(GFD-2023-14871) [SALAH]: “Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin”
Sumber: TIKTOK.COMTanggal publish: 31/12/2023
Berita
Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Tiktok dengan nama pengguna “kelvinfalvi” mengunggah video dengan narasi bahwa Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan, saat ini koalisi perubahan didukung oleh tiga partai, Nasdem, PKS dan PKB. Surya Paloh telah mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres-cawapres di Pilpres 2024 pada 2 September lalu.
Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan, saat ini koalisi perubahan didukung oleh tiga partai, Nasdem, PKS dan PKB. Surya Paloh telah mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres-cawapres di Pilpres 2024 pada 2 September lalu.
Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Surya Paloh tarik Dukungannya untuk Anies dan Cak Imin adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Faktanya, sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid tentang Surya Paloh tarik dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Faktanya, sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid tentang Surya Paloh tarik dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Rujukan
(GFD-2023-14870) Keliru, Bangladesh Tolak Pengungsi Rohingya karena Mereka Memberontak di Myanmar
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 31/12/2023
Berita
Konten berisi klaim bahwa Bangladesh menolak pengungsi Rohingya karena pemberontakan yang mereka lakukan di Myanmar, beredar di TikTok [ arsip ] pada 17 November 2023. Narasi tersebut ditautkan pada sebuah video yang memperlihatkan kedatangan kapal pengungsi Rohingya di Aceh.
"Mereka datang karena orang-orang Rohingya itu paham kan orang Indonesia akan menerima mereka karena seiman tidak peduli orang Rohingya itu diusir karena apa. Bangladesh aja ogah menerima mereka padahal itu adalah tanah kelahiran moyangnya. Tapi karena pemberontakan yang mereka lakukan di Myanmar takutlah Bangladesh menerima mereka. Nanti diterima malah membentuk negara di Bangladesh," demikian isi narasi dalam video tersebut.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 426 komentar dan dibagikan cembalo sebanyak 147 kali. Apa benar Bangladesh menolak pengungsi Rohingya karena pemberontakan yang mereka lakukan di Myanmar?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan Bangladesh tercatat sebagai negara paling banyak menampung pengungsi Rohingya. Banyak pengungsi di Bangladesh terpaksa melakukan perjalanan laut yang berbahaya untuk mencapai Malaysia atau Indonesia, bukan lantaran ditolak oleh Bangladesh namun karena kondisi pengungsian yang tidak layak dan meningkatnya kekerasan.
Data Badan Pengungsi PBB, UNHCR yang ditampilkan oleh KataData per September 2023, pengungsi Rohingya dan pencari suaka lainnya yang tak memiliki status kewarganegaraan dari Myanmar tercatat sebanyak 1.094.198 orang.
Sumber: Kata Data
Rombongan Rohingya paling banyak mengungsi di Bangladesh yakni 965.467 orang atau 88,2 persen dari total pengungsi Rohingya dan pencari suaka Myanmar. Kedua adalah Malaysia yang menampung 105.762 orang atau 9,7%. Disusul India sebesar 22.110 orang atau 2%. Sedangkan Indonesia menjadi negara yang paling sedikit menampung pengungsi Rohingya, yakni 859 orang atau 0,1%.
UNHCR memberi catatan, pengungsi Rohingya dan pencari suaka yang dihitung ini merupakan orang-orang tanpa status kewarganegaraan dari Myanmar, yang secara bersamaan dihitung dalam pengungsi dan pencari suaka Myanmar.
Menurut laporan The Assessment Capacities Project (ACAPS) edisi 12 Mei 2023, di Bangladesh, sekitar 931.000 pengungsi Rohingya yang terdaftar tinggal di kamp-kamp pengungsian Ukhia dan Teknaf upazilas di Cox Bazar, yang merupakan tempat penampungan pengungsi terbesar di dunia.
Kamp pengungsian Kutupalong Balukhali di Ukhia merupakan kamp pengungsian terbesar dan terpadat di dunia, yang menampung lebih dari 630.000 pengungsi Rohingya. Hampir 30.000 pengungsi Rohingya yang terdaftar telah direlokasi dan tinggal di rumah-rumah di Bhasan Char, sebuah pulau di lepas pantai Bangladesh. Seluruh pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp Cox Bazar dan di Bhasan Char bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka
Orang-orang Rohingya yang datang ke Provinsi Aceh sejak November, sesungguhnya mereka berasal dari kamp pengungsian Cox Bazar. Mereka bukan ditolak oleh Bangladesh melainkan pergi ke negara lain untuk mencari keselamatan karena kondisi Kamp pengungsian Cox Bazar semakin tidak aman dengan lebih seringnya terjadi kriminalitas. Situasi itu membuat mereka merasa masa depan semakin suram.
