Luar biasa PKB tolak 4T dari oligarki, agar cak Imin mundur jadi cawapres anies
LUAR BIASA..!!!
PKB TOLAK 4 TRILIUN
AGAR CAK IMIN MUNDUR DARI CAWAPRES ANIES
(GFD-2023-13730) [SALAH] PKB TOLAK 4 TRILIUN AGAR CAK IMIN MUNDUR DARI CAWAPRES ANIES
Sumber: youtube.comTanggal publish: 02/10/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Channel youtube bernama NEGARA POLITIK membagikan sebuah video dengan klaim narasi yang menyatakan PKB tolak 4 Triliun agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mundur dari cawapres Anies Baswedan.
Setelah ditelusuri, dari awal hingga akhir video tidak terdapat informasi terkait klaim yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari cnnindonesia.com dengan judul “Indo Riset: Elektabilitas Anies Naik di Jawa Efek Gandeng Cak Imin” yang diunggah pada 25 September 2023.
Thumbnail yang ditampilkan pada video tersebut merupakan hasil manipulasi dari foto saat Rapat Pleno Gabungan DPP PKB di kantor DPW PKB Jatim, Jumat, 1 September 2023.
Foto aslinya dimuat pada artikel jpnn.com berjudul “PKB Sebut Duet Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024 Didukung Ulama” yang tayang pada 1 September 2023.
Berdasarkan pejelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan PKB tolak 4 Triliun agar Cak Imin mundur dari cawapres Anies adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah ditelusuri, dari awal hingga akhir video tidak terdapat informasi terkait klaim yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari cnnindonesia.com dengan judul “Indo Riset: Elektabilitas Anies Naik di Jawa Efek Gandeng Cak Imin” yang diunggah pada 25 September 2023.
Thumbnail yang ditampilkan pada video tersebut merupakan hasil manipulasi dari foto saat Rapat Pleno Gabungan DPP PKB di kantor DPW PKB Jatim, Jumat, 1 September 2023.
Foto aslinya dimuat pada artikel jpnn.com berjudul “PKB Sebut Duet Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024 Didukung Ulama” yang tayang pada 1 September 2023.
Berdasarkan pejelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan PKB tolak 4 Triliun agar Cak Imin mundur dari cawapres Anies adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya tidak ditemukan informasi kredibel terkait PKB tolak 4 Triliun agar Cak Imin mundur dari cawapres Anies. Selain thumbnail yang merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Faktanya tidak ditemukan informasi kredibel terkait PKB tolak 4 Triliun agar Cak Imin mundur dari cawapres Anies. Selain thumbnail yang merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Rujukan
(GFD-2023-13729) Cek Fakta: Hoaks Anies Baswedan Mengubah Namanya Menjadi Mahdi Yohanis Khan
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 02/10/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Anies Baswedan mengubah namanya menjadi Mahdi Yohanis Khan. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 September 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi:
"Sekarang namanya jadi Mahdi Yohanis Khan. Macam2 cara di buat demi ambisi jdi RI-1."
Akun itu menambahkan narasi:
"INILAH ANIES WAN EDAN YG SEDANG MEMPERMAINKAN AGAMA ANIS Akan menghalalkan segala macam cara, demi ambisinya, Utk masuk SBG capres RI 1"
Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Anies Baswedan mengubah namanya menjadi Mahdi Yohanis Khan?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah oleh akun resmi Pemprov DKI Jakarta di Youtube [ada 14 Februari 2020.
Video itu berjudul "Gub Anies Baswedan Meletakkan batu Pertama Pembangunan Tempat Ibadah Umat Hindu".
Dalam video disertai narasi:
"14 Februari 2020 Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghadiri dan memberi sambutan pada Acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tempat Ibadah Umat Hindu di Kali Deres Jakbar"
Kesimpulan
Postingan video yang mengklaim Anies Baswedan mengubah namanya menjadi Mahdi Yohanis Khan adalah tidak benar. Faktanya video itu saat Anies menghadiri acara pembangunan tempat ibadah Umat Hindu di Kali Deres Jakarta Barat, tahun 2020 lalu.
Rujukan
(GFD-2023-13728) Cek Fakta: Hoaks PDIP Jatim Membelot Dukung Anies Baswedan
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 02/10/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan yang mengklaim PDIP Jawa Timur membelot untuk mendukung Anies Baswedan. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 September 2023.
