KOMPAS.com - Sebuah konten memuat klaim bahwa alumni Universitas Trisakti mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.
Konten berisi klaim bahwa alumni Trisakti mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi dibagikan oleh akun TikTok iniĀ (arsip) pada 3 Februari 2024. Konten itu terdiri dari dua slide gambar.
Gambar pertama memuat judul "Deklarasi alumni Trisakti pendukung Jokowi" dengan tanggal publikasi 2 Februari 2024.
Di bawah judul, terdapat foto Jokowi memegang pengeras suara dengan tulisan "Jaga NKRI" dan teks sebagai berikut:
Mahasiswa Trisakti Telah Deklarasi Untuk Menjaga Ke Keutuhan Bangsa Dan Negara Kami Mengecam Keras Ucapan Akademik UGM.UI.UII.Unhas.Unlam.Unand Untuk Mengajari Para Mahasiswa Nya Di ajari Cara berbicara Dan cara berakhlak.
Kami Mengutuk Keras Agar Semua Mahasiswa Netral Jangan Bikin Onar Di Negara Indonesia Saya Tau Betul UGM Itu Dukung Mahfud MD Karena Ganjar Ketua BIM. Pemilu Kali ini jangan Kau Kotori Karena Semua HAK ada pada Masyarakat Indonesia Yang menentukan Kemenangan Pemilu 2024.
Gambar kedua memuat foto mahasiswa Trisakti berdiri di depan tugu bertuliskan "Universitas Trisakti Kampus B Fakultas Kedokteran & Kedokteran Gigi".
Di bawah foto itu terdapat teks sebagai berikut:
Trisakti bersama presidenĀ kami siap membela Presiden untuk melawan mahasiswa yang ingin menjatuhkan presiden Indonesia Universitas ini sengkuni NKRI UGM.UII.UI.Unhas.Unlam.Unand
(GFD-2024-15863) [HOAKS] Konten TikTok soal Alumni Trisakti Deklarasi Dukung Jokowi
Sumber: kompas.comTanggal publish: 05/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Gambar pertama memuat hasil manipulasi dari foto yang dipublikasikan Antara, 10 Februari 2019. Manipulasi dilakukan dengan mengubah atribusi tanggal menjadi 2 Februari 2024.
Selain itu, tidak ditemukan informasi kredibel mengenai alumni Universitas Trisakti mengecam pernyataan akademisi dari berbagai kampus di Indonesia.
Sebagai konteks, baru-baru ini akademisi dari berbagai perguruan tinggi termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Islam Indonesia (UII) mengkritik kondisi demokrasi Indonesia jelang Pemilu 2024.
Sementara itu, foto pada gambar kedua ditemukan di situs Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Trisakti, dan menunjukkan pengurus serta anggota Parlemen Mahasiswa FK Universitas Trisakti. Foto tersebut diunggah pada 2021 dan tidak terkait situasi 2024.
Selain itu, tidak ditemukan informasi kredibel mengenai alumni Universitas Trisakti mengecam pernyataan akademisi dari berbagai kampus di Indonesia.
Sebagai konteks, baru-baru ini akademisi dari berbagai perguruan tinggi termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Islam Indonesia (UII) mengkritik kondisi demokrasi Indonesia jelang Pemilu 2024.
Sementara itu, foto pada gambar kedua ditemukan di situs Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Trisakti, dan menunjukkan pengurus serta anggota Parlemen Mahasiswa FK Universitas Trisakti. Foto tersebut diunggah pada 2021 dan tidak terkait situasi 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim alumni Universitas Trisakti mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi adalah hoaks.
Konten itu memuat foto dari pemberitaan Antara, 10 Februari 2019, dan foto pengurus serta anggota Parlemen Mahasiswa FK Universitas Trisakti yang tidak terkait situasi 2024.
