Sebuah video yang diklaim seorang calon anggota legislatif (caleg) di Jawa Timur (Jatim) stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 12 Februari 2024.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan detik-detik seorang pria terjun dari atas tower pemancar sinyal. Sejumlah warga histeris saat pria tersebut melakukan aksi nekatnya itu. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa pria yang lompat dari tower itu merupakan seorang caleg di Jatim. Caleg tersebut disebut-sebut kehabisan uang dan stres sehingga nekat melompat dari atas tower pemancar sinyal.
"Salah satu Caleg Dapil Jatim kehabisan uang sebelum Pemilihan dimulai, stress dan akhirnya lompat dari Tower. Semoga Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua baik Para Caleg & Keluarga, Timsus serta kita semua. Untuk itu marilah kita hadirkan Allah, libatkan diri dalam ibadah Syukur yang dibiasakan orang di sekitar kita," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 266 kali ditonton dan mendapat beberapa komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut seorang caleg di Jatim nekat melompat dari atas tower pemancar sinyal? Berikut penelusurannya.
(GFD-2024-15972) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Seorang Caleg di Jatim Lompat dari Tower Pemancar Sinyal
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke Google Images.
Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat sejumlah artikel media massa. Satu di antaranya artikel berjudul "Depresi di PHK dan Tak Ada Pemasukan, Pria Kampung Cireungit Bandung Terjun dari Tower 40 Meter" yang dimuat situs surabayapagi.com pada 6 November 2023. SURABAYAPAGI.com, Bandung - Seorang pemuda berinisial KK (25), warga asal Kampung Cireungit Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, tiba-tiba nekat melompat dari tower provider setinggi 40 meter pada Minggu (05/11/2023) sekitar pukul 13.47 WIB.
Aksinya itu diduga lantaran korban mengalami depresi. Saat jatuh, ia masih bernyawa hingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Otista di Soreang menggunakan ambulans Desa Tanjungsari. Namun sayangnya, nyawa KK pun akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit setelah setengah badannya nyaris remuk.
Sebelum korban loncat, kata dia, jajaran kepolisian sempat mengimbau agar segera turun. Pasalnya kejadian tersebut sempat menghebohkan warga yang tinggal di sekitar tower telekomunikasi tersebut.
"Naik pagar yang berduri itu pak. Kemudian sempat mengucapkan Astagfirullah Al Adzim tiga kali sebelum naik ke tower," kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya.
Menurut Yusuf, pihaknya bergerak cepat datang ke lokasi, hanya dua menit, karena kebentulan ada kegiatan pengamanan di dekat lokasi.
"Di situ juga udah banyak saksi, ibunya, saudaranya, dan sebagainya. Keluarganya, tetangganya, petugas sempat ngebujuk," tuturnya, Senin (06/11/2023).
Bahkan ibu korban pun terus membujuk sambil menangis. "Turun jang turun..nanaonan kikituan," kata saksi menirukan ucapan ibu korban.
Menurut Yusuf, KK (22) adalah warga Kampung Cireungit RT 01/RW 01, sedangkan TKP berada di RT 01/RW 03 masih di Kampung Cireungit. Jadi, menurutnya, korban dikeluarkan dari pekerjaannya (PHK) sehingga depresi karena tak ada masukan. Menurut Yusuf, KK dikeluarkan pada hari Selasa (31/10/2023).
"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja pada (hari) Selasa kemarin. Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf.
Informasi tentang seorang pria terjun dari sebuah tower di Bandung juga dimuat artikel berjudul "Depresi Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Pria asal Kabupaten Bandung Bunuh Diri Loncat dari Tower 40 Meter" dari situs kompas.com. Namun dalam artikel tersebut, pria yang nekat terjun itu bukan seorang caleg di Jatim. KOMPAS.com - Seorang pria berinisial KK (22) warga Kampung Cirengit, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat nekat terjun dari tower provider setinggi 40 meter pada Minggu (5/11/2023).
Foto serta video aksi yang dilakukan sempat tersebar di grup WhatsApp, sejak Minggu sore. Dalam video tersebut terlihat korban tengah menaiki tower provider dan langsung melompat.
