(GFD-2024-16000) Keliru, Video Berisi Klaim Proses Penghitungan Suara Pemilu 2024
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Sebuah video proses penghitungan surat suara Pemilu 2024 dibagikan melalui salah satu akun TikTok [ Arsip ]. Seorang yang membuka surat suara berulang kali menyebutkan nama Prabowo dan disambut riang oleh warga yang menyaksikan penghitungan tersebut.
Sejak diunggah pada Selasa, 13 Februari 2024, konten ini disukai 259 ribuan pengguna TikTok, 21 ribuan komentar, disimpan 11,1 ribuan kali, dan dibagikan ulang sebanyak 8,634 kali. Namun, benarkah video tersebut proses perhitungan suara pemilu 2024?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa penghitungan suara yang diunggah itu bukan proses penghitungan suara Pemilu 2024. Fakta tersebut dilihat dari surat suaranya yang hanya berisi dua pasangan calon. Sementara surat suara Pemilihan Presiden 2024 terdapat tiga pasangan calon. Di antaranya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Surat suara Pemilihan Presiden 2019, yang hanya terdapat dua pasangan calon.
Jadi, surat suara itu identik dengan kertas suara Pilpres 2019. Saat itu, Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno mengenakan jas hitam dan mendapat nomor urut 2. Mereka bersaing dengan Joko Widodo-Maruf Amin, memakai baju putih dan nomor urut 1.
Lalu, surat suara Pilpres 2014. Saat itu Prabowo Subianto yang juga menjadi kontestan berpasangan dengan Hatta Rajasa. Mereka mendapat nomor urut 1 dan masing-masing mengenakan baju warna putih disertai logo burung garuda. Saingannya, Joko Widodo duet dengan Jusuf Kalla memakai baju kotak-kotak dan putih.
Memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri surat suara asli calon Presiden dan Wakil Presiden mulai tahun 2014, 2019 hingga 2024.
Surat Suara Pilpres 2014
Komisioner KPU Arief Budiman menunjukkan contoh surat suara Pemilihan Umum Presiden 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis, 5 Juni 2014. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan surat suara dalam Pilpres 2014 untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan ukuran 18 x 23 cm, dari kertas seberat 80 gram. (Sumber: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Asf/ama/14)
Surat suara Pilpres 2019
Dikutip dari Kompas.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tim kampanye calon presiden dan wakil presiden menyepakati desain surat suara Pilpres 2019. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan persetujuan perwakilan peserta pemilu yang disaksikan oleh KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dalam desain surat suara pilpres, tercantum foto pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin serta pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kedua foto pasangan calon berlatar bendera merah putih. Tercantum pula nomor urut masing-masing pasangan calon.
Surat Suara Pilpres 2024
Pekerja menyortir dan melipat surat suara Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2024 di gudang logistik KPU Jakarta Timur di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur, Kamis, 11 Januari 2024. KPU Jakarta Timur merekrut 200 pekerja dari warga setempat untuk melipat dan menyortir sebanyak 2.436.059 surat suara Pilpres 2024. (Sumber: Media Indonesia)
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim proses penghitungan suara Pemilu 2024, adalahkeliru.
Penghitungan suara yang diunggah itu bukan proses penghitungan suara Pemilu 2024. Fakta tersebut dilihat dari surat suaranya yang hanya berisi dua pasangan calon. Sementara surat suara Pemilihan Presiden 2024 terdapat tiga pasangan calon.
Surat suara itu identik dengan kertas suara Pilpres 2019. Saat itu, Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno mengenakan jas hitam dan nomor urut 2. Mereka bersaing dengan Joko Widodo-Maruf Amin, memakai baju putih, nomor urut 1.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@4kuiam/video/7335178300836384006?_r=1&_t=8jrqdNcn5so
- https://web.archive.org/web/20240214102142/
- https://www.tiktok.com/@4kuiam/video/7335178300836384006?_r=1&_t=8jrqdNcn5so
- https://nasional.kompas.com/read/2019/01/04/18403761/ini-foto-desain-surat-suara-pilpres-yang-disepakati-paslon
(GFD-2024-15999) Belum Ada Bukti, Video Lansia di Madura Dipengaruhi Saat Mencoblos
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan seorang ibu lanjut usia (lansia) berbahasa Madura, yang terlihat berada di bilik suara. Juga terlihat beberapa surat suara calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Dalam video tersebut, ia dipandu oleh seseorang untuk mencoblos salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dengan menelusuri sumber video tersebut. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video tersebut beredar di TikTok dan X pada tanggal 14 Februari 2024.
