(GFD-2023-13531) Cek Fakta: Tidak Benar WEF Ingin Kotoran dan Urine Dijadikan Makanan untuk Hindari Perubahan Iklim
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 11/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) ingin kotoran dan urine dijadikan bahan makanan untuk selamatkan bumi dari perubahan iklim. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Agustus 2023.
Klaim WEF ingin kotoran dan urine dijadikan makanan untuk selamatkan bumi dari perubahan iklim menampilkan seorang sedang berbicara dengan narasi awal sebagai berikut.
"The world economic forum is recently launched a controversial new initiative that should have all of us up in arms. The WEF is now calling for all of us to eat human feces and drink urine if we want to be one of the lucky few to survive the great depopulation that they have planned."
Jika diterjemahkan sebagai berikut.
"Forum ekonomi dunia baru-baru ini meluncurkan inisiatif baru yang kontroversial yang seharusnya membuat kita semua angkat senjata. WEF kini menyerukan agar kita semua makan kotoran manusia dan minum air seni jika kita ingin menjadi salah satu dari sedikit orang yang beruntung bisa selamat dari depopulasi besar-besaran yang telah mereka rencanakan"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"World Economic Forum
ingin šØāš©āš§āš¦ makan š© dan minum air kencing untuk menyelamatkan bumi alias makanan ramah lingkungan yang "bernutrisi"š¤„šckckck .."
Benarkah klaim WEF ingin kotoran dan urine dijadikan makanan untuk selamatkan bumi dari perubahan iklim? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuriĀ klaim WEF ingin kotoran dan urine dijadikan makanan untuk selamatkan bumi dari perubahan iklim, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'The WEF is now calling for all of us to eat human feces and drink urine'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "False claim WEF called for consumption of human waste to fight climate change | Fact check" yang dimuat situs Usatoday.com, pada 11 Juli 2023.
Dalam artikel situs Usatoday.com juru bicara WEF Yann Zopf menyatakan,Ā Organisasi tersebut tidak mewajibkan konsumsi kotoran manusia dengan alasan apa pun.
"Forum Ekonomi Dunia tidak pernah membuat pernyataan bahwa 'manusia harus makan kotoran dan minum air seni untuk melawan perubahan iklim," kata Zopf.
"Ini adalah klaim palsu yang mendiskreditkan upaya penting yang dilakukan Forum Ekonomi Dunia dalam menghadapi tantangan global yang serius."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Did WEF say all humans have to eat faeces and drink urine to fight climate change? " yang dimuat situs Climatefactchecks.org, pada 20 Juli 2023.
Dalam situs Climatefactchecks.orgĀ Dr. Saluka Jayakody dari MBBS, Medicine menyebutkan, manusia membutuhkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan kalori hariannya.
Namun kotoran hewan merupakan produk pencernaan yang mengandung nutrisi sangat rendah sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan kalori harian dan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Paparan kotoran hewan telah dikaitkan dengan diare, infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah, trachoma, disfungsi enterik lingkungan, dan gangguan pertumbuhan. Hanya sedikit penelitian yang mengevaluasi tindakan pengendalian, namun intervensinya mencakup promosi kebersihan.
Kesimpulan
Hasil penelusuranĀ Cek Fakta Liputan6.com, klaim WEF ingin kotoran dan urine dijadikan makanan untuk selamatkan bumi dari perubahan iklim tidak benar.
Forum Ekonomi Dunia tidak pernah membuat pernyataan bahwa 'manusia harus makan kotoran dan minum air seni untuk melawan perubahan iklim
Rujukan
(GFD-2023-13530) Cek Fakta: Hoaks Ajakan Tidak Memilih PDIP karena Merupakan Partai Komunis
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 11/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim ajakan untuk tidak memilih PDIP karenaĀ merupakan partai komunis. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 September 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan tiga gambar yang berbeda. Gambar pertama bernarasi "PDIP Usul ke Pemerintah Agar Pesantren Di Tutup Seluruh Indonesia".
Sementara gambar kedua merupakan video ibu-ibu yang sedang melakukan pengajian terlihat dibubarkan oleh polisi. Video itu disertai narasi "Marah-marah kaum kadrun tidak terima anis paling bawah 19%."
Sedangkan gambar ketiga adalah baliho dengan tulisan "PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam."
Video itu disertai narasi "Ganjar Persiden Apa Yang Akan Terjadi Nanti". Postingan itu juga disertai narasi "Jangan pilih partai komunis..."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim ajakan untuk tidak memilih PDIP karenaĀ merupakan partai komunis?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa postingan tersebut merupakan gabungan dari beberapa hoaks yang berbeda.
Untuk gambar pertama merupakan hoaks yang beredar sejak tahun 2018. Hoaks ini pernah ditulis bantahannya oleh Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berjudul "CEK FAKTA: Hoaks PDIP Usul agar Pesantren di Indonesia Ditutup" yang tayang pada 5 November 2018.
Faktanya baik Megawati maupun PDIP tak pernah mengusulkan agar pesantren di seluruh Indonesia ditutup. Gambar itu merupakan hasil editan dari artikel asli CNN Indonesia berjudul "Golkar Bakal Temui Megawati Bahas Pasangan Pilgub Jabar."
Sementara gambar kedua adalah video pembubaran unjuk rasa PT FPIL di Muaro Jambi. Unjuk rasa itu dibubarkan karena sudah berlangsung selama 17 hari dan dianggap menganggu ketertiban umum.
Cek Fakta Liputan6.com menulis penjelasan lengkapnya dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Video Polisi Bubarkan Pengajian untuk Merampas Tanah Demi Mendapat Bayaran dari China, Simak Faktanya" yang tayang 27 Juli 2023.
