebut melepaskan aluminium foil dari bagian belakang obat dan mengganti kapsulnya atau memalsukan kemasannya sendiri.
Untuk cuplikan video kedua yaitu kapusl kuning berisi paku, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri video yang identik dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Video Obat Kapsul Berisi Paku" yang dimuat situs Liputan6.com.
Mengutip dari FactCheck.kg., artikel situs Liputan6.com menyebutkan, kapsul yang berada dalam video klaim adalah Enterofuril yang diproduksi oleh perusahaan farmasi JSC Bosnalik yang berbasis di Bosnia dan Herzegovina.
Enterofuril terdaftar dan disetujui untuk penggunaan medis di Republik Kazakhstan dengan nomor registrasi RK-LS-5 No. 022825 tanggal 03/02/2017, dan RK-LS-5#022904 tanggal 10.04.2017.
Disebutkan oleh FactCheck.kg, orang yang merekam video itu sudah mengganti isi kapsul dengan paku. Pelaku memilih kapsul Enterofuril karena sudah kadaluwarsa untuk eksperimen pribadinya.
Selain itu terdapat juga artikel dariĀ Stop Fake, situs berbahasa Rusia. Situs ini juga menyebut seseorang telah mengganti isi kapsul dengan paku.
Stop Fake mengambil kesimpulan itu karena Enterofuril merupakan obat yang sudah mendapat izin dari Komite Pengawasan Medis dan Farmasi Kementerian Kesehatan Kazakhstan.
"Kami tidak menerima informasi secara resmi dari konsumen, pemegang sertifikat registrasi, entitas farmasi, tenaga medis tentang adanya benda asing di dalam kapsul obat Enterofuril," bunyi pernyataan dari Kementerian Kesehatan Kazakhstan.
Ā
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video kapsul isi paku untuk membunuh manusia secara massal tidak benar.
Tidak ada satu pun laporan orang yang meninggal setelah menggunakan obat Esoral dan obat tersebut dijual di Pakistan.
Pria yang muncul dalam video tersebut melepaskan aluminium foil dari bagian belakang obat dan mengganti kapsulnya atau memalsukan kemasannya sendiri.
Ā
Rujukan
(GFD-2023-13515) Cek Fakta: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Mengandung Hormon Penyebab Kanker
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 2 September 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi yang menyebut larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker.
Video itu juga mengklaim pada sayap ayam broiler kandungan hormonnya sangat tinggi.
Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 81,9 ribu kali mendapat 11,9 ribu likes dan dibagikan sebanyak 5,9 ribu kali.
Lalu benarkah postingan yang mengklaim larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari laman Kominfo.go.id berjudul "[HOAKS] Sayap dan Leher Ayam Broiler Jangan Dimakan Berlebihan" yang diunggah pada 6 September 2023.
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Mereka menjelaskan ayam broiler di peternakan pada umumnya dipelihara dengan menetapkan praktik budidaya yang baik sesuai dengan pedoman pemerintah.
Mereka juga menjelaskan ayam broiler yang ada sekarang merupakan ayam yang secara genetik diseleksi untuk dapat tumbuh cepat, sehingga tidak ada penggunaan hormon pertumbuhan pada ayam broiler.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian juga secara rutin melakukan pemeriksaan dan pengujian daging ayam dan tidak ditemukan adanya residu hormon pada daging ayam.
Postingan yang mengklaim larangan untuk mengonsumsi sayap dan leher ayam broiler karena mengandung hormon yang bisa menyebabkan kanker adalah tidak benar.
Rujukan
Halaman: 2834/5616