Menurut Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNFPA per Juni 2023, kondisi di Cox Bazar sangat sulit. Banyak pengungsi Rohingya tinggal di tempat penampungan sementara yang penuh sesak dan tidak memberikan privasi yang memadai serta menimbulkan risiko perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan.
Human Rights Watch mendokumentasikan 26 kasus kekerasan terhadap Rohingya, termasuk pembunuhan, penculikan, penyiksaan, pemerkosaan dan pelecehan seksual, serta pernikahan paksa, berdasarkan wawancara dengan 45 pengungsi Rohingya antara bulan Januari hingga April 2023, serta bukti-bukti pendukung seperti laporan polisi dan laporan medis.
Para korban melaporkan bahwa mereka menghadapi berbagai hambatan untuk mendapatkan bantuan polisi, hukum, dan medis, dan pihak berwenang gagal memberikan perlindungan, meningkatkan keamanan, atau mengadili mereka yang bertanggung jawab.
Pihak berwenang Bangladesh telah melaporkan bahwa kelompok-kelompok bersenjata membunuh lebih dari 40 pengungsi Rohingya di kamp-kamp pada tahun 2022, sementara sedikitnya 48 pengungsi terbunuh pada paruh pertama tahun 2023. Rohingya mengatakan bahwa jumlahnya jauh lebih tinggi. Tujuh pengungsi dilaporkan terbunuh dalam tiga insiden pada tanggal 6 dan 7 Juli, termasuk seorang sub-majhi (pemimpin komunitas kamp) dan tersangka anggota kelompok militan.
Mengapa etnis Rohingya mengungsi?
Etnis Rohingnya mengungsi ke luar Myanmar karena persekusi panjang yang mereka alami. Penelitian Mohajan berjudul “History of Rakhine State and the Origin of the Rohingya”, umat Islam di Myanmar mengalami penganiayaan sejak masa pemerintahan Raja Bodawpayar (1782-1819) karena ketakutan akan penyebaran Islam. Hal itu berlanjut hingga pemerintahan militer yang dipimpin oleh Jenderal Angkatan Darat Burma Ne Win antara tahun 1966 dan 1988. Sejak tahun 1970-an, sejumlah tindakan keras terhadap Rohingya di Rakhine menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi ke negara tetangga Bangladesh, Malaysia, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
PBB telah mengidentifikasi etnis Rohingya sebagai salah satu kelompok yang paling teraniaya di dunia minoritas, dan salah satu kelompok terbesar masyarakat tanpa kewarganegaraan.
Selama masa pemerintahan yang dipegang militer sejak 1962, melemahkan gerakan Rohingya secara sistematis. Penguasa militer mencap Rohingya sebagai orang asing, tentara membunuh, menyiksa, dan memperkosa warga minoritas ini. Mereka melarang organisasi-organisasi sosial dan politik Rohingya. Mereka juga mentransfer usaha swasta milik kelompok Rohingya kepada pemerintah, melemahkan kelompok tersebut secara finansial. Lebih jauh, kelompok Rohingya mengalami kerja paksa, penahanan tanpa peradilan, dan serangan fisik. Pada 1991 dan 1992, lebih dari 250.000 mencoba melarikan diri ke Bangladesh.
Pada 2017, saat aparat bersenjata Myanmar melakukan penyerangan bersenjata, dan membakar rumah-rumah mereka. Mereka juga memenggal para pria, memperkosa para perempuan dan membunuh anak-anak. Puluhan ribu masyarakat Rohingya kehilangan tempat tinggal. Sebelum krisis ini, 120.000 orang Rohingya yang kehilangan rumah, tinggal dalam kamp-kamp pengungsian.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Bangladesh menolak pengungsi Rohingya karena pemberontakan mereka di Myanmar adalahkeliru.
Bangladesh adalah negara dengan jumlah pengungsi Rohingya tertinggi. Sejak eksodus besar-besaran etnik Rohingya dari Myanmar pada 2017, Bangladesh telah menampung sekitar 1 juta pengungsi.
Pengungsi Rohingya melarikan diri dari sejumlah camp pengungsian di Bangladesh, lantaran meningkatnya aksi kekerasan, camp yang penuh sesak, kekurangan makanan hingga tidak adanya kesempatan kerja. Mereka memilih mempertaruhkan nyawa mereka dalam perjalanan perahu yang berbahaya ke negara-negara di Asia Tenggara di mana mereka berharap untuk menemukan sesuatu yang lebih baik.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@isaahisamaac07/video/7302152616329481477?q=rohingya&t=1703670270804
- https://web.archive.org/save/
- https://www.tiktok.com/@isaahisamaac07/video/7302152616329481477?q=rohingya&t=1703670270804
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/12/05/bangladesh-hingga-indonesia-jadi-suaka-bagi-pengungsi-rohingya#:~:text=Rombongan%20Rohingya%20paling%20banyak%20mengungsi,sebesar%2022.110%20orang%20atau%202%25
- https://reliefweb.int/report/bangladesh/bangladesh-rising-violence-insecurity-and-protection-concerns-coxs-bazar-refugee-camps
- https://www.unfpa.org/coxs-bazar-bangladesh-rohingya-refugee-crisis#:~:text=Almost%201%20million%20Rohingya%20refugees,in%20Cox's%20Bazar%20are%20difficult.