Dalam video berdurasi 2 menit 51 detik itu terdapat narasi sebagai berikut:
"PDIP Kab Blitar Jatim kini telah membelot pilih Anies Baswedan, bahkan PDIP se Jatim. Ini membuktikan bahwa rakyat Indonesia sudah banyak yg sadar karena pr ketum parpolnya hanya mementingkan kepentingan pribadi"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim PDIP Jawa Timur membelot untuk mendukung Anies Baswedan?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa hoaks serupa pernah Mei lalu. Bantahan langsung disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Budi Sulistyono dalam artikel Liputan6.com berjudul "Viral Video Hoaks PDIP Jatim Deklarasi Dukung Anies Baswedan" yang tayang pada 3 Mei 2023.
"Saya pastikan, tidak ada deklarasi mendukung Anies di Jawa Timur. Video itu menyesatkan, hoaks, untuk kepentingan calon lain," tegas Budi Sulistyono di Surabaya, Rabu (3/5/2023).
"Tolonglah, kita berkompetisi secara fair. Belum menang saja sudah hobi bikin kabar hoaks dan bohong, apalagi nanti kalau menang. Ini sangat membahayakan," katanya menambahkan.
Menurut Kanang, kader Banteng se-Jatim bulat mendukung Ganjar Pranowo, capres yang telah ditetapkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk bertarung di Pilpres 2024.
"Kader PDIP Jatim sudah bulat, tak ada keraguan sedikit pun untuk mengamankan perintah Ibu Ketum, memenangkan mas Ganjar di Pilpres 2024," katanya.
Selain itu di video dalam postingan juga bukan merupakan deklarasi PDIP Kabupaten Blitar mendukung Anies Baswedan. Video itu merupakan acara pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Banteng Muda Indonesia (BMI) se-Jawa Timur di Padepokan Reog Ponorogo, 26 Februari 2023.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim PDIP Jawa Timur membelot untuk mendukung Anies Baswedan adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2023-13727) Jangan Mudah Terpengaruh, Cek Fakta 6 Hoaks yang Beredar di Media Sosial Sepekan
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 01/10/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Media sosial menjadi tempat peredaran beragam informasi dengan berbagai tampilan, mulai dari foto, video hingga tulisan.
Keberadaan informasi ini tentu tidak bisa kita langsung percaya, sebab tidak semuanya benar alias hoaks. Hal ini menuntut kita untuk selektif dalam mempercayai informasi yang kita dapat.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mendapati sejumlah hoaks yang beredar di media sosial, setelah melakukan penelusuran.
Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan.
1. Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia
Kabar tentang siswa SMP korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lainnya di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).
Akun Facebook tersebut mengunggah foto yang diklaim siswa SMP korban perundungan dan narasi berisi bahwa korban telah meninggal dunia.
"Siswa SMP korban penganiayaan oleh teman sekolahnya TKP di Cilacap sudah meninggal dunia... Turut berdukacita...Semoga almarhum di trima oleh Allah SWT dilapangkan kuburnya diampuni segala dosanya...Husnul Khotimah Aamiin ya Rabbal'alamiin .🙏🤲😭," tulis salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).
Sebelumnya, video aksi perundungan pelajar SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video, aksi perundungan itu dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya, korban dipukul dan ditendang oleh pelaku.
Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan, duduk perkara aksi perundungan tersebut. Menurutnya, hal itu dipicu oleh pernyataan korban berinisial RF (14) yang menyinggung kedua terduga pelaku.
"Korban mengaku sebagai anggota kelompok atau geng Basis. Pelaku berinisial MK (15) dan WS (14) yang merupakan anggota kelompok itu tidak terima dan tersinggung, sehingga akhirnya melakukan perundungan terhadap korban," ungkap Guntar dilansir dari Antara, Rabu 27 September 2023.
Menurut dia, polisi hingga kini masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penanganan kasus perundungan siswa SMP tersebut.
Sementara Kapolres Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan, dua terduga pelaku perundungan dan penganiayaan pelajar SMP itu sudah diamankan.
"Namun, dua terduga pelaku telah kami amankan sebelum video perundungan tersebut viral di media," ucap Fannky.
Benarkah kabar tentang siwa SMP korban perundungan di Cilacap meninggal dunia? Simak hasil penelusurannya di sini.....
2. Video Kecelakaan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar di media sosial postingan video yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 19 September 2023.
