• (GFD-2022-11188) Keliru, Video Suporter Maroko Nyanyikan Lagu untuk Palestina Saat Piala Dunia 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/12/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul “ Sebuah lagu dari suporter Maroko, dukungan untuk Palestina ” dengan klaim terjadi saat Piala Dunia 2022.
    Di dalam video tersebut terlihat ribuan penonton bersorak dari tribun stadion memberikan dukungan kepada tim sepak bola yang sedang sedang bertanding.
    Terlihat juga penonton membentangkan bendera Palestina, lalu menyalakan flare. Kemudian terdengar lagu yang mendukung kemerdekaan Palestina berjudul "Rajawali Filistini".

    Sejak dibagikan pada Rabu, 30 November 2022, video ini sudah disukai 20 ribuan netizen, 542 komentar dan 239 ribu kali tayang. Namun, benarkah itu lagu Maroko untuk Palestina saat Piala Dunia 2022?

    Hasil Cek Fakta


    Hasilnya, lagu dukungan untuk Palestina tersebut dilantunkan suporter Raja Casablanca, klub asal Maroko, saat bertanding melawan Hilal al Quds, tim dari Palestina di matchday kedua Piala Klub Arab di Stadion Mohammed V di Kota Casablanca, 24 September 2019 bukan saat Piala Dunia 2022.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search dan Google Search.
    Pada potongan video itu pendukung sepak bola bersorak dari tribun dan membakar puluhan flare. Tampak juga beberapa para penonton mengibarkan bendera Palestina sembari menyanyikan lagu tentang Palestina.
    Setelah ditelusuri pakai Yandex Image, ribuan penonton tersebut memang menyanyikan lagu berjudul "Rajawali Filistini", sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, pada menit ke-1:42 hingga selesai.
    Dikutip dari situs berita pan-Afrika berbahasa Perancis, Jeuneafrique.com, momen itu terjadi saat tim Raja de Casablanca, klub asal Maroko, menjamu kesebelasan Hilal al Quds dari Palestina pada matchday kedua Piala Klub Arab di Stadion Mohammed V di Kota Casablanca, 24 September 2019.
    Berita yang berjudul "Football: Raja Casablanca-Hilal al Qods, un match à l’enjeu aussi politique que sportif" itu fans Raja menampilkan spanduk yang disiapkan sebelumnya untuk menyambut warga Palestina. Lebih dari 11.000 Rajaouis yang berada di "Curva Sud", sudut stadion Mohammed V, khususnya "Ultras Eagles 06" yang terkenal. Serta mempertontonkan atraksi dengan menyalakan flare dan membentangkan keffiyeh ke udara.

    Nyanyian yang dilantunkan fans klub asal Maroko untuk Palestina itu bukan di Piala Dunia 2022, melainkan pada saat pertandingan Piala Klub Arab di stadion Mohammed V di Kota Casablanca, 24 September 2019.
    Dalam unggahan itu sebenarnya terdapat dua momen pertandingan berbeda. Pertama, antara Raja Casablanca melawan Real Betis dalam laga persahabatan pada 5 Agustus 2019, yaitu di awal video hingga menit ke-1:42. Itu merupakan pertandingan persahabatan di stadion yang sama pada 5 Agustus 2019, namun tidak menyanyikan lagu "Rajawali Filistini".
    Kedua, video pada menit ke-1:42 sampai selesai menunjukkan pertandingan antara Raja Casablanca melawan Hilal al Quds dari Palestina di Piala Klub Arab di Stadion Mohammed V di Kota Casablanca, 24 September 2019.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video lagu Maroko untuk Palestina saat Piala Dunia, adalah Keliru.
    Lagu dukungan untuk Palestina tersebut dilantunkan suporter klub Raja Casablanca, tim asal Maroko, saat bertanding melawan Hilal al Quds, klub asal Palestina. Peristiwa itu terjadi pada saat matchday kedua Piala Klub Arab di Stadion Mohammed V di Kota Casablanca, 24 September 2019, bukan saat Piala Dunia 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11187) [SALAH] Virus Covid-19 Sengaja Dikembangkan dan Ditingkatkan Kemampuannya

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 19/12/2022

    Berita

    Akun Twitter Vermilia (@Vermilo1) mengunggah gambar tangkapan layar dua artikel dari CNN dan Kompas.com disertai dengan narasi : “Maret herd imunity, juni virusnya upgrade, secerdas2nya virus nggak mungkin bermutasi sampe sejauh ini, kecuali.. Memang sengaja dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya oleh seseorang, itu cuma satu2nya alasan paling masuk akal kenapa virus baru terus muncul”.

    Hasil Cek Fakta

    Kedua potongan gambar yang diunggah tidak ada kaitannya dengan narasi yang disampaikan. Berdasarkan artikel yang diunggah oleh CNN Indonesia yang mengulas mengenai “Kenapa Varian dan Subvarian Baru Virus Corona Terus Muncul?”, dokter dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Adria Rusli mengatakan, varian-varian tersebut muncul karena sifat virus yang memiliki keinginan untuk bertahan hidup. Virus-virus ini mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan, terutama dengan manusia sebagai inangnya.