- https://www.hrw.org/news/2023/07/13/bangladesh-spiraling-violence-against-rohingya-refugees
- https://mpra.ub.uni-muenchen.de/88186/1/MPRA_paper_88186.pdf mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14869) Keliru, Video yang Diklaim Pengungsi Rohingya Rusak Rusun Jemundo di Sidoarjo
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/12/2023
Berita
Beredar video pendek di Tiktok [ arsip ] dan Facebook [ arsip ] yang diklaim bahwa pengungsi Rohingya merusak rumah susun (rusun) di Graha Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam video tersebut memuat narasi sebagai berikut: “Rumah Susun Taman Sidoarjo, Jawa Timur dirusak oleh pengungsi Rohingya hanya karena listrik padam selama 24 jam. Padamnya listrik di Rumah Susun Taman Sidoarjo hari ini akibat kebakaran gudang PT Lazada di wilayah yang sama di Sidoarjo, Jumat 8 Desember 2023, pukul 01.25 WIT".
Benarkah pengungsi Rohingya yang melakukan perusakan Rusun Graha Puspo Agro di Sidoarjo tersebut?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa perusakan rumah susun di Graha Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tidak dilakukan oleh pengungsi Rohingya.
Dikutip dari situs Detik.com, Kepala Sub Seksi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya, Wahyu Tri Wibowo mengatakan pelaku perusakan bukan dari Rohingya, melainkan pengungsi dari negara lain. Pengungsi Rohingya yang menempati rumah itu jumlahnya hanya lima orang.
"Bukan pengungsi etnis Rohingya, mereka pengungsi lain, jumlah mereka cuma lima orang. Selama ini pengungsi Rohingya cukup kooperatif dengan pemerintah dan bahkan, mereka tidak pernah berdemo," tegas Wibowo kepada detikJatim, 10 Desember 2023.
Wibowo mengungkapkan, kericuhan yang melibatkan pengungsi di Rusun Jemundo bukan kali pertama terjadi. Proses perbaikan bekas perusakan sendiri tinggal tersisa puing-puing yang berserakan. Tinggal beberapa material pelengkap yang butuh dipasang.
Untuk diketahui hingga saat ini, total pengungsi di Rusunawa Puspa Agro tercatat sebanyak 297 orang dari berbagai macam negara yakni Afghanistan, Somalia, Nigeria, Iran, Irak, India, Pantai Gading, Sierra Leone, hingga Kamerun.
Wawancara seorang pengungsi asal Rohingya, Husein Johar di situs Kompas TV pada menit ke-02:06 sampai 02:35 menyatakan bahwa jumlah mereka hanya 5 orang dan tidak melakukan perusakan. Saat perusakan fasilitas pengungsi di Puspa Agro terjadi, ia dan pengungsi Rohingya lainnya sedang berada di luar untuk mencari sumber listrik.
Kronologis Perusakan
Dilansir situs CNN Indonesia, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jatim Herdaus menceritakan bahwa para pengungsi yang menempati penampungan di Rusun Puspa Agro sempat protes pemadaman listrik oleh PLN sejak Jumat, 8 Desember 2023 pukul 01.30 WIB.
Pemadaman listrik itu karena ada kebakaran gudang perusahaan marketplace yang lokasinya juga berada di kawasan Puspa Agro, Sidoarjo.
"Pada Jumat siang, para pengungsi melakukan protes kepada pengelola Puspa Agro karena listrik padam dianggap mengganggu aktivitas para pengungsi yang ditampung di Aparna Puspa Agro, sehingga pihak pengelola mengupayakan recovery dengan cepat dan tepat yaitu dengan menyewa genset," ujarnya.
Pada sore harinya, genset tiba di lokasi penampungan Puspa Agro. Selanjutnya, petugas melakukan pemasangan instalasi untuk menghidupkan kebutuhan listrik penampungan.
"Sekitar satu jam setelah genset aktif, ternyata kami menerima informasi dari PLN bahwa aliran listrik telah menyala dan bisa digunakan, sehingga pemasangan dan penginstalan genset dihentikan dan proses penyambungan kembali menggunakan aliran listrik PLN," urai Herdaus.
