• (GFD-2023-11693) [SALAH] Perubahan Tarif Transaksi BRI

    Sumber: WHATSAPP
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita

    “Sehubungan dengan meningkatnya kualitas dan kenyamanan nasabah bertransaksi. Mulai nanti malam pergantian hari dan pergantian tanggal, pihak Bank BRI mengubah Tarif Transfer Bank lain: Rp. 6.500 IDR / Transaksi, Di ubah menjadi, Tarif: Rp. 150.00 / Bulan.(Auto debit dari rekening tabungan) Unlimited transaksi.”

    Kenaikan biaya transaksi bank bri

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai melalui media sosial Whatsapp, yang menginformasikan perihal perubahan tarif transaksi Bank BRI tertanggal sejak pengumuman ini diterima yaitu pada tanggal 13 Januari 2023. Di dalam pesan ini, pengirim melampirkan sebuah foto surat dari Bank BRI yang berisi penjelasan tentang perubahan tarif, dari Rp6.500 per transaksi menjadi Rp150.000 per bulannya. Biaya ini akan secara otomatis masuk ke tagihan rekening nasabah dan dipotong secara otomatis setiap bulannya. Pengirim juga melampirkan sebuah tautan, yang mana jika penerima pesan merupakan nasabah dari Bank BRI dan tidak setuju terhadap kebijakan ini, dapat menekan tautan tersebut. Jika tidak menekan tautan tersebut, nasabah dianggap setuju dengan kebijakan ini.

    Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut. Perihal informasi perubahan tarif transaksi di Bank BRI, merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Setidaknya, hoaks ini telah beredar sebanyak 3 kali selama tahun 2022. Melansir dari turnbackhoax.id, Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto memastikan perusahaan tidak melakukan pengumuman tersebut.

    ”Hal tersebut dipastikan tidak benar,” tuturnya saat dikonfirmasi Detikcom, Selasa (6/9/2022). Dia menegaskan bahwa BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi (verified/centang biru) sebagai media komunikasi, diantaranya:
    Website: www.bri.co.id
    IG: @bankbri_id
    Twitter: bankbri_id, kontak bri, promo_bri
    FB: Bank BRI
    Youtube: Bank BRI

    BRI pun menghimbau agar nasabah lebih berhati-hati dan tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user & password internet banking, OTP, dan sebagainya kepada orang lain. Termasuk yang mengatasnamakan BRI, baik melalui tautan, website, maupun pesan singkat dari sumber tidak resmi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Jadi dapat disimpulkan, informasi tentang perubahan tarif transaksi Bank BRI yaitu menjadi Rp150.000/bulan, merupakan hoaks kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
    Faktanya, ini merupakan hokas lama yang kembali beredar. Tidak ada pengumuman resmi terkait perubahan tarif transaksi dari Bank BRI di tahun 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11692) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Klaim Ratusan Orang Pingsan Antre Jam Tangan Pintar di Mal Indonesia

