(GFD-2024-15413) [SALAH] “Orang waras pasti tahu pilih siapa!!”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 18/01/2024
Berita
NARASI: “Orang waras pasti tahu pilih siapa!!”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video yang mengeksploitasi waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini yang menyebabkan kesimpulan MENYESATKAN. FAKTA: foto yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan aspek memilih, sudah dipublikasikan sebelumnya pada 12 Desember 2022 lalu oleh akun Instagram Sri Mulyani Indrawati dengan deskripsi “Posisi jari tangan salam METAL..!”
Sumber awal foto, smindrawati di Instagram pada 12 Des 2022: “Foto bersama Drummer ? dan vokalis Elekyo-Band pak Basuki @kemenpupr dan Gitaris ?dan vokalis Elekyo-Band pak Budi Karya Sumadi @budikaryas.
Posisi jari tangan salam METAL..!
(Instruktur pak @budikaryas – Pak Bas bingung antara salam metal dan Saranghae..?)
Pak Bas – suka mengiringi lagu Rock (slow and hard) – Pak @budikaryas suka lagu pop-romantis.
Saya di tengah – vokalis Elekyo-Band menyesuaikan selera keduanya….
slow rock romantis…???
Puri Mangkunegaran -Surakarta.
11 Desember 2022″.
Sumber foto yang dibagikan ulang oleh SUMBER, iwanchan di Instagram pada 15 Jan 2024: “Orang baik pasti pilih orang baik♥️?”
Okezone pada 12 Des 2022: “Personil Elekyo Band berkumpul di Pesta Pernikahan Kaesang-Erina, Puri Mangkunegaraan, Surakarta. Di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Sumber awal foto, smindrawati di Instagram pada 12 Des 2022: “Foto bersama Drummer ? dan vokalis Elekyo-Band pak Basuki @kemenpupr dan Gitaris ?dan vokalis Elekyo-Band pak Budi Karya Sumadi @budikaryas.
Posisi jari tangan salam METAL..!
(Instruktur pak @budikaryas – Pak Bas bingung antara salam metal dan Saranghae..?)
Pak Bas – suka mengiringi lagu Rock (slow and hard) – Pak @budikaryas suka lagu pop-romantis.
Saya di tengah – vokalis Elekyo-Band menyesuaikan selera keduanya….
slow rock romantis…???
Puri Mangkunegaran -Surakarta.
11 Desember 2022″.
Sumber foto yang dibagikan ulang oleh SUMBER, iwanchan di Instagram pada 15 Jan 2024: “Orang baik pasti pilih orang baik♥️?”
Okezone pada 12 Des 2022: “Personil Elekyo Band berkumpul di Pesta Pernikahan Kaesang-Erina, Puri Mangkunegaraan, Surakarta. Di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Kesimpulan
MENYESATKAN, eksploitasi terhadap waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini. FAKTA: foto yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan aspek memilih, sudah dipublikasikan sebelumnya pada 12 Desember 2022 lalu oleh akun Instagram Sri Mulyani Indrawati dengan deskripsi “Posisi jari tangan salam METAL..!”.
(GFD-2024-15412) [SALAH] LOWONGAN KERJA DI PUSKESMAS KEBONSARI TUBAN
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/01/2024
Berita
Beredar informasi melalui laman Facebook perihal lowongan kerja di Puskesmas Kebonsari, Tuban. Informasi tersebut diunggah oleh akun bernama Intan Purnamasari pada grup Facebook “Media Informasi Orang Tuban” Rabu, 17 Januari 2024 pukul 10.49. Menurut narasi yang beredar, calon pelamar diminta menyiapkan beberapa berkas dan menghubungi ke nomor yang telah dilampirkan.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui jika informasi tersebut tidak benar. Melansir dari tubankab.go.id, Tim Klinik Hoaks Tuban melakukan konfirmasi ke pihak terkait yakni melalui Kepala Puskesmas Kebonsari, Dokter Lilik Khoufah. Lilik menyatakan bahwa informasi lowongan kerja tersebut adalah hoaks. Ia juga turut menjelaskan jika Puskesmas Kebonsari tidak pernah melakukan rekrutmen pegawai seperti halnya yang disampaikan oleh akun Facebook Intan Purnamasari.
