• (GFD-2024-19393) [SALAH] Akun WhatsApp Tiruan Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.

    Sumber: WhatsApp.com
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita

    NARASI:
    “Nyoman Sutini
    0821 6536 3398”

    Hasil Cek Fakta

    Muncul akun WhatsApp bernomor 0821 6536 3398 mengaku sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Ibu Ni Nyoman Sutini. Akun tersebut memasang nama dan foto Ibu Ni Nyoman Sutini.

    Berdasarkan hasil penelusuran akun tersebut palsu. Kominfosanti Buleleng mengonfirmasi melalui akun Instagram resmi bahwa ada yang mencatut nama dan foto Ibu Ni Nyoman Sutini. Pihak Kominfo mengimbau kepada masyarakat jika menerima pesan serupa segera melapor dengan menscreenshoot lalu mengabaikan pesan tersebut.

    Dapat disimpulkan akun WhatsApp bernomor 0821 6536 3398 mengatasnamakan Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Ibu Ni Nyoman Sutin merupakan konten tiruan.

    Kesimpulan

    Kominfosanti Buleleng menginformasikan akun tersebut bukan akun resmi milik Ni Nyoman Sutini.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19392) [SALAH] Akun Facebook Mengatasnamakan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita

    NARASI:
    “Selamat menunaikan idul Fitri Semoga Kita Selalu Dilindungi oleh Allah SWT”

    Hasil Cek Fakta

    Kembali ditemukan akun Facebook mengatasnamakan serta menggunakan foto Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh. Tidak hanya satu akun namun ada beberapa akun yang mengatasnamakan Pj Gubernur Sulbar tersebut.

    Faktanya, dilansir dari sulbarprov.go.id Kepala Dinas Kominfopers Provinsi Sulbar Mustari mengatakan akun-akun Facebook yang beredar bukan milik Zudan Arif Fakrulloh. Akun Facebook milik Zudan Arif Fakrulloh hanya satu dan dikelola langsung olehnya yaitu www.facebook.com/zudanariffakrulloh.fakrulloh. Selain itu Mustari meminta masyarakat berhati-hati apabila menemukan akun yang mengatasnamakan Zudan Arif Fakrulloh.

    Berdasarkan penjelasan di atas akun Facebook yang mengatasnamakan Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh merupakan akun palsu, sehingga dapat dikategorikan ke dalam konten tiruan.

    Kesimpulan

    Kepala Dinas Kominfopers Provinsi Sulbar Mustari Mula mengatakan akun tersebut palsu. Akun Facebook milik Pj Gubernur Sulsel yaitu www.facebook.com/zudanariffakrulloh.fakrulloh.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19391) [HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan upacara pengibaran bendera merah dengan simbol bulan bintang milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

    Narasi yang beredar mengaitkan pengibaran bendera GAM di Aceh dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video pengibaran bendera GAM di Aceh setelah putusan MK disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Senin (22/4/2024):

    Prabowo menang di MK Aceh langsung kibarkan bendera GAM langsung keluar dr Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar gambar lalu menelusurinya dengan metode reverse image search.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke situs Apost soal milad ke-47 GAM di Lapangan Sirong depan Cluster 1 PT Pema Global Energi (PGE) Aceh Utara, pada 4 Desember 2023.

    Pengibaran bendera diawasi langsung oleh TNI dan Polri dan berjalan tanpa hambatan.

    Adapun video pengibaran bendera terdapat di kanal YouTube tvOneNews yang diunggah pada 7 Desember 2023, tepatnya pada detik ke-27.

    Sebagai konteks, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh suara terbanyak di Aceh.

    Dilansir Kompas.com, Anies-Muhaimin memperoleh 2,3 juta suara. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran mendapatkan 787.024 suara.

    Dalam sidang putusan perkara Nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024, MK menolak permohonan sengketa hasil Pilpres 2024 yang diajukan oleh Anies-Muhaimin dan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

    Dengan demikian, putusan MK itu mengabsahkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

    Kesimpulan

    Video pengibaran bendera saat milad ke-47 GAM di Aceh Utara, pada 4 Desember 2023, disebarkan dengan narasi keliru.

    Pengibaran bendera GAM tidak terkait putusan MK yang menolak permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19390) [KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di aplikasi pesan WhatsApp dan sejumlah platform media sosial beredar video yang memperlihatkan seorang anak dengan kulit berbentol-bentol.

