• (GFD-2024-19585) [KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar peringatan untuk mewaspadai tsunami pada 2024 akibat aktivitas Sesar Sumatera.

    Peringatan tersebut mengutip pernyataan Rahmat Triyono yang disebut sebagai Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Peringatan untuk mewaspadai tsunami akibat Sesar Sumatera disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, akun Instagram ini, dan ini.

    Pengunggah menyertakan video berisi peta Sumatera yang diberi garis berwarna putih dan merah.

    Berikut teks yang tertera dalam video: WASPADA ADA SUNAMI DI SUMATERA TAHUN 2024.

    Pada keterangan video disebutkan, Rahmat Triyono menyatakan gempa dengan magnitudo 6 di wilayah Sesar Sumatera dapat menyebabkan kerusakan yang cukup serius.

    Berikut kutipan yang dicatut:

    Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali bahwa sesar Sumatera ini nyata, dan ada ancaman terdapat sumber gempa di darat.

    Hasil Cek Fakta

    Rahmat Triyono memang menyampaikan peringatan soal Sesar Sumatera dalam perayaan Hari Meteorologi Dunia ke-74, di Pasaman, Sumatera Barat, pada 23 Maret 2024.

    Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks pesan kewaspadaan.

    Namun, atribusi jabatan Rahmat keliru. Rahmat menjabat sebagai Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG.

    Sementara, jabatan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG saat ini masih dipegang Daryono.

    Daryono membenarkan soal potensi gempa di jalur Sesar Sumatera, sehingga diharapkan ada peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemerintah.

    "Konten yang disampaikan Bapak Rahmat Triyono tersebut adalah benar, sebagai bentuk pesan kewaspadaan terhadap keberadaan sumber gempa Sesar Sumatra, sebagai sumber ancaman gempa di darat," kata Daryono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, pada Jumat (3/5/2024).

    Kendati demikian, Daryono menegaskan, peringatan mengenai tsunami akibat Sesar Sumatera tidak benar.

    Ia menjelaskan, pesan mengenai potensi gempa akibat Sesar Sumatera bertujuan untuk meningkatkan langkah-langkah mitigasi konkret dalam mengurangi risiko bencana.

    Misalnya, dengan membuat bangunan tahan gempa atau berbahan ringan. Pembangunan di Sumatera secara khusus dan Indonesia secara umum, diharapkan dapat beradaptasi dengan gempa.

    Daryono mengingatkan, jangan sampai asal membuat bangunan dengan tembok tanpa tulangan besi standar yang kuat.

    Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya gempa besar, gempa kecil, gempa jauh, dan gempa hiposentrum.

    "Patut disayangkan terkait pemberitaan di atas ada pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menghubungkan sumber gempa Sesar Sumatra di darat dengan akan adanya tsunami di Sumatra pada 2024," ujar Daryono.

    Meski masyarakat perlu awas karena tinggal di daerah rawan gempa dan tsunami, tetapi tidak perlu resah atau panik.

    "Informasi tersebut tidak didasari ilmu pengetahuan dan dampaknya sangat meresahkan warga pesisir Sumatera," imbuh Daryono.

    Kesimpulan

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menegaskan, Sesar Sumatera tidak memicu tsunami.

    Ia mengatakan, Sesar Sumatera memang berpotensi memicu gempa besar, tetapi peringatan tsunami yang beredar tidak benar.

    Pesan tersebut disampaikan untuk meningkatkan langkah-langkah mitigasi konkret dalam mengurangi risiko bencana gempa bumi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19584) [HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim pesepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo, datang ke Qatar untuk menonton pertandingan Piala Asia U-23 2024.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Ronaldo datang ke Qatar untuk menonton Piala Asia U-23 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Ronaldo tiba di sebuah tempat dengan pengawalan ketat. Video diberi keterangan demikian:

    CRISTIANO RONALDO DATANG KE QATAR MELIHAY LANGSUNG PIALA ASIA.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Ronaldo datang ke Qatar untuk menonton Piala Asia U23 2024

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan akun TikTok ini.

    Kendati demikian, dalam video yang diunggah pada 24 Januari 2024 itu tidak terdapat keterangan lokasi, hanya ada tagar #China yang mengindikasikan tempat video diambil.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri pemberitaan terkait Ronaldo pada 24 Januari 2024, hasilnya ditemukan pemberitaan di laman The Athletic ini. 

    The Athletic memberitakan, Ronaldo bersama klubnya, Al Nassr, datang ke China pada akhir Januari 2024. 

    Saat itu Al-Nassr dijadwalkan bermain dalam dua pertandingan saat tur ke China, yakni melawan klub Shanghai Shenhua dan Zhejiang.

    Namun, pertandingan tersebut dibatalkan karena Ronaldo mengalami cedera.

    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal Ronaldo datang ke Qatar untuk menonton Piala Asia U-23 2024.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Ronaldo datang ke Qatar untuk menonton Piala Asia U-23 2024 tidak benar atau hoaks.

    Video aslinya memperlihatkan kedatangan Ronaldo di China pada akhir Januari 2024 untuk melakukan laga persahabatan dengan Shanghai Shenhua dan Zhejiang.