Bahasa dalam video itu adalah bahasa Madura, yang artinya “mile sapa kakeh? (mau pilih siapa kamu?) Anies ya?Mun anis, jumbut Anies rea(kalau Anies, coblos Anies yang ini)."
Bahasa Madura tidak hanya digunakan oleh orang yang tinggal di pulau Madura, namun juga digunakan sebagian masyarakat di Surabaya, Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi.
Tempo mencoba menjernihkan video tersebut agar tulisan pada lembar surat suara DPD terbaca, tetapi hasilnya tidak maksimal. Termasuk berupaya memfragmentasi video menjadiimage, lalu ditajamkan, juga tidak memberikan hasil yang maksimal.
Aturan menggunakan smartphone di dalam TPS
Dalam video tersebut, perekam tampak berada di dalam bilik suara. Dilansir Kata Data, dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum terdapat larangan membawa HP ke dalam bilik suara. Hal ini secara spesifik diatur pada Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi: Pemilih tidak boleh mendokumentasikan hak pilihnya di bilik suara.
Namun ada dalam peraturan ini terdapat pengecualian apabila pemilih memiliki keterbatasan tertentu. Dijelaskan dalam Pasal 29 ayat (1): “Ketentuan mengenai pemberian suara oleh Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 28 berlaku secara mutatis mutandis terhadap pemberian suara bagi Pemilih disabilitas netra, disabilitas fisik, dan yang mempunyai halangan fisik lainnya.”
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video lansia di Madura dipengaruhi saat mencoblos adalahBelum Ada Bukti.
Walaupun berbahasa Madura, tidak dapat dipastikan kalau video ini direkam di Madura. Selain itu, merekam di dalam bilik suara merupakan pelanggaran terhadap peraturan KPU. Kecuali pemilih tersebut disabilitas netra, disabilitas fisik, dan yang mempunyai halangan fisik lainnya.
Rujukan
(GFD-2024-15998) Sebagian Benar, Video Berisi Klaim Satu Desa di Madura Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Semua Surat Suara Tercoblos Sebelum Pemilihan Pemilu 2024
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini dan ini, yang diklaim memperlihatkan warga satu desa di Madura yang memprotes Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak membagikan undangan mencoblos dalam Pemilu 2024 pada mereka.
Video menampilkan tiga orang pria yang dibentak-bentak yang diklaim sebagai KPPS yang sedang diprotes warga desa di Madura, karena tidak membagikan undangan mancoblos. Selain itu, narasi yang beredar di media sosial mengatakan semua surat suara di TPS tersebut juga sudah dicoblos sebelum hari pemilihan, dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Berikut tulisan yang dibagikan bersama video itu: Madura sudah geger... 1 desa undangan gak ada yg disebar, dan semua surat suara sudah tercoblos 02... Rumah Ketua KPPS mau dibakar
Namun, benarkah video itu memperlihatkan warga satu desa di Madura yang protes tak dapat undangan mencoblos?
Hasil Cek Fakta
Tempo menverifikasi video itu dengan video dengan informasi terkonfirmasi yang ada di internet, yang ditemukan menggunakan kata kunci dan mesin pencari Google. Ditemukan beberapa berita yang telah menjelaskan peristiwa di madura tersebut.
Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Sebagian Benar, Video Berisi Klaim Satu Desa di Madura Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Semua Surat Suara Tercoblos Sebelum Pemilihan Pemilu 2024
Video yang beredar memperlihatkan seorang pria bersarung dan berkopiah hitam membentak dan menunjuk-nunjuk tiga orang dalam sebuah ruangan, yang dikelilingi sekitar belasan orang. Video memiliki kesamaan dengan foto berita Merdeka.com.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan memang ada insiden sejumlah orang mengeruduk KPPS di TPS 21, Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa malam, 13 Februari 2024.
Namun, kejadian sesungguhnya tidak seperti narasi yang beredar. Dia mengatakan kejadian pada malam sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024 itu adalah kesalahpahaman warga yang mengira KPPS sedang mencoblos surat suara, padahal sedang mempersiapkan TPS.
"Mereka menduga surat suara sudah dicoblos. Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu tak dihiraukan," kata Hasyim, Rabu 14 Februari 2024.