    Dilansir dari artikel lain dari merdeka.com yang berjudul “CEK FAKTA: Tidak Benar Covid-19 Sengaja Diciptakan Agar Masyarakat Mau Divaksin” yang tayang pada 5 Maret 2021, menerangkan bahwa tidak ada bukti virus corona diciptakan, atau dengan sengaja disebarkan, sebagai tipu muslihat yang mengarah pada vaksinasi yang meluas.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pernyataan bahwa virus Covid-19 tidak mengalami mutasi kecuali memang sengaja dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya oleh seseorang adalah narasi yang salah. Virus Covid-19 dapat bermutasi untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya terutama terhadap manusia sebagai inangnya. Tidak ada bukti yang valid bahwa virus Covid-19 sengaja diciptakan atau disebarluaskan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Virus Covid-19 dapat bermutasi untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya terutama terhadap manusia sebagai inangnya. Tidak ada bukti yang valid bahwa virus Covid-19 sengaja diciptakan atau disebarluaskan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11186) [SALAH] Sampel Darah yang Tidak Sehat, Mengental Setelah Vaksin

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 19/12/2022

    Berita

    Akun Banyoe Biroe (@_Banyoe) membuat utas di Twitter yang berisi beberapa video dan gambar yang berkaitan dengan darah orang yang sudah divaksin. Video pertama merupakan video seorang yang diklaim sebagai dokter bernama Zandre Botha disertai dengan narasi “Perbedaan sampel darah sebelum dan sesudah di vaksin covid dan hasilnya sampel darah yang belum di vaksin itu sehat, sementara yang telah mengambil ‘suntikan tidak perlu’ darahnya berantakan”.

    Video kedua yang diunggah adalah video darah yang dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan klaim pengentalan darah orang yang telah mengambil vaksinasi AstraZeneca. Video ketiga yang diunggah pada utas yang sama adalah video mikroskopik dengan narasi “Ada sisipan HIV dilekatkan pada Spike protein pada Terapi Gene, kira-kira ada gag ya? Prof Luc Montagnier, Nobel Prize Winner”. Utas terakhir menunjukkan darah dalam kantong darah dengan warna yang terang dan gelap.

    Hasil Cek Fakta

    Video mengenai pernyataan wanita yang diklaim sebagai dokter Zandre Boneta juga pernah beredar pada 24 November 2021. Berdasarkan penelusuran dari Liputan6.com yang menghubungi dr. Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Nadia menyatakan bahwa klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat adalah hoaks. Nadia juga menyebutkan bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 justru memiliki antibodi yang dapat mencegah penularan virus corona.

    Berdasarkan artikel lain yang dikutip dari Kompas.com, narasi mengenai hoaks bahaya vaksinasi muncul di kalangan antivaksin, terutama di Amerika Serikat selama pandemi Covid-19 yang dikonfirmasi oleh Dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP. Aru menerangkan bahwa darah menjadi merah seperti buah ceri ketika oksigen mengikat zat besi. Darah seseorang bisa jadi lebih gelap karena kadar karbon dioksida (CO2) yang ada dalam tubuh.

    Dilansir dari artikel lain dari Kompas.com yang mengulas mengenai video dengan klaim pengentalan darah, Ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto menegaskan bahwa klaim yang disampaikan melalui video tersebut tidak benar atau hoaks. Secara alami darah akan mengalami pembekuan apabila dikeluarkan dari dalam tubuh.

    Narasi mengenai vaksin Covid-19 yang menyebabkan AIDS sebelumnya pernah beredar di media sosial dan telah diklarifikasi pada artikel turnbackhoax.id pada tanggal 31 Mei 2022 dengan judul “[SALAH] Vaksin Covid-19 Dapat Sebabkan AIDS Sampai Cacar Monyet”. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa AIDS tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Vaksinasi Covid-19 tidak ada kaitannya dengan AIDS, pembekuan atau perubahan warna darah. Darah orang yang sudah divaksin COVID-19 justru memiliki antibodi yang dapat mencegah penularan virus corona.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11185) [SALAH] “VIDEO RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM JEBOL KARNA GEMPA”

    Sumber: Tiktok
    Tanggal publish: 19/12/2022

    Berita

    SITUASI RUMAH SAKIT BALI MED KARANGASEM JEBOL KARNA GEMPA

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok dengan nama pengguna “@martinjgg14529777” mengunggah video yang mempertontonkan sejumlah pasien dan keluarga pasien berhamburan akibat gempa, video viral yang diduga berlokasi di rumah sakit Balimed Karangasem dengan narasi pasien berhamburan keluar Rumah Sakit karena lantai 3 jebol.

    Melalui video yang diunggah di media sosial milik Polres Karangasem “@resKarangasem” yang diwakili oleh Kabag Ops Polres Karangasem didampingi Direktur Utama rumah sakit Balimed Dr. Nengah Suranten, mengecek langsung situasi rumah sakit Balimed Karangasem dan memastikan bahwa berita yang tersebar di medsos bahwasanya ada kerusakan di rumah sakit Balimed Karangasem Itu hoaks atau tidak benar, selasa (13/12/2022).

    Penyebar video hoaks kepanikan pasien di rumah sakit Balimed Karangasem dengan narasi lantai tiga rumah sakit jebol juga langsung dibekuk dan ditangkap oleh jajaran Polsek Bebandem.

    Pria berinisial NM yang merupakan warga Desa Kesimpar Karangasem tersebut mengaku spontan mengucapkan kata-kata dalam video yang beredar.

    Dengan demikian, klaim video bahwa lantai 3 rumah sakit Balimed jebol akibat gempa dengan kekuatan 5,2 Magnitudo merupakan informasi yang menyesatkan dan hoaks.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, faktanya melalui klarifikasi oleh Kabag Ops Polres Karangasem dan Direktur Utama RS Balimed Dr. Nengah Suranten, menegaskan bahwa tidak ada kerusakan pada rumah sakit Balimed Karangasem. Jadi narasi pada video bahwa lantai 3 rumah sakit Balimed jebol adalah hoaks.

    Rujukan