    Narasi dalam video itu menyatakan bahwa anak itu mengidap penyakit yang disebabkan suatu virus yang menyebar melalui angin, dan terjadi di Jayapura, Papua.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Video seorang anak di Jayapura diklaim terkena virus melalui angin dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Saat ini di Jayapura sedang ada penyebaran Virus melalui angin yang menyerang anak-anak kecil seperti pada video di atas ini,

    mohon untuk semua orang tua jangan membiarkan anak-anaknya bermain lebih lama di luar rumah, dan harus memberi makan yang cukup serta menjaga sistem kekebalan tubuh mereka dengan baik, agar anak2 usia ini mampu melawan virus yang mau menyerang tubuh mereka.

    Kepada kita yang sudah melihat info ini, agar bisa menyebarkan pada semua keluarga, teman, sanak saudara, dn mohon untuk menyebarkan info ini kepada grup yang lainnya. Agar semua orang bisa mengetahui, mencegah dan secepatnya mencari pertolongan pertama.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi penyebaran virus melalui angin di Jayapura menggunakan pencarian di Google Search dan berbagai platform medsos, juga reverse image search.

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, sebuah akun Facebook bernama Grace menyatakan bahwa video itu memperlihatkan adiknya yang sedang sakit.

    Namun, Grace membantah bahwa adiknya terkena penyakit yang disebabkan virus misterius. Menurut dia, adiknya terpapar cacar air biasa dan bukan virus misterius.

    Grace juga memberikan klarifikasi ini di sejumlah grup Facebook, salah satunya Lintas Kejadian Kota Jayapura (LKKJ) berikut ini.

    Tim Cek Fakta Kompas.com sudah berupaya meminta penjelasan kepada Grace, namun belum mendapatkan tanggapan.

    Sebelumnya, Grace memberikan klarifikasi saat dihubungi Republika.co.id. Grace mengatakan, adiknya terkena penyakit cacar air, bukan penyakit yang ditimbulkan oleh virus baru.

    "Berita yang beredar itu hoaks. Adik saya hanya terkena cacar air biasa, bukan virus atau wabah terbaru (seperti) yang sedang disebarkan beritanya (di media sosial)" kata Grace, seperti diberitakan Republika.co.id, 18 April 2024.

    Grace menambahkan, saat ini kondisi adiknya sudah membaik. Ia berharap akun-akun yang menyebarkan informasi keliru mengenai adiknya segera menghapus unggahan.

    Menurut Grace, informasi menyesatkan itu bukan berasal dari keluarganya, tetapi orang lain yang tidak bertanggung jawab.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebab cacar air adalah infeksi virus Varicella zoster. Virus ini dapat menular atau menyebar melalui kontak langsung dengan ruam.

    Penularan virus juga bisa terjadi ketika penderita cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh seseorang melalui droplet di udara.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari juga memberikan penjelasan terkait informasi ini.

    Menurut Sri Antari, memang betul penyakit itu ada dan menyerang warga Jayapura. Namun, penyakit itu sudah beberapa kali ditemukan dan sudah ditangani .

    Dilansir dari Fajar Papua, Sri Antari mengatakan, penyakit itu disebabkan virus dan menimbulkan gejala yang mirip cacar monyet.

    “Virus mirip penyakit cacar monyet ini bisa sembuh dalam waktu dua minggu sampai empat minggu," ujar Sri Antari kepada Fajar Papua.

    "Memang penyakit ini terlihat seram sekali, tapi bisa disembuhkan yah, jadi masyarakat tidak perlu takut karena penyakit ini sudah ditangani oleh dokter dan kami terus memantau perkembangan virus ini," kata dia.

    Meski begitu, belum ada pernyataan resmi bahwa penyakit itu disebabkan virus cacar monyet.

    Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa seseorang baru bisa dikatakan mengidap cacar monyet jika sudah melakukan tes dengan metode polymerase chain reaction atau PCR. Tes PCR dilakukan dengan mengambil cairan d bentolan.

    Adapun gejala yang terjadi pada pasien cacar monyet adalah demam lebih dari 38 derajat Celcius, muncul ruam atau bentol di kulit, pembesaran kelenjar getah bening, b]nyeri otot, kesulitan menelan, diare, dan radang genital.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyatakan bahwa seorang anak di Jayapura mengidap penyakit yang disebabkan virus misterius yang menyebar melalui angin merupakan informasi keliru yang tidak dapat dibuktikan.

    Pihak keluarga mengatakan, anak laki-laki dalam video itu terkena cacar air, bukan penyakit yang ditimbulkan oleh virus baru.

    Cacar air disebabkan virus Varicella zoster. Virus ini dapat menular ketika penderita cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh seseorang melalui droplet di udara.

    Rujukan