Konten itu memuat foto dari pemberitaan Antara, 10 Februari 2019, dan foto pengurus serta anggota Parlemen Mahasiswa FK Universitas Trisakti yang tidak terkait situasi 2024.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/cek-fakta
- https://www.kompas.com/tag/hoaks
- https://www.tiktok.com/@prabowosubian02/photo/7331271109687528709
- https://ghostarchive.org/archive/Cs3Xh
- https://kalsel.antaranews.com/foto/81994/deklerasi-alumni-trisakti-pendukung-jokowi
- https://fk.trisakti.ac.id/en/kemahasiswaan-2/pembinaan-dan-pengembangan-kemahasiswaan-2/pengembangan-mahasiswa-2/minat-bakat-dan-organisasi-mahasiswa-2/parlemen-2/
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15862) Belum Ada Bukti, Klaim Muhaimin Iskandar bahwa Kedatangan Pengungsi Ronghiya Membawa Ketidakstabilan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/02/2024
Berita
Calon Wakil Presiden Nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyatakan kedatangan pengungsi Ronghiya di Aceh membawa ketidakstabilan dan harus dihentikan agar masyarakat Aceh tenang. Pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin usai menghadiri kampanye di GOR Binjai, Sumatera Utara pada Jumat, 8 Desember 2023.
Adapun narasi lengkap adalah sebagai berikut: “Saya kira harus stop dulu. Semua pendatang dari Rohingya membawa ketidakstabilan di sana. Sementara ini harus kita stop supaya masyarakat Aceh tenang. Daripada terjadi konflik, kita prioritaskan warga kita.”
Lantas benarkah kedatangan pengungsi Ronghiya di Aceh membawa ketidakstabilan?
Hasil Cek Fakta
Rizka Fiani Prabaningtyas, peneliti bidang hubungan internasional dan isu migrasi dari Pusat Riset Politik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan hingga saat Ini belum ada riset dengan data valid dan komprehensif. Setidaknya, penelitiam yang dapat diakses publik-terkait implikasi langsung dari keberadaan pengungsi Rohingya terhadap stabilitas sosial, ekonomi, dan politik di Aceh terhitung sejak pertama kali Rohingya mendarat di Aceh tahun 2009 hingga saat ini. Karena itu, klaim Muhaimin bahwa semua imigran Rohingya membawa ketidakstabilan di Aceh tidak bisa diverifikasi kebenarannya, meskipun banyak laporan demikian di media sosial.
Pernyataan Muhaimin tersebut justru hanya akan berpotensi menggeneralisasi kelompok pengungsi Rohingya karena seolah-olah semua pengungsi Rohingya melakukan tindakan-tindakan pemicu ketidakstabilan sosial. Ini yang membuat pengungsi rohingya bagaikan kambing hitam atas kondisi stabilitas di Aceh. Padahal, dengan atau tanpa adanya pengungsi Rohingya, provinsi tersebut telah memiliki sejarah konflik sosial yang panjang.
Sejauh ini, sentimen negatif terhadap pengungsi Rohingya dipicu oleh disinformasi dan narasi kebencian yang beredar di media sosial. Seperti dikutip dari BBC Indonesia, analisis jaringan sosial Drone Emprit bahkan mendapati informasi bohong dan narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya yang beredar di media sosial X sengaja disebarkan akun-akunfanbaseatau forum yang biasanya tidak mengungkapkan identitas pengirim.
Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Ann Maymann, berkata bahwa sebaran hoaks dan narasi kebencian terhadap Rohingya agak merepotkan mereka yang sedang berupaya memulihkan situasi di Aceh.
Padahal di balik narasi penolakan tersebut, masih ada upaya warga Aceh dan komunitas lokal untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya yang jarang diberitakan. Sebuah kajian yang ditemukan justru banyak menyoroti rekam jejak kolaborasi pemerintah pusat, daerah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat Aceh untuk membantu pengungsi Rohingya sejak 2015 pasca- Krisis Andaman.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta Tempo, pernyataan calon Wakil Presiden Nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang menyatakan kedatangan pengungsi Ronghiya di Aceh membawa ketidakstabilan adalahbelum ada bukti.
Hingga saat ini belum ada hasil riset dengan data valid dan komprehensif yang menyebutkan implikasi langsung dari keberadaan pengungsi Rohingya terhadap stabilitas sosial, ekonomi, dan politik di Aceh. Berita yang beredar di media dan media sosial bahkan sebagian besar hanya mengulas tentang kejadian penolakan dan beberapa diantaranya bahkan merupakan informasi yang keliru.
