(GFD-2024-16810) [SALAH]: “Nata de Coco Terbuat dari Plastik”
Sumber: FACEBOOK.COMTanggal publish: 21/03/2024
Berita
Berhati2 dgn Produk nata de coco berbahan Plastik Sitentis sesuai Video ini……
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan video di media sosial Facebook dengan nama akun “Anton S Musa” dengan narasi produk nata de coco terbuat dari plastik.
Setelah melakukan penelusuran, Badan POM telah melakukan pengawasan pre dan post market terhadap produk obat dan makanan termasuk nata de coco. Sepanjang pengawasan lima tahun terakhir tidak ada produk nata de coco yang mengandung plastik, produk nata de coco 100 persen memenuhi syarat layak edar.
Nata de coco merupakan pangan yang dibuat dari bahan baku air kelapa yang dalam proses pembuatannya dihasilkan serat selulosa yang baik untuk pencernaan. Bukan terbuat dari kandungan plastik.
Dengan demikian, klaim tentang produk nata de coco terbuat dari plastik adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, Badan POM telah melakukan pengawasan pre dan post market terhadap produk obat dan makanan termasuk nata de coco. Sepanjang pengawasan lima tahun terakhir tidak ada produk nata de coco yang mengandung plastik, produk nata de coco 100 persen memenuhi syarat layak edar.
Nata de coco merupakan pangan yang dibuat dari bahan baku air kelapa yang dalam proses pembuatannya dihasilkan serat selulosa yang baik untuk pencernaan. Bukan terbuat dari kandungan plastik.
Dengan demikian, klaim tentang produk nata de coco terbuat dari plastik adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan, Badan POM telah melakukan pengawasan pre dan post market terhadap produk Obat dan Makanan termasuk nata de coco. Sepanjang pengawasan lima tahun terakhir tidak ada produk nata de coco yang mengandung plastik, produk nata de coco 100 persen memenuhi syarat layak edar.
Informasi yang menyesatkan, Badan POM telah melakukan pengawasan pre dan post market terhadap produk Obat dan Makanan termasuk nata de coco. Sepanjang pengawasan lima tahun terakhir tidak ada produk nata de coco yang mengandung plastik, produk nata de coco 100 persen memenuhi syarat layak edar.
Rujukan
- https://www.pom.go.id/berita/badan-pom-pastikan-serat-pangan-selulosa-dalam-nata-de-coco-bukan-plastik
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/18/180325982/hoaks-nata-de-coco-terbuat-dari-plastik
- https://turnbackhoax.id/2020/05/12/salah-nata-de-coco-mengandung-plastik/
- https://turnbackhoax.id/2019/12/09/salah-nata-de-coco-terbuat-dari-plastik-dan-berbahaya-untuk-anak-anak/
(GFD-2024-16809) [SALAH]: “Jokowi Keturunan Cina dan Orang Tionghoa”
Sumber: TIKTOK.COMTanggal publish: 21/03/2024
Berita
Jokowi Keturunan Cina dan Orang Tionghoa
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Tiktok dengan nama pengguna “s.riyadi184” mengunggah video dengan narasi Jokowi keturunan Cina dan orang Tionghoa.
Setelah melakukan penelusuran, ditemukan foto identik yang diunggah di webside aniesbaswedan.com dengan foto seorang pria dan anak.
Faktanya, foto pria dan anak tersebut merupakan Anies Baswedan saat masih kecil bersama kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, seorang pahlawan nasional, bukan foto Joko Widodo seperti klaim di atas.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Jokowi keturunan Cina dan orang Tionghoa adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, ditemukan foto identik yang diunggah di webside aniesbaswedan.com dengan foto seorang pria dan anak.
Faktanya, foto pria dan anak tersebut merupakan Anies Baswedan saat masih kecil bersama kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, seorang pahlawan nasional, bukan foto Joko Widodo seperti klaim di atas.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Jokowi keturunan Cina dan orang Tionghoa adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Faktanya, foto pria dan anak tersebut Anies saat masih kecil bersama kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, seorang pahlawan nasional.
Faktanya, foto pria dan anak tersebut Anies saat masih kecil bersama kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, seorang pahlawan nasional.
Rujukan
(GFD-2024-16808) Uang baru hasil redenominasi dikeluarkan saat lebaran 2024, benarkah?
Sumber: antaranews.comTanggal publish: 21/03/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menampilkan gambar uang yang berlaku di Indonesia dan uang baru yang akan beredar setelah redenominasi.
Redenominasi didefinisikan sebagai penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya.
Dalam unggahan tersebut, mata uang Rp1.000 akan menjadi satu rupiah dengan terdapat wajah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Mata uang Rp50.000 akan menjadi Rp50 dengan terdapat wajah Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja dan mata uang Rp100. 000 akan menjadi seratus rupiah dengan terdapat wajah HOS Tjokroaminoto.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“uang kertas emisi terbaru udah bisa dipakai saat lebaran
Penukaran uang baru lebaran”
Namun, benarkah uang baru hasil redenominasi dikeluarkan saat lebaran 2024?
Redenominasi didefinisikan sebagai penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya.