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 04/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto yang diklaim ribuan orang mengantri hingga pingsan untuk membeli jam tangan pintar di sebuah mal di Indonesia. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Januari 2023.
    Berikut isi postingannya:
    "Tim penyelamat harus menyelamatkan ratusan orang dari Indonesia Mall. Saat ribuan orang mengantri untuk membeli jam tangan pintar Jepang ini, kekurangan oksigen menyebabkan banyak orang pingsan."
    Lalu benarkah postingan foto yang diklaim ribuan orang mengantri hingga pingsan untuk membeli jam tangan pintar di sebuah mal di Indonesia?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu bukan foto orang mengantre di sebuah mal di Indonesia.
    Foto itu diambil saat gelaran Midnight Sale di sebuah mal bernama Crescent Mall yang berlokasi di Ho Chi Minh City, Vietnam. Foto itu sendiri diambil pada tahun 2015.
    Selain itu foto lain dalam postingan juga bukan menggambar seseorang pingsan di mal karena mengantri jam tangan pintar. Foto itu identik dengan foto dalam artikel Detik.com berjudul "Berdesakan Sampai Pingsan demi Timnas U-16 di Final Piala AFF U-16" yang diunggah 11 Agustus 2018.
    Berikut isi artikelnya:
    "Sidoarjo - Laga final Piala AFF U-16 2018 menyedot antusiasme masyarakat. Padatnya antrean demi tiket untuk menyaksikan timnas Indonesia membuat sejumlah orang pingsan.
    Final Piala AFF U-16 mempertemukan Indonesia dengan Thailand di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018) malam pukul 19.00 WIB. 20 ribu tiket offline untuk laga ini sudah dijual mulai pukul 07.00 WIB hari ini dan ludes dalam waktu dua jam.
    Antrean panjang memadati dua titik penjualan tiket di stadion, masing-masing untuk tiket ekonomi dan kelas utama-VIP. Sebagian pemburu tiket ini bahkan sudah mengantre sejak dinihari.
    Oleh karena itu beberapa orang jatuh pingsan karena kelelahan dan berdesak-desakan.
    "Saya tidak kuat menahan desak-desakan, karena terlalu lama menunggu antrean tiket ini," kata Ilham (21) asal Kediri kepada detikcom, Sabtu (11/8/2018).
    Hal yang sama disampaikan oleh Indra, yang mengaku sejak awal kondisi badannya memang kurang fit. Namun demi timnas, dipaksakan untuk mengantre tiket.
    "Karena sejak dini hari aku sudah antre, selain itu juga belum sempat makan pagi. Tapi aku kecewa karena belum mendapatkan tiket," kata Indra kepada detikcom di depan Stadion.
    Indra berharap bahwa teman-teman yang sudah datang dini untuk mengantre kemudian pingsan di tengah barisan, mendapatkan bantuan panpel untuk dapat tiket. Karena mau tak mau mereka harus meninggalkan antrean sebelum menggenggam tiket.
    "Seharusnya panpel membantu, kami sudah berusaha untuk mendapatkan tiket dengan cara antre. Tapi belum dapat tiket keburu pingsan," tambah Indra.
    Sementara itu Kapolsekta Kota Sidoarjo Kompol Rochsulullah mengatakan pihaknya menurunkan 83 personel gabungan dari Polsek dan Polresta, demi mengamankan antrean.
    "Kami mengerahkan personel sejak kemarin malam. Karena sudah ada masyarakat yang mengantre tiket," tandas Rochsulullah."

    Kesimpulan


    Postingan foto yang diklaim ribuan orang mengantri hingga pingsan untuk membeli jam tangan pintar di sebuah mal di Indonesia adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11691) Keliru, Video dengan Klaim Pasukan Bersenjata Indonesia Menyerang Australia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/02/2023

    Berita


    Video dengan narasi pasukan bersenjata Indonesia melancarkan 6 ribu serangan dalam satu jam ke kota Australia, dibagikan melalui kanal YouTube pada 8 Desember 2022.
    Pengunggah konten tersebut menunjukkan beberapa video, termasuk ledakan bom, alat tempur tank, puing-puing bangunan yang rusak dan warga yang dievakuasi.

    Narator video mengatakan, otoritas Australia mengklaim pasukan Indonesia melancarkan lebih dari 6 ribu serangan dalam waktu satu jam terhadap kota Sydney, Australia. Sejak diunggah pada 8 Desember 2022, video sudah ditonton 103 ribu kali. Namun, benarkah klaim pasukan bersenjata Indonesia lancarkan serangan ke Australia?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tempo menunjukkan video yang diunggah itu tidak ada kaitannya dengan klaim pasukan bersenjata Indonesia menyerang 6.000 kali ke Australia. Beberapa video justru menunjukkan situasi invasi Rusia ke Ukraina.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar menggunakan InVID dan menelusurinya pakai Yandex Image Search.
    Video 1

    Video pada detik ke-8 menunjukkan sebuah roket yang ditembakkan dan meledak di tengah pemukiman warga. Peristiwa tersebut terjadi pada 14 Maret 2022 di Ukraina bukan di Australia.
    Potongan video ini sudah tayang di banyak media, termasuk Kompas TV pada 15 Maret 2022 berjudul “ Momen Roket Rusia Menghantam Permukiman di Kyiv ”. Kompas menjelaskan, serangan udara kembali menghantam pusat kota Kyiv di dekat Taman Kurenivskyi milik publik di ibu kota Ukraina. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, serta enam lainnya terluka setelah serangan udara itu.
    Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, membagikan video lokasi pengeboman beberapa saat setelah serangan roket. Video tersebut tidak berisi indikasi bahwa kendaraan itu adalah sasaran militer yang sah. Klitschko, mantan petinju juara dunia, telah mendesak pemerintah barat untuk mendukung perjuangan Ukraina untuk kemerdekaan dan kebebasan dari penjajah Rusia.
    Video 2

