Kanal YouTube KABAR NEWS (https://www.youtube.com/@kabarnews672) pada 18 Oktober 2023 mengunggah video dengan judul dan thumbnail yang mengklaim bahwa Menkopolhukam, Mahfud MD, benar-benar telah menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara terkait kasus korupsi Rp 349 T di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
(GFD-2023-13985) [SALAH] Mahfud MD Jebloskan Sri Mulyani & Arteria ke Penjara Terkait Korupsi Rp 349 T
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 24/10/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Pada kenyataannya, video tersebut menjelaskan mengenai laporan data transaksi mencurigakan sebesar Rp 349,8 T di Kemenkeu. Mahfud MD sebagai Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) memastikan bahwa tidak ada perbedaan data yang disampaikan Komite TPPU dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Berdasarkan data Wamenkeu, perbedaan data transaksi tersebut hanya terletak pada cara memilah data yang dilakukan oleh Kemenkeu. Sementara itu, sumber data tersebut sama dengan milik PPATK.
Lebih lanjut, Mahfud MD masih meyakini bahwa ada dugaan korupsi di Kemenkeu senilai Rp 35 T berdasarkan temuan transaksi Rp 349 T tersebut. Sehingga ia memastikan bahwa proses penegakan hukum masih akan terus berjalan ke depannya.
Sepanjang video pun, tidak ditemukan adanya pemberitaan mengenai Mahfud MD yang menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara atas kasus korupsi Rp 349 T seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Pada kenyataannya, video tersebut menjelaskan mengenai laporan data transaksi mencurigakan sebesar Rp 349,8 T di Kemenkeu. Mahfud MD sebagai Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) memastikan bahwa tidak ada perbedaan data yang disampaikan Komite TPPU dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Berdasarkan data Wamenkeu, perbedaan data transaksi tersebut hanya terletak pada cara memilah data yang dilakukan oleh Kemenkeu. Sementara itu, sumber data tersebut sama dengan milik PPATK.
Lebih lanjut, Mahfud MD masih meyakini bahwa ada dugaan korupsi di Kemenkeu senilai Rp 35 T berdasarkan temuan transaksi Rp 349 T tersebut. Sehingga ia memastikan bahwa proses penegakan hukum masih akan terus berjalan ke depannya.
Sepanjang video pun, tidak ditemukan adanya pemberitaan mengenai Mahfud MD yang menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara atas kasus korupsi Rp 349 T seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Mahfud MD telah menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara terkait kasus korupsi Rp 349 T merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Mahfud MD telah menjebloskan Sri Mulyani dan Arteria Dahlan ke penjara terkait kasus korupsi Rp 349 T merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Rujukan
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230410115155-4-428546/mahfud-tidak-ada-perbedaan-data-rp349-t-dengan-sri-mulyani
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230405061429-4-427375/misteri-beda-data-transaksi-rp349-t-ini-penjelasan-mahfud
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230405072217-4-427405/mahfud-buka-suara-ada-dugaan-korupsi-rp-35-t-di-kemenkeu
(GFD-2023-13984) [SALAH] Anies Baswedan Mendapat Karma atas Perilakunya
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 24/10/2023
Berita
Kanal YouTube PILIHAN RAKYAT (https://www.youtube.com/@PILAR_144) pada 15 Oktober 2023 mengunggah video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan mendapatkan karma atas perilakunya selama ini. Selain itu, dalam thumbnail juga tertulis bahwa ganjaran untuk Anies akhirnya dibayar tunai.
Hasil Cek Fakta
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya tidak ditemukan adanya informasi mengenai karma yang diterima oleh Anies seperti yang tertulis pada judul unggahan. Narator dalam video nyatanya juga hanya membaca ulang artikel opini yang ditulis oleh Daeng yang kemudian diunggah di laman Seword.com.
Artikel dengan judul “Nasdem Benar-Benar Kena Sial Karena Angkat Anies? Walikota Makassar Keluar dari Nasdem” tersebut telah diunggah pada 3 Juli 2023. Dalam artikel, Daeng menulis tanggapannya mengenai pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 yang diusung oleh Partai Nasdem.
Lebih lanjut, Daeng menulis bahwa Partai Nasdem telah terkena sial karena mendukung Anies menjadi Capres 2024. Daeng juga menyebutkan bahwa Partai Nasdem adalah partai yang tidak beres karena mengangkat Anies sebagai calon presiden, padahal Anies sendiri bukanlah kader Nasdem.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube PILIHAN RAKYAT merupakan informasi yang salah.
Sebagai informasi tambahan, seword.com merupakan situs artikel bagi masyarakat luas yang ingin menulis opini-opini mereka, di mana opini sendiri bukanlah sebuah fakta. Namun jika di kemudian hari dapat dibuktikan kebenarannya, maka opini tersebut dapat berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Artikel dengan judul “Nasdem Benar-Benar Kena Sial Karena Angkat Anies? Walikota Makassar Keluar dari Nasdem” tersebut telah diunggah pada 3 Juli 2023. Dalam artikel, Daeng menulis tanggapannya mengenai pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 yang diusung oleh Partai Nasdem.
Lebih lanjut, Daeng menulis bahwa Partai Nasdem telah terkena sial karena mendukung Anies menjadi Capres 2024. Daeng juga menyebutkan bahwa Partai Nasdem adalah partai yang tidak beres karena mengangkat Anies sebagai calon presiden, padahal Anies sendiri bukanlah kader Nasdem.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube PILIHAN RAKYAT merupakan informasi yang salah.