Rujukan
- https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/studia-islamika/article/view/368/765
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/cl7pyd45420o
- https://www.newmandala.org/rohingya-refugees-facing-a-hostile-reception-in-aceh/
- https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/ham/article/view/1041/pdf_1
- http://ajis.fisip.unand.ac.id/index.php/ajis/article/view/76/70
- https://www.proquest.com/docview/2461694354?pq-origsite=gscholar&fromopenview=true&sourcetype=Scholarly%20Journals
(GFD-2024-15861) Sebagian Benar, Klaim Mahfud MD tentang 80 Juta Orang Indonesia Bermain Judi Online
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/02/2024
Berita
Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyatakan bahwa 80 juta orang bermain judionline. Pernyataan itu Mahfud MD sampaikan saat ia berdialog dalam acara ‘TabrakProf’ di Warkop STK, Ngagel, Surabaya, Rabu, 10 Januari 2024.
Adapun narasi lengkap pernyataan tersebut adalah sebagai berikut: “Di Indonesia itu lebih dari 80 juta orang bermain itu, artinya setiap hari orang Indonesia berjudionline. Orang kecil, tukang becak, sopir dan sebagainya, uang sedikit ngadu untung di judol."
Lantas benarkah 80 juta orang Indonesia bermain judionline?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan memang benar bahwa banyak orang Indonesia bermain judionline. Namun belum ada data yang dapat dirujuk jumlah penduduk Indonesia yang bermain judionline tersebut mencapai 80 juta.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pernah melaporkan bila ada 2,7 juta penduduk Indonesia terindikasi bermain judionline.
Natsir Kongah, Kepala Biro Humas PPATK seperti dikutip dari CNN Indonesia mengatakan 2,7 juta penduduk yang bermain judionline itu terjadi selama periode 2017-2022. Dari jumlah itu, 2,2 juta orang berpenghasilan rendah alias miskin dengan nilai transaksi kurang dari Rp 100 ribu.
Dikutip dari CNBC Indonesia, 2,1 juta orang miskin Indonesia yang bermain judionline merupakan kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang seperti pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, serta pegawai swasta. Total transaksi judionline di Indonesia hingga 2023 bahkan mencapai Rp 200 triliun.
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahkan mendapati 34,26 persen dari 8.510 responden di Indonesia yang disurvei menyatakan tahu tentang keberadaan situs judionline. Dari jumlah sampel tersebut, sebanyak 5,61 persen responden mengaku pernah mengakses situs judi di internet. Jika dilakukan generalisasi, maka dari total populasi Indonesia sebesar 278,8 juta jiwa pada 2023 dapat diestimasi sekitar 15,63 juta penduduk Indonesia pernah mengakses situs judi di internet.
Pernyataan Mahfud MD tentang jumlah penduduk Indonesia yang kecanduan judionline sebanyak 80 juta orang merupakan pernyataan yang tidak memiliki sumber yang dapat dikonfirmasi secara terbuka oleh publik. Beberapa data menunjukan bila jumlah penduduk Indonesia yang terlibat judionline antara 2.7 hingga 15,6 juta jiwa, jauh di bawah angka 80 juta yang disebutkan Mahfud MD.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa meskipun fenomenanya benar ada, pernyataan Mahfud MD terkait fenomena judionline cenderung melebihkan angka yang sesungguhnya.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan Fakta Tempo, pernyataan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD tentang 80 juta orang Indonesia bermain judionline adalahsebagian benar.
Data PPATK menyebutkan penduduk Indonesia yang terlibat bermain judionline mencapai 2,7 juta orang dan dari jumlah itu 2,1 juta merupakan penduduk miskin.
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahkan mendekati bila dilakukan generalisasi terhadap pengguna internet yang mengakses situs judionline, maka dari total populasi Indonesia sebesar 278,8 juta jiwa pada 2023 dapat diestimasi sekitar 15,63 juta penduduk Indonesia pernah mengakses situs judi di internet.
Rujukan
- https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230927172701-192-1004545/total-taruhan-judi-online-rp52-t-mayoritas-pemain-warga-miskin
- https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230927112132-37-475928/warga-ri-habis-rp-190-triliun-buat-judi-online-ini-datanya#:~:text=PPATK%20juga%20melaporkan%20terdapat%202,termasuk%20dalam%20masyarakat%20berpenghasilan%20rendah.
- https://dataindonesia.id/ekonomi-digital/detail/apjii-561-warga-indonesia-mengaku-pernah-main-judi-online
(GFD-2024-15860) Benar, Klaim Ganjar Pranowo bahwa Tidak Ada Insentif untuk Anak Muda Menjadi Petani
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/02/2024
Berita
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa selama ini tidak pernah ada insentif yang diberikan kepada muda menjadi petani. Untuk itu, dia akan menyiapkan beberapa insentif guna menarik minat anak muda menjadi petani.