Kapolsek Cangkuang IPTU Yusuf Juhara membenarkan kejadian tersebut. Sebelum korban loncat, kata dia, jajaran kepolisian sempat mengimbau agar segera turun.
Bahkan, keluarga korban pun sudah berada di lokasi sejak menerima laporan bahwa korban tengah berupaya bunuh diri dengan cara melompat dari tower setinggi 40 meter.
"Setelah diimbau beberapa kali itu korban sempat duduk kembali," katanya dikonfirmasi melalui saluran telepon, Minggu (5/11/2023).
Yusuf mengungkapkan, korban melompat dari tower pada pukul 14.24 WIB. Korban, kata dia, lebih dulu tersangkut di kabel PLN sebelum jatuh ke bawah. "Dia langsung jatuh ke bawah atau lantai yang di keramik dan kemudian di luar tower. Kemudian setelah itu jatuhnya tengkurap," jelasnya.
Ia menambahkan, korban tak langsung meninggal dunia di tempat. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Otista Soreang.
"Enggak langsung meninggal, sempat dibawa ke RS pakai ambulance desa. Setelah sampai RS kemudian diperiksa medis kemudian dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Menurutnya, korban melakukan aksi nekad tersebut karena depresi lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan usai di-PHK perusahaan sebelumnya.
"Kalau dari keterangan keluarganya gitu, enggak dapat kerjaan setelah dikeluarkan dari pekerjaannya yang dulu," ungkapnya.
Yusuf membantah bahwa korban melakukan hal tersebut karena memiliki persoalan di pekerjaannya.
"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja.Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf .
Video identik juga pernah diunggah oleh akun X @REP0RT_ID pada 5 November 2023. Berikut gambar tangkapan layarnya. "Seorang pria nekat bunuh diri, loncat dari atas Tower di Kp.Cirengit Kec.Cangkuang kab.bandung
Minggu (05-11-2023)," tulis akun X @REP0RT_ID.
Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat sejumlah artikel media massa. Satu di antaranya artikel berjudul "Depresi di PHK dan Tak Ada Pemasukan, Pria Kampung Cireungit Bandung Terjun dari Tower 40 Meter" yang dimuat situs surabayapagi.com pada 6 November 2023. SURABAYAPAGI.com, Bandung - Seorang pemuda berinisial KK (25), warga asal Kampung Cireungit Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, tiba-tiba nekat melompat dari tower provider setinggi 40 meter pada Minggu (05/11/2023) sekitar pukul 13.47 WIB.
Aksinya itu diduga lantaran korban mengalami depresi. Saat jatuh, ia masih bernyawa hingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Otista di Soreang menggunakan ambulans Desa Tanjungsari. Namun sayangnya, nyawa KK pun akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit setelah setengah badannya nyaris remuk.
Sebelum korban loncat, kata dia, jajaran kepolisian sempat mengimbau agar segera turun. Pasalnya kejadian tersebut sempat menghebohkan warga yang tinggal di sekitar tower telekomunikasi tersebut.
"Naik pagar yang berduri itu pak. Kemudian sempat mengucapkan Astagfirullah Al Adzim tiga kali sebelum naik ke tower," kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya.
Menurut Yusuf, pihaknya bergerak cepat datang ke lokasi, hanya dua menit, karena kebentulan ada kegiatan pengamanan di dekat lokasi.
"Di situ juga udah banyak saksi, ibunya, saudaranya, dan sebagainya. Keluarganya, tetangganya, petugas sempat ngebujuk," tuturnya, Senin (06/11/2023).
Bahkan ibu korban pun terus membujuk sambil menangis. "Turun jang turun..nanaonan kikituan," kata saksi menirukan ucapan ibu korban.
Menurut Yusuf, KK (22) adalah warga Kampung Cireungit RT 01/RW 01, sedangkan TKP berada di RT 01/RW 03 masih di Kampung Cireungit. Jadi, menurutnya, korban dikeluarkan dari pekerjaannya (PHK) sehingga depresi karena tak ada masukan. Menurut Yusuf, KK dikeluarkan pada hari Selasa (31/10/2023).
"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja pada (hari) Selasa kemarin. Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf.