Warga yang curiga sempat membawa sebagian perlengkapan pemungutan suara dan orang-orang KPPS di TPS tersebut. Barang-barang dan petugas KPPS baru dikembalikan TPS pagi keesokan harinya, jelang rapat pembukaan pemungutan suara.
Hal itu menimbulkan kendala pemungutan suara di TPS tersebut karena petugas KPPS tidak bisa mempersiapkan TPS secara tuntas malam sebelumnya. Selain itu, Hasyim menilai insiden itu menimbulkan tarumatik pada petugas KPPS.
"KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan Pemilu. Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban," kata dia.
Dilansir Antara, Ketua KPU Sampang Addy Imansyah memberikan keterangan serupa. Dia mengatakan narasi yang beredar di media sosial, berdasarkan penelusuran ke lapangan, adalah hoaks.
"Setelah ditelusuri dan didalami ke lokasi beberapa saat kemudian bersama TNI/Polri, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata," kata Addy, Rabu 14 Februari 2024.
Diduga Ada Keterlambatan
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang, Mat Sodik, mengatakan bahwa diduga terjadi keterlambatan pembagian undangan pencoblosan kepada pemilih alias Formulir Model C, di Desa Gunung Kesan dan Gunung Rancak, di daerah tersebu, menurut laporan Kompas.id.
Hal itu memantik protes warga ke KPPS di dua desa tersebut karena khawatir tidak bisa memilih pada hari pencoblosan. Saat warga datang, petugas KPPS sedang mempersiapkan TPS, namun terjadi kesalahpahaman dan dicurigai sedang mencoblos surat suara.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan warga satu desa di Madura tidak dapat undangan mencoblos dan semua surat suara di sana telah dicoblos secara curang, adalah klaim Sebagian Benar.
Isi video tersebut memang benar warga satu desa di Madura yang memprotes Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak membagikan undangan mencoblos dalam Pemilu 2024 pada mereka. Namun klaim semua Surat suara tercoblos sebelum Pemilu 2024 adalah keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/pintarpolitik.id/posts/pfbid02Q2cmB1yZHUNWzxjFSPW7i97KwupmsThRva9wUEcce9FHibDBdEUM1cVnvNWtAYVSl
- https://www.facebook.com/reel/1110729086722297
- https://www.facebook.com/reel/374623788531135
- https://www.merdeka.com/politik/viral-warga-madura-marah-tak-dapat-undangan-mencoblos-dan-surat-suara-tercoblos-ini-kata-kpu-88751-mvk.html?screen=7
- https://kalteng.antaranews.com/berita/681339/warga-sampang-ricuh-akibat-surat-suara-sudah-tercoblos-benarkah
- https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/02/14/selidiki-keributan-warga-di-sampang?status=sukses_login&utm_source=kompasid&utm_medium=login_paywall&utm_campaign=login&utm_content=
- https%3A%2F%2Fwww.kompas.id%2Fbaca%2Fpolhuk%2F2024%2F02%2F14%2Fselidiki-keributan-warga-di-sampang%3Floc%3Dheader&status_login=login
(GFD-2024-15997) Keliru, Video Berisi Klaim Perayaan Kemenangan Kandidat 02 di Malaysia pada 13 Februari 2024
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 14/02/2024
Berita
Sebuah video menampilkan orang-orang berkumpul dan bersorak menyebutkan nama calon Presiden nomor urut 02,Prabowo Subianto, yang beredar di media sosial TikTok. Video tersebut diberi keterangan Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya.
Tidak itu saja, pengunggah konten juga menuliskan narasi Pemilu di KBRI Malaysia, Pemilu 2024 di Johor Bahru digelar 5-11 Februari 2024 dengan DPT 119491 orang.
Sejak diunggah pada Selasa, 13 Februari 2024, video itu sudah disukai 106,5 ribuan pengguna TikTok, 12,5 ribuan komentar, disimpan 7,777 kali dan dibagikan ulang sebanyak 11,6 ribuan kali. Namun, benarkah Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan video itu bukan tentang calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjaya di KBRI Malaysia pada Pemilu 2024. Melainkan antusiasme para calon pemilih membludak di salah satu tempat pemungutan suara, yaitu di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur pada 11 Februari 2024.