“Berita itu tidak benar. Tidak ada rekrutmen pegawai,” jelas Lilik.
Berdasar seluruh referensi, informasi seputar lowongan kerja di Puskesmas Kebonsari adalah PALSU. Informasi tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.
“Berita itu tidak benar. Tidak ada rekrutmen pegawai,” jelas Lilik.
Berdasar seluruh referensi, informasi seputar lowongan kerja di Puskesmas Kebonsari adalah PALSU. Informasi tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Informasi tersebut PALSU. Hal ini telah diklarifikasi langsung oleh Kepala Puskesmas Kebonsari.
Rujukan
(GFD-2024-15411) [SALAH] Telor Plastik
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 22/01/2024
Berita
Beredar sebuah pesan berantai yang memperlihatkan bentuk telor palsu yang diklaim sebagai telur plastik, dengan narasi sebagai berikut:
NARASI:
Ekonomi lagi susah, kok ya tega sekarang ga habis fikir ada telor plastik dijual. Kreatif boleh tapi jangan seperti gini cranya. Pemerintah tolong harusnya diusut karena sangat membahayakan. Tolong DISEBARKAN!! agar kita selalu bisa waspadaa
NARASI:
Ekonomi lagi susah, kok ya tega sekarang ga habis fikir ada telor plastik dijual. Kreatif boleh tapi jangan seperti gini cranya. Pemerintah tolong harusnya diusut karena sangat membahayakan. Tolong DISEBARKAN!! agar kita selalu bisa waspadaa
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, telur yang diklaim sebagai telur plastik adalah tidak benar, melainkan telur penguin yang direbus.
Akun Twitter @gunsnrosesgirl3 juga mengunggah gambar serupa dan menjelaskan bahwa jika telur penguin direbus, albumennya tidak memutih tetapi tetap bening. Hal ini karena telur penguin memiliki lebih banyak glikoprotein yang disebut penalalbumin yang biasanya membantu telur bertahan dalam cuaca dingin.
Dilansir dari Liputan6.com, yang diambil dari pengalaman Anthony de Villiers yang menulis di Stuff tahun 2014. Anthony memaparkan penjelasannya saat mendapat izin mengonsumsi telur penguin Afrika. Anthony memaparkan kalau telur dari penguin Afrika ukurannya dua sampai tiga kali telur ayam dengan bentuk sedikit bulat. Butuh waktu 10-15 menit untuk merebus telur tersebut.
Tidak peduli berapa direbus, putih telur penguin tetap berwarna transparan dengan tekstur kenyal. Sementara bagian kuningnya agak bergelembung dengan rasa yang amis.
Akun Twitter @gunsnrosesgirl3 juga mengunggah gambar serupa dan menjelaskan bahwa jika telur penguin direbus, albumennya tidak memutih tetapi tetap bening. Hal ini karena telur penguin memiliki lebih banyak glikoprotein yang disebut penalalbumin yang biasanya membantu telur bertahan dalam cuaca dingin.
Dilansir dari Liputan6.com, yang diambil dari pengalaman Anthony de Villiers yang menulis di Stuff tahun 2014. Anthony memaparkan penjelasannya saat mendapat izin mengonsumsi telur penguin Afrika. Anthony memaparkan kalau telur dari penguin Afrika ukurannya dua sampai tiga kali telur ayam dengan bentuk sedikit bulat. Butuh waktu 10-15 menit untuk merebus telur tersebut.
Tidak peduli berapa direbus, putih telur penguin tetap berwarna transparan dengan tekstur kenyal. Sementara bagian kuningnya agak bergelembung dengan rasa yang amis.
Kesimpulan
BUKAN telur plastik, melainkan telur penguin yang direbus dan albumennya tidak memutih tetapi tetap bening.
