• (GFD-2024-19451) [KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video cekcok antarkonsumen di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

    Narasi video menyebutkan, cekcok terjadi karena bahan bakar minyak (BBM) habis diborong oleh warga dari etnis tertentu.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.

    Video cekcok antarkonsumen di sebuah SPBU Pertamina dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, serta akun Instagram ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Di saat Masyarakat antri,ada seorang China cengengesan ngisi jerigen begitu banyak.

    Sementara antrian panjang.Di beritahu,malah ngeyel dan nantang.

    Kalau sudah begini, jgn salahkan bila pribumi melawan

    Viralkan !!

    Hasil Cek Fakta

    Peristiwa itu terjadi pada 14 April 2024 di lembaga penyalur BBM Pertamina nomor 65.787.004, Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

    Area Manager Communications & CSR PT Pertamina Patra Niaga, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, kejadian bermula dari pemindahan BBM dari mobil tangki sehingga operasional SPBU dihentikan sementara.

    Namun, narasi yang beredar justru berbeda, BBM habis karena ada konsumen yang mengisi dengan wadah jeriken dan menyerobot antrean.

    "Memang sangat disayangkan kejadian tersebut terekam kamera tanpa penjelasan kejadian sebelum dan sesudahnya sehingga direspons beragam oleh masyarakat," ujar Arya, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (29/4/2024).

    Menurut Arya, Pertamina memberikan standar pelayanan yang sama kepada setiap konsumen. Pembelian BBM menggunakan jeriken juga sudah sesuai aturan.

    "Saat kejadian pun konsumen yang mengisi dengan jeriken juga membawa surat rekomendasi SKPD sehingga tidak melanggar aturan untuk dilayani," tuturnya.

    Kesimpulan

    Narasi dalam video cekcok antarkonsumen di sebuah SPBU Pertamina perlu diluruskan.

    Narasi bahwa BBM habis karena ulah konsumen yang mengisi dengan wadah jeriken dan menyerobot antrean adalah tidak benar.

    Keributan antarkonsumen bermula dari pemindahan BBM dari mobil tangki sehingga operasional SPBU dihentikan sementara.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19450) [KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto Presiden Joko Widodo memegang kartu bertuliskan "Kartu Kabur Saat Demo".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan konten satire.

    Foto Jokowi memegang kartu kabur saat demo ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 17 Maret 2024:

    Siap kabur yg sekian kali nya

    Foto tersebut menampilkan Jokowi sedang tertawa dan tangan kanannya memegang kartu berwarna merah putih.

    Hasil Cek Fakta

    Konten yang beredar merupakan hasil pengeditan dari dua foto berbeda.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri foto tersebut.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan foto Jokowi tertawa dipakai dalam artikel Medan Bagus, 23 Februari 2015.

    Sementara, gambar tangan memegang kartu berasal dari foto di artikel Berita Satu, 28 Mei 2013. Ini dibuktikan dengan bentuk jari dan ukuran kartu yang identik.

    Kartu berwarna merah dan putih tersebut merupakan Kartu Jakarta Sehat. Tulisan asli pada kartu diedit dan dijadikan konten satire.

    Kesimpulan

    Foto Jokowi memegang "Kartu Kabur Saat Demo" merupakan konten satire.

    Foto Jokowi tertawa dan gambar kartu yang dipegang merupakan hasil pengeditan dari dua konten berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19449) [HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda  penetapan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Pemilihan Presiden 2024.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim KPU menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun YouTube ini.

    Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 13 menit 59 detik pada 24 April 2024 dengan judul:

    KPU TUNDA PENETAPAN PRABOWO GIBRAN

    Akun YouTube Tangkapan layar akun YouTube narasi yang menyebut KPU menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden

    Hasil Cek Fakta

    Setelah disimak sampai tuntas, dalam video tidak ditemukan informasi KPU menunda untuk menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden.

    Narator hanya membacakan artikel di laman Tribunnews ini yang berjudul "Gugatannya Diterima PTUN Untuk Disidangkan, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran". 

    Artikel tersebut membahas soal Tim Hukum PDI-P yang  meminta KPU menunda penetapan Prabowo -Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada  Rabu (24/4/2024).

    Sebab, Tim Hukum PDI-P mengeklaim gugatannya terhadap KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terkait pencalonan Gibran ternyata diterima untuk disidangkan.

    Sementara itu, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi KPU  menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih.

    Salah satu klip yang menampilkan Ketua Tim Hukum PDI-P Gayus Lumbuun identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com ini. 

    Dalam video Gayus juga mengatakan, PTUN Jakarta telah memutuskan  gugatan PDI-P terhadap KPU terkait proses penyelenggaraan Pemilu 2024 layak diproses dalam sidang pokok perkara.

    Sehingga, ia meminta KPU  menunda penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. 

    Sementara itu KPU tetap menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden. Diberitakan Kompas.com, penetapan dilakukan melalui sidang pleno terbuka pada Rabu (24/4/2024) di kantor KPU RI.

    Prabowo-Gibran dinyatakan menang atas dua pasangan calon lainnya dengan selisih cukup jauh.  Prabowo-Gibran memperoleh suara 96.214.691 atau sekitar 58,59 persen dari 164.227.475 suara sah nasional di Pilpres 2024.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim KPU menunda dalam menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih tidak benar atau hoaks.

    Judul dengan isi video tidak sesuai. Narator hanya membahas soal  Tim Hukum PDI-P yang meminta KPU RI menunda penetapan Prabowo -Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024).

    Mereka mengeklaim gugatannya terhadap KPU ke PTUN Jakarta terkait pencalonan Gibran ternyata diterima untuk disidangkan.

    Sementara, KPU tetap menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024). 

    Rujukan

  • (GFD-2024-19448) [HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/04/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang memperlihatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mempromosikan obat sendi.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.

    Video Puan mempromosikan obat sendi ditemukan di akun Facebook ini pada 2 April 2024. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Dalam video berdurasi 3 menit 10 detik tersebut, Puan menyampaikan kekecewaannya atas pengobatan dokter dan lebih mempercayakan penyembuhan pada satu obat nyeri sendi.

    Unggahan menyertakan tautan untuk mendapat informasi lebih lanjut tentang obat.

    Hingga Sabtu (27/4/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 4.100 orang, mendapat 605 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 179 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Ada kejanggalan dari video Puan yang beredar, yakni pada suara dan gerak bibirnya. Gerak bibir Puan tidak sesuai dengan kata-kata yang diucapkan.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil potongan suara dari video yang beredar, lalu menelusurinya menggunakan AI Voice Detector.

    Tools tersebut dapat membantu mengetahui kemungkinan suatu suara dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Hasilnya, suara Puan mempromosikan obat nyeri sendi memiliki probabilitas 63,01 persen merupakan suara AI.

    Sementara, video yang digunakan bersumber dari kanal YouTube Inter-Parliamentary Union (IPU), 10 Agustus 2020.

    Sebagai perwakilan DPR RI, Puan menyampaikan peran parlemen dalam memimpin dan mengambil keputusan saat menghadapi pandemi Covid-19.

    Ia menyampaikan pidato secara daring dalam rangka Konferensi Ketua Parlemen Dunia Kelima dan Konferensi Ketua Parlemen Perempuan ke-13.

    Kesimpulan

    Video Puan Maharani mempromosikan obat sendi merupakan manipulasi.

    Video yang dipakai bersumber dari pidato Puan saat Konferensi Ketua Parlemen Dunia Kelima dan Konferensi Ketua Parlemen Perempuan ke-13, pada Agustus 2020.

    Sementara audionya memiliki probabilitas 63,01 persen merupakan suara AI.

    Rujukan