• (GFD-2024-19323) BRI gunakan uang nasabah untuk bantu bansos pemerintah pada Pemilu 2024, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video beredar dimedia sosial TikTok memberikan imbauan kepada masyarakat untuk hati-hati yang uangnya masih disimpan di lembaga perbankan terutama di Bank BRI.

    Wanita dalam video tersebut menjelaskan sudah banyak nasabah BRI yang kehilangan uangnya. Ia juga berspekulasi uang tersebut digunakan pemerintah untuk keperluan bansos Pemilu 2024.

    Berikut transkrip video tersebut:

    “Nah sodara-sodaraku seluruh rakyat Indonesia tercinta yang cinta demokrasi, hati-hati uang anda yang ada dibank, karena banyak yang raib ratusan juta. Sudah banyak ya yang kehilangan uang yang melaporkan terutama di bank BRI ya hati-hati. Kalian harus menarik uang itu tersebut, mendingan kalian simpan sendiri. Sejauh kasus ini udah 8 kasus orang yang kehilangan yang namanya uangnya di BRI sampai ratusan juta rupiah. Ini efek dari pemilu membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan lain-lain serangan uang apapun caranya dihalalkan untuk membantu pemerintah yang perusak demokrasi ini,”

    Namun, benarkah BRI gunakan uang nasabah untuk bantu serangan bansos pemerintah di Pemilu 2024?

    Hasil Cek Fakta

    Dalam keterangan resminya, Agustya Hendy Bernadi selaku Corporate Secretary BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.

    Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.

    BRI menghimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-19322) [KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar pendiri Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF), Klaus Schwab, dirawat di rumah sakit (RS) karena sakit parah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, juru bicara WEF telah membantah kabar tersebut.

    Kabar mengenai Klaus Schwab dirawat di RS karena sakit parah disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Indonesia, seperti yang disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (15/4/2024):

    BREAKING: Klaus Schwab telah dirawat di rumah sakit dan sakit parah.

    Hasil Cek Fakta

    Juru bicara WEF Yann Zopf membantah kabar Schwab sakit parah dan dirawat di RS.

    "Klaim ini sepenuhnya tidak berdasar. Dia dalam keadaan sehat dan belum pernah ke rumah sakit akhir-akhir ini," kata Zopf, dilansir USA Today, pada 23 April 2024.

    WEF merupakan organisasi non-pemerintah yang mempertemukan para pemimpin politik, budaya, dan bisnis di seluruh dunia untuk mengatasi permasalahan global.

    WEF, terutama Klaus Schwab, kerap dicatut untuk menyebarkan misinformasi dan disinformasi.

    Dikutip dari The Associated Press (AP Fact Check), Zopf mengatakan, Schwab dan WEF telah menjadi sasaran narasi konspirasi.

    "Seperti banyak individu dan organisasi terkemuka, ia dan Forum Ekonomi Dunia telah menjadi sasaran narasi konspirasi, serta kampanye misinformasi dan disinformasi,” ujar dia.

    Klaim soal Schwab sakit bersumber dari artikel di Weekly Crier pada 14 April 2024. Berdasarkan deskripsi web, Weekly Crier juga menerbitkan opini sindiran dan komedi.

    Kesimpulan

    Juru bicara WEF, Yann Zopf, membantah kabar Klaus Schwab sakit parah dan dirawat di rumah sakit. Ia memastikan Schwab dalam keadaan sehat.

    Menurut dia, Schwab dan WEF telah menjadi sasaran narasi konspirasi, kampanye misinformasi dan disinformasi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19321) [HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai kemunculan jet misterius di dekat Israel. Narasi itu disertai video yang memperlihatkan jet lepas landas dari kapal induk.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi soal kemunculan jet misterius dekat Israel disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    Iran is shocked! Mysterious jet spotted near Israel!

    Narasi serupa beredar dalam bahasa Indonesia, seperti yang diunggah oleh akun ini pada Rabu (17/4/2024). Berikut narasinya:

    Jet-jet misterius muncul di dekat Israel, menjelang eskalasi militer besar-besaran!

    Hasil Cek Fakta

    Klip dalam video merupakan potongan dari tiga video berbeda. Video pertama bersumber dari kanal YouTube U.S. Navy, 18 Mei 2013, tepatnya pada detik ke-13.

    Dalam video, militer Amerika Serikat (AS) mendemonstrasikan X-47B Unmanned Combat Air System di kapal induk USS George HW Bush (CVN 77), lepas Pantai Virginia.