“Tidak pernah ada insentif yang diberikan kepada anak muda untuk menjadi petani, modernisasi jadi pilihan dengan digitalisasi pertanian. Lahan sempit harus dilakukan pola konsolidasi, lahan kan pernah punya uji coba waktu itu di Sukoharjo,” kata Ganjar dalam Dialog Capres bersama Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis 11 Januari 2024 yang dikutip dari Liputan6.com.
Benarkah klaim Ganjar yang menyebut tidak pernah ada insentif diberikan kepada anak muda untuk jadi petani?
Hasil Cek Fakta
Peneliti Innovation Center for Tropical Sciences (ICTS), Riska Ayu Purnamasari dan dosen Kebijakan Publik Universitas Brawijaya, M. Rizki Pratama mengatakan pernyataan Ganjar tersebut adalah benar.
Menurut Badan Pusat Statistik (2023), persentase pemuda usia 16-30 tahun yang bekerja di sektor pertanian terus turun dari 20,79 persen pada tahun 2017 menjadi 18 persen pada tahun 2022. Di sisi lain, persentase pemuda yang bekerja di sektor jasa terus naik, yakni dari 52,86 persen pada 2017 menjadi 56,82 persen pada 2022.
Jumlah petani milenial memang minimalis hanya 21,93 persen (6.183.009 orang) pada tahun 2023. Jumlah petani milenial juga tidak merata antar provinsi dengan Provinsi Jawa Timur mendominasi dengan 15,71 persen (971.102 orang) pada tahun 2023.
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa banyak pemuda enggan bergelut di sektor pertanian karena beberapa faktor. Riset Akatiga pada 2020 menunjukkan faktor-faktor yang menghambat anak muda menjadi petani karena lamanya waktu menunggu untuk dapat mengakses tanah milik orang tua, tingginya harga sewa/beli lahan untuk bertani, harga produk pertanian di tingkat petani yang fluktuatif bahkan cenderung rendah sehingga keuntungan bertani tidak sebesar sektor lain, dan kurangnya informasi akan praktik pertanian inovatif.
Menurut Rizki, sejauh ini program insentif untuk para petani muda belum hadir di tingkat nasional, akan tetapi di tingkat lokal sudah muncul inisiatif pemerintah daerah untuk mendorong para generasi muda untuk menjadi petani seperti program petani milenial dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program petani milenial tersebut memberikan pelatihan, pemagangan, pemberian akses pasar, akses teknologi, akses kelembagaan, akses sarana dan prasarana produksi/pasca-produksi, asuransi, akses lahan serta sertifikasi/legalitas usaha dan produk.
Program insentif untuk petani muda dapat dilakukan melalui berbagai hal seperti program pemotongan pajak, program pelatihan, program pinjaman dengan bunga rendah, program bantuan pendanaan hingga program pensiun dini untuk beralih ke sektor pertanian.
Kesimpulan
Berdasarkan verifikasi Tempo bersama ahli, klaim Ganjar Pranowo tidak pernah ada insentif diberikan kepada anak muda untuk jadi petani adalahbenar.
Menjadi petani muda memang sulit ditambah belum adanya kebijakan nasional yang mampu mendorong para pemuda untuk dapat berkontribusi dalam sektor pertanian. Pemerintah harus mampu mereduksi berbagai faktor yang membuat enggan para pemuda untuk aktif di sektor pertanian baik dari sisi penguatan sumber daya manusia, asset dan modal.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/5503443/program-internet-gratis-ganjar-pranowo-demi-kemajuan-ekonomi-kreatif?page=3
- https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/03/10/petani-muda-kian-beringsut
- https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/12/04/2050/hasil-pencacahan-lengkap-sensus-pertanian-2023---tahap-i.html
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/12/05/inilah-10-provinsi-dengan-jumlah-petani-milenial-terbanyak-nasional-pada-2023-jawa-timur-teratas#:~:text=No.&text=Silakan%20login%20untuk%20mengakses%20informasi%20ini.&text=Hasil%20Sensus%20Pertanian%202023%20
- https://www.akatiga.org/language/id/kesempatan-kerja-orang-muda/
- https://petanimilenial.jabarprov.go.id/
- https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1144/1117
Halaman: 2836/6183