• (GFD-2023-11724) [SALAH] Video “Demo besar-besaran di Australia Mereka bawa kain Merah-Putih Dan Meneriakan nama Jokowi”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 09/02/2023

    Berita

    Akun Twitter 𝕆𝕣𝕒𝕟𝕘𝕥𝕦𝕒 𝕋𝕖𝕣𝕤𝕖𝕤𝕒𝕥 (twitter.com/BudTeguh) pada 7 Februari 2023 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “INI WAJIB DIKABARKAN ke Kaum Kadrun. Demo besar-besaran di Australia Mereka bawa kain Merah-Putih Dan Meneriakan nama Jokowi. Tidak ada dibelahan dunia ini pendemo seperti ini. Adakah dibelahan Timur tengah teriak Rizieq atau Anies dlm Demonya?? Pruuuut”
    Demo di Australia dan Perancis bawa nama Jokowi ?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai peserta aksi demo besar-besaran di Australia yang membawa kain merah putih dan meneriakkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan klaim yang menyesatkan.
    Faktanya, narasi dan kolase video yang diunggah, tidak terkait dengan Presiden Jokowi.

    Dilansir dari artikel berjudul “Keliru, Video Warga Australia Kibarkan Bendera Merah Putih” yang terbit di situs cekfakta.tempo.co pada 31 Desember 2022, video tersebut merupakan gabungan dari berbagai video berbeda.

    Video pertama, adalah video massa yang meneriakan yel-yel “You serve us” yang ditujukan kepada petugas polisi yang dikerahkan untuk mengendalikan massa. Massa turun ke jalan-jalan di Melbourne dalam rangkaian unjuk rasa anti-lockdown terbaru. Video identik sebelumnya pernah diunggah oleh akun YouTube AFP News Agency pada 18 September 2021 berjudul “Australia: Protest in Melbourne against lockdowns”.

    Video selanjutnya adalah video yang menampilkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di sebuah forum internasional, video ini merupakan video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube 10 News First di detik ke-45. Video yang diunggah pada 1 Juli 2022 tersebut berjudul “PM Anthony Albanese In Paris To Meet French President Emmanuel Macron”.

    Selanjutnya, video yang menampilkan ribuan massa membentangkan kain berwarna merah putih. Video yang identik pernah diunggah kanal YouTube 9 News Australia pada 27 November 2021 dengan judul “Thousands protest Victoria’s vaccine mandates”. Kerumunan besar memadati CBD Melbourne untuk menentang mandat vaksinasi COVID-19, sehubungan dengan protes lain yang diadakan di seluruh negeri.

    Kesimpulan

    Narasi dan kolase video yang diunggah, tidak terkait dengan Presiden Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11723) Cek Fakta: Tidak Benar Rebusan Daun Ciplukan Bisa Sembuhkan Stroke

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 09/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim rebusan daun ciplukan bisa menyembuhkan stroke. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 15 Januari 2023.
    Dalam postingannya terdapat video cara menggunakan daun ciplukan untuk mengobati penyakit stroke. Yakni dengan direbus dan diminum saat masih hangat.
    Video itu disertai narasi "Terbukti manjur. Lumpuh atau stroke langsung bisa jalan hanya dengan 1 bahan saja"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim rebusan daun ciplukan bisa menyembuhkan stroke?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Daun Ciplukan Berkhasiat Sembuhkan Stroke?" yang tayang di Liputan6.com pada 25 Maret 2016.
    Di sana terdapat penjelasan dari Dokter Herbal Rumah Sakit Kanker Dharmais, Aldrin Neilwan, MD, MARS, M. Biomed, M. Kes, SpAK.
    "Daun ciplukan tidak sebagai pengobatan utama, tetapi secara tradisional hanya membantu dalam menyembuhkan. Masyarakat harus tahu bahwa tanaman obat sebagai pelengkap saja, jangan tinggalkan pengobatan medisnya," ujar Aldrin.
    "Penambahan tanaman herbal banyak persyaratannya dan tidak asal diberikan. Selalu konsultasikan dengan dokter yang menangani," katanya menambahkan.
    Aldrin juga menjelaskan penanganan stroke berbeda karena ada yang disebabkan pendarahan otak dan juga karena adanya sumbatan pembuluh darah.
    "Penanganan stroke ada perbedaannya sehingga obat-obatan penunjangnya akan berbeda pula. Jika ada yang percaya pula kalau daun ciplukan dapat mencegah stroke harus diberikan pemahaman kalau itu tidak semudah yang dipikirkan. Faktor risiko stroke ada dua mayor dan minor jika mereka hanya minum tapi tidak mencegah faktor risiko ya percuma."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim rebusan daun ciplukan bisa menyembuhkan stroke adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11722) Cek Fakta: Video Ini Bukan Ledakan Pembangkit Nuklir saat Gempa Turki