Dalam unggahan tersebut, mata uang Rp1.000 akan menjadi satu rupiah dengan terdapat wajah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Mata uang Rp50.000 akan menjadi Rp50 dengan terdapat wajah Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja dan mata uang Rp100. 000 akan menjadi seratus rupiah dengan terdapat wajah HOS Tjokroaminoto.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“uang kertas emisi terbaru udah bisa dipakai saat lebaran
Penukaran uang baru lebaran”
Namun, benarkah uang baru hasil redenominasi dikeluarkan saat lebaran 2024?
Hasil Cek Fakta
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia pada tahun 2020 kembali membicarakan rencana redenominasi rupiah dan pada rencana tersebut penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp1.000 hanya menjadi Rp1.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020 hingga 2024. Namun, sampai saat ini belum ada informasi resmi kapan redenominasi rupiah akan diberlakukan.
Pada 2023 lalu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku siap melakukan redenominasi rupiah, namun masih terdapat tiga faktor yang menyebabkan pelaksanaannya belum dilakukan hingga saat ini.
Terkait foto uang hasil redenominasi Rp50 dan Rp100 juga pernah beredar tahun dan telah dibantah oleh Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono. Menurutnya, desain tersebut dipastikan bukan uang resmi yang diedarkan Bank Indonesia.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020 hingga 2024. Namun, sampai saat ini belum ada informasi resmi kapan redenominasi rupiah akan diberlakukan.
Pada 2023 lalu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku siap melakukan redenominasi rupiah, namun masih terdapat tiga faktor yang menyebabkan pelaksanaannya belum dilakukan hingga saat ini.
Terkait foto uang hasil redenominasi Rp50 dan Rp100 juga pernah beredar tahun dan telah dibantah oleh Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono. Menurutnya, desain tersebut dipastikan bukan uang resmi yang diedarkan Bank Indonesia.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-16807) [KLARIFIKASI] Belum Ada Pengumuman Resmi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Sumber: kompas.comTanggal publish: 20/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2 hingga 6 September 2024.
Namun, berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, belum ada pengumuman resmi dari Vatikan maupun Pemerintah Indonesia terkait rencana itu.
Narasi mengenai rencana Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia apada 2-6 September 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video dengan narasi bahwa Paus Fransiskus akan mengunjungi Pontianak, Flores, dan Jakarta.
Klaim lainnya, prosesi penyambutan Paus Fransiskus akan diketuai mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Selain itu, Presiden Joko Widodo berharap minimal 1 juta orang Katolik hadir mengikuti misa di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Namun, berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, belum ada pengumuman resmi dari Vatikan maupun Pemerintah Indonesia terkait rencana itu.
Narasi mengenai rencana Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia apada 2-6 September 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video dengan narasi bahwa Paus Fransiskus akan mengunjungi Pontianak, Flores, dan Jakarta.
Klaim lainnya, prosesi penyambutan Paus Fransiskus akan diketuai mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Selain itu, Presiden Joko Widodo berharap minimal 1 juta orang Katolik hadir mengikuti misa di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Hasil Cek Fakta
Saat dikonfirmasi Kompas.com, pada Rabu (20/3/2024), Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD Paulus Christian Siswantoko mengatakan, belum ada pengumuman resmi mengenai kunjungan Paus.
Siswantoko juga merujuk ke situs Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Mirifica.net, yang menyebutkan bahwa informasi tentang waktu, tempat, dan acara kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak benar.
Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada pengumuman resmi tentang kunjungan Paus Fransiskus, baik dari Vatikan maupun Pemerintah Indonesia.
“Kita semua punya kerinduan supaya Paus berkunjung ke Indonesia dan benar ada rencana untuk berkunjung, tetapi kapan, di mana, dan acara apa, kita perlu kepastian pengumuman resmi dari pihak Tahta Suci Vatikan dan Pemerintah Indonesia,” ujar Siswantoko.
Sementara itu, Sekretaris Komsos KWI, RD Anthonius Gregorius Lalu, mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
“Tentu kalau ada pengumuman resmi tentang kunjungan Paus, pasti akan segera dipublikasikan kepada seluruh umat dan masyarakat. Kita doakan supaya kerinduan umat Katolik atas kedatangan Paus akan terkabul,” ungkapnya.
Siswantoko juga merujuk ke situs Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Mirifica.net, yang menyebutkan bahwa informasi tentang waktu, tempat, dan acara kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak benar.
Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada pengumuman resmi tentang kunjungan Paus Fransiskus, baik dari Vatikan maupun Pemerintah Indonesia.
“Kita semua punya kerinduan supaya Paus berkunjung ke Indonesia dan benar ada rencana untuk berkunjung, tetapi kapan, di mana, dan acara apa, kita perlu kepastian pengumuman resmi dari pihak Tahta Suci Vatikan dan Pemerintah Indonesia,” ujar Siswantoko.
Sementara itu, Sekretaris Komsos KWI, RD Anthonius Gregorius Lalu, mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
“Tentu kalau ada pengumuman resmi tentang kunjungan Paus, pasti akan segera dipublikasikan kepada seluruh umat dan masyarakat. Kita doakan supaya kerinduan umat Katolik atas kedatangan Paus akan terkabul,” ungkapnya.
Kesimpulan
KWI menegaskan bahwa informasi soal rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2 hingga 6 September 2024 tidak benar.
Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi tentang kunjungan Paus Fransiskus, baik dari Tahta Suci Vatikan maupun Pemerintah Indonesia.
Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi tentang kunjungan Paus Fransiskus, baik dari Tahta Suci Vatikan maupun Pemerintah Indonesia.
Rujukan
Halaman: 2722/6304