Sebagai informasi tambahan, seword.com merupakan situs artikel bagi masyarakat luas yang ingin menulis opini-opini mereka, di mana opini sendiri bukanlah sebuah fakta. Namun jika di kemudian hari dapat dibuktikan kebenarannya, maka opini tersebut dapat berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan mendapatkan karma atas perilakunya selama ini merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul dan thumbnail tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video
Unggahan video yang mengklaim bahwa Anies Baswedan mendapatkan karma atas perilakunya selama ini merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul dan thumbnail tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video
Rujukan
(GFD-2023-13983) [SALAH] Prabowo Diam-diam Temui Megawati untuk Membahas Soal Gibran di PDIP
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/10/2023
Berita
“Ada yang Tidak Beres…!! Diam-diam Prabowo Temui Mega Ini Mencurigakan.. Jangan-jangan…!!
Narasi dalam video:
“Prabowo akan temui Megawati membahas soal Gibran. Sebaiknya ditemuin atau ditolak nih. Wah, strategi apa lagi ini..”
Narasi dalam video:
“Prabowo akan temui Megawati membahas soal Gibran. Sebaiknya ditemuin atau ditolak nih. Wah, strategi apa lagi ini..”
Hasil Cek Fakta
Sebuah video di Facebook dengan thumbnail yang memperlihatkan pertemuan Prabowo dan Megawati, pertemuan tersebut diklaim bahwa Prabowo diam-diam menemui Megawati untuk membahas soal Gibran yang mana kader PDI Perjuangan menjadi Cawapres Prabowo yang mana kader dari partai yang tidak mengusungnya sebagai Capres.
Setelah ditelusuri klaim tersebut salah. Faktanya foto pertemuan Prabowo dan Megawati tersebut terjadi saat 2019 dalam konteks pemilu pada 2019. Pertemuan tersebut dinilai menyejukkan tensi politik yang memanas selama pemilu 2019.
Kendati demikian, Prabowo memang berencana akan menemui Megawati untuk membahas soal Gibran yang terpilih menjadi Cawapres untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang, namun pertemuan tersebut belum terjadi. Diketahui Gibran masih berstatus sebagai kader dari PDI Perjuangan, sedangkan PDI Perjuangan tidak mengusung Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2019.
Dengan demikian, Prabowo diam-diam telah temui Megawati untuk membahas soal Gibran adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.
Setelah ditelusuri klaim tersebut salah. Faktanya foto pertemuan Prabowo dan Megawati tersebut terjadi saat 2019 dalam konteks pemilu pada 2019. Pertemuan tersebut dinilai menyejukkan tensi politik yang memanas selama pemilu 2019.
Kendati demikian, Prabowo memang berencana akan menemui Megawati untuk membahas soal Gibran yang terpilih menjadi Cawapres untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang, namun pertemuan tersebut belum terjadi. Diketahui Gibran masih berstatus sebagai kader dari PDI Perjuangan, sedangkan PDI Perjuangan tidak mengusung Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2019.
Dengan demikian, Prabowo diam-diam telah temui Megawati untuk membahas soal Gibran adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya belum ada pemberitaan resmi yang membenarkan bahwa Prabowo akan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan untuk membahas terkait pencalonan salah satu kadernya yang ditunjuk sebagai cawapresnya Prabowo yang berbeda koalisi dengan PDI Perjuangan. Foto Prabowo bersama Megawati pada thumbnail tersebut diambil saat 2019. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya belum ada pemberitaan resmi yang membenarkan bahwa Prabowo akan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan untuk membahas terkait pencalonan salah satu kadernya yang ditunjuk sebagai cawapresnya Prabowo yang berbeda koalisi dengan PDI Perjuangan. Foto Prabowo bersama Megawati pada thumbnail tersebut diambil saat 2019. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-13982) [SALAH] Video “Salah Satu Mesjid di Palestina Dibom Saat Lagi Adzan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/10/2023
Berita
“Salah Satu Mesjid di Palestina Dibom Saat Lagi Adzan”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Facebook yang menunjukkan sebuah bangunan yang diklaim merupakan masjid di Palestina yang dibom saat mengumandangkan azan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya video asli telah beredar di YouTube pada 2014, dari judul video tersebut menyebutkan bahwa bangunan tersebut adalah Kuil Uwais al-Qarni yang merupakan bangunan dari makam dari Uwais al-Qarni yang dihancurkan oleh ISIS. Dilansir dari LiputanIslam.com, ISIS telah menghancurkan tempat tersebut sebagai bentuk penegakan tauhid dan menjauhi segala bentuk kesyirikan.
Dengan demikian, video masjid dibom saat mengumandangkan azan di Palestina adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya video asli telah beredar di YouTube pada 2014, dari judul video tersebut menyebutkan bahwa bangunan tersebut adalah Kuil Uwais al-Qarni yang merupakan bangunan dari makam dari Uwais al-Qarni yang dihancurkan oleh ISIS. Dilansir dari LiputanIslam.com, ISIS telah menghancurkan tempat tersebut sebagai bentuk penegakan tauhid dan menjauhi segala bentuk kesyirikan.
Dengan demikian, video masjid dibom saat mengumandangkan azan di Palestina adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya bangunan dalam video tersebut adalah Makam Uwais al-Qarni, video asli telah lama beredar di YouTube sejak 2014 pada judulnya menyebut bahwa bangunan tersebut dihancurkan oleh ISIS. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya bangunan dalam video tersebut adalah Makam Uwais al-Qarni, video asli telah lama beredar di YouTube sejak 2014 pada judulnya menyebut bahwa bangunan tersebut dihancurkan oleh ISIS. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
Halaman: 2749/5645