• (GFD-2024-16450) Keliru, Video dengan Klaim Kompas TV Promosikan Obat Diabetes bersama Terawan Agus Putranto

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita



    Sebuah akun di Facebook, mengunggah video berlogo Kompas TV tentang penyakit diabetes dengan menayangkan pernyataan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Disebutkan bahwa Terawan mengimbau para penderita diabetes untuk mengobati diabetes secara total, bukan hanya menghilangkan gejalanya saja. 

    Dalam pernyataannya, Terawan melarang penderita diabetes mengkonsumsi metformin atau insulin, karena bisa membunuhnya. Dengan obat baru, diabetes akan hilang dalam tiga hari. 



    Benarkah Kompas TV menayangkan video dokter Terawan mempromosikan obat diabetes tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Kompas TV yang sedang membahas dan mempromosikan obat diabetes merupakan hasil suntingan. Audio mereka diubah dari aslinya dengan menggunakangenerated-AI audio.

    Video tersebut mengambil dari dua video berbeda. Pertama video asli Kompas TV sebenarnya membahas tentang bantuan tunai korban gempa Cianjur. Video tersebut dipublikasikan Kompas TV pada 5 Desember 2020 berjudul “Bantuan Tunai untuk Korban Gempa Cianjur dari Adaro Energy Disalurkan Melalui TNI AD”. 

    Audio dari presenter Kompas TV tersebut, Yasir Nene Ama, diubah dengangenerated-AIseolah-olah ia membahas dan mempromosikan obat diabetes bersama Terawan.

    Video kedua yang berisi Terawan Agus Putranto diambil dari kanal YouTube GVS, saat dia berbicara di Global Vaccine Summit yang diselenggarakan di Inggris pada 5 Juni 2020. Terawan yang kala itu menjabat menteri kesehatan berpidato menggunakan bahasa Inggris selama 6 menit 49 detik. 

    Dalam keterangan video tersebut bahwa Global Vaccine Summit menandai era baru kolaborasi kesehatan global ketika para pemimpin dunia menunjukkan komitmen yang luar biasa untuk pemerataan cakupan imunisasi dan keamanan kesehatan global dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pada kesempatan tersebut Terawan tidak berbicara mengenai penyakit diabetes tetapi tentang vaksin dan imunisasi di Indonesia. 



    Tempo juga menghubungi Kepala Departemen Digital Kompas TV, Haris Mahardiansyah untuk mengkonfirmasi tentang potongan video news di Kompas TV tersebut. Menurut Haris, di Kompas TV tidak membahas penyakit diabetes yang masuk dalamnews bulletin.

    "Di Kompas TV belum ada bahasan diabetes yang masuk dalamnews bulletindengan penjelasan panjang dari Pak Terawan macam ini," kata Haris kepada Tempo melalui pesan singkat, Jumat, 1 Februari 2024.

    Ia menegaskan bahwa konten tersebut bukan hasil karya Kompas TV. Namun ia membenarkan bahwa presenter dalam video tersebut adalah presenter Kompas TV bernama Yasir Nene Ama. "Kayaknya video ini hasil olahan," ungkapnya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa video berita Kompas TV dan Terawan Agus Putranto mempromosikan obat diabetes baru adalahkeliru.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16449) [SALAH] Pidato Jokowi Agar Masyarakat Jangan Pusing Kepala Kenaikan Bintang Empat Kepada Prabowo