Rujukan
(GFD-2024-15410) Cek Fakta: Gibran Sebut 1,5 Juta Hektar Hutan Adat Sudah Diakui Pemerintah
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2024
Berita
Debat Cawapres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024) malam. Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa sudah ada 1,5 juta hektar hutan adat diakui pemerintah.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Pilpres 2024 seri keempat:
“Sebagai seorang ahli hukum, Prof Mahfud pasti paham bahwa RUU Masyarakat Adat ini masih kita usahakan untuk didorong. Sekarang juga sudah ada Perpres 28 tahun 2023, ini sudah ada 1,5 juta hektar hutan adat yang sudah diakui. Kuncinya ke depan memang perbanyak dialog dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.”
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Pilpres 2024 seri keempat:
“Sebagai seorang ahli hukum, Prof Mahfud pasti paham bahwa RUU Masyarakat Adat ini masih kita usahakan untuk didorong. Sekarang juga sudah ada Perpres 28 tahun 2023, ini sudah ada 1,5 juta hektar hutan adat yang sudah diakui. Kuncinya ke depan memang perbanyak dialog dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.”
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka bisa ditelusuri sebagai berikut.
Dosen Hubungan Internasional, Universitas Darussalam Gontor, Afni Regita Cahyani Mus menyampaikan klarifikasi terkait data yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 23 hutan adat di 16 provinsi dengan luas 90.873 hektar dan luas indikatif hutan adat seluas 836.141 hektar yang diakui.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan, perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. Ada beberapa bentuk perhutanan sosial dalam peraturan pemerintah, seperti Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan Kehutanan, dan Hutan Adat.
Secara terinci, capaian perhutanan sosial sampai dengan 1 Oktober 2022 melibatkan Hutan Desa dengan luas 2.013.017,21 Ha; Hutan Kemasyarakatan (HKM) dengan luas 916.414,60 Ha; Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan luas 355.185,08 Ha; Kemitraan Kehutanan (KK), meliputi Kulin KK dengan luas 571.622,38 Ha dan IPHPS dengan luas 34.789,79 Ha; serta Hutan Adat mencapai 1.196.725,01 HA (Penetapan Hutan Adat 108.576 Ha dan Indikatif Hutan Adat 1.088.149 Ha).
Namun, Peneliti Sajogyo Institute, Kiagus Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa pengakuan hutan adat hingga tahun 2022 hanya mencapai 148.488 ha menurut laporan AMAN dan menurut BRWA, hutan adat yang sudah ditetapkan melalui SK baru mencapai 221.648 ha.
Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) juga mencatat telah meregistrasi 26,9 juta hektare wilayah adat di Indonesia dengan total 1.336 peta wilayah adat yang teregistrasi.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bambang Supriyanto menyebut, pemerintah sudah menerbitkan 131 Surat Keputusan (SK) soal hutan adat sepanjang tahun 2016-2023.
"Pemerintah Indonesia telah menetapkan 131 SK hutan adat yang tersebar di 18 provinsi dan 40 kabupaten dengan total luas sekitar 244.195 hektare dan melibatkan 76.079 kepala keluarga. Adapun pada tahun 2023, terdapat tambahan 23 hutan adat dengan luas 90.873 hektare, dengan luas indikatif hutan adat seluas 836.141 hektar yang tersebar di 16 provinsi,” tutur dia dikutip situs resmi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dikutip dari Antara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan luas hutan adat di Indonesia mencapai 244.195 hektare per Oktober 2023.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penetapan Hutan Adat dan Hutan Hak KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menyampaikan, area tersebut ditempati sebanyak 131 kelompok adat.
"Sebanyak 76.079 kepala keluarga tinggal dalam 131 komunitas yang ada hutan adatnya dengan total luas lebih dari 244 ribu hektare," ujar Prasetyo dalam acara Sarasehan Pendidikan Masyarakat Adat, di Jakarta.