Sekitar pukul 19.15 WIB, terdapat beberapa pengungsi yang melakukan perusakan sarana dan prasarana di Puspa Agro seperti kaca jendela, pintu, pot, meja dan sebagainya.
"Informasi yang kami terima, ada sekitar 30 orangrefugees melakukan perusakan dengan melempari kaca penampungan Aparna Puspa Agro," ucapnya. Kejadian tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Para perusak berhenti beraksi setelah aliran listrik di penampungan kembali normal.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa pengungsi Rohingya Rusak Rusun di Sidoarjo adalahkeliru.
Perusakan dilakukan oleh 30 pengungsi yang protes listrik tidak menyala. Jumlah pengungsi Rohingya hanya 5 orang dan tidak ada yang terlibat dalam aksi perusakan itu.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@newsmu_/video/7310603051683843333?q=rohingya&t=1703670270804
- https://web.archive.org/web/20231230072850/
- https://www.tiktok.com/@newsmu_/video/7310603051683843333?q=rohingya&t=1703670270804
- https://www.facebook.com/rendahhati/videos/691378839764428
- https://web.archive.org/web/20231230073002/
- https://www.facebook.com/rendahhati/videos/691378839764428
- https://www.detik.com/jatim/berita/d-7082499/pengungsi-yang-ngamuk-rusak-rusun-jemundo-dipastikan-bukan-rohingya
- https://www.kompas.tv/video/468111/sudah-tinggal-9-tahun-lebih-pengungsi-rohingya-di-rusun-graha-puspa-agro-bantah-tuduhan-perusakan#google_vignette
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231209161818-20-1035119/30-pengungsi-diduga-rusak-rusun-penampung-rohingya-di-sidoarjo mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14868) [SALAH] Foto Serangan Gereja di Nigeria pada Natal 2023
Sumber: TwitterTanggal publish: 31/12/2023
Berita
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Nigeria – Foto-foto baru dari dalam gereja tempat umat Kristen dibantai atas nama Allah pada hari Natal. Sekitar 150 orang dipastikan tewas sejauh ini, properti dan peternakan dijarah dan dibakar. Hal ini setara dengan apa yang dilakukan Hamas, namun LSM dan penari di Barat mengabaikannya
“Nigeria – Foto-foto baru dari dalam gereja tempat umat Kristen dibantai atas nama Allah pada hari Natal. Sekitar 150 orang dipastikan tewas sejauh ini, properti dan peternakan dijarah dan dibakar. Hal ini setara dengan apa yang dilakukan Hamas, namun LSM dan penari di Barat mengabaikannya
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru @RonEng1ish mengunggah foto yang memperlihatkan banyak darah dan keadaan gereja yang berantakan. @RonEng1ish menklaim bahwa foto itu diambil saat para umat Kristen beribadah di gereja pada Natal tahun ini. Tidak hanya itu, informasi mengenai 150 korban jiwa dan pelaku pembunuhan mengatasnamakan Allah juga terdapat di cuitan tersebut. Penjelasan dan foto yang diunggah pada 26 Desember silam itu telah disukai lebih dari 32,000 orang, dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 17,000 kali, serta telah dilihat 1,9 juta kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Foto yang sama persis digunakan oleh AP News dalam artikel beritanya yang berjudul “Over 50 feared dead in Nigeria church attack, officials say” dan dipublikasikan pada 6 Juni 2022. Melansir dari artikel AP News, insiden penyerangan gereja tersebut terjadi di Gereja Katolik St. Francis di Ondo, Nigeria dan memakan setidaknya 50 korban jiwa.
Selain itu, informasi serupa juga pernah dibahas oleh Reuters dengan judul “Fact Check: Images of church attack in Nigeria date to 2022, not 2023 violence” dan dikategorikan sebagai Miscaptioned.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @RonEng1ish merupakan konteks yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Foto yang sama persis digunakan oleh AP News dalam artikel beritanya yang berjudul “Over 50 feared dead in Nigeria church attack, officials say” dan dipublikasikan pada 6 Juni 2022. Melansir dari artikel AP News, insiden penyerangan gereja tersebut terjadi di Gereja Katolik St. Francis di Ondo, Nigeria dan memakan setidaknya 50 korban jiwa.
Selain itu, informasi serupa juga pernah dibahas oleh Reuters dengan judul “Fact Check: Images of church attack in Nigeria date to 2022, not 2023 violence” dan dikategorikan sebagai Miscaptioned.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @RonEng1ish merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Konteks yang salah. Foto tersebut diambil saat serangan gereja di Nigeria pada 2022 lalu, bukan saat perayaan Natal tahun ini.
Rujukan
Halaman: 2829/5936