    Klip berikutnya diambil dari video yang diunggah pada 15 Mei 2013, tepatnya detik ke-30.

    Video tersebut merupakan peluncuran pesawat nirawak atau drone dari kapal induk yang sama, tetapi dari sudut pandang belakang jet.

    Klip lain yang menampilkan bagian depan jet ketika meluncur juga dipakai dalam video.

    Dengan demikian, video tersebut tidak terkait serangan Israel terhadap Iran.

    Dilansir BBC, pejabat AS mengatakan, Israel menyerang pangkalan udara Iran, pada Jumat (19/4/2024) dini hari, tetapi belum ada konfirmasi dari Israel.

    Berdasarkan laporan The Independent, pangkalan tersebut terletak di Isfahan, yang merupakan tempat program nuklir Iran, yang diduga menjadi sasaran Israel sebelumnya.

    Kesimpulan

    Video peluncuran drone dari kapal induk AS pada 2013 disebarkan dengan konteks keliru.

    Video itu tidak terkait serangan Israel ke pangkalan udara Iran pada Jumat (19/4/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-19320) Menyesatkan, Video yang Diklaim Seorang Anak Terserang Virus dari Angin di Jayapura

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp, dan beberapa akun Facebook, yang diklaim memperlihatkan seorang anak yang tertular virus dari angin di Jayapura, Papua.

    Video itu memperlihatkan seorang anak berkaus merah sedang tidur. Di kulit tangan dan wajahnya terdapat bentolan-bentolan yang dikatakan dampak dari virus yang menular dari angin.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat virus dari angin yang menyerang anak-anak di Jayapura?

    Hasil Cek Fakta



    Dilansir Fajarpapua.com pada Jumat, 12 April 2024, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan bahwa tahun ini beberapa warga di Abepura terserang penyakit mirip cacar monyet sebagaimana dalam video yang beredar.

    Dari pengalaman penanganan di sana, saat sistem kekebalan tubuh seseorang baik dan terkena virus tersebut akan timbul gejala mirip cacar air. Namun bila daya tahan tubuh rendah, gejalanya akan semakin berat.

    “Virus mirip penyakit cacar monyet ini bisa sembuh dalam waktu 2 minggu sampai 4 minggu. Memang penyakit ini terlihat seram sekali, tapi bisa disembuhkan ya, jadi masyarakat tidak perlu takut karena penyakit ini sudah ditangani oleh dokter dan kami terus memantau perkembangan virus ini,” kata Sri Antari.

    Verifikasi Video



    Video yang beredar memperlihatkan seorang anak berkaus merah mengalami bentol-bentol di kulitnya. Video itu sama dengan foto dalam berita Fajarpapua.com di mana dinas kesehatan setempat mengatakan penyakit itu mirip virus cacar monyet.

    Namun, menurut Epidemiolog dr Dicky Budiman, butuh pemeriksaan dan pengumpulan data lebih lengkap untuk mengetahui penyakit tersebut cacar monyet atau bukan, sebagaimana diberitakan Okezone.com

    Pemeriksaan meliputi uji lab dan pemeriksaan fisik pasien. Selain itu, dia mengatakan selama ini belum pernah ditemukan adanya kasus virus dari angin yang memberikan gejala bintil di kulit seperti itu.

    Cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus yang ditandai munculnya bintil bernanah di kulit. Selain dari orang ke orang, virus juga bisa menular melalui hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.

    Sementara cacar air, berdasarkan keterangan di situs Halodoc.com, merupakan penyakit yang disebabkan virus Varicella zoster. Selain dari kontak fisik, virus juga menular lewat droplet yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin.

    Dilansir Republika.co.id pada Kamis, 18 April 2024, sesungguhnya kakak dari anak laki-laki yang ada dalam video, yang bernama Grace, telah mengkonfirmasi kondisi adiknya. Adiknya sebenarnya terinfeksi cacar air dan kesehatannya pun telah membaik. 

    Dia menyatakan bahwa narasi yang beredar yang mengatakan adiknya terkena virus dari angin adalah hoaks. Dikatakannya juga bahwa narasi tersebut tidak disebarkan oleh keluarganya. 

    "Kami dari pihak keluarga merasa sangat tidak nyaman dengan adanya berita begini," ungkap Grace dalam unggahannya di media sosial.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan anak-anak di Jayapura terserang virus dari angin yang menyebabkan munculnya bintil-bintil di kulit adalah klaim menyesatkan.

    Anak dalam video yang beredar sesungguhnya sedang terserang cacar air, bukan cacar monyet atau virus dari angin sebagaimana narasi yang beredar.

    Rujukan