• (GFD-2024-19863) [SALAH] EMAIL IMBAUAN VERIFIKASI DATA PENGGUNA OLEH SATUSEHAT

    Sumber: Tangkapan Layar Surat
    Tanggal publish: 15/05/2024

    Berita

    Beredar informasi yang mengatasnamakan SATUSEHAT Kemenkes RI, dengan narasi yang meminta para pengguna Aplikasi SATUSEHAT mengklik tautan dan berkunjung ke situs yang telah disematkan pada badan email. Disebutkan pula pada narasi agar pengguna aplikasi bisa segera melakukan tindakan tersebut demi kelancaran penggunaan aplikasi.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui jika informasi tersebut tidak benar. Melansir dari kemke.go.id, Staf Ahli Bidang Teknologi Keseehatan sekaligus Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji mengajak seluruh pihak agar waspada terhadap berbagai praktik kejahatan siber yang dapat mengganggu pemanfaatan program transformasi digital kesehatan.

    “Saya mengimbau kepada fasyankes dan masyarakat secara umum untuk tidak mengakses link (tautan) yang dianggap mencurigakan, termasuk memberikan informasi pribadi melalui email maupun kanal komunikasi lainnya,” kata Setiaji.

    Setiaji juga menambahkan jika setiap situs web maupun email yang terafiliasi resmi dengan Kemenkes RI hanya menggunakan domain kemkes.go.id. Sementara untuk akun media sosial resmi, baik Instagram maupun X masing-masing memiliki tanda verifikasi dengan centang biru di setiap profilnya.

    Berdasar seluruh referensi, Email imbauan verifikasi data oleh satusehat Kemenkes RI adalah tidak benar. Email tersebut masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.

    Artikel ini disadur dari kemkes.go.id.

    Kesimpulan

    Email tersebut PALSU. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui kemkes.go.id menyatakan jika tidak benar pihaknya telah mengirim email seperti halnya yang tengah beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19862) [SALAH] PRABOWO BERI BANTUAN MELALUI WHATSAPP

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/05/2024

    Berita

    Beredar melalui Facebook sebuah video yang menampilkan sosok Prabowo Subianto beserta narasi yang menyebut jika Prabowo akan membagikan sejumlah hadiah. Disebutkan pula jika bagi mereka yang berminat mendapat hadiah dari Prabowo harus menghubungi nomor WhatsApp yang telah ditampilkan dalam video tersebut. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Surya Genz, dan telah disukai oleh 7200 pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Coba menelusuri lebih lanjut, diketahui jika informasi tersebut TIDAK BENAR. Melansir dari kompas.com, Juru Bicara Prabowo yakni Dahnil Azhar menyatakan jika hal tersebut merupakan HOAKS. Dahnil menyebut jika nomor yang tertera pada video bukan nomor WhatsApp dari Prabowo.

    “Masyarakat harus melakukan cek dan ricek dan tetap jaga rasionalitas. Hati-hati dengan penipuan,” tegas Dahnil.

    Berdasar seluruh referensi dan penjelasan dari Juru Bicara Prabowo, informasi perihal Prabowo bagi-bagi hadiah adalah tidak benar. Unggahan tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.

    Artikel ini disadur dari kompas.com.

    Kesimpulan

    Informasi bantuan tersebut tidak benar. Tidak ditemukan adanya informasi resmi perihal Prabowo bagi-bagi hadiah melalui WhatsApp.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19861) Imbauan persiapan suhu Indonesia akan sampai di 40 hingga 50 derajat Celsius, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp menarasikan imbauan kepada masyarakat untuk bersiap karena Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga suhu mencapai 50 derajat Celsius.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Bersiaplah untuk suhu tinggi antara 40°-50°C.  Selalu minum air bersih dan minum perlahan.  Hindari air dingin atau es.

    Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan?

    1. Dokter mengatakan jangan terus minum air yang sangat dingin saat suhu mencapai 40°C karena pembuluh darah kecil kita bisa pecah atau meledak,Konon di hari yang panas, seorang teman dokter masuk dari luar. Berkeringat deras, ingin segera mendinginkan diri, ia segera membasuh kakinya air dingin… Tiba-tiba, tak terlihat lagi, ia terjatuh. Ambulans segera dipanggil dan dibawa ke rumah sakit.

    2. Saat panas mencapai 38°C dan Anda datang dari luar... ayo lakukan pemanasan.  Jangan minum air dingin.  Boleh minum air panas atau hangat, tapi minumnya pelan-pelan.