Informasi tentang seorang pria terjun dari sebuah tower di Bandung juga dimuat artikel berjudul "Depresi Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Pria asal Kabupaten Bandung Bunuh Diri Loncat dari Tower 40 Meter" dari situs kompas.com. Namun dalam artikel tersebut, pria yang nekat terjun itu bukan seorang caleg di Jatim. KOMPAS.com - Seorang pria berinisial KK (22) warga Kampung Cirengit, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat nekat terjun dari tower provider setinggi 40 meter pada Minggu (5/11/2023).
Foto serta video aksi yang dilakukan sempat tersebar di grup WhatsApp, sejak Minggu sore. Dalam video tersebut terlihat korban tengah menaiki tower provider dan langsung melompat.
Kapolsek Cangkuang IPTU Yusuf Juhara membenarkan kejadian tersebut. Sebelum korban loncat, kata dia, jajaran kepolisian sempat mengimbau agar segera turun.
Bahkan, keluarga korban pun sudah berada di lokasi sejak menerima laporan bahwa korban tengah berupaya bunuh diri dengan cara melompat dari tower setinggi 40 meter.
"Setelah diimbau beberapa kali itu korban sempat duduk kembali," katanya dikonfirmasi melalui saluran telepon, Minggu (5/11/2023).
Yusuf mengungkapkan, korban melompat dari tower pada pukul 14.24 WIB. Korban, kata dia, lebih dulu tersangkut di kabel PLN sebelum jatuh ke bawah. "Dia langsung jatuh ke bawah atau lantai yang di keramik dan kemudian di luar tower. Kemudian setelah itu jatuhnya tengkurap," jelasnya.
Ia menambahkan, korban tak langsung meninggal dunia di tempat. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Otista Soreang.
"Enggak langsung meninggal, sempat dibawa ke RS pakai ambulance desa. Setelah sampai RS kemudian diperiksa medis kemudian dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Menurutnya, korban melakukan aksi nekad tersebut karena depresi lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan usai di-PHK perusahaan sebelumnya.
"Kalau dari keterangan keluarganya gitu, enggak dapat kerjaan setelah dikeluarkan dari pekerjaannya yang dulu," ungkapnya.
Yusuf membantah bahwa korban melakukan hal tersebut karena memiliki persoalan di pekerjaannya.
"Ya karena enggak ada penghasilan, terus dikeluarkan kerja.Tidak ada masalah dengan kerjaan dia, itu informasi dari keluarganya," ujar Yusuf .
Video identik juga pernah diunggah oleh akun X @REP0RT_ID pada 5 November 2023. Berikut gambar tangkapan layarnya. "Seorang pria nekat bunuh diri, loncat dari atas Tower di Kp.Cirengit Kec.Cangkuang kab.bandung
Minggu (05-11-2023)," tulis akun X @REP0RT_ID.
Kesimpulan
Video yang diklaim seorang caleg di Jatim stres dan nekat melompat dari tower pemancar sinyal ternyata tidak benar. Faktanya, pria yang nekat melompat dari atas tower bukan seorang caleg dari Jatim, melainkan seorang warga Kampung Cirengit, Cangkuan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi pada 5 November 2023 lalu, jauh sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5527970/cek-fakta-tidak-benar-dalam-video-ini-seorang-caleg-di-jatim-lompat-dari-tower-pemancar-sinyal?page=2
- https://surabayapagi.com/read/depresi-di-phk-dan-tak-ada-pemasukan-pria-kampung-cireungit-bandung-terjun-dari-tower-40-meter
- https://bandung.kompas.com/read/2023/11/05/210057978/depresi-tak-kunjung-dapat-pekerjaan-pria-asal-kabupaten-bandung-bunuh-diri
- https://twitter.com/REP0RT_ID/status/1721116694570324185
(GFD-2024-15971) Video Viral di Sampang Surat Suara Sudah Tercoblos 02, KPU: Narasi Hoaks
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Beredar video kericuhan warga Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, yang mengambarkan beberapa orang warga mendatangi KPPS setempat untuk menanyakan surat undangan model C, lantaran hingga malam hari menjelang pencoblosan belum juga dibagikan.
