• (GFD-2024-19149) [SALAH] Tentara Merah Cina Berdatangan Setiap Jam Ke Indonesia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 18/04/2024

    Berita

    1 April 2024 tentara² merah cina komunis per jam mendarat…waspada lah RAKYAT jangan lengah, pertanda apa ini..??!!

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Facebook yang mengklaim adanya ratusan personil Tentara Merah Cina yang memasuki wilayah Indonesia melalui bandara. Mereka datang setiap jam secara bertahap. Video tersebut memperlihatkan beberapa orang duduk di tempat yang mirip seperti ruang tunggu di bandara. Beberapa orang terlihat sedang duduk di dekat koper masing-masing sambil bermain handphone.

    Namun, klaim tersebut rupanya tidak benar. Melansir dari artikel Tempo yang membahas isu ini, disebutkan jika video yang beredar tersebut memperlihatkan interior gedung Terminal 3 keberangkatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, bukan di tempat penumpang baru datang. Di sisi lain, diketahui kedatangan pesawat dari Cina ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tanggal 1 April 2024, tidak terjadi setiap jam.

    Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Bambang Tri Cahyono mengatakan bahwa tidak ada peristiwa kedatangan warga negara asing (WNA) asal Cina secara besar-besaran, hingga ratusan orang per jam seperti yang dinarasikan. Sementara itu, jika dicermati video tersebut hanya memperlihatkan sekitar 30 orang yang duduk di ruang tunggu, tidak sampai 100 orang.

    Berdasarkan penjelasan dari temuan tersebut dapat disimpulkan jika video yang mengklaim ratusan tentara Cina berdatangan ke Indonesia tanggal 1 April 2024 adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai video ratusan tentara Cina berdatangan ke Indonesia tanggal 1 April 2024 adalah tidak benar. Video tersebut direkam di jalur keberangkatan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, bukan di tempat penumpang baru datang.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19148) [SALAH] Gempa 9,8 Magnitude Guncang Labuan Bajo 4 April 2024

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 18/04/2024

    Berita

    BARU SAJA GEMPA MAGNITUDE 9,8 GUNCANG LABUAN BAJO HINGGA TERBELAH AMBRUK

    Hasil Cek Fakta

    Pada 4 April 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul mengenai terjadinya gempa berkekuatan magnitude 9,8 Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Namun, setelah disimak ternyata narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah oleh okezone.com yang berjudul “Gempa M3,0 Guncang Labuan Bajo NTT”. Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan bahwa terjadi gempa sebesar 9,8 magnitude.

    Sementara itu, ternyata fenomena tersebut terjadi pada 2 April 2024. Gempa 3,0 magnitude tersebut terjadi pada pukul 06:56 WITA. BMKG belum menginformasikan secara detail penyebab dan dampak kerusakan ataupun kerugian yang timbul akibat guncangan gempa ini.

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan terjadinya gempa sebesar 9,8 magnitude yang mengguncang Labuan Bajo adalah tidak benar. Faktanya gempa yang terjadi di Labuan Bajo hanya sebesar 3,0 magnitude.

    Kesimpulan

    Isi video tidak memberikan penjelasan yang sesuai pada klaim jika benar telah terjadi gempa 9,8 magnitude yang menerjang Labuan Bajo. Gempa yang terjadi di Timor Tengah Selatan NTT hanya sebesar 3,0 magnitude.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19147) Menyesatkan, Konten Berisi klaim bahwa Rohingya Keturunan Sengkuni

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/04/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di TikTok menarasikan Rohingya sebagai keturunan Sengkuni, yang menggunakan cara-cara sangkuni untuk menguasai Indonesia.



    Benarkah Rohingya keturunan Sengkuni yang akan menguasai Indonesia? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim video ini dengan menelusuri sumber asli video dan keterangan resmi lembaga negara dan organisasi internasional yang menangani pengungsi Rohingya.

    Tentang Sengkuni

    Video ini menyebutkan Rohingya sebagai keturunan Sengkuni. Berdasarkan KBBI, Sengkuni merupakan tokoh wayang yang melambangkan orang yang pandai bicara dan banyak akal, tetapi suka memfitnah, menghasut, dan mencelakakan orang lain. 

