• (GFD-2023-11740) [SALAH] VIDEO “ROBOHNYA GEDUNG-GEDUNG PASCA GEMPA DI TURKEY”

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 12/02/2023

    Berita

    Ciut nyali liat video gempa di Turki

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Twitter dengan nama pengguna “@uw4l”, mengunggah video yang memperlihatkan robohnya gedung-gedung yang diklaim akibat gempa yang terjadi di Turkey.

    Setelah melakukan penelusuran, peristiwa tersebut bukan terjadi di Turkey melainkan peristiwa robohnya sebuah aparteman di Surfside pantai Miami, Florida, Amerika Serikat pada tahun 2021.

    Video identik juga pernah diunggah oleh kanal Youtube “madcom id” dengan judul Kondominium di Florida Ambruk, yang diunggah pada 28 Juni 2021.

    Dengan demikian, klaim video yang memperlihatkan robohnya gedung-gedung yang diklaim akibat gempa yang terjadi di Turkey adalah salah dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, Faktanya, peristiwa tersebut bukan terjadi di Turkey melainkan peristiwa robohnya sebuah aparteman di Surfside pantai Miami, Florida, Amerika Serikat pada tahun 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11739) [SALAH] “TRUK DENGAN GAMBAR ANIES TERPEROSOK KE SUMUR RESAPAN”

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 12/02/2023

    Berita

    Karyanya, Sumur Resapan, bikin cilaka. Eh, fotonya pun ga ada bedanya

    Hasil Cek Fakta

    Beredar foto mobil truk dengan gambar Anies Baswedan yang diunggah akun Twitter bernama “Candra Asmara” dengan klaim mobil truk tersebut terperosok akibat sumur resapan.

    Setelah melakukan penelusuran, terdapat gambar identik yang pernah diunggah di media sosial Youtube milik “Tribun Timur” dengan judul “truk terperosok di tengah jalan Ahmad Kasim Palopo”.

    Truk yang bermuatan buah kelapa sawit itu terperosok yang diakibatkan kondisi jalanan yang memang sudah rusak di Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada tahun 2016. Pada truk di video itu, tidak terdapat gambar wajah Anies Baswedan seperti yang ada di foto yang diunggah oleh sumber klaim.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim mobil truk tersebut terperosok akibat sumur resapan adalah salah dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang salah. Faktanya, kejadian tersebut berada di Sulawesi Selatan tepatnya di Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo pada tahun 2016. Pada truk di video itu, tidak terdapat gambar wajah Anies Baswedan seperti yang ada di foto yang diunggah oleh sumber klaim.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11738) Cek Fakta: Klarifikasi Gibran Rakabuming Ditangkap Polisi Arab Saudi Akibat Kibarkan Bendera Partai

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial informasi yang menyebut Gibran Rakabuming, Walikota Solo ditangkap polisi Arab Saudi. Informasi itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu informasi tersebut beredar viral di Facebook dan juga Twitter. Dalam informasi itu terdapat artikel berjudul "Gibran Ditangkap Polisi Arab Saudi, Bentangkan Bendera Partai depan Masjid Nabawi."
    Banyak yang mengira yang ditangkap dalam artikel itu adalah Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo sekaligus putra Presiden Jokowi.
    Lalu benarkah informasi yang menyebut Gibran Rakabuming ditangkap polisi Arab Saudi karena membentangkan bendera partai di Masjid Nabawi?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono. Dia mengklarifikasi informasi yang beredar luas di media sosial tersebut.
    "Yang ditangkap itu Gibran putra Ketua DPRD Karawang. Mereka akhirnya bebas setelah sempat ditahan beberapa hari," ujar Eko saat dihubungi Liputan6.com.
    "Kasusnya sudah selesai dan yang bersangkutan sudah di Indonesia minggu lalu. Kami bantu menjelaskan permasalahannya bahwa yang bersangkutan tidak tahu aturan setempat," katanya menambahkan.
    Selain itu ada juga artikel dari Liputan6.com berjudul "Gibran Klarifikasi Kabar Ditangkap di Arab Saudi: Bukan Saya, Itu Putra Ketua DPRD" yang tayang 10 Februari 2023.
    Berikut isi artikelnya:
    "Liputan6.com, Jakarta - Putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bukan dirinya sosok Gibran yang disebut telah ditangkap di Masjid Nabawi lantaran membentangkan bendera Partai Demokrat. Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya.
    “Mohon izinkan saya untuk klarifikasi mengenai pemberitaan di beberapa media. Melalui postingan ini, ingin mengklarifikasi bahwa Gibran yang dimaksud di berita itu bukan saya melainkan Gibran putra Ketua DPRD Karawang yang membentangkan bendera @PDemokrat di Masjid Nabawi,” tutur Gibran sepeti dikutip Liputan6.com, Jumat (10/2/2023).
    Gibran memberikan pernyataan tersebut sambil menggunggah sejumlah tangkapan layar pemberitaan online yang menggunakan nama Gibran sebagai judul.
    “Sekali lagi, melalui postingan ini saya mengimbau agar masyarakat, khususnya Warga Solo untuk tidak panik atas pemberitaan ini. Terima kasih. Mohon maaf apabila kurang berkenan,” kata Gibran."