Dosen Hubungan Internasional, Universitas Darussalam Gontor, Afni Regita Cahyani Mus menyampaikan klarifikasi terkait data yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 23 hutan adat di 16 provinsi dengan luas 90.873 hektar dan luas indikatif hutan adat seluas 836.141 hektar yang diakui.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan, perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. Ada beberapa bentuk perhutanan sosial dalam peraturan pemerintah, seperti Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan Kehutanan, dan Hutan Adat.
Secara terinci, capaian perhutanan sosial sampai dengan 1 Oktober 2022 melibatkan Hutan Desa dengan luas 2.013.017,21 Ha; Hutan Kemasyarakatan (HKM) dengan luas 916.414,60 Ha; Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan luas 355.185,08 Ha; Kemitraan Kehutanan (KK), meliputi Kulin KK dengan luas 571.622,38 Ha dan IPHPS dengan luas 34.789,79 Ha; serta Hutan Adat mencapai 1.196.725,01 HA (Penetapan Hutan Adat 108.576 Ha dan Indikatif Hutan Adat 1.088.149 Ha).
Namun, Peneliti Sajogyo Institute, Kiagus Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa pengakuan hutan adat hingga tahun 2022 hanya mencapai 148.488 ha menurut laporan AMAN dan menurut BRWA, hutan adat yang sudah ditetapkan melalui SK baru mencapai 221.648 ha.
Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) juga mencatat telah meregistrasi 26,9 juta hektare wilayah adat di Indonesia dengan total 1.336 peta wilayah adat yang teregistrasi.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bambang Supriyanto menyebut, pemerintah sudah menerbitkan 131 Surat Keputusan (SK) soal hutan adat sepanjang tahun 2016-2023.
"Pemerintah Indonesia telah menetapkan 131 SK hutan adat yang tersebar di 18 provinsi dan 40 kabupaten dengan total luas sekitar 244.195 hektare dan melibatkan 76.079 kepala keluarga. Adapun pada tahun 2023, terdapat tambahan 23 hutan adat dengan luas 90.873 hektare, dengan luas indikatif hutan adat seluas 836.141 hektar yang tersebar di 16 provinsi,” tutur dia dikutip situs resmi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dikutip dari Antara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan luas hutan adat di Indonesia mencapai 244.195 hektare per Oktober 2023.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penetapan Hutan Adat dan Hutan Hak KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menyampaikan, area tersebut ditempati sebanyak 131 kelompok adat.
"Sebanyak 76.079 kepala keluarga tinggal dalam 131 komunitas yang ada hutan adatnya dengan total luas lebih dari 244 ribu hektare," ujar Prasetyo dalam acara Sarasehan Pendidikan Masyarakat Adat, di Jakarta.
Kesimpulan
Pernyataan Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres 2024 tentang ada 1,5 juta hektar hutan adat sudah diakui pemerintah, salah.
Berdasarkan data KLHK RI, Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat mencapai 1.196.725,01 HA (Penetapan Hutan Adat 108.576 Ha dan Indikatif Hutan Adat 1.088.149 Ha) per 1 Oktober 2022.
Berdasarkan data KLHK RI, Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat mencapai 1.196.725,01 HA (Penetapan Hutan Adat 108.576 Ha dan Indikatif Hutan Adat 1.088.149 Ha) per 1 Oktober 2022.
Rujukan
- https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7522/indonesia-menjadi-role-model-ketahanan-iklim-berbasis-masyarakat
- http://pskl.menlhk.go.id/berita/437-capaian-perhutanan-sosial-sampai-dengan-1-oktober-2022.html?showall=1&limitstart=
- https://www.aman.or.id/publication-documentation/catatan-tahun-2022-aman:-melawan-penundukan
- https://kbr.id/nasional/08-2023/brwa-ungkap-hanya-3-73-juta-hektare-wilayah-adat-telah-diakui-pemda/112229.html
- https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7522/indonesia-menjadi-role-model-ketahanan-iklim-berbasis-masyarakat
- https://www.antaranews.com/berita/3768177/klhk-luas-hutan-adat-kini-capai-244-ribu-hektare
Halaman: 2798/6037