Sedangkan gambar ketiga juga pernah ditulis artikel bantahannya berjudul "Cek Fakta: Hoaks Foto Baliho Bertuliskan PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam" pada 3 Juni 2023.
Faktanya foto baliho yang tersebar merupakan hasil editan. Baliho itu sebenarnya bertuliskan "Pesan Istri kepada Sang Suami : Wahai suamikuā¦.. Carilah rezeki yang HALAL saja. Aku dan anak-anakmu rela Lapar dengan yang sedikit tapi halal, daripada kenyang, namun dibakar API NERAKA."
Baliho itu diketahui berada di Kota Padang. Hoaks baliho itu sendiri sudah muncul sejak tahun 2017.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim ajakan untuk tidak memilih PDIP karena merupakan partai komunis adalah hoaks. Faktanya postingan itu merupakan gabungan beberapa hoaks yang pernah beredar.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5354773/cek-fakta-video-polisi-bubarkan-pengajian-untuk-merampas-tanah-demi-mendapat-bayaran-dari-china-simak-faktanya?page=2
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3684928/cek-fakta-hoaks-pdip-usul-agar-pesantren-di-indonesia-ditutup?page=2
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5305597/cek-fakta-hoaks-foto-baliho-bertuliskan-pdip-tidak-butuh-suara-umat-islam?page=2
(GFD-2023-13529) Cek Fakta: Hoaks Video Mobil Terbang karena Kehilangan Gravitasi
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim insiden mobil terbang karena kehilangan gravitasi beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Jumat 8 September 2023.
Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan suasana sebuah jalanan yang sedang dilintasi mobil. Tiba-tibat dua mobil tampak terbang ketika melewati persimpangan jalan. VideoĀ itu kemudian diklaim sebagai insiden kehilangan gravitasi yang terjadi di Melbourne, Australia.
"HILANGNYA GRAVITASI
Di jalan raya Melbourne (Australia), insiden kehilangan gravitasi total sering terjadi.Hal tersebut disebabkan oleh eksperimen (pemerintah AS) yang mengatur parameter gravitasi pada objek tertentu yang lewat di belakang pagar Australia," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 135 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.
Benarkah dalam video itu mobil terbang karena kehilangan gravitasi? Berikut penelusurannya.
Ā
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim insiden mobil terbang karena kehilangan gravitasi. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat gambar identik di artikel berjudul "No, There Werenāt Any Flying Cars in China ā That Video is Fake" yang dimuat situs thequint.com pada 23 Februari 2018 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video mobil terbang itu sempat viral dan diklaim terjadi di China pada 2018 lalu. Ketika itu, video tersebut diklaim terjadi karena bocornya medan magnet kabel bawah tanah.
Situs berita Tiongkok Shine, yang berada di bawah naungan Shanghai Daily menyatakan bahwa video tersebut adalah rekayasa dan hasil manipulasi. Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian di China.
Polisi menyoroti berbagai kesalahan dalam video tersebut, antara lain hilangnya zebra cross, ketipisan roda mobil, dan keanehan tiang kawat.
Ā
Kesimpulan
Video yang diklaim insiden mobil terbang karena kehilangan gravitasi ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital.
Rujukan
(GFD-2023-13528) [SALAH] āAHY DAN DEMOKRAT GERUDUK RUMAH ANIES BASWEDANā
Sumber: FacebookTanggal publish: 08/09/2023
Berita
GEGER MALAM INI DEMOKRAT SIAP P3-RA-NG, AHY TAK TERIMA DI HI4-N4TI, LANGSUNG GE-RU-DUK RUMAH ANIES.
Hasil Cek Fakta
Beredar unggahan video di media sosial Facebook dengan nama pengguna āAilyn Zoilaā unggahan video tersebut bernarasi bahwa AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies Baswedan.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari detik.com dengan judul artikel āDemokrat Jatim Sentil Anies, Belum Jadi Presiden Sudah Ingkarā.
Thumbnail yang menampilkan sosok AHY sedang berpidato, Thumbnail tersebut identik dengan artikel milik nuansamalut.com yang berjudul āJaga Kedaulatan, Ketua Demokrat se-Indonesia Serentak Sambangi Pengadilanā.
Faktanya, gambar thumbnail video adalah foto apel pimpinan yang digelar di kantor DPP Demokrat, Jakarta pada 3 April 2023. Acara itu dihadiri pengurus DPP, pimpinan fraksi di DPR, anggota DPRD Partai Demokrat, ketua DPD, dan ketua DPC dari seluruh Indonesia.
Bedasarkan penjelasan di atas klaim bahwa AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies Baswedan adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari detik.com dengan judul artikel āDemokrat Jatim Sentil Anies, Belum Jadi Presiden Sudah Ingkarā.
Thumbnail yang menampilkan sosok AHY sedang berpidato, Thumbnail tersebut identik dengan artikel milik nuansamalut.com yang berjudul āJaga Kedaulatan, Ketua Demokrat se-Indonesia Serentak Sambangi Pengadilanā.
Faktanya, gambar thumbnail video adalah foto apel pimpinan yang digelar di kantor DPP Demokrat, Jakarta pada 3 April 2023. Acara itu dihadiri pengurus DPP, pimpinan fraksi di DPR, anggota DPRD Partai Demokrat, ketua DPD, dan ketua DPC dari seluruh Indonesia.
Bedasarkan penjelasan di atas klaim bahwa AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies Baswedan adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies Baswedan.
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies Baswedan.
Rujukan
Halaman: 2831/5616