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 09/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023. Klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Februari 2023.
    Unggahan klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023 menampilkan sebuah bangunan meledak mengeluarkan api dan diiringi dengan kepulan asap.
    Kemudian dilanjutkan dengan tayangan kobaran api saat malam hari di antara bangunan bertingkat.
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Turkey nuclear plant blast earthquake time #earthquake2023 #turkey #earthquake #NewsUpdate"
    Benarkah klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023, dengan menggunakan Google Image.
     
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "BEIRUT BLAST Beirut explosion video: What caused the blast in Lebanon?" yang dimuat situs the-sun.com, pada 6 Agustus 2020.
    Artikel tersebut memuat video yang identik dengan klaim.
     
    Situs Thesun.com menyebutkan, sebuah ledakan besar di ibu kota Lebanon, Beirut, telah menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai hampir 5.000 lainnya.
    Ledakan dahsyat terdengar sekitar 125 mil jauhnya dari Siprus setelah letusan itu.
    Terkait dengan tayangan kobaran api di antara bangunan bertingkat, penelusuran mengarah pada akun YouTube resmi kantor berita BBC News, akun YouTube tersebut mengunggah video berjudul "Tianjin explosion video captures fear of eyewitnesses" pada 14 Agustus 105.
    Video tersebut identik dengan klaim.
    Akun YouTube BBC News menyebutkan, cuplikan dari dua ledakan besar di kota Tianjin di China, diambil oleh seorang saksi mata. Puluhan orang tewas dan ratusan luka-luka ketika sebuah gudang milik perusahaan yang khusus menangani barang-barang berbahaya terbakar dan meledak.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki 2023 tidak benar.
    Video tersebut merupakan peristiwa ledakan di dua tempat yang berbeda, yaitu Beirut di Lebanon dan Tianjin di China.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11721) Keliru, Jokowi Diberi Misi Oleh PBB Hentikan Perang Rusia-Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/02/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video dengan narasi Presiden Jokowi diberi misi oleh PBB untuk menghentikan Rusia-Ukraina. Video ini beredar pada 31 Januari 2023.
    Pengunggah konten tersebut memasukkan sejumlah potongan video sejumlah pemimpin negara-negara di dunia, termasuk Presiden RI, Joko Widodo, yang bertemu dalam sebuah forum.
    Dalam postingan berdurasi 8 menit 5 detik ini, narator video mengatakan Pemerintah Rusia berharap agar Presidensi Indonesia di kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia atau G20 pada tahun 2022 dapat menghasilkan agenda yang menyatukan negara-negara dunia dalam berbagai aspek.