    Namun, pertandingan dibatalkan karena Ronaldo mengalami cedera.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19583) Cek Fakta: Jokowi Kirim Bunga ke Kim Jong Un atas Dukungan kepada Timnas saat Lawan Korsel, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2024

    Berita

    Jakarta: Beredar sebuah video di TikTok yang menarasikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengirimkan bunga kepada Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un sebagai bentuk ucapan terima kasih atas dukungannya terhadap Timnas Indonesia saat melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23 pada Jumat, 26 April 2024.  

    Berikut narasi lengkapnya:  

    “Kim Jong Un mendukung Timnas Indonesia atas Korsel atas dukungan Kim Jong Un, Jokowi kirim bunga sebagai ucapan terima kasih,” tulis narasi video tersebut.

    Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan video yang dinarasikan Jokowi mengirim bunga kepada Kim Jong Un atas dukungan kepada Timnas Indonesia saat melawan Korsel itu tidaklah benar atau hoaks.

    Faktanya, video tersebut merupakan video milik kanal YouTube REDAKSI TRANS7 OFFICIAL yang berjudul “Bunga Jokowi Untuk Kim Jong UN | REDAKSI SORE (27/09/20)” yang diunggah pada 29 September 2020 lalu.  

    Bunga itu dikirim khusus saat hari Istimewa Korea Utara, yakni hari lahir ke-72 Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara. Jadi tidak ada kaitannya dengan dukungan Kim Jong Un untuk Timnas sepakbola Indonesia melawan Korea Selatan.

    Kesimpulan

    Video yang dinarasikan Jokowi kirim bunga untuk Kim Jong Un sebagai ucapan terima kasih atas dukungannya kepada Timnas Indonesia saat lawan Korea Selatan adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan)  

    Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.  

    Rujukan

  • (GFD-2024-19582) [HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa vaksin Human Papilloma Virus (HPV) menyebabkan kemandulan.

    Dalam unggahan di media sosial disebutkan, pemberian vaksin HPV menyebabkan kegagalan ovarium pada perempuan muda dan menopause dini pada anak perempuan usia 9-10 tahun.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi soal vaksin HPV menyebabkan kemandulan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    "Vaksin HPV menyebabkan kanker, kemandulan, kegagalan ovarium pada wanita muda, menyebabkan anak perempuan berusia 9 dan 10 tahun mengalami menopause dini," tulis salah satu akun, pada 29 Maret 2024.

    Setiap pengunggah menyertakan sebuah tautan dari situs Children's Health Defense dan gambar dengan teks berikut:

    HPV menyebabkan kerusakan parah pada wanita, tetapi suntikan Covid bahkan lebih berbahaya Vaksin yang menyebabkan kemandulan bukanlah hal baru: Vaksin HPV menyebabkan kanker, kemandulan, kegagalan ovarium pada wanita muda, menyebabkan anak perempuan berusia 9 dan 10 tahun mengalami menopause dini, Percobaan menunjukkan tingkat keguguran 27% dan ada penurunan 50% pada kehamilan remaja selama periode 10 tahun. Apa yang kita lihat sekarang dengan tembakan covid jauh lebih buruk.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 29 Maret 2024, menganai vaksin HPV menyebabkan kemandulan.

    Hasil Cek Fakta

    Situs yang menjadi rujukan narasi memiliki rekam jejak dalam menyebarkan teori konspirasi.

    Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs Children’s Health Defense sebagai penyebar konspirasi pseudosains.

    Media yang dibuat pada 2016 itu menerbitkan artikel yang tidak dapat diverifikasi dan tidak didukung bukti.

    Vaksin HPV diberikan untuk mencegah kanker leher rahim, kanker vagina, dan vulva.

    Dilansir Kompas.com, dokter spesialis penyakit dalam In Harmony Clinic, Kristoforus Hendra Djaya menegaskan, vaksin HPV tidak menyebabkan kemandulan.

    Menurut dia, vaksin HPV dibuat semirip mungkin dengan virus, tetapi tidak memiliki DNA yang mereplikasi diri, hanya selubung kulit yang kosong.

    Ia mengatakan, vaksin hanya menangkap sel kanker yang akan masuk ke serviks dan tidak berbahaya.

    Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Wawang S Sukarya.

    Wawang menuturkan, pemberian vaksin HPV sejak dini mulai anak berusia sembilan tahun dapat menekan risiko kanker serviks dengan lebih efektif.

    "Dari penelitian yang ada, pemberian vaksin HPV malahan memperbaiki kesuburan, karena vaksin HPV menurunkan kejadian infeksi oleh HPV. Dengan demikian memperbaiki kesuburan," kata Wawang, pada Jumat (22/4/2022).

    Kesimpulan

    Narasi bahwa vaksin HPV menyebabkan kemandulan merupakan hoaks.

    Klaim tersebut bersumber dari situs yang kerap menerbitkan artikel konspirasi pseudosains.

    Dokter menyatakan vaksin HPV aman, bahkan dapat memperbaiki kesuburan.

    Rujukan