• (GFD-2024-16204) [SALAH] Beredar Rekaman Prabowo Menyatakan “Indonesia harus bodoh dan jadi pelayan”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/02/2024

    Berita

    Indonesia Harus Bodoh Pelayan Dan Kacung. Menyesal Pilih Prabowo !!!

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di beberapa media sosial, sebuah rekaman yang diketahui suara prabowo mengatakan tentang Indonesia harus bodoh. Dalam rekaman ini terdengar percakapan Prabowo dengan seseorang. Berikut pernyataan Prabowo dalam rekaman ini
    ” Saya mau konsentrasi terhadap program. Jadi Indonesia ini gak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat. Itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang sebagai pasar sumber bahan baku. Orang Indonesia itu pelayan. Dan itu intinya, itu Indonesia harus bodoh, pelayan kacung. Orang Indonesia ini mau dipelihara sebagai kacung, pesuruh. Kamu boleh TKI, kamu boleh kerja di kebun-kebun saya, memetik kamu boleh. Jadi tukang sapu, e jadi pembantu di keluarga saya. Kamu tidak boleh punya mobil buatan Indonesia, kamu tidak boleh jadi negara modern”

    Setelah ditelusuri ternyata, rekaman tersebut merupakan cuplikan dari wawancara Prabowo bersama jurnalis Alfito Deannova dalam talkshow ” Satu Jam Lebih Dekat Bersama Prabowo”. Acara ini tayang di tvOne pada 15 September 2014 dan diunggah juga di kanal Youtube Talk show tvOne RELOAD pada 18 Desember 2023. Video wawancara ini telah dipotong sehingga menghasilkan rekaman suara yang tidak sesuai dengan konteks sebenarnya. Pada video yang asli, Prabowo sedang berbicara tentang negara asing ingin Indonesia memiliki pemimpin yang bodoh dan menganggap bahwa orang Indonesia merupakan pelayan untuk negara lain. Oleh karena itu, Prabowo ingin menjadi pemimpin yang dapat menghapus stigma ini.

    Dengan demikian, postingan yang memperlihatkan rekaman suara bahwa Prabowo menyatakan Indonesia bodoh, pelayan, dan kacung tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, postingan yang memperdengarkan rekaman suara Prabowo berbicara tentang Indonesia bodoh, pelayan, dan kacung tidaklah benar. Postingan ini ternyata telah dipotong sehingga tidak sesuai konteks yang sebenarnya. Rekaman suara ini diambil dari cuplikan wawancara Prabowo bersama Alfito Deannova di tvOne Tahun 2014.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16203) [SALAH] Keluarga Ganjar Gak Nafsu Makan Karena Kalah Quick Count

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 24/02/2024

    Berita

    Keluarga Ganjar Gak Nafsu Makan Quick Count Kalah Telak

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Tiktok yang menampilkan video Ganjar Pranowo bersama istri dan putranya terlihat sedang makan bersama di meja makan. Dalam video ini narator menjelaskan bahwa "Ganjar dan sekeluarga yang lemas tak nafsu makan sore kala mengetahui hasil quick count, Ganjar kalah jauh dari dua paslon lain. Bahkan selisihnya sangatlah jauh, Ganjar sekeluarga terlihat duduk di meja makan tanpa keceriaan seperti biasanya".

    Setelah ditelusuri oleh tim fakta, ternyata video tersebut bukanlah makan sore setelah perhitungan pemilu melalui quick count. Dilansir dari situs http://jpnn.com, video tersebut merupakan sarapan bersama sebelum mencoblos. Pada waktu itu, Ganjar Pranowo dan sekeluarga sebenarnya sedang menyantap sarapan bubur merah putih sebelum berangkat ke TPS 11 Lempongsari, Kota Semarang.

    Dengan demikian, video yang memperlihatkan ganjar sekeluarga terlihat lemas tak nafsu makan karena kalah quick count tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, postingan yang menampilkan keluarga Ganjar Pranowo yang sedang makan bersama disertai pernyataan tidak nafsu makan karena kalah Quick Count tidaklah benar. Video yang menunjukkan Ganjar Pranowo bersama istri dan putranya merupakan potret sarapan sekeluarga sebelum mencoblos di pemilu 14 Februari 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-16202) [HOAKS] SBY Akan Turun Demo jika KPU Paksakan Kemenangan Paslon 02

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 23/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Konten di media sosial mencatut nama Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Dalam unggahan itu disebutkan, SBY akan turun demo jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) memaksakan kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal SBY akan turun demo jika KPU memaksakan kemenangan paslon nomor urut 2 dibagikan oleh akun TikTok ini (arsip).