    Hingga berita ini diterbitkan, video tersebut sudah disukai 1,1 ribuan pengguna Facebook, 77 komentar dan 35 ribu kali tayang. Namun, benarkah klaim Jokowi diberi misi oleh PBB hentikan Rusia-Ukraina?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan, kolase video itu gabungan dari beberapa agenda dan waktu berbeda yang diikuti Presiden RI, Joko Widodo, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang 29 Juni 2019, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Italia 30 Oktober 2021 dan acara The 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting 17 Februari 2022.
    Pada pertemuan itu, Jokowi membahas sejumlah isu, seperti berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia, perjanjian kemitraan ekonomi, dan pemberdayaan perempuan. Dia sama sekali tidak ada membahas tentang dirinya diberi misi oleh PBB untuk menghentikan Rusia-Ukraina. Bukan hanya itu, di dalam video itu juga tidak ditemukan pernyataan PBB yang memberikan misi kepada Jokowi.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menggunakan tools Keyframe dan menelusurinya pakai Yandex Image Search.
    Video 1
    Fragmen 1
    Presiden RI, Joko Widodo muncul pada detik ke-30 sedang menyampaikan pidato secara virtual. Ini sebenarnya potongan video Jokowi saat memberikan kata sambutan di acara The 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting pada 17 Februari 2022.
    Narasi lengkap pidato Jokowi diunggah di channel YouTube dan situs resmi Sekretariat Kabinet. Jokowi mengatakan kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan yang lainnya. Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas. Bukan saatnya untuk membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia, apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini.
    “Saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan. Kita harus fokus untuk bersinergi, untuk berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat kita hidup, untuk segera bangkit kembali, pulih kembali,” kata Jokowi.
    Video 2
    Fragmen 2
    Video menit ke-3:02 menampilkan Presiden RI, Joko Widodo bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sedang berdiskusi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan sejumlah pejabat dari kedua negara.
    Pertemuan bilateral kedua negara itu terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Italia, 30 Oktober 2021. Di sana mereka membahas rencana kunjungan erdogan ke Indonesia pada awal tahun depan dan pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Turki atau IT-CEPA.
    "Saya sarankan agar kita menugaskan Menteri Perdagangan masing-masing untuk segera mempercepat perundingannya. Tentu akan sangat baik jika IT-CEPA menjadi salah satu deliverable dari kunjungan Bapak Presiden tahun depan," ujar Presiden dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.TV.
    Video 3
    Fragmen 3
    Fragmen video ketiga ini menunjukkan Presiden RI, Joko Widodo, sedang mengikuti pertemuan bersama sejumlah kepala negara di dunia. Tempo menemukan, ini adalah Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Osaka, Jepang pada 29 Juni 2019. Saat itu, Joko Widodo mengangkat isu pemberdayaan perempuan di Hadapan Para Pemimpin G20.
    “Kita semua paham bahwa akses pendidikan dan pemberdayaan perempuan merupakan elemen penting untuk mencapai target Sustainable Development Goals. Dan itu memerlukan kerja sama kita semua,” kata Presiden dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
    Terkait pendidikan, Presiden menegaskan perlunya penyesuaian sistem pendidikan saat ini yang menurutnya masih mengikuti pola pendidikan yang lama. Padahal, di era digital seperti sekarang ini, Presiden Jokowi menyadari adanya perubahan terkait pola mental dan pola pergaulan anak-anak di abad ke-21.
    “Anak kita sekarang hidup di eranya YouTube Video yang rata-rata panjangnya hanya 12 menit, di eranya Instagram Video atau Twitter Video yang rata-rata panjangnya 6 menit atau bahkan sependek 1 menit. Dulu, anak-anak bergaul dengan misalnya naik sepeda bersama, sekarang anak kita bergaul dengan ramai-ramai main video game “Massive Multi-Player Online Game” seperti Fortnite dan Minecraft,” ujarnya.
    Video 4
    Fragmen 4
    Dalam konten video ini juga menampilkan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada menit ke-5:05, yang bicara tentang Amerika Serikat dan Negara Barat lainnya menyeret Rusia ke dalam perang terkait retorika penyerangan ke Ukraina.
    Dikutip dari AP, Vladimir Putin mencurigai Amerika Serikat karena selalu menuduh rusia menyiapkan serangan ke Ukraina, atas alasan itulah Amerika Serikat dan NATO memperkuat kehadiran pasukannya di Ukraina.
    "Coba bayangkan Ukraina merupakan anggota NATO dan memulai operasi militer ini. Apakah kami harus berperang dengan blok NATO? Apakah ada orang yang memikirkan hal ini? Sepertinya tidak," ujar Putin seperti dikutip CNN Indonesia.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim Jokowi diberi misi oleh PBB hentikan Rusia-Ukraina, adalah keliru.
    Kolase video itu gabungan dari beberapa agenda dan waktu berbeda yang diikuti Presiden RI, Joko Widodo, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang 29 Juni 2019, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Italia 30 Oktober 2021 dan acara The 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting 17 Februari 2022.
    Pada pertemuan itu, Jokowi membahas sejumlah isu, seperti berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia, perjanjian kemitraan ekonomi, dan pemberdayaan perempuan. Dia sama sekali tidak ada membahas tentang dirinya diberi misi oleh PBB untuk menghentikan Rusia-Ukraina. Bukan hanya itu, di dalam video itu juga tidak ditemukan pernyataan PBB yang memberikan misi kepada Jokowi.

    Rujukan