    Pada menit ke-2:51, video berisi sejumlah tank yang meluncurkan roket. Tempo menemukan, ini adalah proses latihan militer gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia di Brestsky dekat Brest, Belarusia pada 4 Februari 2022.
    Dikutip dari Antara, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu meninjau latihan perang di Belarus barat pada Kamis, 3 Februari 2022. Ini merupakan bagian dari gelombang aktivitas militer di dekat Ukraina.
    Dalam latihan ini, Rusia telah mengerahkan 30.000 tentara dan sejumlah peralatan tempur di Belarusia hingga 20 Februari 2022. Ini eskalasi pasukan Rusia terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin.
    Video 3

    Pada kolase video berikutnya, terlihat beberapa orang sedang melakukan evakuasi di tengah puing-puing reruntuhan gedung. 
    Metrotvnews memberitakan bahwa tujuh roket Rusia yang menghantam sejumlah rumah di Kota Zaporizhzhia, Ukraina Selatan, mengakibatkan satu orang tewas dan lima lainnya luka-luka pada Kamis, 6 Oktober 2022.
    Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Ukraina mengumumkan militer negara itu telah merebut kembali tiga desa lagi di salah satu wilayah yang menurut Rusia telah dikuasai kembali.
    Gubernur Zaporizhzhia, Oleksandr Starukh menulis di saluran Telegram-nya, bahwa banyak orang diselamatkan dari gedung bertingkat yang terkena serangan rudal Rusia, termasuk seorang gadis berusia tiga tahun yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan karena mengalami luka.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, pasukan bersenjata Indonesia lancarkan serangan ke Australia, adalah keliru.
    Video yang diunggah itu tidak ada kaitannya dengan klaim pasukan bersenjata Indonesia melakukan 6000 serangan ke Australia. Karena sebenarnya, di dalam konten video itu hanya terdapat potongan video perang Ukraina-Rusia, yang menyebabkan gedung-gedung hancur setelah terkena roket Rusia dan menelan korban jiwa. Kemudian menampilkan latihan bersama antara Rusia dengan Belarusia.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11690) Menyesatkan, Foto-foto yang Diklaim sebagai Kasus Penculikan Anak

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/02/2023

    Berita


    Sebuah akun di Facebook mengunggah beberapa foto yang diklaim sebagai aksi penculikan anak. Foto-foto tersebut memperlihatkan beberapa orang dewasa berdiri mengamati beberapa orang anak yang tergeletak di tanah dengan tangan terikat dan mulutnya ditutupi perekat berwarna putih. 

    Pemilik akun mengaitkan foto-foto tersebut dengan pesan agar orang tua menjaga anak dari tindak penculikan yang marak terjadi. Diunggah pada tanggal 27 Januari 2023, unggahan ini telah mendapatkan 347 komentar dan dibagikan 4.700 kali oleh pengguna Facebook.
    Benarkan rangkaian foto tersebut berkaitan dengan penculikan anak? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto-foto tersebut adalah bagian dari pembuatan video cerita fiksi, bukan peristiwa penculikan yang sebenarnya.
    Tempo melakukan verifikasi terhadap narasi dan foto tersebut dengan menggunakan Google reserve image, Yandex Images, dan membandingkan dengan hasil pemeriksaan fakta yang kredibel.
    Beberapa foto tersebut identik dengan unggahan video sebuah akun di Facebook pada 9 Juli 2022.  Jika ditonton secara utuh, pada menit ke-1:37 dalam video tersebut, pembuat video ini telah menyatakan bahwa video ini adalah rekaan atau fiktif, bukan kejadian nyata.
    Hal itu tercantum dalam teks bahasa Inggris yang bila diterjemahkan artinya: “Video ini benar-benar fiksi, semua peristiwa dalam video dibuat dan ditulis untuk mendorong kehati-hatian. Video ini tidak mempromosikan aktivitas apa pun atau merusak reputasi ritual apa pun. Video ini tidak ada hubungannya dengan kejadian nyata apa pun."
    Video ini tidak hanya beredar di Indonesia, melainkan juga di India. Beberapa organisasi pemeriksa fakta telah memverifikasi video tersebut. Salah satunya News Checker yang menulis bahwa dalam video yang beredar awal pada 9 Juli, pembuat konten memuat keterangan dalam bahasa Hindi dan Inggris bahwa isi video tersebut bukan kejadian yang sebenarnya.  

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta tersebut, Tempo menyimpulkan bahwa foto-foto yang dikaitkan dengan “Waspada Penculikan Anak” adalah menyesatkan.
    Tiga foto tersebut merupakan tangkap layar dari video yang sengaja dibuat untuk tujuan fiksi. Pembuat video telah memberikan disclaimer bahwa adegan dalam video tersebut bukan kejadian nyata atau fiktif.

    Rujukan