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita

    "Pidato Presiden Jokowi di acara naik pangkat Prabowo guys
    Jangan Ada yang Protes #viraltiktok #viralvideo #abialasyi #jokowi #presiden #prabowo"
    Sumber: https://vt.tiktok.com/ZSFAXSd5W/ (https://archive.md/VQgO2 arsip)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok dengan nama @abialasyi mengunggah sebuah video Presiden Jokowi sedang berpidato. Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi terdengar sedang mengucapkan kalimat sebagai berikut:
    “Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk jangan ada yang protes tentang kenaikan pangkat Bapak Prabowo Subianto menjadi Bintang empat. Saya berjanji kepada seluruh masyarakat Indonesia di akhir jabatan say aini, saya akan memberikan juga Bintang kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu Bintang tujuh, obat sakit kepala,”
    Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa suara Presiden Jokowi yang digunakan pada video tersebut merupakan buatan Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat pendeteksi suara AI elevenlabs.io dan aivoicedetector.com.
    Dari pemindaian tersebut, didapatkan hasil probabilitas yang hampir sama besarnya yakni 80 persen melalui elevenlabs.io dan 81,42 persen melalui aivoicedetector.com.
    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audio yang digunakan dalam unggahan tersebut dibuat oleh AI. Sehingga klaim pada narasi yang beredar bahwa video tersebut merupakan cuplikan pidato Jokowi terkait penganugerahan bintang empat kepada Prabowo, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, suara yang digunakan merupakan konten audio yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut dibuktikan dengan pemindaian audio menggunakan alat elevenlabs.io dengan probabilitas sebesar 80% dan aivoicedetector.com sebesar 81,42%.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16448) [KLARIFIKASI] Video Pertemuan Surya Paloh dan Puan Sebelum Pilpres 2024

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 04/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani.

    Mereka didampingi sejumlah petinggi partai, antara lain Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, politikus Nasdem Muhammad Prasetyo, dan Johnny G Plate.

    Pertemuan itu dinarasikan terjadi setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan dua partai itu disebut bakal bergabung.

    Namun, video tersebut disebarkan dengan narasi dan konteks yang keliru. Pertemuan itu terjadi pada 2022, sebelum Pilpres 2024.

    Video pertemuan Surya Paloh, Puan, dan petinggi PDI-P serta Nasdem dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Salah satu akun mengunggah video itu pada 3 Maret 2024.

    Video tersebut diberi keterangan demikian:

    Ketua Paprol Besar Sudah Bergabung Penguasa dan Para Pengikutnya Sebentar Lagi Akan Binasa.

    Ketua Paprol Besar @official_nasdem @pdipperjuangan Sudah Bertemu.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video pertemuan Surya Paloh, Puan Maharani, serta petinggi parpol identik dengan video di kanal YouTube Berita Satu ini.

    Puan menemui Surya Paloh di gedung Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada 22 Agustus 2022.

    Seperti diberitakan Kompas.com, Surya Paloh mengatakan, dalam pertemuan itu Nasdem dan PDI-P sepakat menginginkan Pemilu 2024 berjalan lancar.

    Paloh juga menuturkan, sebagai partai nasionalis, Nasdem dan PDI-P menyadari bahwa perjalanan bangsa ditentukan oleh sejauh mana kekuatan nasionalisme.

    Puan menambahkan, pertemuan dengan Surya Paloh tidak akan berhenti begitu saja. Kata dia, kedua partai membuka komunikasi dan sinergi menuju Pemilu 2024.

    Di sisi lain, Puan menuturkan, kunjungannya ke Nasdem Tower sebagai silaturahmi kepada Surya Paloh yang telah dianggapnya sebagai om.

    Kesimpulan

    Video pertemuan Surya Paloh dan Puan bukan terjadi setelah Pemilu 2024, melainkan pada 22 Agustus 2022.

    Adapun pada Pilpres 2024, PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, sedangkan Nasdem mencalonkan Anies Baswedan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16447) [SALAH]: Demo Cawapres 02 minta didiskualifikasi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/03/2024

    Berita

    Jakarta hari ini , tv ² ga boleh menyiarkan kejadian ini padahal jakarta terus²an rame mahasiswa

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video dengan klaim demo untuk Cawapres 02 agar didiskualifikasi.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah tidak benar.

    Ditemukan video serupa yang diunggah di KOMPASTV pada 24 September 2019 berjudul “TERKINI – Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI”. Diketahui bahwa aksi demo yang terdapat di dalam video merupakan bentuk aksi protes terhadap RUU KUHP pada 2019 lalu.

    Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Klaim video aksi demo diskualifikasi cawapres 02 tidak benar, faktanya video serupa ditemukan pada laman Youtube resmi KOMPASTV dengan judul pemberitaan “TERKINI – Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI” yang tayang pada 24 September 2019. Aksi demo pada video tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan demo minta diskualifikasi Cawapres 02.

    Rujukan