    Kesimpulan


    Informasi yang menyebut Gibran Rakabuming ditangkap polisi Arab Saudi karena membentangkan bendera partai di Masjid Nabawi telah diklarifikasi. Faktanya Gibran yang ditangkap adalah putra dari Ketua DPRD Karawang.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11737) Cek Fakta: Tidak Benar Gempa Turki Disebabkan Teknologi HAARP

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim gempa Turki disebabkan teknologi High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP). Hal ini diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Februari 2023.
    Unggahan klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
     
    "Ini bukan gempa alami..
    Ini adalah H.A.A.R.P ...
    Bahkan jalan raya terlihat tenang tanpa Getaran dan tiba-tiba gedung ambruk....
    Tanker Minyak , kapal kontainer , dan kapal.kargo yang digunakan untuk mengangkut biji2an Ukraina terbakar di pelabuhan terbesar Turkey di Mediterania Timir , Iskenderun .
    Ledakan yang mencurigakan ,Gempa yang mencurigakan , danSekarang kebakaran ini .Hanya ada satu penjelasan .
    TURKI DISERANG !!
    Sesungguhnya perang dunia ke 3 sudah dimulai tanpa menggunakan senjata....
    #hanyauntukyangfahamsaja"
    Benarkah klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP, dalam Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono melalui unggaham akun Twitternya menjelaskan penyebab gempa Turki
    "Geologi-tektonik sumber gempa Turki, memiliki  dua sumber gempa utama yaitu Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur yang merupakan generator gempa dahsyat di Turki. Gempa magnitudo 7,8 berada di persimpangan 3 Lempeng aktif yaitu Anatolia, Arab, dan Afrika." cuit Daryono.
    Daryono melanjutkan penjelasannya.
    "Gempa susulan Turki 7,8 mendelineasi segmen patahan sepanjang ~300 km yaitu patahan East Anatolian Fault tipe left lateral strike slip. Gempa menyebabkan seluruh segmen sesar pecah semua, memicu rentetan gempa kuat yang merusak dan mematikan," lanjutnya.
    Daryono pun membantah penyebab gempa Turki adalah teknologi HAARP.
    "Adalah angan angan kosong, mengkait-kaitkan gempa dengan HAARP,".
    Artikel berjudul "Teori Konspirasi Klaim Teknologi AS HAARP Jadi Penyebab Gempa Turki, Ini Faktanya" yang dimuat situs Liputan6.com, menyebutkan, HAARP atau dalam bahasa Indonesia Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi, adalah upaya ilmiah yang ditujukan untuk mempelajari sifat dan perilaku ionosfer.
    NASA mencatat, bersama dengan atmosfer atas yang netral, ionosfer membentuk batas antara atmosfer bawah Bumi--tempat kita hidup dan bernapas--dan ruang hampa udara.
    "HAARP adalah pemancar berfrekuensi tinggi berkekuatan tinggi yang paling mumpuni di dunia untuk mempelajari ionosfer," tulis laman University of Alaska Fairbanks, dikutip Jumat (10/2/2023).
    Pada 2015, pengoperasian fasilitas penelitian dipindahkan dari Angkatan Udara AS ke University of Alaska Fairbanks pada 11 Agustus 2015.
    Ini memungkinkan HAARP untuk melanjutkan eksplorasi fenomenologi ionosfer melalui perjanjian penelitian dan pengembangan kerjasama penggunaan lahan.
    Dalam informasinya, dinyatakan bahwa program HAARP berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas penelitian ionosfer kelas dunia yang terdiri dari:
    Ionospheric Research Instrument, fasilitas pemancar daya tinggi yang beroperasi dalam rentang Frekuensi Tinggi. IRI dapat digunakan untuk menggairahkan sementara area ionosfer yang terbatas untuk studi ilmiah.Serangkaian instrumen ilmiah atau diagnostik canggih yang dapat digunakan untuk mengamati proses fisik yang terjadi di wilayah tereksitasi.Pengamatan proses yang dihasilkan dari penggunaan IRI secara terkendali akan memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami proses yang terjadi terus menerus di bawah rangsangan alami matahari.
    "Instrumen ilmiah yang dipasang di Observatorium HAARP juga dapat digunakan untuk berbagai upaya penelitian berkelanjutan yang tidak melibatkan penggunaan IRI tetapi sangat pasif," tulis laman tersebut.
    "Ini termasuk karakterisasi ionosfer menggunakan suar satelit, pengamatan teleskopik dari struktur halus di aurora dan dokumentasi variasi jangka panjang di lapisan ozon," imbuhnya.
     
    Sumber:https://twitter.com/DaryonoBMKG
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim gempa Turki disebabkan teknologi HAARP tidak benar.
    Geologi-tektonik sumber gempa Turki, memiliki dua sumber gempa utama yaitu Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur yang merupakan generator gempa dahsyat di Turki.