Video tersebut mendadak viral dan menimbulkan situasi menjelang pencoblosan memanas serta membuat salah satu rumah panitia nyaris menjadi sasaran amukan warga.
Video tersebut mendadak viral dan menimbulkan situasi menjelang pencoblosan memanas serta membuat salah satu rumah panitia nyaris menjadi sasaran amukan warga.
Hasil Cek Fakta
Menangapi video yang viral tersebut, ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Addy Imansyah menjelaskan.
Terkait video kericuhan di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabuapten Sampang, dengan narasi video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut pitung sekitar pukul 22.00 WIB Selasa (13/2/2024), ternyata tidak benar. “Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata,” kata Addy, Rabu (14/2/2024).
Addy menjelaskan, jika fakta sebenarnya, hari Selasa pukul 20.00 WIB, beberapa orang mendatangi KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS.
Mereka menduga surat suara sudah dicoblos. Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu tidak dihiraukan oleh warga yang sedang emosi.
Orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak 4 buah.
Selain itu, mereka juga membawa 3 orang KPPS. Adapun kotak suara dengan alasan keamanan memang setelah diterima oleh KPPS dari PPS pada hari Selasa (13/2/2024) lalu dititipkan di gudang penyimpanan PPS. Dan baru digeser ke TPS pagi Rabu (14/2/2024) sebelum jam pelaksanaan rapat pemungutan suara dimulai. Setelah dimediasi, akhirnya bilik suara dan KPPS dilepaskan. Beberapa saat setelah dilepas. KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang tertunda, memastikan keamanan dan keutuhan kotak suara serta bersiap melaksanakan pemungutan suara sesuai jadwal.
“Atas kejadian itu, KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan Pemilu. Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban,” pungkasnya.
Terkait video kericuhan di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabuapten Sampang, dengan narasi video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut pitung sekitar pukul 22.00 WIB Selasa (13/2/2024), ternyata tidak benar. “Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata,” kata Addy, Rabu (14/2/2024).
Addy menjelaskan, jika fakta sebenarnya, hari Selasa pukul 20.00 WIB, beberapa orang mendatangi KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS.
Mereka menduga surat suara sudah dicoblos. Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu tidak dihiraukan oleh warga yang sedang emosi.
Orang-orang tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak 4 buah.
Selain itu, mereka juga membawa 3 orang KPPS. Adapun kotak suara dengan alasan keamanan memang setelah diterima oleh KPPS dari PPS pada hari Selasa (13/2/2024) lalu dititipkan di gudang penyimpanan PPS. Dan baru digeser ke TPS pagi Rabu (14/2/2024) sebelum jam pelaksanaan rapat pemungutan suara dimulai. Setelah dimediasi, akhirnya bilik suara dan KPPS dilepaskan. Beberapa saat setelah dilepas. KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang tertunda, memastikan keamanan dan keutuhan kotak suara serta bersiap melaksanakan pemungutan suara sesuai jadwal.
“Atas kejadian itu, KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan Pemilu. Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban,” pungkasnya.
Kesimpulan
“Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata,” kata Addy, Rabu (14/2/2024).
Rujukan
(GFD-2024-15970) Cek Fakta: Tidak Benar Klaim Foto RSJ Khusus Pendukung Prabowo
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 14 Februari 2024.
Unggahan klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo menampilkan sebuah bangunan bertuliskan:
"Instalasi Gawat Darurat
RSJ KHUSUS PENDUKUNG PRABOWO"
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Buat Pendukung 02Gagal Satu Putaran 😁"
Benarkah klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Unggahan klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo menampilkan sebuah bangunan bertuliskan:
"Instalasi Gawat Darurat
RSJ KHUSUS PENDUKUNG PRABOWO"
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Buat Pendukung 02Gagal Satu Putaran 😁"
Benarkah klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo, dengan menangkap layar foto tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image. Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya tulisan berjudul "Software Akuntansi Untuk Rumah Sakit" yang dimuat situs acisindonesia.com.