    Jangan langsung mencuci tangan atau kaki, dan jangan mencuci atau membasahi area yang terkena sinar matahari. Habiskan setidaknya 30 menit atau setengah jam sebelum mencuci atau mandi.

    3. Seorang pria menjadi dingin karena panas dan segera mandi.  Setelah mandi, dia dibawa ke rumah sakit dengan rahang kaku.  Dia mengalami stroke.

    :rose:Tindakan pencegahan:

    Hindari minum air yang sangat dingin saat musim panas atau jika Anda sangat lelah, karena dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit , yang dapat menyebabkan stroke.

    Ajari anak-anak dan teman sekamar Anda sebagai pengingat satu sama lain!

    Semoga bermanfa’at, wa baarakallahu fiikum”

    Namun, benarkah fenomena panas di Indonesia akan mencapai 50 derajat celcius seperti yang dialami beberapa negara asia lainnya?

    Hasil Cek Fakta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas atau heatwave.

    “Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, maupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, dilansir dari ANTARA.

    Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 celcius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 celcius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat- Sabang, Aceh dan DKI Jakarta (34,4 celcius).

    Namun, ia menyatakan, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan Cina.

    "Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, dilansir dari ANTARA.

    Selain itu, narasi tersebut sebelumnya pernah beredar di tahun 2023 dan telah diklarifikasi oleh ANTARA.

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

  • (GFD-2024-19860) [KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video penyanyi Virgiawan Liestanto atau Iwan Fals menyanyikan lagu dengan lirik yang mengkritik keluarga Presiden Joko Widodo. Lagu itu dinarasikan berjudul "Dinasti Jokowi".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Suara Iwan Fals dalam video itu diprediksi merupakan buatan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Video Iwan Fals menyanyikan lagu "Dinasti Jokowi" dibagikan oleh akun ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut petikan intro lagu "Dinasti Jokowi" dalam video tersebut:

    Terlahirnya dinasti Pak WiwiMenjadi kontroversi

    Menjelang pemiluTerciptanya dinasti Pak Wiwi

    Lahir semenjak dariDicalonkan anaknya jadi petinggi

    Hasil Cek Fakta

    Video Iwan Fals dalam konten tersebut berasal dari unggahan YouTube DEPPO KOPLO, 27 April 2018, berjudul "IWAN FALS - Galang Rambu Anarki (Live Di Bebek Bali)".

    Lagu yang dinyanyikan Iwan Fals berjudul "Galang Rambu Anarki", yang dirilis pada 1982 dan merupakan bagian dari album Opini.

    Setelah dicermati, lagu "Dinasti Jokowi" yang beredar di Facebook menggunakan musik dari lagu "Galang Rambu Anarki".

    Namun, terdapat perbedaan pada bagian lirik. Berikut intro dari lagu "Galang Rambu Anarki" yang dinyanyikan Iwan Fals:

    Galang Rambu Anarki, anakkuLahir awal Januari menjelang pemilu

    Galang Rambu Anarki, dengarlahTerompet tahun baru menyambutmu

    Galang Rambu Anarki, ingatlahTangisan pertamamu ditandai BBMMembumbung tinggi (melambung)

    Perbedaan lirik antara lagu yang beredar di Facebook dengan lagu asli mengindikasikan bahwa konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek lagu "Dinasti Jokowi" menggunakan perangkat AI Voice Detector, yang dapat mendeteksi apakah sebuah audio dihasilkan oleh AI.

    Hasilnya, suara Iwan Fals menyanyikan lagu "Dinasti Jokowi" terdeteksi memiliki probabilitas 80,29 persen dihasilkan oleh perangkat kecerdasan buatan.

    Unggahan dengan narasi yang menyatakan bahwa Iwan Fals menyanyikan lagu yang mengkritik Jokowi merupakan hasil manipulasi.

    Video itu bisa saja dimanfaatkan untuk mengkritik Jokowi dan keluarganya yang dinilai berupaya mempertahankan kekuasaan. Namun, fakta bahwa video ini diprediksi sebagai hasil manipulasi perlu ditegaskan karena berpotensi mengelabui pendengarnya.

    Jika kita mengetahui bahwa suara Iwan Fals itu diprediksi sebagai hasil buatan AI dan memberikan penjelasan bahwa itu bukan suara asli, maka konten bisa dikategorikan sebagai satire.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Iwan Fals menyanyikan lagu berjudul "Dinasti Jokowi" merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video asli, Iwan Fals menyanyikan lagu "Galang Rambu Anarki". Lagu "Dinasti Jokowi" memiliki probabilitas 80,29 persen dibuat oleh perangkat AI yang meniru suara Iwan Fals.

    Rujukan