    Agnes Setyowati, Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, seperti dilansir Kompas mendeskripsikan Sengkuni sebagai tokoh yang dikenal jahat, suka mengadu domba, dan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keinginannya. Namun tabiat jahat tersebut disebabkan karena ia pernah mengalami penderitaan yang sangat pelik.

    Sesungguhnya tidak ada kaitan antara sengkuni dengan pengungsi etnis Rohingya. Dilansir laman UNHCR, Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Myanmar sebelumnya dikenal sebagai Burma. 

    Meskipun mereka  tinggal di Myanmar selama beberapa generasi, Rohingya tidak diakui sebagai kelompok etnis resmi dan telah ditolak kewarganegaraannya sejak tahun 1982. Hal tersebut menjadikan mereka populasi tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.

    Setelah serangan bersenjata dan kekerasan berskala besar, pada Agustus 2017, ribuan orang Rohingya meninggalkan rumah mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Banyak dari mereka yang berjalan berhari-hari melewati hutan dan melakukan perjalanan laut yang berbahaya melintasi Teluk Benggala untuk mencapai tempat yang lebih aman di Bangladesh. 

    Seringkali perahu-perahu ini ditangkap oleh pihak berwenang Malaysia, tetapi ketika mereka kembali ke Bangladesh, mereka dihalangi oleh pihak berwenang Bangladesh dan terdampar di laut selama berminggu-minggu-bahkan berbulan-bulan. Saat ini sebagian dari mereka terdampar di Indonesia, termasuk di Aceh, NTB, NTT, dan Sulawesi.

    Sumber Video



    Berdasarkan Penelusuran Tempo, video tersebut merupakan tayangan TvOne pada 15 Januari 2024, berjudul "BOM Waktu Etnis Rohingya”

    Dalam tayangan ini, Etnis Rohingya dituding sengaja membocorkan kapal mereka agar bisa mendarat di Deli Serdang. Warga Desa Kwala Besar, Deli Serdang  keberatan dengan kedatangan mereka dan meminta warga Rohingya segera pergi.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video yang diberi keterangan “Rohingya sebagai keturunan Sengkuni” adalah menyesatkan.

    Warga etnis Rohingya berasal dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Mereka melarikan diri karena konflik bersenjata yang terjadi sejak tahun 2017. Terusir dari kampung halaman dan jadi pengungsi membuat mereka tidak memiliki kewarganegaraan (stateless). 

    Rujukan

  • (GFD-2024-19146) Keliru, Narasi yang Mengatakan Keluarga Berencana Suntik 3 Bulan Menyebabkan Kista Ovarium

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/04/2024

    Berita



    Sebuah gambar beredar di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini [ arsip ], disertai klaim bahwa suntikan Keluarga Berencana (KB) untuk periode tiga bulan menyebabkan kista ovarium. Gambar itu memperlihatkan seorang tenaga kesehatan mengangkat benda mirip gumpalan daging. Dikatakan bahwa gumpalan itu adalah kista ovarium seberat lebih dari dua kilogram yang dikeluarkan dari tubuh seseorang.

    Berikut bunyi narasi selengkapnya:

    Hanya sekedar mengingatkan buat para ibu2 khususnya yg sdh punya suami,di anjurkan untuk Program KB krna menunda masa kehamilan.dn perlu ibu2 ketahui kista Ovarium ini di sebabkan dari penimbunan DARAH KOTOR(DARAH HAID)dalam jangka panjang. Kista OVARIUM ini di sebab'kn dari KB suntik 3bln, di mana darah HAID tidak normal bisa di bilang berhenti totalkrna efek suntik'kn nya.



    Benarkah penggunaan KB suntik periode tiga bulan menyebabkan kista ovarium pada tubuh perempuan?

    Hasil Cek Fakta



    Dilansir website Siloamhospital.com, kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang muncul di dalam ovarium atau indung telur. Secara umum, kista ovarium muncul dalam tubuh perempuan usia produktif. Penyebabnya bisa dari masalah hormon, kehamilan, endometriosis, dan infeksi.

