• (GFD-2024-18997) [SALAH] “POLISI DUKUNG O2. POLISI KOK TERJUN KE POLITIK”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/04/2024

    Berita

    NARASI: “VIRALKAN POLISI DUKUNG O2. POLISI KOK TERJUN KE POLITIK, POLISI ITU WASIT BUKAN TIMSUKSES, POLISI ITU SAMA DGN TNI HARUS NETRAL, POLISI PKI.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan narasi/klaim yang MENYESATKAN, FAKTA: TIDAK berkaitan dengan politik dan Pemilu 2024. Video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun 2023 lalu, berkaitan dengan proses eksekusi hunian sengketa.

    Salah satu sumber video dengan konteks yang BENAR, Armuji di YouTube pada 11 Agu 2023: “Penggusuran 27 rumah warga di Jalan Dukuh Pakis Surabaya. Salah paham???”

    KOMPAS.com pada 11 Agu 2023: “Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Toni Kasmiri terlibat ketegangan dengan Wakil Wali Kota Armuji saat proses pengosongan 28 rumah di Jalan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuhkupang

    Hasil pencarian Google Videos, kata kunci: “polisi wali kota surabaya”.

    Hasil pencarian Google News, kata kunci: “polisi wali kota surabaya”.

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, TIDAK berkaitan dengan politik dan Pemilu 2024. FAKTA: video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun 2023 lalu, berkaitan dengan proses eksekusi hunian sengketa.

    Rujukan

  • (GFD-2024-18996) [SALAH] “Saya bisa akses dunia melalui kampung ucap Saksi 01 #pemilu2024”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 06/04/2024

    Berita

    NARASI: “Saya bisa akses dunia melalui kampung ” ucap Saksi 01 “

    #sidangmk #saksi #pemiludamai #pemilucurang #pemiludamai2024 #pemilu2024 #pemilu”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan narasi/klaim yang mengeksploitasi momen Sidang Sengketa Pilpres 2024 yang sedang berlangsung saat ini, sehingga menyebabkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: TIDAK berkaitan dengan Pemilu 2024, video yang dibagikan adalah rekaman Sidang Sengketa Pilpres tahun 2019 lalu.

    Salah satu sumber video dengan segmen yang identik dengan konteks yang BENAR, METRO TV di YouTube pada 19 Jun 2019: “Anggota Hakim Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat, mencoba menjelaskan ke Anggota Tim Hukum Prabowo Sandi, Bambang Widjojanto bahwa Saksi Tim BPN jangan sampai mengulang kesaksian Saksi sebelumnya, BW tidak terima.

    detikNews pada 19 Jun 2019: “… BW kemudian masuk. Dia memberikan penjelasan mengenai orang kampung bisa memiliki akses terhadap dunia luas. Dari sini kemudian suasana memanas. “Majelis, saya di kampung tapi saya bisa mengakses dunia melalui kampung,” kata BW.

    Hasil pencarian Google Videos, kata kunci: “hakim mk usir bambang widjojanto” (pencarian dibatasi di Juni 2019).

    Hasil pencarian Google News, kata kunci: “hakim mk usir bambang widjojanto” (pencarian dibatasi di Juni 2019).

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, mengeksploitasi momen Sidang Sengketa Pilpres 2024 yang sedang berlangsung saat ini. TIDAK berkaitan dengan Pemilu 2024, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman Sidang Sengketa Pilpres tahun 2019 lalu.
  • (GFD-2024-18995) Megawati "Megatron" tanda tangani kontrak dengan klub Jepang, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/04/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Atlet voli putri Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi dikabarkan bergabung dengan klub voli putri Jepang, usai resmi menandatangani kontrak.

    Informasi itu dibagikan sejumlah kanal YouTube, salah satunya konten dari pemilik akun dengan 167.000 pelanggan ini.

    Atlet voli Indonesia yang dijuluki Megatron tersebut, dalam konten YouTube itu, ditampilkan sedang duduk di samping Kaisar Jepang Naruhito.

    Tampak sebuah meja dengan kertas putih, masing-masing di depan Kaisar Jepang Naruhito maupun Megawati.

    Berikut isi narasi yang disertakan dalam video tersebut:

    "MEGAWATI RESMI TANDA TANGANI KONTRAK LIGA VOLLY PUTRI JEPANG. Viral Media Korea.! Megawati Hangestri Resmi Tanda Tangani Kontrak Liga Volly Putri Jepang 2024-2025,".

    Lalu, benarkah Megawati "Megatron" tanda tangani kontrak dengan klub Jepang?

    Hasil Cek Fakta

    Kabar soal Megawati Hangestri resmi menandatangani kontrak dengan klub voli Jepang tidak terbukti, sehingga dapat dikategorikan sebagai hoaks.

    Saat ini, kontrak Megawati di klub voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks, memang telah berakhir, seiring selesainya musim kompetisi Liga Voli Korea Selatan.

    Selanjutnya, atlet asal Jember tersebut dipastikan akan kembali turun di kompetisi Proliga 2024, mulai 25 April hingga 21 Juli.

    Proliga adalah liga bola voli profesional Indonesia yang diselenggarakan oleh PBVSI. Kompetisi ini dimulai sejak 2002 dan sudah berjalan sebanyak 22 musim.

    Dalam laman resmi klub BIN Volleyball Club, Megawati Hangestri bakal mengisi posisi opposite di Jakarta BIN pada kompetisi Proliga mendatang. Informasi tersebut juga dilaporkan ANTARA pada 2 April 2024.

    Belum ada kabar resmi yang melaporkan langkah karier Megawati usai Proliga 2024 selesai.

    Klaim: Megawati "Megatron" tanda tangani kontrak dengan klub Jepang

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-18994) Hoaks! Video penangkapan Raffi Ahmad karena keterlibatan dalam kasus korupsi Rp271 triliun

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/04/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan viral video di media sosial TikTok dengan 27 juta kali penayangan menampilkan istri artis Raffi Ahmad, Nagita Slavina mempertanyakan kedatangan orang-orang yang langsung membawa Raffi Ahmad.

    Video tersebut dinarasikan Raffi Ahmad diringkus polisi karena terlibat dalam kasus dugaan korupsi PT Timah sebesar Rp271 triliun.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “raffi ahmad dirin9ku5 poli51 k45us pencuc14n uang 271 triliun #raffiahmad  #ditangkap  #polisi #271triliun #nagitaslavina”

    Namun, benarkah video penangkapan Raffi Ahmad karena keterlibatan kasus korupsi 271 triliun tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video serupa dengan unggahan YouTube AH yang berjudul “PRANK RAFFI AHMAD! Di TANGKAP POLISI!! NAGITA NANGIS” (https://www.youtube.com/watch?v=5GjXKy_nRQU) yang diunggah pada Mei 2019. Video tersebut bermula dari sejumlah orang mendatangi rumah Raffi Ahmad dan langsung menangkap Raffi yang diduga karena menggunakan narkotika.

    Namun, video tersebut hanyalah konten prank yang dirancang oleh Raffi dan Atta Halilintar. Dengan demikian, video tersebut bukan penangkapan Raffi Ahmad karena keterlibatan kasus terlibat dalam korupsi Rp271 triliun.

    Klaim: Video penangkapan Raffi Ahmad karena keterlibatan kasus korupsi Rp271 triliun

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan