KOMPAS.com - Beredar video kerumunan orang yang dikaitkan dengan unjuk rasa di Papua mengenai pencurian suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Narasi yang disertakan, Papua tidak akan damai sampai perolehan suara pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dikembalikan.
Setelah ditelusuri, narasi tersebut hoaks dan tidak sesuai dengan konteks video sebenarnya.
Video dengan narasi soal unjuk rasa warga Papua menuntut kemenangan paslon nomor urut 1 dibagikan oleh akun Facebook ini, pada 13 April 2024.
Video tersebut diberi keterangan demikian:
Papua Bersatu
PAPUA TAKKAN DAMAI SAMPAI ANGKA" KEMENANGANNYA 01 DIKEMBALIKAN YANG CURI 02ygsok jago membela 02 pintutrbuka buat anda
Demi NKRI
(GFD-2024-19347) [HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024
Sumber:Tanggal publish: 25/04/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan konten di kanal YouTube iNews TV ini, yang diunggah pada Desember 2023.
Video itu menampilkan momen masyarakat Papua mengantarkan peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Jayapura.
Seperti diberitakan Kompas.com, ribuan warga Papua mengeluarkan peti jenazah dari ambulans di Bandara Sentani dan mengantarkannya ke STAKIN Jayapura.
Jenazah Lukas Enembe disemayamkan di STAKIN Jayapura kemudian dibawa ke kediaman pribadinya di Kota Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Untuk mengamankan prosesi pemakaman Lukas Enembe, TNI-Polri menurunkan 2.000 aparat gabungan, 500 personel di Kabupaten Jayapura dan 1.500 di Kota Jayapura.
Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada 26 Desember 2023 akibat gagal ginjal.
Video itu menampilkan momen masyarakat Papua mengantarkan peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Jayapura.
Seperti diberitakan Kompas.com, ribuan warga Papua mengeluarkan peti jenazah dari ambulans di Bandara Sentani dan mengantarkannya ke STAKIN Jayapura.
Jenazah Lukas Enembe disemayamkan di STAKIN Jayapura kemudian dibawa ke kediaman pribadinya di Kota Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Untuk mengamankan prosesi pemakaman Lukas Enembe, TNI-Polri menurunkan 2.000 aparat gabungan, 500 personel di Kabupaten Jayapura dan 1.500 di Kota Jayapura.
Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada 26 Desember 2023 akibat gagal ginjal.
Kesimpulan
Video warga Papua mengantarkan peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe pada Desember 2023 disebarkan dengan narasi keliru.
Video tersebut bukan memperlihatkan unjuk rasa masyarakat Papua terkait pencurian suara pada Pilpres 2024.
Video tersebut bukan memperlihatkan unjuk rasa masyarakat Papua terkait pencurian suara pada Pilpres 2024.
Rujukan
(GFD-2024-19346) [HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK
Sumber:Tanggal publish: 25/04/2024
Berita
KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani diklaim menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam video, Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah melunasi utang negara senilai Rp 7.000 triliun.
Setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar dan video yang dibagikan merupakan hasil manipulasi.
Sebagai konteks, pada Jumat (5/4/2024), MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju sebagai saksi dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024.
Selain Sri Mulyani, ada pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Video yang mengeklaim Sri Mulyani menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pilpres 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Sri Mulyani sedang memberikan keterangan kepada hakim MK.
Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi telah menulansi utang warisan sebesar Rp 7.000 triliun.
Ia juga mengatakan bahwa utang Indonesia sedikit, hanya 35 persen dari pendapatan negara.
Video tersebut diberikan keterangan demikian:
MENTERI KEUANGAN RI SRI MULYANI TEGASKAN SOAL HUTANG NEGARA | Lengkap jelas padat No Muter Muter.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Sri Mulyani menyinggung soal utang negara pada sidang MK
Dalam video, Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah melunasi utang negara senilai Rp 7.000 triliun.
Setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar dan video yang dibagikan merupakan hasil manipulasi.
Sebagai konteks, pada Jumat (5/4/2024), MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju sebagai saksi dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024.
Selain Sri Mulyani, ada pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Video yang mengeklaim Sri Mulyani menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pilpres 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Sri Mulyani sedang memberikan keterangan kepada hakim MK.
Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi telah menulansi utang warisan sebesar Rp 7.000 triliun.
Ia juga mengatakan bahwa utang Indonesia sedikit, hanya 35 persen dari pendapatan negara.
Video tersebut diberikan keterangan demikian:
MENTERI KEUANGAN RI SRI MULYANI TEGASKAN SOAL HUTANG NEGARA | Lengkap jelas padat No Muter Muter.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Sri Mulyani menyinggung soal utang negara pada sidang MK
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menyimak video pernyataan Sri Mulyani saat sidang sengketa Pilpres 2024 pada 5 April 2024. Tidak terdapat penjelasan Sri Mulyani soal utang negara.
Dalam video, Sri Mulyani memberikan keterangan terkait sumber alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.
Sri Mulyani memaparkan beberapa hal, seperti sumber dana bantuan kemasyarakatan dari presiden tidak berasal dari anggaran perlindungan sosial (Perlinsos).
Sri Mulyani membantah memblokir anggaran kementerian untuk pembiayaan bantuan sosial (bansos).
Ia mengatakan, anggaran kegiatan kunjungan kerja dan bantuan kemasyarakatan yang dibagikan Presiden Joko Widodo berasal dari dana operasional presiden.
Ia memastikan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tidak terpengaruh dengan Pemilu 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com, Sri Mulyani dan tiga menteri lainnya dipanggil setelah pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendalilkan adanya politisasi bansos.
Bansos yang digelontorkan menjelang Pilpres 2024 dianggap sebagai bagian untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam video, Sri Mulyani memberikan keterangan terkait sumber alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.
Sri Mulyani memaparkan beberapa hal, seperti sumber dana bantuan kemasyarakatan dari presiden tidak berasal dari anggaran perlindungan sosial (Perlinsos).
Sri Mulyani membantah memblokir anggaran kementerian untuk pembiayaan bantuan sosial (bansos).
Ia mengatakan, anggaran kegiatan kunjungan kerja dan bantuan kemasyarakatan yang dibagikan Presiden Joko Widodo berasal dari dana operasional presiden.
Ia memastikan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tidak terpengaruh dengan Pemilu 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com, Sri Mulyani dan tiga menteri lainnya dipanggil setelah pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendalilkan adanya politisasi bansos.
Bansos yang digelontorkan menjelang Pilpres 2024 dianggap sebagai bagian untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Sri Mulyani menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya, Sri Mulyani memberikan sejumlah keterangan terkait asal alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.
Dalam video aslinya, Sri Mulyani memberikan sejumlah keterangan terkait asal alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?mibextid=w8EBqM&v=1535130730397205
- https://www.facebook.com/reel/1137460047435207
- https://www.facebook.com/chandra.manullang.779/videos/3299244827036184/?mibextid=w8EBqM&rdid=gS0vNCMHk5RBJW7X
- https://www.youtube.com/watch?v=rQ0jW-QvMOs
- https://www.youtube.com/watch?v=rQ0jW-QvMOs
- https://nasional.kompas.com/read/2024/03/30/14000031/4-menteri-jokowi-yang-diusulkan-kubu-anies-dan-ganjar-dihadirkan-di-sidang?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19345) [HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat
Sumber:Tanggal publish: 24/04/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan suasana pascagempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar atau hoaks. Video tersebut memperlihatkan dampak gempa di Sulawesi Tengah pada 2018.
Video yang diklaim memperlihatkan dampak gempa di Sulawesi Barat dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada April 2024.
Dalam video tampak sebuah jalan amblas dan beberapa orang mencoba menyelamatkan diri.
Salah satu akun pada 8 April 2024 menuliskan keterangan demikian:
Baru Saja Gempa Bumi di Majene Sulawesi Barat Mudh2an ALLOH SWT Malindungi Saudara2 kt Di Sana Dn Kt Smua Bastra Slrh Kluarga Kt Aamiin YRA.
Setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar atau hoaks. Video tersebut memperlihatkan dampak gempa di Sulawesi Tengah pada 2018.
Video yang diklaim memperlihatkan dampak gempa di Sulawesi Barat dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada April 2024.
Dalam video tampak sebuah jalan amblas dan beberapa orang mencoba menyelamatkan diri.
Salah satu akun pada 8 April 2024 menuliskan keterangan demikian:
Baru Saja Gempa Bumi di Majene Sulawesi Barat Mudh2an ALLOH SWT Malindungi Saudara2 kt Di Sana Dn Kt Smua Bastra Slrh Kluarga Kt Aamiin YRA.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di kanal YouTube ini dan telah diunggah pada 2018.
Video itu memperlihatkan tanah yang retak di Kabupaten Sigi akibat gempa di Kota Palu.
Seperti diberitakan Kompas.com, pada 28 September 2018, gempa dan tsunami melanda Kota Palu serta Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Gempa pertama kali mengguncang Donggala pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 10 kilometer di jalur sesar Palu Koro.
Kemudian, pada pukul 17.22 WIB terjadi tsunami dengan ketinggian mencapai 6 meter. Akibat peristiwa itu tercatat ratusan orang meninggal di Kota Palu.
Video itu memperlihatkan tanah yang retak di Kabupaten Sigi akibat gempa di Kota Palu.
Seperti diberitakan Kompas.com, pada 28 September 2018, gempa dan tsunami melanda Kota Palu serta Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Gempa pertama kali mengguncang Donggala pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 10 kilometer di jalur sesar Palu Koro.
Kemudian, pada pukul 17.22 WIB terjadi tsunami dengan ketinggian mencapai 6 meter. Akibat peristiwa itu tercatat ratusan orang meninggal di Kota Palu.
Kesimpulan
Video gempa bumi di Sulawesi Barat pada 2024 adalah hoaks. Video aslinya memperlihatkan dampak gempa di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/832888951978393
- https://www.facebook.com/reel/436927808866382
- https://www.facebook.com/reel/1142645753419146
- https://www.facebook.com/reel/428821493088917
- https://www.facebook.com/reel/436927808866
- https://www.youtube.com/watch?v=YQlgbP0SRJ8
- https://nasional.kompas.com/read/2018/09/29/16415971/begini-kronologi-gempa-dan-tsunami-palu-donggala-yang-tewaskan-ratusan-orang
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-19344) Keliru, Narasi bahwa Mendidihkan Air dengan Panci Tertutup Menyebabkan Bahaya Klorin yang Memicu Kanker
Sumber:Tanggal publish: 26/04/2024
Berita
Sebuah narasi beredar di WhatsApp dan akun Facebook ini, ini, dan ini, yang mengatakan mengukus makanan dengan cara mendidihkan air dalam kondisi panci tertutup bisa menimbulkan bahaya, yakni kandungan klorin dalam air tidak keluar yang bisa menyebabkan kanker.
Air keran diklaim mengandung klorin Tri Hallow Metan (THM) yang bersifat karsinogenik alias bisa menyebabkan kanker. Narasi yang beredar menyatakan klaim itu dari Profesor Qi yang bekerja di rumah sakit Xuanwu, Beijing, Cina. Disebutkan juga bahwa cara mengukus makanan yang aman, harus dilakukan dengan mendidihkan air terlebih dahulu beberapa saat, sambil tutup panci dibuka agar klorin keluar. Setelah itu baru makanan dimasukkan.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah mengukus harus mendidihkan air terlebih dahulu dengan tutup panci dibuka, baru memasukkan makanan, agar terhindar dari klorin yang menyebabkan kanker?
Hasil Cek Fakta
Dilansir Detik.com, narasi yang sama beredar tahun 2019. Dikatakan bahwa cara mengukus dengan selalu menutup panci bisa menyebabkan klorin terperangkap di dalam dan mencemari makanan.
Namun, sesungguhnya peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sekarang BRIN, Dr Agus Haryono, MSc, telah menyatakan bahwa narasi tersebut keliru.
Ia menuturkan air keran dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) telah melalui serangkaian tahap dan diwajibkan memenuhi standar kesehatan atau keamanan untuk dikonsumsi.
"Termasuk kandungan klorin atau total senyawa kloridanya tidak boleh melampaui baku mutu batas maksimum. Oleh karena itu tidak perlu menunggu air mendidih sebelum merebus atau mengukus makanan," kata Agus, Rabu, 14 Agustus 2019.
