• (GFD-2023-11685) [SALAH] “HOTMAN PARIS LAPORKAN NIKITA MIRZANI DAN FARHAT ABBAS KE POLISI”

    Sumber: Tiktok
    Tanggal publish: 03/02/2023

    Berita

    HOTMAN PARIS LAPORKAN NIKITA DAN FARHAT ABBAS

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video beredar di media sosial Tiktok dengan narasi Hotman Paris laporkan Nikita Mirzani dan Farhat abbas ke polisi dengan tujuan membela Bunda Corla, akun Tiktok dengan nama pengguna “dip_news”. Video yang sudah ditonton lebih dari 12ribu kali dan juga mendapat berbagai macam komentar netizen.

    Setelah melakukan penelusuran, faktanya, Hotman Paris membantah tidak pernah melaporkan Nikita dan Farhat. Sementara foto judul artikel yang digunakan dalam informasi itu adalah dari 2019 dan tidak berhubungan dengan Bunda Corla.

    Melalui akun Instagram pribadi milik Hotman Paris, dia juga telah membantah isu tersebut. Dengan demikian, klaim Hotman Paris laporkan Nikita Mirzani dan Farhat Abbas ke polisi dengan tujuan membela Bunda Corla, merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan. Faktanya, Hotman Paris membantah tidak pernah melaporkan Nikita Mirzani dan Farhat Abbas. Sementara foto judul artikel yang digunakan dalam informasi itu adalah dari 2019 dan tidak berhubungan dengan Bunda Corla.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11684) [SALAH] “RUMAH CAK NUN DISEGEL DENSUS 88”

    Sumber: FB
    Tanggal publish: 03/02/2023

    Berita

    D3NSUS 88 B0RONG KELUARGA CAK NVN DI S3RET P4KSA

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Facebook dengan nama akun “Kurma” yang mana judul dan thumbnail video tersebut mengklaim bahwa rumah Cak Nun disegel oleh Densus88. Namun, isi video tidak menunjukkan seperti klaim tersebut.

    Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan, video tersebut hanya berisi potongan-potongan pengajian Cak Nun yang tidak berkaitan dan tidak ada bukti video bahwa Densus88 sedang menyegel rumah Cak Nun.

    Saat ini Cak Nun masih melakukan kegiatan dakwahnya yang diupdate melalui media sosial Instagramnya “Caknundotcom”. Dengan demikian, klaim bahwa rumah Cak Nun disegel oleh Densus88. merupakan hoaks dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11683) Cek Fakta: Hoaks Pos Indonesia Bagikan Subsidi Pemerintah Rp 5 Juta

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 03/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi pemerintah Rp 5 juta. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
    Klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 5 juta berupa tautan sebagai berikut.
    "retiredsocket.top/Posinxws/tb.php?es=ak1675295481986"
    Jika tautan klaim PT Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 5 juta tersebut diklik, maka masuk pada halaman situs yang berisi narasi sebagai berikut.
    "🎉Pos Indonesia National government subsidies🎊
    2 February, 2023
    Congratulations!
    Pos Indonesia National government subsidies
    Through the questionnaire, you will have a chance to get 5000000 Rupiah ."
    Benarkah klaim PT Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 5 juta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi pemerintah Rp 5 juta, dalam  situs resmi PT Pos Indonesia posindonesia.co.id terdapat tulisan "Klarifikasi Pos Indonesia Terkait Informasi Hoax tentang Program Hadiah".
    Situs posindonesia.co.id menyebutkan, beberapa waktu terakhir beredar link atau tautan melalui aplikasi pesan dan media sosial berisi informasi yang mengatasnamakan PT Pos Indonesia (Persero) mengenai program hadiah.
    Saat ini Pos Indonesia tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan pada informasi diatas dan disampaikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
    Corporate Secretary PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta mengatakan bahwa Pos Indonesia saat ini tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan oleh link yang saat ini beredar dan dinyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar.
    Pos Indonesia menghimbau masyarakat untuk tidak mengklik tautan tersebut dan tetap berhati-hati akan informasi yang tersebar luas pada aplikasi pesan dan media sosial yang mengatasnamakan Pos Indonesia
    Berita dan informasi resmi terkait dengan Pos Indonesia hanya disampaikan melalui website resmi www.posindonesia.co.id, dan melalui media sosial Instagram @posindonesia.ig, twitter @posindonesia dan facebook Pos Indonesia serta bagi masyarakan yang ingin memastikan segala informasi tentang Pos Indonesia bisa menghubungi Pos Call 1500161
    “Seluruh program hadiah atau campaign yang diselenggarakan secara resmi oleh Pos Indonesia selalu disampaikan melalui website resmi dan akun media sosial official Pos Indonesia serta bisa melakukan konfirmasi langsung ke Pos Call 1500161,” pungkas Tata.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi pemerintah Rp 5 juta adalah hoaks.
    Saat ini Pos Indonesia tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan pada informasi di atas.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11682) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Kemunculan Burung Garuda di Jawa Timur

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video yang menampilkan burung garuda di Jawa Timur. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
    klaim video burung garuda di Jawa Timur menampilan seekor burung yang mengempakan sayapnya di atas bukit dan terlihat ada sejumlah orang sedang mengamati burung tersebut.
    Dalan video tersebut terdapat narasi tulisan sebagai berikut.
    "Burung Garuda Mundul di Jawa Timur
    Ternyata Burung Garuda Bukan Mitos Negara Indonesia
    Berbanggalah Kita Bisa Melihat Langsung Meski Melalui Video
    Raja Dari Segala Burung Yang Palung Ditakuti
    Pertanda Apa Dengan Kemunculan Burung Gardua Ini Bagi Negara Indonesia"
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Selama ini hanya melihat gambar burung Garuda sebagai lambang negara,sekarang bisa melihat aslinya,walaupun di media."
    Benarkah klaim video burung garuda di Jawa Timur? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri  klaim video burung garuda di Jawa Timur, sebelumnya video tersebut telah beredar dengan klaim lokasi yang berbeda, Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengulasnya dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Penampakan Burung Garuda di Gunung Penanggungan".
    Artikel tersebut menelusuri klaim dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
     Hasilnya terdapat video identik di situs berbagi video YouTube. Satu di antaranya video berjudul "Liberation Condor" yang diunggah channel YouTube Denise vieira pinto pada 2012 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    Channel YouTube Denise vieira pinto menjelaskan bahwa burung dalam video itu merupakan Condor Andes. Video itu merupakan peristiwa pelepasliaran Condor Andes di lereng pegunungan Portezuelo, Sierra de Ancasti, Argentina.
    Burung tersebut sebelumnya ditemukan dalam kondisi lemas oleh polisi di Catamarca. Burung tersebut kemudian dirawat di Kebun Binatang Buenos Aires, Argentina.
    "Ketakutan dan keberanian untuk terbang. Kesannya adalah dia berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal. Itu benar-benar mengharukan, terlepas dari musiknya.Sayani, seekor condor Andes, yang ditemukan tidak dapat terbang pada tahun 2012 oleh polisi di Catamarca. Itu dirawat di Kebun Binatang Buenos Aires sebagai bagian dari Proyek Konservasi Kondor Andes. Dan dilepaskan di lereng Portezuelo, di Sierra de Ancasti di Catamarca. Menurut pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, Sayani menderita dehidrasi dan berat badan rendah, diduga karena keracunan," tulis channel YouTube Denise vieira pinto.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,  klaim video burung garuda di Jawa Timur tidak benar.
    Burung dalam video tersebut bukan buurung garuda tetapi Condor Andes di wilayah  Catamarca Argentina
     

    Rujukan