    Secara umum kista ovarium tidak berbahaya. Namun jenis kista ovarium tertentu bisa berkembang menjadi tumor atau kanker. Gejala yang timbul saat kista ovarium muncul ialah terjadi perubahan siklus menstruasi, masalah pencernaan dan rasa nyeri pada perut bagian bawah. 

    Pengobatan yang bisa dilakukan ialah tindakan secara bertahap. Sebagian kista akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 8 sampai 12 minggu. Pengobatan juga bisa dilakukan secara sederhana dengan resep obat dari dokter.

    Namun, bila ditemukan kista tak kunjung hilang dan justru membesar, biasanya akan dilakukan laparotomi atau operasi pengangkatan kista. Meski tak bisa dicegah, kista ovarium bisa dideteksi dini dengan memeriksakan kesehatan panggul secara rutin, memperhatikan perubahan menstruasi, dan konsultasi pada dokter.

    Keterangan yang sama tercantum dalam artikel Mayoclinic.org. Dikatakan sering kali kemunculan kista ovarium tidak dirasakan tubuh, atau hanya muncul sedikit rasa tidak nyaman.

    Ketika seorang perempuan merasakan nyeri perut atau panggul yang parah dan secara tiba-tiba, nyeri disertai demam atau muntah, atau tanda-tanda syok seperti kulit yang dingin dan lembap, pernapasan cepat, dan sakit kepala ringan, disarankan untuk diperiksakan ke dokter.

    Tak ada yang mengatakan penggunaan KB suntik periode tiga bulan memiliki efek samping munculnya kista ovarium hingga beratnya lebih dari dua kilogram.

    Efek sampingnya di antaranya berubahnya pola menstruasi, namun tidak disebutkan mengarah pada pembentukan kista, sebagaimana dijelaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

    Efek lain yang bisa muncul dari penggunaan KB suntik ialah berkurangnya kepadatan tulang, sakit kepala, pertambahan berat badan, gugup, pusing, dan ketidaknyamanan perut. Efek samping yang jarang ditemui di antaranya kehamilan ektopik dan pembekuan darah.

    Tim Promkes RSST RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah, dalam website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga tidak menyertakan kista ovarium sebagai efek samping dari penggunaan KB suntik periode tiga bulan.



    Benda mirip gumpalan daging dalam konten yang beredar tersebut memiliki kesamaan dengan foto berita dari media Turki, GZT.com, tahun 2022, tentang tindakan tim kesehatan terhadap seorang perempuan penderita tumor bernama Türkan Karademir (72).

    Dia mengeluh sesak napas dan sakit punggung selama tiga tahun, dan sudah mendapatkan pemeriksaan beberapa kali di rumah sakit. Namun, ketika dia datang ke rumah sakit lain dengan keluhan sesak napas, diketahui terdapat gumpalan di area antara selangkangan dan perutnya.

    Kemudian ia menjalani operasi pengangkatan gumpalan berdiameter 55 sentimeter dan seberat sepuluh kilogram yang diidentifikasi sebagai tumor. Karademir mengatakan merasa jauh lebih baik, bahkan lebih muda, setelah operasi tersebut. Kasus tersebut juga tidak dinyatakan berkaitan dengan KB suntik tiga bulan.

    Konten yang beredar itu juga sesungguhnya hoaks lama yang beredar tahun 2020 dan telah dibantah Cek Fakta Tempo. Sejumlah pakar mengatakan KB suntik hormonal tidak menyebabkan kista ovarium. Namun narasi keliru itu kini kembali disebarkan.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar yang mengatakan pemakaian KB suntik periode tiga bulan bisa menyebabkan kista ovarium seberat lebih dari dua kilogram adalah keliru.

    Berbagai sumber kredibel di internet menyatakan pemakaian KB periode tiga bulan tidak memiliki efek samping atau tidak menyebabkan kista ovarium membesar hingga seberat lebih dari dua kilogram.

    Rujukan