Narasi yang sama sebelumnya juga sudah beredar pada tahun 2017, sebagaimana diberitakan Jawa Pos. Saat itu, Agus sebagai Plt Kepala LIPI, juga telah membantah klaim tersebut.
Risiko Klorin
Kekhawatiran atas bahaya klorin sesungguhnya telah lama beredar di negara-negara barat, sebagaimana dinyatakan Analis Cancerresearchuk.org, Henry Scowcroft, pada 17 Maret 2011. Di sana, narasi beredar dari peneliti yang mengatakan klorin yang terkandung dalam air kolam renang dan air ledeng bisa meningkatkan risiko kanker.
Namun, menurut Scowcroft, narasi tersebut beredar karena media di sana keliru dalam memberitakan penelitian. Penelitian yang dimaksud ialah yang dilakukan sebuah tim di Spanyol, yang dipimpin Dr Gemma Castaño-Vinyals.
Mereka menganalisa data dari penelitian sebelumnya, terkait penderita kanker kandung kemih di Spanyol, yang dikumpulkan tahun 1998 sampai 2001. Mereka juga mewawancarai lebih dari seribu orang yang tidak menderita penyakit tersebut, untuk dijadikan data pembanding.
Termasuk data yang dikumpulkan ialah, air jenis apa yang biasa mereka minum dan bagaimana kebiasaan aktivitas mandi mereka. Informasi latar belakang sosial dan lingkungan tempat tinggal mereka pun dikumpulkan.
Tim peneliti juga mengumpulkan data dari perusahaan air ledeng Spanyol serta memeriksa kandungan kimia air ledeng mereka. Data-data itu kemudian mereka olah, hingga memunculkan sejumlah kesimpulan.
Kesimpulan itu di antaranya orang-orang Spanyol yang berpendidikan tinggi tidak terpapar air dan klorin saat minum, melainkan saat mereka mandi. Artinya mereka terpapar klorin melalui kulit saat mandi. Peneliti tidak mengaitkannya secara langsung pada risiko kanker.
Penyebab Kanker Kandung Kemih
Klorin merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air ledeng, serta berfungsi sebagai disinfektan untuk mematikan bakteri seperti E. coli atau Giardia yang bisa mengganggu pencernaan. Saat klorin bertemu air, akan memunculkan zat kimia bernama Trihalomethanes (THM).
Scowcroft menjelaskan kekhawatiran THM turut masuk ke dalam tubuh dan mengganggu kesehatan bisa dipahami. Namun, belum ada bukti kuat yang mendukung klaim THM berbahaya bagi manusia. Jikapun berdampak, efeknya masih sangat kecil.
Sementara penyebab sakit kanker kandung kemih, dua per tiga di antaranya adalah karena penggunaan tembakau. Konsumsi pewarna makanan dalam jangka waktu lama juga dikatakan bisa menyebabkan timbulnya penyakit tersebut.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar yang mengatakan klorin dalam air keran PDAM bisa menyebabkan kanker, sehingga harus dididihkan dulu dengan panci terbuka agar klorinnya menguap sebelum digunakan memasak, adalah klaim keliru.
Sesungguhnya belum ada bukti kuat pada kekhawatiran penggunaan klorin pada air keran berdampak bahaya pada manusia. Desinfeksi air ledeng menggunakan klorin, dianggap lebih penting untuk mengurangi risiko penyakit pada masyarakat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/1340407452636730/?multi_permalinks=1570381896305950&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/bundy.risma.334/posts/pfbid0o8ECitXDhZpeKXzYP3sVTDHFwETy4HSJBPU2BH5TQRzGx26ruiJJNDx6sC1gpis3l
- https://www.facebook.com/groups/1956665217884962/?multi_permalinks=2189766011241547&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4665092/benarkah-mengukus-makanan-harus-tunggu-mendidih-agar-air-tak-beracun
- https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20170816/281569470835633
- https://news.cancerresearchuk.org/2011/03/17/no-need-to-worry-about-having-a-shower-or-drinking-water/
- https://news.cancerresearchuk.org/author/henry-scowcroft/
- https://news.cancerresearchuk.org/author/henry-scowcroft/
- http://www.creal.cat/creal/quisom/en_info_user.html?idusuari=gcastano
- https://news.cancerresearchuk.org/author/henry-scowcroft/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 2795/7009