Kemudian, penghitungan perolehan suara baru dapat diumumkan setelah dua jam pemungutan suara di dalam negeri selesai dilakukan. Sementara, pemungutan di Indonesia baru dilakukan pada 14 Februari 2024. Sehingga, belum ada pengumuman perolehan suara terbanyak calon Presiden dan Wakil Presiden di KBRI Malaysia.
Video serupa telah beredar di media online, seperti Kompas.com pada 12 Februari 2024 yang berjudul Pemungutan Suara di Kuala Lumpur Sempat Tak Terkendali, Massa Membludak. Di sana disebutkan suasana pemungutan suara pada Pemilu 2024 Indonesia di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur Malaysia, Minggu, 11 Februari 2024 sempat tak terkendali.
Hal itu terjadi pada siang hari karena ada banyak pemilih yang tidak terdaftar sebagai DPT mencoba memberikan hak suaranya di TPS WTC Kuala Lumpur. Puluhan ribu WNI bersikap agresif dan tidak menaati instruksi petugas maupun pihak berwenang.
Dikutip dari Viva.co.id, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kuala Lumpur, Puji Sumarsono, mengatakan pelaksanaan pencoblosan itu mendapat respon positif dari WNI yang datang menyalurkan suaranya.
Dalam sebuah video di media sosial, pada Minggu, 11 Februari 2024, para WNI terlihat memadati kawasan WTC hingga membludak. Tampak WNI berjalan mengikuti alur yang telah disediakan, dan tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen pencoblosan tersebut.
"Betul bahwa pemilu di Kuala Lumpur diselenggarakan hari ini, Ahad, 11 Februari 2023 di WTC," kata Puji kepada wartawan. Puji mengatakan WNI yang datang sangat antusias mengikuti perhelatan pemilu, dan proses pengambilan suara berjalan lancar di Malaysia.
"Video atau foto tersebut betul adanya dan menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari seluruh komponen WNI yang ada di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 ini," ujar Puji.
"Meskipun demikian, Alhamdulillah sampai saat ini pemungutan sedang berlangsung dengan situasi aman, lancar dan terkendali berkat kedewasaan berpolitik seluruh WNI di KL," pungkasnya.
Penghitungan Suara
Pemungutan suara di luar negeri sudah dilakukan sejak 5 Februari 2024. Pemungutan suara di luar negeri lebih dulu dibanding dalam negeri. Akan tetapi, penghitungannya berbarengan dengan di Indonesia.
Seperti halnya yang terjadi di Malaysia. Pemilu 2024 di Malaysia digelar pada Minggu, 11 Februari di WTC, Kuala Lumpur, Malaysia. Pemungutan suara ini menjadi yang terbesar untuk pelaksanaan pemilu di luar Indonesia karena memiliki daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 222.000 pemilih.
Ketua KPU, Hasyim Asyari, mengatakan undang-undang menentukan, pengumumannya dilakukan dua jam paling cepat setelah pemungutan suara di dalam negeri waktu Indonesia Barat. Di dalam negeri ada Indonesia Timur.
“Jadi kalau sekarang ini sudah ada yang publikasi hasil exit poll, hasil survei, itu jelas-jelas melanggar undang-undang Pemilu,” kata Hasyim.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya adalah keliru.
Video itu bukan tentang calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjaya di KBRI Malaysia. Melainkan antusiasme para calon pemilih yang membludak di salah satu tempat pemungutan suara yaitu di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur pada 11 Februari 2024.
Kemudian, penghitungan perolehan suara baru dapat diumumkan setelah dua jam pemungutan suara di dalam negeri selesai dilakukan. Sementara, pemungutan di Indonesia baru dilakukan pada 14 Februari 2024. Sehingga, belum ada pengumuman perolehan suara terbanyak calon Presiden dan Wakil Presiden di KBRI Malaysia.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@apasajachanel6311/video/7334680819274927365?_r=1&_t=8jrrZXtfHAQ
- https://www.youtube.com/watch?v=0U7_-2iu7J4
- https://www.kompas.com/global/read/2024/02/11/141724670/malaysia-jamin-kelancaran-pemungutan-suara-pemilu-ri-di-wtc-kuala-lumpur
- https://www.viva.co.id/berita/dunia/1686495-antusiasnya-wni-di-malaysia-saat-lakukan-pencoblosan-pemilu-2024?page=1
Halaman: 2719/6101