    Akun tersebut membagikan video SBY sedang berpidato dan diberi keterangan demikian:

    "SUSILO BAMBANG YUDHIYONO MAHASISWA DAN MASYARAKAT AKAN TURUN DEMO BESAR. BILA KPU MEMAKSAKAN KEMENANGAN BUAT 02".

    Hasil Cek Fakta

    Video yang digunakan dalam konten tersebut merupakan pemberitaan di kanal YouTube CNN Indonesia ini berjudul "SBY Soroti Gelombang Protes Kampus".

    Dalam video, SBY tidak menyatakan akan melakukan demonstrasi jika KPU memaksakan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

    Namun, SBY menyoroti petisi dan kritik dari para akademisi yang khawatir Pemilu 2024 tidak berlangsung secara damai, jujur, dan adil.

    Pernyataan utuh SBY dalam video tersebut yakni:

    Sementara itu ada juga pernyataan politik yang lebih jauh lagi kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran berati itu curang ditambah kalau pilpresnya curang, kita tidak akan menerima. Dan negara siap-siap chaos, situasi ini tidak terjadi di empat pemilu sebelumnya.

    Karenanya, melalui mimbar ini saya ingin menyampaikan pandangan saya, pandangan dari seorang yang tidak pernah absen dalam 20 tahun pemilu di era reformasi dan demokratisasi. Baik ketika saya berada di dalam ranah kekuasaan maupun ketika berada di luar ranah kekuasaan.

    Pendapat saya, menuduh apa lagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak tentulah berlebihan, namun di sisi lain mengabaikan suara- suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang tentu juga tidak bijak.

    Adapun Partai Demokrat merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. 

    Hingga Kamis (22/2/2024) pukul 22.30 WIB, data pada aplikasi Sirekap menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari dua paslon lainnya.

    Perolehan suara Prabowo-Gibran telah mencapai 65.017.440 atau 58,93 persen. Data yang masuk sebanyak 61.9261 TPS (75,22 persen) dari total 823.236 TPS di seluruh Indonesia.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa SBY akan turun demo jika KPU memaksakan kemenangan paslon nomor urut 2 tidak benar.

    Dalam video yang dibagikan, SBY justru menyoroti petisi dan pernyataan kritis dari para akademisi kampus terkait Pemilu 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16201) “Anies sebagai Gubernur Jakarta dengan sabar mendengarkan keluhan warganya yang Tengah terlilit utang”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/02/2024

    Berita

    “Anies sebagai Gubernur Jakarta dengan sabar mendengarkan keluhan warganya yang Tengah terlilit utang”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook El Akatsuki memposting sebuah gambar Anies dan Jokowi yang terlihat sedang berbincang. Terdapat narasi pada gambar Anies sedang mendengarkan warga nya yang terlilit hutang. Dibelakang Jokowi dan Anies terdapat juga Basuki menteri PUPR dan Erick Thohir. Postingan tersebut diunggah pada 26 Januari 23.26.

    Setelah ditelusuri postingan tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Melansir dari turnbackhoax.id hoaks tersebut sudah muncul sejak Maret 2020. Gambar tersebut diambil saat Jokowi, Anies dan beberapa menteri sedang meninjau Wisma Altet Kemayoran, Jakarta pada Senin 26 Februari 2018 dalam menghadapi Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Beberapa artikel yang gambarnya identik dengan postingan EL Akatsuki juga menerangkan bahwa Jokowi dan Anies sedang berada di Wisma Atlet dengan keterangan tanggal yang sama.

    Dengan demikian gambar Jokowi dan Anies yang diklaim Anies sedang mendengarkan warga nya yang terlilit hutang tidak benar. Gambar tersebut diambil saat Jokowi, Anies serta beberapa menteri meninjau Wisma Atlet pada 26 Februari 2018 dan tidak ada kaitanya dengan Anies yang sedang mendengarkan warganya yang terlilit hutang, sehingga masuk dalam kategori parodi.

    Kesimpulan

    Gambar Jokowi dan Anies yang diklaim Anies sedang mendengarkan warga nya yang terlilit hutang tidak benar. Faktanya, gambar tersebut diambil saat Jokowi, Anies serta beberapa menteri meninjau Wisma Atlet pada 26 Februari 2018 dan tidak ada kaitanya dengan Anies yang sedang mendengarkan warganya yang terlilit hutang.

    Rujukan