Dalam postingannya terdapat video sebuah kereta mengalami kecelakaan hingga terguling keluar dari rel. Postingan video itu disertai narasi:
"Berita ini viral dan tidak boleh ditayangkan televisi +62 karena sangat memalukan pemerintahan..!!"
Akun itu menambahkan narasi "Viralkan share sebanyak banyaknya..."
Lalu benarkah postingan yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung? Simak hasil penelusurannya di sini....
3. Foto Anies Baswedan Beribadah di Vihara
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara, informasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 13 September 2023.
Unggahan klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara menampilkan seorang lelaki mengenakan rompi berbaju putih dengan wajah ditutupi masker sedang memegang benda berbentuk lidi.
Dalam foto tersebut terdapat tulisan.
"KETIKA ANIS DI BAPTIS MENJADI YOHANES & KETIKA ANIS SEMBAHYANG DI WIHARA< BINGUNG..> YG MN AGAMA ANIS, DEMI JABATAN RELA JUAL AKIDAH KEMANA2".
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"ANIS BAS EDAN LAGI SEMBAHYANG MEMEGANG HIO DI KELENTENG."
Benarkah klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini....
4. Video Ini Pengiriman Kendaraan Perang ke Daerah Konflik Pulau Rempang
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kendaraan perang dikirim ke daerah konflik Pulau Rempang, informasi tersebut diunggah salah akun Facebook, pada 16 September 2023.
Unggahan klaim video kendaraan perang dikirim ke daerah konflik Pulau Rempang menampilkan kendaraan menangkut tank sedang terparkir kemudian berjalan.
Dalam video tersebut juga terlihat sejumlah orang mengenakan seragam bermotif loreng hijau.
Dalam video tersebut terdapat tulisan "HEBOH TRUCKBAJA MEMENUHI PARIKIRAN PELABUHAN MERAK"
"NGGA TAU MAU DIKIRIM KEMANA DAN UNTUK DIPAKAI ACARA APA...?"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Kendaraan perang di pelabuhan merak???
Apakah mau nyebrang ke Sumatra??
Habis itu ke daerah konflik.
Ujung ujungnya Pulau Rempang.
Jika diharuskan, gw setuju jika Sumatra kepingin merdeka."
Benarkah klaim video kendaraan perang dikirim ke Pulau Rempang? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini...
5. BNI Terapkan Kenaikan Biaya Transfer Jadi Rp 150 Ribu
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau (BNI) terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Informasi BNI terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan dikirim oleh akun WhatsApp dengan foto profile logo BNI.
Akun WhatsApp tersebut membagikan file yang berisi informasi pengumuman BNI melakukan perubahan tarif transaksi, dari Rp 6.500 per transaksi dan BI FAST Rp 2.500 akan diubah menjadi Rp 150.000 per bulan.
Pengumuman tersebut juga memberikan penerima pesan pilihan untuk menolak kenaikkan perubahan biaya transaksi, dengan mengisi formulir digital.
Berikut informasi BNI terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan.
"INFO BANK BNI
Yth. Bpk/Ibu nasabah mohon konfirmasi jawaban mengenai yang Surat Ketetapan yang kami kirimkan di atas, RESPON SECEPATNYA AGAR TIDAK DIBERLAKUKAN TARIF BARU secara otomatis oleh sistem.
1. SETUJU (Rp150.000/bulan)2. TIDAK SETUJU (Rp6.500/transaksi)
Silakan pilih tarif sesuai kebutuhan Anda dengan klik tautan di bawah ini:
https://aktivasi-perubahan-tarif-bni.wb-app.com/"
Benarkah informasi BNI terapkan kenaikan biaya transfer menjadi Rp 150 ribu per bulan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini.....
6. Video Parasit dari Cairan Vaksin dan Obat Covid yang Serang Sistem Saraf
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penampakan parasit dari cairan obat Covid yang serang sistem saraf. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 September 2023.
Unggahan video penampakan parasit dari cairan obat Covid yang serang sistem saraf menampilkan benda berwarna merah mengeluarkan benda putih seperti akar serabut.
"penampakan p4rasit GO dari c4iran jasjus dan 0b4t c0v1d yang mengontrol tubuh dan dapat menyerang sistem saraf 🧠 dan 0rg4n lainya."
Benarkah klaim video penampakan parasit dari cairan vaksin dan obat Covid yang dapat serang sistem saraf? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....
Hasil Cek Fakta
Halaman: 2796/5630