Situs acisindonesia.com memuat foto bangunan yang identik dengan klaim terdapat tulisan "Instalasi Gawat Darurat". Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Caleg Stres di Cirebon Sulit Cari Tempat Berobat" yang dimuat situs tribunnews.com, pada 12 April 2014, foto tersebut diberi keterangan "Ilustrasi rumah sakit penampung caleg stres".
Situs tribunnews.com mengunggah foto bangunan yang identik dengan klaim terdapat tulisan "Instalasi Gawat Darurat RSJ KHUSUS CALEG GAGAL".
Situs acisindonesia.com memuat foto bangunan yang identik dengan klaim terdapat tulisan "Instalasi Gawat Darurat". Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Caleg Stres di Cirebon Sulit Cari Tempat Berobat" yang dimuat situs tribunnews.com, pada 12 April 2014, foto tersebut diberi keterangan "Ilustrasi rumah sakit penampung caleg stres".
Situs tribunnews.com mengunggah foto bangunan yang identik dengan klaim terdapat tulisan "Instalasi Gawat Darurat RSJ KHUSUS CALEG GAGAL".
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto RSJ khusus pendukung Prabowo tidak benar. Foto tersebut merupakan hasil editan.
Rujukan
(GFD-2024-15969) [HOAKS] Hasil Survei Pilpres 2024 dari Guru Besar IPB
Sumber:Tanggal publish: 14/02/2024
Berita
Beredar hasil survei yang menampilkan persentase elektabilitas calon presiden-wakil presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di 34 provinsi. Sejumlah konten di media sosial menarasikan bahwa survei itu dibuat oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Didin S Damanhuri.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks. Penelusuran Kompas.com Konten berisi hasil survei Pilpres 2024 di 34 provinsi dari Guru Besar IPB ditemukan di akun TikTok ini, ini, ini, dan ini.
Hasil survei menampilkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, cenderung lebih tinggi dibandingkan paslon lainnya. "Hasil survey independen guru besar IPB," dikutip dari salah satu akun TikTok yang menggunggah konten hasil survei, pada Senin (12/2/2024).
Kepala Biro Komunikasi IPB, Yatri Indah Kusumastuti mengatakan, Didin tidak pernah membuat survei apa pun terkait Pilpres 2024.
"Kami sampaikan bahwa Prof Didin Damanhuri tidak pernah membuat survei apa pun terkait paslon capres-cawapres," kata Yatri kepada Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Sementara, Didin membantah pernah membuat survei terkait Pilpres 2024.
"Maaf itu bukan dari saya, tapi dari kolega Prof Widi Agoes Pratikto dari ITS yang menurutnya, hasil riset internal tim independen. Beliau memang aktif bersama grupnya memantau. Saya hanya ikut memviralkan," kata Didin, saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Didin, ia sempat mempertanyakan proses survei dan samplingnya tetapi tidak mendapat jawaban dari Widi.
Hasil survei menampilkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, cenderung lebih tinggi dibandingkan paslon lainnya. "Hasil survey independen guru besar IPB," dikutip dari salah satu akun TikTok yang menggunggah konten hasil survei, pada Senin (12/2/2024).
Kepala Biro Komunikasi IPB, Yatri Indah Kusumastuti mengatakan, Didin tidak pernah membuat survei apa pun terkait Pilpres 2024.
"Kami sampaikan bahwa Prof Didin Damanhuri tidak pernah membuat survei apa pun terkait paslon capres-cawapres," kata Yatri kepada Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Sementara, Didin membantah pernah membuat survei terkait Pilpres 2024.
"Maaf itu bukan dari saya, tapi dari kolega Prof Widi Agoes Pratikto dari ITS yang menurutnya, hasil riset internal tim independen. Beliau memang aktif bersama grupnya memantau. Saya hanya ikut memviralkan," kata Didin, saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Didin, ia sempat mempertanyakan proses survei dan samplingnya tetapi tidak mendapat jawaban dari Widi.
Kesimpulan
Konten mengenai hasil survei Pilpres 2024 di 34 provinsi dari Guru Besar IPB merupakan narasi yang keliru. Guru besar IPB Didin S Damanhuri menyatakan tidak pernah membuat survei terkait Pilpres 2024.
Rujukan
Halaman: 2724/6099